Bertemu Paman Sam

Romance Series 2771

Setelah mereka menyelesaikan pekerjaan nya. Lantas Steve membawa Lili ke butik.

"Steve ... bukankah ini bukan jalan menuju Vila Diamon ??" Tanya Lili yang saat itu mereka ada dalam satu mobil. Dan duduk di belakang berdua.

"Bagaimana jika aku membawa mu ke tempat yang tak akan kamu lupakan..???" Ucap Steve menggoda Lili. Sambil mendekatkan wajahnya pada wajah Lili

"Kamu mau membawa ku kemana.... ??? " Ucap Lili ketakutan karena kepolosan nya , Ia mudah sekali di bohongi oleh Steve. Wajah Steve yang mendekat dengan wajah Lili. Membuat Lili menjadi malu dan mukanya menjadi merah tersipu.

"Kamu benar-benar, mudah sekali di bohongi." Ucap Steve sembari mengetuk kening Lili. Kemudian menjauhkan wajahnya dari Lili. Dan menyandarkan kembali Siku tangannya dekat dengan kaca mobil.

"Sakit...." Ucap Lili sambil memegangi kening yang tadi di ketuk oleh Steve. Reno yang masih menyetir dan melihat kemesraan mereka. Merasa dirinya menyedihkan karena belum memiliki pasangan.

"Oh Tuhan... bisakah kalian tidak bermesraan di depan ku." Batin Reno sambil memegang keningnya.

Tak butuh waktu lama, mereka sampai di butik Flower. Butik dimana selalu menyediakan baju yang limited edition dari seluruh negara. Hanya orang yang memiliki uang tak sedikit yang bisa membeli baju milik butik Flower.

"Selamat sore tuan Steve.... Kami sangat senang dengan kunjungan anda kemari." Sahut pemilik butik. Yang tahu bahwa Steve akan mengunjungi butiknya. Pasalnya ,Steve juga menjadi salah satu pemilik saham butik Flower.

"Siapkan baju untuknya... Aku ingin dia cantik malam ini" Ucap Steve menunjuk Lili. Sembari berjalan kemudian duduk.

"Baik tuan.. Serahkan pada kami" Ucap pemilik toko. Lili yang masih tertegun ,Hanya masih diam.

Membutuhkan waktu yang sedikit lama hingga Lili lelah. Jika penampilan Lili tidak sesuai dengan keinginan Steve. Lili harus mengganti baju yang lain. Hingga akhirnya Steve terpesona dengan gaun warna merah yang di kenakan Lili. Bahunya yang terbuka, membuat Lili terlihat anggun dan dewasa. Gaun yang menutupi mata kakinya membuat Steve mengagumi kecantikan Lili.

"Steve.... apakah aku terlihat aneh dengan pakaian ini. Aku tak terbiasa mengenakan baju dengan bahu terbuka. Dan...." Ucap Lili sambil menutup belahan dadanya dengan kedua telapak tangan yang sedikit menonjol keluar.

"Sempurna.... kamu cantik.... dan terlihat seksi" Ucap Steve pelan, dekat dengan telinga Lili.

"Steve... apa yang kamu katakan..." Ucap Lili malu dan wajahnya kini menjadi me merah.

Setelah mereka menyelesaikan penampilan nya di butik. Mereka langsung menuju Hotel Glass. Banyak pem-bisnis dari berbagai negara yang sudah hadir di sana untuk menikmati jamuan. Beberapa wanita yang hadir memandangi kehadiran Steve, Mereka kagum akan ketampanan Steve yangs sempurna. Steve yang berjalan bersama Lili. Tak pernah melepas gandengan tangannya. Bahkan beberapa orang yang hadir juga kagum akan cantiknya Lili. Ada yang sedikit bergosip heran, Siapa wanita yang bersama Steve Liu. Lili yang gugup, berusaha menghilangkan gugupnya dengan sebentar menghela nafas kecil.

"Apakah kau gugup..... ???" Ucap Steve pelan. Tapi dengan pandangan masih di depan. Sembari senyum kecil. Menambah indahnya wajah laki-laki ini.

Lili memang gugup, Tapi sejenak ia melihat tangan kanannya yang masih dalam genggaman tangan Steve. Membuatnya merasa nyaman ada yang menemani dan melindungi.

"Tidak Steve... Aku tidak gugup.." Ucap Lili dengan melihat wajah Steve yang berdiri di sampingnya dengan sedikit senyuman kecil.
Steve yang mendengar ucapan Lili merasa lega dan melempar senyum jahatnya. Membuat Lili semakin kagum dan terpesona pada Steve.

"Steve......!!!" Teriak seorang laki-laki yang sudah sedikit tua. Ya... sekitar 48 tahun. Dan berjalan mendekat padanya.

"Paman Sam.... ??? Paman... apa kabar ???" Balas Steve sembari menyodorkan tangan kanannya. Dan memeluk Paman Sam.

"Aku baik Steve, bagaimana dengan mu..?" Ucap Paman Sam sembari memegang lengan Steve yang kekar dan sedikit menggoyang kan badannya.

"Aku pun baik paman... "
Ucap Steve.

"Siapa wanita cantik ini... Cantik sekali anda Nona" Ucap Paman Sam yang tersadar, Ada wanita cantik disamping Steve. Dan memalingkan wajahnya pada Lili.

"Hai Paman... Saya Lili.." Ucap Lili dengan sopan menundukkan sedikit tubuhnya. Lili yang sudah tau Paman Sam melalui cerita Reno. Jadi dia tidak terlalu bingung.

"Dia asisten pribadi saya Paman...." Ucap Steve.

"Sayang sekali... kenapa wanita secantik ini hanya kau jadikan asisten, Tak bisakah lebih dari itu...? Istri misalnya ..??? Bahkan kau sudah semakin tua Steve. Cepatlah menikah agar ada yang menjagamu." Ucap Paman Sam menggoda Steve. Lili yang mendengar ucapan paman Sam menjadi tersipu malu dan wajahnya mulai me' merah.

"Mungkin saya bisa mewujudkan permintaan Paman......" Ucap Steve sembari melihat ke arah Lili. Wajah Lili semakin merah. Malu setengah mati hingga menunduk kan kepalanya.

"Paman... Saya minta maaf mengenai proyek Young Gold yang terlalu lama. Saya akan menyerahkan pada Paman sekarang. Saya akan memanggil Reno...!!" Ucap Steve yang berencana akan menyerahkan hasil dokumennya pada Paman Sam. Agar paman Sam bisa melihat rencana pembangunan nantinya.

"Steve... Noman sudah membantu saya mendesain Young Gold. Bahkan desainnya sangat menakjubkan. Apakah dia tidak mengatakan padamu. Kalian kakak beradik memang berbakat ya... Saya sangat berterimakasih dengan Yohan. Ayah kalian beruntung memiliki mu dan Noman. Bahkan Paman sampai iri pada Yohan. Mungkin Doni anak paman juga tak se pandai kalian." Ucap Paman Sam membalas pertanyaan Steve.

Steve yang sedari tadi tertegun dan terkejut dengan ucapan Paman Sam. Masih terdiam dan terpaku. Bagaimana bisa Noman mendesain. Pasalnya, Noman bukan ahli desain. Setelah paman Sam menghentikan pembicaraan nya. Lantas Steve bertanya kembali.

" Paman.. Apakah saya bisa melihat desain yang Noman berikan pada Paman...? " Ucap Steve penasaran.

"Paman tidak membawa dokumennya. Tapi ada beberapa yang Paman foto. Apakah kamu juga penasaran dengan keahlian adikmu... ??" Ucap Paman Sam dengan sedikit memuji Noman. Dan sembari mengambil handphone di saku miliknya untuk di tunjukkan beberapa foto desain pada Steve.

Setelah Paman Sam menunjukkan foto dari galeri handphone miliknya. Betapa terkejutnya Steve melihat. Bahwa desain itu adalah milik nya. Steve merasa geram dan kemarahan yang sudah memuncak. Tapi karena Steve sangat menghargai Paman Sam. Ia berusaha mengendalikan emosi. Tangan nya menggenggam erat untuk menahan emosinya yang hampir meledak.

"Yohan...!!! ada ayahmu datang. Aku akan kesana. Bersenang-senang lah Steve. Sampai Jumpa. Dan ingat, cepatlah menikah..he he.." Ucap Paman Sam sembari menepuk bahu Steve. Paman Sam yang tidak menyadari bahwa desain itu adalah hasil kerja Steve. Dia langsung pergi meninggalkannya.

Lili yang sedari tadi berdiri disamping Steve. Merasa ada perubahan pada diri Steve.

"Steve .....! Apakah kamu baik-baik saja.. Apakah terjadi sesuatu padamu." Ucap Lili menenangkan Steve. Sembari memegang lengan kiri Steve dengan kedua tangannya.

Lantas Steve sejenak menoleh dan melihat Lili. Kemudian menghela nafas keras. Perlahan amarahnya mulai surut walau tak sepenuhnya.

"Aku baik-baik saja sayang.... Lihatlah dirimu ?? apakah kamu khawatir pada ku ?? " Ucap Steve sambil menekan lembut hidung Lili untuk menggodanya.

"Steve... aku hanya bertanya.. Siapa juga yang khawatir.." Ucap Lili sambil memajukan bibirnya karena kesal di goda oleh Steve.

"Hai hai hai... Lihatlah kakak ku. Sedang menggoda wanita." Ucap Noman yang tiba-tiba muncul dari belakang. Dan langsung meletakkan lengannya di atas pundak Steve.

"Lepaskan tangan mu..." Ucap Steve ketus tanpa melihat wajah Noman.

Lili yang yang mendengar suara itu langsung menoleh dan betapa terkejutnya. Bahwa laki-laki itu adalah orang yang ada di cafe teratai malam itu.

"Dia memanggil Steve kakak??? Dia adalah adik tirinya yang Reno ceritakan padaku waktu itu. Bagaimana bisa dia berbuat sedemikian pada kakaknya. Ternyata apa yang Reno katakan bukan bualan. Noman suka menggukan cara licik dalam banyak hal."
Batin Lili dengan sedikit menunduk kan kepalanya untuk berfikir. Dan kini Lili tau, Bagaimana kejadian malam itu. Noman ingin menjebak Steve. Dengan dirinya yang di jadikan umpan.

"Apakah kakak ku sedang marah...??? oke..oke..ha ha .... Oh... tunggu.. bukankah ini adalah wanita pengantar minuman waktu itu." Ucap Steve sambil mendekati Lili.

"Ternyata kamu cantik sekali ya... Kenapa waktu itu aku tidak mencicipi mu dulu sebelum kakak ku melakukan nya padamu." Ucap Noman terpesona dengan kecantikan Lili. Dan berkata tidak senonoh.

"Hentikan tangan mu. Atau akan ku patahkan jika kau berani menyentuh nya. Bahkan rambut nya sekalipun.!!! "
Ucap Steve geram. Dengan tangannya yang sudah mengepal. Serasa ingin memukul wajah Noman yang menjijikkan.

"heh....." Ucap Noman kecewa dengan mengehela nafas keras sembari tangannya yang ingin menyentuh wajah Lili terhenti di tengah jalan.

"Kakak... bukankah sangat menyenangkan jika kakak beradik berbagi. Seperti dokumen Young Gold yang kau beri padaku.. haha ha.." Ucap Noman mengejek Steve. Karena yang sebenarnya Noman lah yang mencuri nya. Bukan Steve yang memberi kan.

"Brengsek...."

"Steve ... hentikan...!!" Ucap Lili menahan Steve yang serasa ingin menghancurkan wajah Noman dengan tangannya.

"Stevvvv....." Panggil Lili lembut dan menggeleng kan kepalanya ketika Steve menoleh melihat Lili. Yang mengisyaratkan jangan.

"Jangan gunakan tangan mu yang indah, Untuk menyentuh laki-laki seperti dia." Ucap Lili sambil melihat ke wajah Noman.

INGIN TAU BAGAIMANA KELANJUTANNYA. SIMAK TERUS NOVEL INI YA... JANGAN LUPA LIKE DAN FAVORITNYA. DITUNGGU KOMENNYA YA. SUPAYA AUTHOR JADI SEMANGAT. MAKASIH SEMUA.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience