Mengakui Kesalahan

Romance Series 2771

" Bawa mereka ke rumah ayah .... !!!" Ucap Steve.

"Steve ... apa yang akan kau lakukan. ???" Tanya Cyntia.

"Akui semua perbuatan mu di hadapan ayah. Jika kau tidak melakukan nya. Noman yang akan aku bunuh lebih dulu.." Ucap Steve

"Jangan Steve... Baik-baik aku akan melakukan nya. " Ucap Cyntia.
"Bagaiman ini... Yohan pasti akan membenciku. Tapi semua nya sudah berakhir. Bahkan Noman juga ikut membenciku. Jadi aku memang pantas mendapat kan semua ini." Batin Cyntia dengan air mata yang mengalir.

Noman hanya bisa diam dan tak berani berkata apapun.
Tak butuh waktu lama. Kemudian mereka sampai di rumah keluarga Liu.
Yohan yang mondar-mandir karena khawatir Cyntia dan Noman tak pulang. Tiba-tiba terkejut melihat kedatangan Steve . Bersama dengan Cyntia dan Noman.

"Steve ada apa ini ...?" Tanya Yohan bingung.

"Ayah.... bagaimana ayah mengijinkan seorang pembunuh tinggal bersama dengan mu. ??? " Ucap Steve.

Cyntia hanya tertunduk menangis. Sedangkan Noman seperti orang mati yang kosong pikirannya.

"Steve.....apa maksud mu??" Teriak Yohan.

"Cyntia... katakan....!!!!" Ucap Steve sembari menoleh kebelakang melihat ke arah Cyntia.

Cyntia menangis dan kata pertama yang ia ucapkan. Apalagi kalau bukan kata maaf. Ia menceritakan semua perbuatannya.
Yohan lantas terduduk di sofa. Ia terkejut. Dan tak menyangka. Bagaimana bisa Cyntia berbuat demikian. Bagaimana pun, Cyntia adalah ibu kandung Noman. Dan tidak bisa dipungkiri. Noman juga anak kandungnya.

"Ahhhhhh......" Teriak Yohan sembari memegang dadanya.

"Ayah...." Teriak Steve menghampiri Yohan.

"Yohan......" teriak Cyntia dan datang menghampiri Yohan.

"Pergi kau... wanita sialan. jangan sentuh ayahku" Teriak Steve.
"Jangan sentuh ayah.... Reno... bawa wanita ini ke kantor polisi sekarang. Cepat.....!!!" Reno kemudian segera berlari dan membawa Cyntia.

Cyntia terus menangis dan meminta maaf pada Yohan.

"Yohan.... aku mohon maafkan aku. Aku sangat mencintai mu." Ucap Cyntia sembari dirinya di seret keluar oleh Reno.

Kemudian Steve meminta tolong pada Paman Lim untuk membawa Yohan ke rumah sakit.

"Jika kau masih mematung disana. Lebih baik kau mati saja....!!!" Ucap Steve dengan Noman yang hanya bisa mematung tak berkata apapun.

Setelah Steve dan Yohan pergi. Noman hanya bisa menangis dan tak bisa berbuat apapun.
Ia menjatuhkannya dirinya dia atas lantai. Menangis sejadi - jadinya.

"Aaaaaaaaaaaa......." Teriak Noman sejadinya nya dan menangis karena keadaan.

Setelah sampai di rumah sakit. Yohan lantas dibawa ke UGD.
Steve hanya mondar-mandir didepan pintu UGD.
Beberapa jam kemudian, dokter keluar dari ruangan.

"Tuan Steve... saat ini kondisi tuan Yohan kritis. Dan dia masih koma. Kami harus membawanya ke ICU. Dia masih belum sadarkan diri. Tapi jantung sudah bisa kami atasi. Kalau begitu saya permisi..." Jelas dokter

Steve menganggukkan kepalanya pelan. Setelah Yohan dipindah ke ruang ICU. Steve kemudian masuk menemani nya.

"Ayah.... kenapa semua ini terjadi pada kita... Aku tak tau apa yang harus aku lakukan." Ucap Steve yang berdiri di samping ranjang Yohan. Yohan masih tertidur dengan begitu banyak alat bantu melekat di dadanya. Dan selang oksigen yang menuju hidungnya.

"Ayah.... Lili bahkan hamil anakku. Kau akan memiliki cucu. Aku mohon..... bangunlah. Jangan tinggalkan kami....!!! Ayah.... terimalah Lili. Dia wanita yang baik. Dia bahkan menghentikan ku membunuh Cyntia. Ayah..... Ibu pasti tak ingin melihat ayah seperti ini... Jadi aku mohon... Bangunlah...!!!" Ucap Steve sembari menetes kan air mata.

Steve kemudian mencium kening ayahnya. Dan meninggalkan dia pergi.
Yohan yang masih tertidur koma. Tiba-tiba ia meneteskan air mata.
Percaya kah... bahwa orang yang koma. Dia masih bisa mengekspresikan emosinya.
Diluar Pelayanan Lim setia menemani. Karena ruang ICU hanya satu orang yang boleh masuk. Sehingga paman Lim menunggu diluar.

"Paman..... terimakasih atas kesetiaan paman pada ayah..." Ucap Steve.

"Itu adalah kebanggaan untuk ku tuan Steve.." Ucap Paman Lim sembari sedikit membungkuk kan badannya.
"Tuan Yohan sudah menolongku terlebih dahulu. Aku sangat senang bisa melayani tuan Yohan."

Paman Lim adalah orang yang ditolong Yohan ketika dirinya mengalami kecelakaan. Seluruh biaya pengobatan di biayai oleh Yohan.

"Paman... aku pergi dulu. Aku harus menemui Lili. Aku titip ayah. Jika ada sesuatu. Hubungi aku...!!!" Ucap Steve kemudian berlaku pergi.

Kemudian pelayan Lim sedikit membungkukkan kan badannya.
Tak lama kemudian setelah Steve pergi. Noman datang.

"Tuan Noman...???" Ucap Pelayan Lim sembari membungkuk kan badannya.

"Paman Lim.... Aku ingin melihat ayah...." Dengan Nada pelan dan tubuh yang lemas. Ia berjalan masuk ke ruang ICU.

Noman sejenak melihat Yohan dari kejauhan. Dan sesekali meteskan air mata.

"Ayah........" Ucap Noman pelan dan kemudian menangis.

Kemudian ia berjalan mendekati Yohan. Ia melihat begitu banyak alat bantu yang ada pada tubuh Yohan. Noman menangis dan tertunduk.

"Ayah.... maafkan aku...." Ucap Noman berdiri di samping ranjang Yohan.
"Bangunlah... Aku janji akan lebih patuh pada ayah.... Aku mohon... jangan tinggalkan aku. Aku sangat menyayangi ayah...." Ia semakin menangis sejadi-jadinya.
"Ayah... Aku tak tau... apakah aku harus membenci ibu... Ayah... Bagaimanapun.. Dia juga ibuku. Tapi dia sudah seperti bukan ibuku...." Ucap Noman terus memandang Yohan.
"Ayah... katakan padaku... apa yang harus aku lakukan... ???? Aku bersalah pada mu.. Aku bersalah pada kakak Steve... Bahkan... bahkan mungkin pada Lili."
"Ayah.... jika aku harus menebus kesalahan ibu.. Aku akan melakukan nya. Tapi aku mohon... Ayah bangunlah...!!" Ucap Noman.

Setelah itu Noman keluar menemui pelayan Lim.

"Paman... Aku ingin menemani ayah malam ini." Ucap Noman.

"Tuan Noman... Paman melihat sepertinya tuan sangat kelelahan. Bagaimana kalau besok. Tuan istirahat lah dulu. biar paman yang menjaga Tuan Yohan." Jawab pelayan Lim.

Noman kemudian menggeleng kan kepalanya.

"Tidak apa... Paman pulang lah. Aku akan berjaga disini... Aku ingin.... ketika ayah sadar. Aku orang pertama yang dilihatnya.. " Ucap Noman.

"Baiklah kalau begitu tuan... Kalau begitu saya kembali ke rumah. Jika ada apa-apa. Tuan langsung hubungi paman. Paman akan datang kembali esok. Dan membawa baju ganti untuk tuan Noman. " Ucap Pelayanan Lim.

"Terimakasih Paman..."

Kemudian Pelayan Lim pergi meninggalkan mereka.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience