Penculikan

Romance Series 2771

Setelah Cyntia selesai merancang rancangan jahatnya. Dia kemudian menelpon orang diseberang.

"Culik wanita yang bernama Lili. Aku akan mengirim fotonya. Dia tinggal di Vila Diamon."
Ucap Cyntia pada orang di seberang.

"Tapi Nyonya, Vila itu sulit untuk kita datangi." Ucap orang suruhan Cyntia.

Karena pengamanan Steve yang ketat untuk Vila miliknya. Hanya orang atas ijin Steve yang boleh masuk kesana.

"Aku tidak mau tau... Aku mau kau mendapatkan dia sekarang. Dan bawa dia di gedung terbengkalai. Nanti aku akan kirim lokasinya padamu. Lakukan secepatnya." Ucap Cyntia tak perduli.

"Bos... gi mana ini...??" Ucap salah satu rekan orang suruhan Cyntia.

"Yang penting kita kesana dulu. !!" Ucap Pimpinan penculik.

Sesampainya mereka di pinggir jalan. Tempat masuknya kawasan Vila Diamon. Mereka hanya menunggu dan masih terus berfikir mencari cara untuk dapat masuk.

"Bos... lihat lah... Dia seperti wanita yang ada di foto." Ucap rekan penculik.

"Kamu benar.. Ternyata keberuntungan di pihak kita malam ini. Cepat kita turun." Perintah kepala penculik. Sembari tertawa cekikikan.

Hari itu malam sudah gelap. Dan jalanan sudah sepi. Lili pergi dari Vila dengan diam-diam dan akhirnya bisa keluar.
Ia berjalan tanpa arah. Dan terus berjalan dengan membawa tas yang berisi beberapa pakaian. Ia tak tau harus kemana. Dalam benaknya. Yang penting meninggalkan Vila terlebih dulu. Dan tak akan mengganggumu keluarga Liu kembali.

"Sayang.... maafkan mama ya. Kamu harus berpisah dengan ayahmu.. Akhirnya aku bisa keluar dari Vila itu. Aku bahkan harus sembunyi dengan susah payah. Steve... maafkan aku.."Ucap Lili sembari memegang perutnya dengan air mata yang terus mengalir.
"Mama tak tau harus kemana. Yang penting kita jangan ganggu papa lagi ya...?? Kamu patuhlah. Kamu lapar ya.. ? Mama akan cari makan untukmu.." Lili terus memegangi perutnya dan berencana untuk mencari kedai dengan harga yang murah. Pasalnya, Lili hanya membawa uang yang ia simpan beberapa Minggu yang lalu.

"Maaf ... apakah anda Nona Lili..??" Ucap penculik berpura-pura.

Membuat Lili yang masih tertunduk , Kemudian mendongak karena terkejut.

"Ia saya sendiri. Ada perlu apa tuan mencari saya...??" Jawab Lili.

"Nona Lili mau kemana? Malam-malam ikut kami saja. Kami akan mengantar kemana Nona pergi..!!" Ucap si penculik.

"Maaf tuan... saya ada urusan... Dan saya bisa pergi sendiri. Saya permisi..!!" Ucap Lili.

"Eh eh... kok buru-buru.." Ucap penculik itu sambil tertawa dan memegang lengan Lili.

"Eh... Tuan .. apa yang anda lakukan.. Tolong lepaskan saya. " Lili berusaha meronta.

"Bos... ternyata dia lebih cantik dari foto.. Boleh kita cicipi dulu. Bermain dengannya sebentar saja ??" Ucap rekan penculik.

"Bodoh... Jaga ucapan mu. Kita bisa di bunuh Nyonya Cyntia .Kita hanya disuruh membawanya." Ucap pimpinan si penculik. Sambil memukul kepala rekannya.

Lili yang mendengar pembicaraan mereka. Ia terkejut dan masih terus meronta.

"Nyonya Cyntia yang menyuruh mereka untuk menculik ku ??Aku harus cepat pergi." Batin Lili.

"Tuan lepaskan.... " Teriak Lili sembari berusaha menghempaskan tubuh penculik. Namun tidak berhasil.

"Tolong.....Emmm..emmmm" Teriak Lili. Namun malah di tutup mulutnya dengan sapu tangan yang sudah ada obat bius. Dan akhirnya membuat Lili pingsan.

"Cepat masukkan dia kedalam mobil..!!" Perintah kepala penculik. Sembari membawa tubuh Lili yang sudah tak sadarkan diri.

Lili di bawa dengan keadaan pingsan, Menuju gedung terbengkalai yang sudah di perintah kan oleh Cyntia.

Vila Diamon

Steve yang sudah tiba. Lantas menuju ke kamarnya hendak menemui Lili. Namun kamarnya kosong. Dia terus berteriak memanggil Lili di setiap ruangan. Semua pelayan kemudian di kumpulkan. Dan Steve murka dengan amarahnya yang meledak-ledak. Mereka tidak mampu menjaga mandat tuannya untuk tidak membiarkan Lili pergi. Tukang kebun dan Pelayan bersih-bersih. Mereka bekerja pulang jam 17.00 sore. Dipanggilnya dari rumah mereka untuk datang ke Vila Diamon. Dan hanya Bibi Yang dan Paman Zam yang menginap di Vila.

"Reno siapkan mobil. Aku akan pergi mencarinya sendiri. Dan kamu pergi ke sisi yang lain. Hubungi aku jika kau menemukan nya.!!" Ucap Steve sembari pergi meninggalkan Vila.

"Baik tuan.." Ucap Tenis sembari sedikit membungkuk kan badannya.

"Beraninya kau pergi meninggalkan Vila Lili. Setelah ini... Aku akan mengurungmu hingga tak bisa pergi kemanapun..!!" Batin Steve kesal.

"Kringggg...Kringgg"
Suara handphone milik Steve tiba-tiba berbunyi.

"Untuk apa wanita sialan ini menelpon..???" Batin Steve yang sudah memberhentikan mobilnya di pinggir jalan. Ada panggilan Cyntia di handphone miliknya.

"Untuk apa kau menelponku? , Cepat katakan... !! Aku tak punya banyak waktu." Ucap Steve ketus.

"Apakah ini sikap anak kepada ibunya... ??" Ucap Cyntia meledek.
"Bisa aku tebak... Kau pasti sedang mencari permaisuri mu bukan..??" Ucap Cyntia dengan senyum liciknya.

"Sialan... Apa yang kau lakukan padanya. Cyntia...." Teriak Steve di dalam mobil.

"Tunggu-tunggu.. kita bermain sebentar... Dia sudah sadar. " Ucap Cyntia masih dengan senyum ledeknya.
"Lihatlah Steve.. Dia sangat ketakutan.." Ucap Cyntia sembari memegang dagu Lili agar melihat ke arahnya. Lili yang dibungkam mulutnya. Hanya bisa menangis diam. Karena tangan dan kakinya di ikat.

"Cyntia....... Jika kau berani menyentuh nya. Aku akan membunuhmu..Dimana kau sekarang cepat katakan..!!" Teriak Steve karena emosinya yang sudah tak terkendali.

"Aku ingin kau datang sendiri. Jika kau berani membawa orang lain. Kau akan kehilangannya bersama dengan makhluk kecil di dalam perutnya. ha ha ha ha..." Ucap Cyntia mengancam.

Lili hanya menggelengkan kan kepalanya ke arah Cyntia. Mengisyaratkan jangan. Air matanya terus mengalir.

"Steve aku mohon jangan datang.. Steve.... Maafkan aku... maafkan aku. Aku mohon jangan kemari" Batin Lili. Terus menangis.

"Cyntia......" Teriak Steve.
"Kau benar-benar wanita menjijikkan." Ucap Steve sembari memukul kemudi mobilnya.

"Aku sudah mengirimkan lokasinya. Aku tunggu sekarang...!!!" Ucap Cyntia langsung menutup telponnya.

"Sialan...."Teriak Stve sembari memukulkan keningnya di kemudi mobil miliknya.

"Lili gadis manis anak Sutomo .. Siapa suruh menyalakan api padaku. Ha ha ha.... Kita lihat, Bagaimana jika pangeran mu bermandikan darah... Tapi cara itu seperti nya kuno ya. Kita lihat apa yang akan aku lakukan.. ck ck ck..." Ucap Cyntia memegang dagu Lili dan kemudian menghempaskan nya. Sambil tertawa cekikikan.

Lili yang masih di bungkam mulutnya. Hanya bisa menangis dan menggeleng kan kepalanya.

"Sepertinya kamu mau bicara ya.. ???"
Ucap Cyntia kemudian melepaskan kain yang ia lilitkan hingga membuat Lili tidak bisa berbicara.

"Nyonya... Nyonya aku mohon padamu... Aku mohon tolong jangan sakiti Steve.. Dia tidak bersalah. Aku mohon Nyonya lepaskan dia.." Ucap Lili memohon dengan menangis kemudian menenggelamkan kepalanya.

"Aaaaa........" Teriak Lili karena Cyntia menjambak rambut Lili agar melihat ke arahnya.

"Aku tidak akan melepaskan nya. Jika kau masih ada di dunia ini. Bagaimana jika......" Ucap Cyntia sembari memegang perut Lili.

"Nyonya... Nyonya Cyntia aku mohon jangan sakiti bayiku. Dia tidak bersalah. Aku mohon Nyonya... " Lili terus memohon dan menangis.

"Kau bahkan berkata kau akan pergi. Tapi kau malah mengadu pada Steve, bahwa aku menemui mu. Wanita sialan..." Teriak Cyntia sembari menghempaskan kepala Lili.

"Aku tidak mengatakannya pada Steve. Nyonya percaya lah padaku. Aku tidak mengatakan apapun padanya." Teriak Lili.

"Oh... ya... Lalu kenapa dia bisa datang menemui ku. Bahkan mengancam ku..!!! hah...?? " Ucap Cyntia dengan amarah yang semakin memuncak.

"Sudahlah... percuma aku berbicara.. Dia tidak akan percaya... Lebih baik aku diam." Batin Lili . Jika ia terus menjawab pertanyaan Cyntia. Itu akan membuat nya semakin marah.

Cyntia kemudian pergi meninggalkan Lili.

"Lili aku mohon tunggu aku sebentar. Bertahan lah. Aku mohon..." Batin Steve sembari mengemudi kan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia bahkan sesekali menetes kan air mata.

Sesampainya Steve di gudang terbengkalai yang Cyntia mangsut. Ia lantas berlari menuju kedalam gedung. Dan mencari dimana Lili berada.

"Lili.... Lili...." Teriak Steve.

APAKAH STEVE MENEMUKAN LILI. DAN APA YANG DI RENCANA KAN CYNTIA. TERUS SIMAK KESERUAN NOVEL INI. JANGAN LUPA LIKE DAN FAVORITNYA YA. JUGA KOMENTAR NYA. SUPAYA AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT BERKARYA. MAKASIH

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience