Bersama dengan mu

Romance Series 2771

"Kau tunggu di sini...! Aku akan membeli kan makanan untuk Lili." Ucap Steve

"Kak.... Aku sudah membelikannya. "
Jawab Noman sembari menyodorkan makanan yang sudah dibelinya.

"Buang......!" Ucap Steve ketus tanpa memandang ke arah Noman.

"O.... " Ucap Noman.

*Pelayanan Lim yang melihat hanya bisa diam. Tak berani ikut campur.

Steve lantas pergi membelikan makanan dan kemudian mengantarkan nya pada Lili*.

"Makanlah dulu.....!!" Ucap Steve sembari menyodorkan makanan untuk Lili.

"Terimakasih Steve..." Ucap Lili sembari tersenyum tipis.

"Tunggulah sebentar .... Aku akan segera kembali." Ucap Steve sembari mendekatkan tubuhnya pada Lili. Dan menyentuh pipinya lembut.

"Kamu mau pergi ??? " Tanya Lili bingung.

"Hanya sebentar. Makanlah makananmu...!" Ucap Steve. Kemudian tersenyum tipis dan mencium kening Lili.

"Oh.... Baiklah...."

Steve berjalan keluar. Dan dia melihat ke arah tas Lili di atas meja. Dia kemudian mendekat dan membukanya. Lili yang masih sibuk membuka makanannya. Mencium makanan yang enak. Ingin segera memakannya.

"Kenapa kau membawa tas berisikan baju...??" Tanya Steve

Lili yang membuka mulutnya terhenti dan menoleh ke arah Steve..

"Eh.......????" Lili terkejut.
"Oh... itu.... itu hanya... hanya pakaian kotor. ehehehe .... iya" Jawab Lili gagap sembari menggaruk kepalanya yang tak gatal. Karena bingung ingin beralasan apa.

Steve lantas menarik tangan Lili paksa. Hingga sendok yang sudah berisi nasi goreng. Jatuh ke lantai.

"Aaaaaaaa..... Steve ... Apa yang kau lakukan...??" Teriak Lili yang di tarik paksa oleh Steve. Lili kesulitan mengikuti langkah Steve yang cepat. Ia berjalan tak karuan. Sambil memegang perutnya.

Steve tak memperdulikan teriakan Lili. Terus berjalan cepat membawanya keluar.
*Noman melihat mereka dan berdiri ingin mengejar mereka. Namun di tahan oleh pelayan Lim.

Sampai ia naik kedalam mobil. Steve mengemudikan mobilnya sendiri. Reno yang masih asik minum di toko dekat rumah sakit. Kemudian melihat mobilnya pergi*.

"Aku ditinggalkan di sini sendiri...??" Batin Reno.

Steve mengemudikan mobilnya kencang.

"Steve kau gila.... Kau menakutiku. Pelan kan mobilnya.." Lili terus berbicara. Sesekali memejamkan mata karena terlalu takut.

Tak butuh waktu lama. Mereka sampai di Vila Diamon.
Steve kemudian menarik paksa Lili. Menggenggam tangannya erat.

"Steve.... ada apa dengan mu ...??" Teriak Lili. Ia berjalan kesulitan mengikuti kaki Steve yang masih cepat berjalan.

"Bruakkkkkk........"

Steve membanting pintu keras. Dan menguncinya. Ia kemudian mendorong tubuh Lili ke ranjang. Di kamar pribadinya.
Kemudian mengendorkan dasinya.
Melepas jasnya.

"Steve..... apa yang kamu lakukan..." Lili ketakutan dan semakin memundurkan tubuhnya.

"Kau ingin pergi meninggalkan ku." Ucap Steve sembari mendekati tubuh Lili.

"Eh..... " Ucap Lili pelan karena terkejut.
"Dia melihat pakaian di tasku. Dia marah aku akan meninggalkan nya." Batin Lili.

Steve langsung mencium leher Lili.

"Steve hentikan....!!!" Teriak Lili sembari mendorong tubuhnya.

"Plakkkkkkk...."

Lili menampar pipi Steve keras.

"Kau bisa menyakiti bayi kita...." Ucap Lili sembari meneteskan air mata. Dan memegang perutnya.
"Apakah kau tau... Dia bahkan sudah semakin tumbuh." Ucap Lili.

Steve hanya diam menunduk.

"Steve... ada apa dengan mu...?
Steve...... Percayalah.. Aku bahkan tidak bisa meninggalkan mu. Aku selalu memikirkan mu. Aku sangat mencintaimu." Ucap Lili sembari menunduk dan meneteskan air mata.

Steve kemudian duduk terdiam menghadap Lili. Namun menundukkan kepalanya.

"Bahkan jika kau tidak mencintai ku. Biar aku yang mencintaimu. Jika kau menyuruhku melupakan mu aku tidak akan memenuhinya. Jika kau mengacuhkan ku. Aku tidak akan pernah mengacuhkan mu. Jika kau membenciku. Biar kau saja. Dan tidak dengan ku. Jika kau menyuruhku pergi..."

"Cuppppppppp....."

Steve langsung menyambar bibir Lili agar tidak bisa berbicara lagi.

"Hentikan.... !!!Kata-kata itu membuat ku sakit. Aku merasa bersalah menyakitimu." Ucap Steve sembari memegang kepala Lili dengan kedua tangannya. Dan menghapus air mata yang menetes di pipinya.

"Maafkan aku..." Ucap Steve sembari meletakkan keningnya di kening Lili.

"Steve.... percayalah... Dalam hatiku yang paling dalam. Aku tidak pernah bisa meninggalkan mu. Banyak salah paham di antara kita. Dan aku tak ingin itu terus menyelimuti kita. " Ucap Lili sembari menangis.

Steve lantas melepaskan keningnya dari Lili. Dan mengangguk pelan. Kemudian mencium bibir Lili lembut.
Ia semakin masuk ke dalam kenikmatan. Pelan membuka baju Lili.

"Steve......" Ucap Lili yang melepaskan ciumannya sembari menahan tangan Steve yang kesana kemari.
"Bisakah melakukannya dengan tidak menyakiti bayi kita ???" Ucap Lili.

Steve kemudian tersenyum tipis. Dan menganggukkan kepalanya.

"Aku akan melakukannya dengan pelan dan lembut." Ucap Steve

Lili lantas mengangguk dan tersenyum kecil.
Mereka melakukan nya. Steve memperlakukan Lili dengan lembut.

Pagi hari

Matahari menyinari membuat Lili terbangun. Ia akhirnya melihat ke arah Steve yang tidur menghadap dirinya. Ia tersenyum kecil. Terus memandangi wajahnya. Ia bahagia , Akhirnya bisa kembali melihat Steve ketika membuka mata.

"Apakah wajahku begitu tampan...????" Ucap Steve. Kemudian membuka matanya dan tersenyum.

"Emmm..... Siapa yang tampan." Ucap Lili sembari memalingkan wajahnya.

Steve kemudian tersenyum lagi. Mereka bahkan masih belum mengenakan pakaian. Kemudian Steve memegang kepala Lili dan memalingkan padanya. Agar bisa saling menatap satu sama lain.

"Benarkah.... Tapi kau menyukainya..??" Ucap Steve.
Lili tersenyum tersipu malu.
Steve lantas mendekat kan bibirnya pada bibir Lili. Dan menciumnya pelan.
Kemudian melepaskannya.

"Apa ingin mengulanginya lagi ...?" Ucap Steve

"Steve..... apa yang kau katakan. Ini bahkan sudah hampir siang. Cepat lah bangun. Aku juga ingin menemui Paman Yohan hari ini. Bolehkah...?" Ucap Lili.

"Aku akan menemanimu. Tidak boleh menolak...!!" Ucap Steve.

"Oh .... Baiklah.... " Jawab Lili.
"Aku akan mandi dan membantu bibi Yang menyiapkan makanan. Tunggulah sebentar..."

"Aku ingin mandi bersama....!!" Ucap Steve.

"Steve hentikan... Aku malu... " Ucap Lili tersipu.

"Kenapa musti malu. Aku bahkan sudah melihat semuanya. Sebutkan.... bagian mana dari tubuh mu yang belum terlihat olehku." Ucap Steve.

Dengan sigap Steve bangun dan menggendong tubuh Lili ke kamar mandi. Mereka mandi bersama. Walaupun Lili merasa malu. Namun Steve mencoba membantunya untuk membiasakan diri.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience