Tinggalkan Aku

Romance Series 2771

Lili yang masih duduk menyandarkan kepalanya di dinding. Kemudian langsung menegakkan kepala.

"Itu suara Steve... Dia benar-benar datang... Steve aku mohon jangan kesini. Jangan .... "Batin Lili dengan air mata yang terus menetes. Ia tidak bisa berbicara, karena mulutnya masih di bungkam dengan kain oleh Cyntia.

Steve yang tak lelah terus mencari . Hingga tiba ia di lantai dua dan mendapati Lili yang duduk dilantai tepatnya di dinding paling ujung.

"Lili.... " Teriak Steve sembari berlari ke arah Lili.
Steve kemudian melepas kain yang menutupi mulut Lili.

"Steve...." Ucap Lili pelan sembari melihat wajah Steve. Dengan air mata nya yang masih terus mengalir.

"Lili......" Ucap Steve langsung memeluk dan menciumnya.

Steve lantas langsung melepaskan ikatan yang ada di tangan Lili.
Namun Lili malah menghindari nya.

"Lili.... kenapa ?? " Tanya Steve heran karena Lili malah menghindar ketika Steve akan melepaskan ikatan yang ada pada tangannya.

"Kenapa kamu datang kemari ???.. Pergilah..." Tanya Lili tanpa memandang wajah Steve. Dalam benaknya. Ia hanya ingin menjauh dari Steve. Tak ingin melibatkannya.

"Lili... Apa yang kamu katakan... ??" Steve masih bingung dengan perilaku Lili.

"Aku sudah tidak membutuhkan mu...!!" Ucap Lili dengan air mata yang terus menetes.

"Lili...... Apa yang ada dalam pikiran mu. Jaga bicara mu." Steve tidak peduli dan terus melepaskan tali yang terikat di tangan Lili.

Cyntia kemudian datang menghampiri mereka.

"Pangeran sudah datang ternyata. "

Steve yang tidak peduli. Terus melepaskan ikatan pada tubuh Lili. Dan kemudian berdiri perlahan.
Cyntia yang merasa tidak di hiraukan. Ia menjadi marah. Dan menyuruh anak buahnya untuk memukul Steve.

'"Bukkkkk….....''

"Ah........" Rintih Steve sembari memegang kepalanya dan menahan sakit dari pukulan dari balok kayu. Hingga darah segar mengalir di kepalanya.

"Steve....."teriak Lili yang sudah bisa bergerak karena ikatannya sudah terlepas. Sembari memeluknya. Ia terus menangis.

"Nyonya aku mohon..... Hentikan..!!!" Teriak Lili. Sambil memegang tubuh Steve yang sempoyongan.

"Lili hentikan..." Ucap Steve sembari mendorong pelan tubuh Lili agar ada di belakangnya. Untuk melindunginya.

"Cyntia.... Bagaimana cara ayah memperlakukan mu. Kamu bahkan bisa berkeliaran dimana-mana. Sekarang... apa yang kamu ingin kan..??" Ucap Steve sembari melihat ke arah Cyntia yang berdiri di hadapannya.

Kemudian Cyntia memberi kode mata pada orang suruhannya. Untuk membawa Lili pergi.

"Aku ingin apa...? Aku ingin apa ya...??? Ingin memisahkan kalian...ha ha ha..." Ucap Cyntia

"Dasar wanita gila..."Teriak Steve.
"Jika bukan karena ayah. Aku sudah memotong tubuhnya....Baj****n" Batin Steve

"Aku ingin mengatakan sesuatu pada mu. Dan kamu pasti ingin tau. Biarkan anak buah ku membawa jalang itu pergi. Kamu tenang saja Steve. Meraka tidak akan menyakiti nya.." Ucap Cyntia dengan senyum kecil.

Dengan penuh kekawatiran antara Lili dan Steve. Lili kemudian tetap pergi di bawa oleh orang suruhan Cyntia. Lili yang menenangkan Steve membuat Steve merelakan Lili di bawa mereka. Dan mencium kening Lili sejenak.

"Steve Liu....!!!" Ucap Cyntia sembari memutarkan tubuhnya di depan Steve yang masih berdiri terpaku.

"Bagaiman jika wanita kesayangan mu itu tau. Ayahnya meninggal karena di bunuh oleh anggota keluarga Liu. ...???? "

Sontak Steve langsung terkejut dan memandang ke arah Cyntia. Dengan tatapannya yang tajam serasa ingin membunuh orang yang ada di depannya.

"Apa yang kamu maksud. .?" Tanya Steve penasaran.

"Sutomo........Dia... Aku yang melenyapkan." Ucap Cyntia berbisik di telinga Steve dari belakang. Sembari tertawa kecil.

Steve lantas membalikkan badannya. Dan mencekik leher Cyntia.

"Cyntia.... Apa yang kamu katakan...??? Kau benar-benar wanita tak tau diri. Menjijikkan... " Ucap Steve dengan nada yang semakin tinggi.

"Lepaskan tanganmu..!!!" Ucap Cyntia sembari menahan sakit.

Steve lantas melepaskan cengkraman nya.

"Bagaimana wanita mu akan hidup bersama dengan orang yang keluarganya telah membunuh ayahnya ... ? ha ha ha....." Ucap Cyntia kegirangan.

"Cyntia.... Apa yang kamu lakukan pada Paman Sutumo.." Teriak Steve.

"Aku... ? Apa yang aku lakukan ??? Aku yang menyuruh Sutomo untuk membunuh dirinya sendiri...." Ucap Cyntia dengan muka tebalnya sembari tersenyum.

"Sialan....Dasar wanita gila....." Teriak Steve.

Steve kemudian berlari menuju Cyntia yang sudah berjalan sedikit jauh darinya. Namun Steve di tahan oleh orang suruhan Cyntia.

"Pukul dia. Tapi jangan sampai mati.. Bawa wanita itu kemari dan tinggalkan mereka." Perintah Cyntia.

"Mari kita lihat bagaimana reaksi permaisuri mu.ha ha ha" Ledek Cyntia.

"Buk buk buk ...."
Dua orang memukul Steve hingga membuat tubuhnya tersungkur di lantai dan diinjak tubuhnya.

"Wanita Sialan..... ahhh....." Teriak Steve sembari menahan sakit.

Setelah Steve lemas tak berdaya. Cyntia kemudian mendekati tubuh Steve yang tersungkur di lantai. Dan masih di pegang erat oleh orang suruhannya.

"Jika kau berani mengadu ke Yohan. Mungkin kau akan kehilangan wanita mu dan makhluk kecil dalam perutnya...ha ha ha.. Kali ini aku akan melepaskan kalian. Aku akan melihat . Jika sampai Yohan tau. Bisa jadi aku juga akan membunuhnya" Ucap Cyntia.

"Wanita gila...." Teriak Steve dengan sisa tenaganya.

"Bawa wanita itu kemari...!!!" Perintah Cyntia.

"Steve............." Teriak Lili keras.

Dia langsung berlari menuju Steve. Ia lantas meletakkan kepala Steve di atas pangkuannya.
Lili terus menangis tersedu-sedu.

"Steve maafkan aku.... Steve bangunlah...!!! Steve aku mohon jangan tinggalkan aku. Bayi dalam perutku sangat membutuhkan mu. Aku mohon bangunlah...!" Ucap Lili sembari menepuk lembut pipi Steve yang masih memejamkan matanya karena pingsan. Dengan tangisnya yang tak kunjung berhenti.

Lili kemudian menghubungi Reno. Lili menemukan handphone Steve ada di saku celana nya.

"Halo... Reno.....Reno tolong Steve.. Aku mohon. cepat kemari Reno. cepat...!!!" Ucap Lili dengan beruntutan. Karena dirinya begitu amat panik.

"Baik Nona... tolong kirimkan lokasinya..!" Ucap Reno.

Reno lantas melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Steve yang masih pingsan. Terus di peluk di pangkuan Lili. Lili terus menangis dan menangis. Memohon maaf dan sesekali mengecek nafas Steve yang semakin melemah.

"Reno aku mohon.... Cepatlah...!!" Batin Lili sembari terus memandangi wajah Steve.

Tak lama kemudian Reno datang. Dan mereka langsung membawa Steve ke rumah sakit.
Setelah dokter mengobati Steve. Tak disangka, ditengah pemeriksaan Steve sadar dan meminta dokter agar memanggilkan Reno.

"Tuan Reno .. ... Tuan Steve ingin menemui anda..!" Ucap dokter.

"Dokter.... Steve sudah sadar .... Bolehkah aku juga ikut masuk bersama Reno.. ???" Ucap Lili memohon kepada dokter.

"Maaf Nona Lili... tapi dari perintah tuan Steve. Hanya memanggil Tuan Reno..."

"Mari tuan Reno..." Ucap dokter.

"Baik dok..." Jawab Reno. Kemudian menatap Lili yang masih menangis dan sedikit membungkuk kan badannya.

Lili yang menunggu di luar. Ia mondar-mandir kesana-kemari. Cemas dan Khawatir akan keadaan Steve.

"Reno.... Suruh Lili tinggal di kontrak nya. Biayai harga kontrak an nya. Dan jangan suruh dia kembali lagi ke Vila Diamon..!! " Ucap Steve dengan sekuat tenaga yang tersisa pada tubuhnya.

"Apa....? Apa yang tuan katakan..?? Nona Lili bahkan masih hamil" Reno heran dan tak percaya.

"Aku tidak peduli. Laksanakan perintahku. Pergi...???" Ucap Steve ketus.

"Apa yang terjadi pada tuan Steve. Kenapa dia bisa begitu tega pada Nona Lili...???" Batin Reno masih terheran-heran.

Reno kemudian keluar meninggalkan ruang rawat Steve.

"Lili... maafkan aku...." Tangis Steve pecah setelah Reno pergi keluar.
"Aku tidak pantas untuk mu. Kamu akan terus terbayang kematian ayahmu. Jika kau terus melihat wajahku. Lili... maafkan aku. Aku akan mencari cara untuk menyingkirkan Cyntia. " Batin Steve dengan air mata yang terus mengalir.

Setelah Reno keluar. Lantas Lili langsung berlari ke arahnya.

"Reno... Reno bagaimana keadaan Steve...aku ingin masuk melihatnya. Aku mohon..." Ucap Lili sembari memegang lengan Reno. Reno hanya diam tertunduk.

"Reno... Reno kenapa kamu diam saja...Aku akan masuk sekarang...!!" Ucap Lili

"Nona Lili.... Tuan Steve tidak ingin bertemu dengan anda....!!!" Ucap Reno.

Lili yang sudah hampir pergi. Kemudian berhenti dan membalik kan badannya mendekat ke arah Reno.

"Reno... apa yang kamu katakan...???" Ucap Lili terkejut.

TEMAN-TEMAN SIMAK TERUS NOVEL INI. JANGAN LUPA LIKE DAN FAVORITNYA YA. JUGA KOMENTARNYA. SUPAYA AUTHOR SEMAKIN SEMANGAT BERKARYA. MAKASIH

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience