Get the app for full experience
Dalam samar lampu, berdiri susuk tubuh yang sedang membelakangi Sufia. Sufia yang kenal susuk tubuh itu menghampiri namun terjeda..
"Ssyed? "
Tanpa membuang masa, Syed berlutut dihadapan Sufia dan menghulurkan sekotak kecil merah berupakan sebutir cincin permata untuk disarungkan pada jari manis Sufia.
"Walau apapun kekurangan mu sayang, aku terima dengan seadanya. Sudi kah kau menjadi permaisuri hati ku?" Syed, melamar kerinduan Sufia dan sekaligus ingin Sufia menjadi permaisuri hatinya.
Bibir Sufia terkunci hendak memilih jawapan dari pertanyaan Syed. Sukar sekali. Baru saat ini, Syed tersedar betapa berharga gadis itu seperti nilai emas permata. Seperti sebutir cincin yang dilemparkan ke lautan dalam, sukar untuk menemukan kembali.
"Fia tak layak untuk awak, banyak lagi perempuan yang lebih sempurna dari Fia, " Sufia keliru dengan hati sendiri samada hendak memilih atau menolak.