Bab 19

True Story Completed 17548

Natasyha ke singki membasuh semua pinggan mangkuk dan semua peralatan yang di gunakan .Kemudian dia meyapu dan mengemop lantai .
Sambil melakukan semua kerja itu Natasyha teringat lagu " Ratapan anak tiri " yang pernah di nyanyikan di sekolah suatu waktu dahulu .Lagu itu telah membuat nama Natasyha di lonjakkan sebagai juara dalam pertandingan di sekolahnya .Dan lagu itu juga telah menjuarai sekolahnya ke peringkat dearah .
Natasyha cuba mengingati kembali bibit - bibit lagu tersebut .

Betapa malang nasib ku .
Semenjak di tinggal ibu .
Walau kini dapat ganti .
Seorang ibu .lbu tiri .

Tiada sama rasanya .

lbu kandung yang tercinta.

Penuh sayang penuh manja .

Penuh kasih lagi mesra .
lbu tiri hanya cinta .
Kepada ayah ku saja.
Lagi ayah di samping ku .
Ku di puja dan di manja .

Tapi bila ayah pergi .

ku di siksa dan di caci .

Bagai anak tak berbakti .

Tiada menghirau ku lagi .
Aduhai ibu tiri ku .
Kasihanilah pada ku .
Bagai anak mu sendiri .
Agar dapat ku berbakti .

Begitulah antara bibit - bibit lagu yang masih tersemat di dalam benak Natasyha .Natasyha akui apa yang di gambarkan di dalam lagu itu benar - benar terjadi kepada dirinya .
Ketika ayahnya ada bersama - sama dengannya ibu tirinya Mak Cik Esah akan melayannya umpama puteri raja .Apabila ayahnya pergi berkerja Natasyha di perlakukan sebagai hamba abdi di dalam rumah sendiri .
Tiba - tiba air matanya mengalir lesu menuruni pipinya .Dia meyeka air mata sambil tangannya lincah mencucu pakaian Esah dan anak - anaknya .
Oleh kerana Esah melarang dia menggunakan mesin basuh maka terpaksalah Natasyha mencuci menggunakan berus dan tangan sahaja .
Usai mencuci dia menjemur semua pakaian itu di ampaian .Setelah usai meyiapkan semua tugas yang di beri padanya .Natasyha yang kepenatan merebahkan badannya di sopa di ruang tamu .
Natasyha tidak meyedari bilakah dia tertidur.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience