Bab 42

True Story Completed 17736

Natasyha tidak menggunakan kesemua wang yang di bawanya .Setelah membeli beberapa kilo beras , garam , telur dan sedikit keperluan lain Natasyha dan Amirul pun berjalan kembali ke gudang .

Di gudang telah tersedia kayu bakar yang di kumpul oleh teman - teman mereka .Oleh kerana telah terbiasa memasak makanan sendiri Natasyha tidak kekok melaksanakan tugasnya .
Dengan di bantu oleh beberapa teman yang lain akhirnya makanan mereka telah siap di masak dengan waktu yang singkat .
Natasyha meminta Amirul dan beberapa kawan - kawannya mengambil daun pisang untuk di jadikan alas untuk mereka makan .
Semua kanak - kanak itu makan dengan puas dan riang .Kerana bukan sahaja dapat makan makanan yang banyak tetapi tiada siapa yang marah - marah mereka ketika makan .
Mereka juga makan dalam suasana riang seperti mereka sedang berkelah .
Apabila melihat nasi hanya tinggal sedikit Amirul lalu menghampiri Natasyha lalu menyuruh Natasyha meyimpan sedikit untuk boss mereka .Manalah tahu nanti andai dia terbangun dia akan merasa kelaparan .
Natasyha meyetujui lalu mengasingkan sedikit makanan buat boss mereka .
Setelah selesai makan semua anak - anak pun mula berehat dan berbual sesama sendiri .Ada juga yang berbaring - baring malas .
Natasyha tersenyum melihat gelagat teman - temannya .Semua anak - anak merasa ini lah kali pertama dalam hidup mereka bebas dari amarah boss mereka dan dua orang temannya itu .

Bila teringat kepada dua teman boss mereka bertanya sesama sendiri kemanakah menghilangnya kedua - dua orang tersebut .

Malangnya tidak ada di antara mereka dapat memberi jawapan yang tepat .Begitu juga dengan Natasyha dan Amirul .Bila di tanya oleh teman - teman mereka kemana perginya dua orang yang sering mengawal pergerakan mereka .Kedua - dua kanak - kanak itu hanya menjawab dengan gelengan kepala .

Malam itu Natasyha tidur di sisi tempat tidur boss mereka .Dia mengawasi boss mereka kalau - kalau ada perubahan pada boss mereka itu .

Dia menggantikan tuala di atas dahi boss setiap kali kain itu menjadi kering .Di saat itu fikirannya merawang teringat kepada papanya En Halim .Sudah lama Natasyha tidak mendengar khabar berita dari papanya itu .

Di dalam hati Natasyha sering berdoa agar papanya sihat dan mereka bakal bertemu suatu hari nanti .

Tampa di sedari Natasyha Fauzan telah tersedar dari tidur yang panjang .Fauzan terasa titisan hangat air mata Natasyha mangenai lengannya .

Fauzan melihat air jernih yang mengalir lesu di pipi mulus Natasyha .Tersentuh hatinya mungkin anak gadis ini sedang merindui keluarganya bentak hati Fauzan .

Fauzan meraba dahinya dia dapati ada tuala basah di atasnya .Dia tahu mungkin Natasyha merawat dirinya yang tidak sedar dari kelmarin .

Fauzan tersentuh apabila melihat Natasyha ." Tidak seharusnya anak sebaik ini aku jadikan korban .Tasyha maafkan aku .," bisik Fauzan dalam hati .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience