Kata bidalan " panas tidak sampai ke petang rupanya hujan di tengah hari " .Kegembiraan dan keceriaan hidup keluarga Dato Marzuki dan Datin Maimun tidak bertahan lama .
Sebulan setelah mereka merasai kehangatan kasih Natasyha .Akhirnya mereka terpaksa menerima suratan takhdir kehilangan Natasyha dari kehidupan mereka .
Pada hari itu ketika mereka sekeluarga bercadang untuk pergi bercuti .Tiba - tiba kereta yang dinaiki oleh Dato Marzuki sekeluarga di halang oleh sebuah kereta pancuan empat roda yang lain .
Dalam kejadian itu Natasyha telah di colek dan di larikan oleh mereka .Datin Maimun seperti orang kerasukan menjerit memanggil nama Natasyha .
Semenjak dari saat itu kehidupan rumahtangga Dato Marzuki dan Datin Maimun kembali sunyi dan sepi .
Mereka sering merindui dan menanti kembalinya Natasyha .Berbagai - bagai cara yang Dato Marzuki dan isterinya lakukan untuk menjejaki Natasyha .Namun mereka tetap gagal menemui Natasyha .
Natasyha yang di colek itu telah di kurung oleh penjahat- penjahat itu bersama- sama beberapa anak - anak yang sebaya dengannya d sebuah gudang di pinggir hutan .
Pada mulanya Natasyha cuba melawan . Tetapi berapa lah kuatnya kudrat seorang anak kecil .
Akhirnya Natasyha pasrah.Dia terduduk d sudut gudang tersebut sambil menangis mengenang nasib yang menimpa dirinya .
Setelah kematian ibu tercinta .Ayahnya berkahwin lain .Semenjak dari hari pernikahan ayahnya hidup Natasyha seperti hidup dalam Nuraka .
Natasyha merintih mengenang nasib diri .Kerna di saat ini dia amat merindui ayah nya yang sudah lama tidak berjumpa serta tidak tahu khabar berita .
Natasyha menangis sampai tertidur di sudut gudang tersebut .
Dalam tidurnya Natasyha bermimpi di datangi ibu kandungnya Puan Liana .Ibunya Puan Liana meminta Natasyha bersabar dan bertahan dengan semua dugaan .
Menurut beliau setiap kesabaran Natasyha nanti bakal di ganti oleh Allah dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang kekal . Natasyha terbangun dari tidur dan mimpinya saat satu sepakan terkena pada bahagian kakinya .
Share this novel