# 5

Family Series 5583

Para tukang yg dibawa oleh pak Tjandra itu memang luar biasa dan sangat profesional, bekerjanya tak nampak tergesa-gesa namun hasilnya Sempurna.

Hanya dlm hitungan hari, gudang dan garase tlah rampung pengerjaannya. Kini dua mobil hadiah dr Pak Tjandra tak lagi berjemur dan bermandikan embun kala malam menyelimuti hari.

Para tukang bangunan pagi itu asik pesta jagung bakar di samping garase baru.
Gosong dan belum matangpun nampaknya asik juga. Bagaimana gak gosong, lha wong Jagung ditusuk dg ranting sedikit agak panjang, kemudian dibakar ditengah api yg nyala. Gosong pasti, namun belum tentu mateng.
Sambil bergumam gak jelas tapi nampaknya gumaman yg merasakan nikmatnya jagung yg mrk bakar sendiri sambil kerubutan sarung, krn dinginnya pagi itu memang menggigit.

****

Kejutan baru tlah disuguhkan. Nampaknya tlah disiapkan dg matang oleh pak Tjandra, buat Ummi anak barunya.
Seluruh keluarga pak Tjandra yg terdiri dr enam anaknya, mama Silvie, empat supir dan tiga pembantunya semua hadir disitu dg membawa katring serta pramu saji. Mereka siap mengadakan pesta kejutan.

Keadaan itu semakin meriah, kala semua termasuk para kuli bangunan yg ada memakai kaos oblong dan dipunggungnya bertuliskan "SELAMAT DATANG KELUARGA BARU" dibawahnya ada foto Ummi yg sedang tersenyum., lalu dibawah foto itu tertulis nama lengkap Ummi.
___

Sementara itu, mak Ijah, Ummi dan si Jo masih asik di ladang mencabut kacang tanah.

"ayo caba tebak, yg Ummi pegang ini isinya banyak gak...?", tanyanya pd Si Jo.
"aaaaaaaaah, itu isinya masih cuma beberapa pasti", jawab si Jo.
sementara mak Ijah membersihkan kacang dr tanah yg nempel dg cara digerak-gerakkan, kemudian dipreteli dan dimasukkan kedalam karung.
"jiiiiiiiiiiiiiiaaaaah... benerkan kata akang. heeeeemmm, akang kan sudah pengalan dan ahli kalau cuma soal kacang. Mereka bercanda bergembira, seakan tak pernah ada masalah dlm hidupnya.

"Sudah, yuk kita pulang. kasihan papamu menunggu sendiri dirumah ". Kata mak Ijah.

"tapi td sebelum berangkat, Ummi sudah siapkan singkong rebus hangat dan bumbu pecel. Jadi pasti papa lagi asik menikmatinya", saut Ummi.
___

Dekorator sibuk menghias ruangan. Ngebut, berharap selesai sebelum mak Ijah, Ummi dan si Jo sampai dirumah.
Krn semua membantu dan saling bekerja sama, maka selesai sesuai rencana.
_______

Sepanjang perjalanan mrk bertawa ria, gurau canda hingga sampai rumah, namun mereka lewat pintu belakang.

"maaaaaak.....!!!!", teriak si Jo, lalu lari kebelakang. Ditariknya mak Ijah dan Ummi, tanpa kata hingga sampai diruang tamu.

Mata Ummi berkaca-kaca, hatinya berdebar kencang. tak satu katapun terucap.

"Semenjak kehadiran papa Tjandra dlm hidupku, air mata ini sering tak terbendung, yaaaah... air mata bahagia". Sambil tertegun melihat ruangan yg terhias indah itu.

Kakak pertama merangkul dan mendekapnya erat cukup lama, lalu mencium kening Ummi dg penuh mesra dan ketulusan.

"Selamat datang dlm jalinan keluarga, adikku sayang". bisiknya lirih. kemudian mencium kening Ummi kembali.

"aduuuh, jangan lama lama tho pak Ogah ( panggilan kakak pertama ), akupun ingin memeluknya, hingga hatiku terasa menyatu dg adik cantikku", Kata Aldi, kakak keduanya, sambil menarik tangan Rama yg dipanggil dg julukan "pak Ogah".

Dg menyeka air mata dipipi Ummi yg mengalir tiada henti.
Irvan berkata : "cuuuup,..cuuuup, cuuup sayang, jangan menangis, nanti cantiknya hilang lho". canda Irvan, lalu mendekap Ummi dg penuh kasih sayang.
Kemudian mencium pipi Ummi, lalu melepaskannya.
Irvan mengelus rambut Ummi yg diikat seadanya, melangkah mundur memberikan kesempatan kpd yg lain.

"heeeeeeeem, aku ngalah aza deeeeeh, Biar mama duluan yg memeluk Ummi..". Kata Irma kakak perempuan yg nomer tiga.

Mama Silvie, menghampiri Ummi dan berkata lirih.
" Rasanya baru kemarin mama mendengarkan tangismu, tawamu yg manis. Rasanya baru. kemarin kau bisa memanggilku mama, kini kau sudah dewasa dan makin Cantik ". Kata mama lirih sambil memeluk Ummi.

Mereka berdua sama-sama tak bisa membendung air mata bahagia. Juna, Bisma dan Anggraini maju dan mereka merangkul mama dan Ummi.

Melihat adegan itu, mak Ijah jg sangat merasakan kebahagiaan dan kehangatan dlm pertemuan mereka.
"Trimakasih Tuhan, Engkau kirimkan orang-orang Tulus dlm kehidupan kami". Doa lirih mak Ijah.

Pak Tjandra merangkul si Jo yg duduk disebelahnya,
"kamu beruntung nak Jo mendapatkan calon istri yg baik, lembut, penuh pengertian seperti Ummi. Bpk minta nak Jo menjaga dia, jadikan Ummi sebagai istri nak Jo dan menyayangi dia dg sepenuh hati. dan ini permintaan papa. Jangan kecewakan dia". pinta pak Tjandra kpd si Jo. Dia hanya mengangguk, tak tau harus berkata apa.

"Usai acara ini, besok atau paling lambat lusa, kita semua berangkat ke Bali. Hari yg Special dan Berharga ini Harus kita rayakan dg penuh kegembiraan". Kata pak Tjandra penuh semangat.

"Bapak, ibu, saudara, Hari ini dihari yg berbahagia ini, kami Sekeluarga mengucapkan terimakasih, terutama kpd mak Ijah dan Kang Jo yg telah dg ketulusan menerima adik tercinta kami yaitu Ummi, sekaligus sudah telah merelakan tempat ini untuk syukuran. Terimakasih jg kpd Papa, Mama, yg memiliki gagasan ini.
kpd adik-adikku yg sudi datang dr Amerika dan Australia. meninggalkan kesibukan dlm studi dan rela menghadiri acara syukuran keluarga, dimana adik tercinta Ummi resmi menjadi bagian keluarga besar Tjandradinata. Baik secara keluarga maupun secara hukum. Okeeeey.. tak perlu panjang lebar, sekarang mari kita santap hidangan yg sudah disiapkan".

Pesta Sangat meriah, setidaknya menurut si Jo yg baru pertama merasakan hal seperti ini.

BERSAMBUNG...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience