Part 34

Family Series 5583

"Ngipasnya jangan terlalu kencang pak.  Nanti keluar nyala. Usahakan baranya tak sampai keluar api, sebab yg kita butuhkan hanya panas dr baranya saja.  Biar matangnya sempurna". Kata Jojo.

"Bapak baru tau kalau bakar ayam seperti ini"

"Banyak cara pak, tp Jojo sudah terbiasa seperti ini.  Matangnya jadi merata, tidak gosong dan lemaknya jd habis saat matang nanti". Tambahnya.

Kulup daun singkong muda yg baru dipetik, daun kenikir muda sudah siap. 

"Saat direbus, daun singkong muda ditaburi dg garam, agar saat matang masih terlihat hijau. Begitu jg daun kenikir muda.  Cara memasaknyapun sama".  Kata Jo, memberitau kpd pak Tarjo.

Hidangan sudah siap disajikan.
Dg Bangga pak Tarjo menghidangkan di meja ruang depan. Krn rumah joglo rancangan pak Darmo, memang tidak didesigne  ada ruang makannya.

"Bpk,ibu, poro sederek sedoyo.  Monggo kito ngumpul sareng.  Kita nikmati sajian santab pesta dlm rangka sukuran, atas keberhasilan, Mama Endah, Neng Ummi serta ndoro Jojo dlm membuat sekaligus keberhasilan menerbangkan layang-layang bentuk perahu layar yg bisa kita lihat dari sini". Kata pak Tarjo dg ketewa khasnya.

"ooooo...tak mira pesta Ultah pak Tarjo?" Kata Mama Endah.

"Heheheheh.. pak Tarjo gak pernah tau kapan lahirnya.  Mungkin bpk lahir langsung kerja jadi supir hahahaha..".
Jawab pak Tarjo ngakak.

Menu sederhana ini, sering dihidangkan, namun selalu saja menjadi andalan istimewa.

Kali ini ada sambal istimewa, yaitu Sambal bongkot.

Bongkot merupakan sejenis tumbuhan rempah dan merupakan tanaman tahunan berbentuk terna, batang tanaman muda dan bunganya dimanfaatkan sebagai bahan sayuran. Bagian paling terkenal dari tumbuhan Bongkot ini adalah bunganya, yang cukup terkenal dalam dunia kuliner. Bunganya yang berwarna merah sering dijadikan sebagai bumbu penyedap berbagai macam masakan. Bongkot dalam bentuk batang, aromanya kurang tajam, namun dapat diolah menjadi bumbu yang dikenal dengan sebutan Bongkot atau rias. Aroma bumbu ini segar mirip jahe.

Jojo merajang batang bongkot yg muda.   Siremas-remas atau diuleni  pakai garam kemudian dicuci.  Bawang merah, bawang putih ditambah irisan cabai dan sedikit garam serta penyedap rasa. Ditumis hingga matang.

Pak Tjandra, Mama Selvie selalu lahap menyantab semua yg dihidangkan keluarga disini.  Memang tak ada bedanya dg masakan yg biasa mrk makan.  Namun krn daun singkong, daun kenikirnya baru memetik dan masakan disertai aroma asap tungku kayu bakarlah yg membuat hidangan disini menjadi sajian masakan yg istimewa.

"Usahamu gimana nduk?  Ada kendala?.  Jika ada kesulitan, kita bicarakan nanti usai menikmati sajian istimewa ini".  Kata pak Tjandra, sambil melahap kulup daun singkong muda, yg dioleskan ke sambal bajak.

"Berkat bimbingan Papa, semua berjalan lancar.   Omset  Kopi bubuknya jg  bertambah terus.  Kadang penyediaan bahan baku yg menjadi kendala.  Secara umum, perkembangannya cukup signifikan". Kata Ummi.

"Sistim pemberian gaji pada pekerja, cukup lumayan besar.  Bonus jg kami berikan.  Jadi mrk semua sangat semangat dlm bekerja". Kata Mama Endah.

"Begitu jg dg petani, kami membeli dr mereka dg harga diatas pasaran, Armada untuk mengangkut kami yg menyiapkan. Jd para petani tidak repot mengeluarkan biaya transportasi". Tambahnya.

Sementara itu, Sugeng, Atun dan anaknya Mirna serta Sari,  sibuk menyiapkan sesuatu untuk dikirimkan ke rumah Mama Endah, setelah mendengar bahwa pak Tjandra dan Mama Silvie datang.

"ndok, coba ambil degan yg sudah dibelah oleh bapakmu". Pinta Atun pada Mirna anak pertamanya.

"Ambil gula cair di warung sama toplesnya saja biar gak bolak-balik, kalau bisa sekalian ambil es batu." Pintanya kpd Sari.

Pas sekali.  Saat Pak Tjandra sekeluarga selesai menikmati hidangan pesta kecil.  Es bledeg yaitu es yg berbahan dasar kelapa muda, blewah dan cimcao.   kiriman keluarga Atun datang.

Menantu dan anak, serta cucu pak Darjan memeng sangat menghormati, keluarga Mama Endah.  Bukan saja krn kini sebagai boss, melainkan kepedulian serta keramahannya, kesederhanaan yg membuat keluaga Sugeng, bahkan itu berlaku buat semua orang yg pernah mengenal, menghormatinya.  Serta menjadi panutan.

"Wah, makin lengkap nikmatnya, habis menyantap ayam bakar, kulup daun singkong dan daun kenikir muda.  Sekarang lanjut dg minuman segar Es Blegeg ...Makin MANTAB sempurnanya". Kata pak Tjandra.

"Makasih buat Es Bledegnya ". Kata pak Tarjo.

"Kalau tiap hari menunya, pak Tarjo bisa pakai sarung, krn pakaian punya pak Tarjo gak ada yg muat...hahahahahaha". Kelakarnya.

"Gampang, ntar hari raya kurban tinggal motong aza pak". Celetuk Mama Endah.

"Den, kok bisa punya ide bikin layangan seperti ini?, pasti gara-gara ke Bali tempo hari ea?".  Tanya pak Tarjo sambil memandang ke arah layang-layang bentuk perahu layar yg sedang mengangkasa itu.

"Ide Istriku yg cantik ini". Kata Jojo sambil  memandang dan merangkul Ummi yg berada disampingnya.

Ummi tersenyum, mendengar pujian suaminya.  Senyum manis yg membuat siapapun yg memandang, akan merasakan kedamaian.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience