#28

Family Series 5583

Beberapa bulan kemudian. Sugeng dan Atun serta si kecil Imron yg montok lucu serta menggemaskan itu, berkunjung kerumah Ummi.

Saat tiba, mrk semua tak ada, tp rumah itu tidak terkunci, bahkan pintu rumahnya terbuka.

"Mungkin mrk ke sawah. Coba aku yg nyari". Kata Sugeng, sembari memberikan Imron kpd Atun.

Sementara itu.
Mama Endah, Ummi dan Jojo sudah berada di lapangan. Gak lain adalah Bermain layang-layang. Dari dulu, gak pernah ditinggalkan.

Entah itu hobby, atau apa. Yg pasti, bila punya waktu senggang, Mama Endah, dan Jojo selalu meluangkan waktunya untuk menerbangkan layang-layang.

Sekarang malah ditambah satu dlm keluarga yaitu Ummi. Mrk bermain air di sungai, mencari ikan dan berkejar-kejaran saling melempar lumpur.

Dari kejauhan suara mereka didengar oleh Sugeng. Mrk sedang bercanda gurau.

Sengaja tak dipanggilnya. Sugeng langsung menghampirinya.

"eeeeeeeeeee, kang Sugeng. Sama siapa kang?". Tanya Jojo.

"Sama ibunya anak-anak dan Imron" Jawabnya.

Merekapun langsung pulang, walau mereka bertiga belepotan dg lumpur sawah.

"Yaaah, beginilah kang. Kalau lagi luburan. Menerbangkan layang-layang, terus berlari kejar-kejaran kayak anak kecil"

"Betapa bahagianya mereka bertiga. Ternyata kebahagiaan itu tak selalu harus mengeluarkan biaya". Pikir Sugeng.

Bagi mrk kebersamaan, kegembiraan adalah sesuatu yg harus diusahakan. Menurut mereka, Bahagia itu harus diperjuangkan.

Sesampainya di rumah..

"Tak tinggal mandi dulu ya kang".

"Iya"

"Pak, daripada kamu ke Kota lagi, hasilnya jg gak bisa diandalkan. Kalo cuma jadi buruh bangunan. Mending minta saja kerjaan sama Ummi".

"Pikirku juga gitu. Lagian kan aku bisa pulang seminggu sekali ".

"Kiro- kiro ditrimo gak ya".

" Yo embuh pak, yg penting ngomong aza, masalah ditima atau gak itu urusan lain"

Tak lama kemudian.

"Maaf kang, lama nunggu ya?.. O iyo kang. Sampean sekarang kerja dimana? Apa masih ke Kota kayak dulu?". Tanya Jojo.

"Ya itu dah dek. Aku sih maunya nglamar kerja disini. Tp kalau masih ada lowongan".

"Yo onolah, masak sama saudara harus nolak. Cuma, masalahnya cocoknya dibagian mana? Itu yg harus kita bicarakan sama Mama dan istriku"

"Kalau buat mbak Atun, Kayaknya cocok buka warung saja. Masalahnya di pabrik itu ada 50 orang lebih. Mereka perlu makan siang, ngopi dan cari minum kalau haus. Kayaknya itu usaha yg menjajikan".

"Ya, aku mau dek. Tp nanti kalau bapaknya anak-anak sudah dapet hasil. Kan bisa pake modal". Jawab Atun.

"Yg penting mbak Atun serius ae, yo tak modalilah mbak. Kang Sugeng kan tukang bangunan. Nanti, buat saja warung, masalah yg lain ben aku yg nanggung"

"Duh, Gusti. Kok ada orang sebaik ini, suami istri sekeluarga kok bisa klop". Pikir Atun.

"lek ngono, gak usah lama-lama. Kapan kakang punya waktu untuk ngerjain warungnya?"

"Kalau aku, siap kapan saja. Besok jg Bisa".

"Kayaknya semen di gudang masih cukup kalau sekedar bikin warung. Bahan-bahan yg lain di samping gudang jg masih banyak".

"Heeeeeemmmm, ngomongin apa ini, kok serius bangat?". Tanya Mama Endah.

" Ini lho Ma, kang Sugeng mau cari kerjaan. Kira-kira cocoknya dibagian apa?".

"Kamu bisa bawa mobil gak le?"

"Bisa Te, biasanya aku bawa mobil pick up, truk engkel, Kalau mobil pribadi belum pernah". Jawab Sugeng.

"Yang tak butuhke, saat ini sich, nyari informasi keliling Desa. Kalau ada yg jual gabah. lha kalau ada suruh bawa ke perusahaan ini. bilang sama mereka, kalau disini mau beli dg harga diatas tengkulak. Kalau banyak, kita siapin angkutan. Jadi mrk gak perlu keluar biaya untuk angkutan. Bayar kontan di tempat".

"piye? Kalau mau, besuk bisa langsung kerja". Kata Mama.

"Tapi, Ma. Besok kang Sugeng masih tak suruh bikin warung, biar mbak Atun bisa jualan melayani pabrik".

"Gitu aza kok repot tho Nang, anak Mama sing bagus dewe. Tlp Tukang, suruh sekarang kesini, bilang. Mama yg suruh. Terus kowe le. Besok kamu langsung kerja. Istri dan anakmu ben disini".

Gak sampai sejam. Tukang yg ditelpon Jojopun dateng.

"Ayo masuk, gak usah sungkan. Anggap rumah sendiri. Asal jangan dijual". Kata Mama. Ternyata Mama Endah bisa bercanda juga.

"Wonten perlu nggih Ma?"

"Yaaaa... iyaaaa lah. Makanya Mama manggil kamu. Heeeeeemmm, kamu ada kerjaan gak?".

"Baru tiga hari nganggur Ma"

"Okey, Buatin Mama, warung, sama rumah tinggal dg 3 kamar, Ruang tamu. Jangan terlalu sempit. Dapur dan kamar mandi. Tp buatkan warung dulu. Seminggu jadi bisa gak?"

"Seminggu?...Gak janji Ma, kalau waktunya cuma seminggu"

"Lha kalo gak berani janji, ya enggaklah. Males aku ". Kata Mama.

"Ya wis, tak usahakan deh Ma"

"Nah.. Itu. baru tukang profesional". Puji Mama.

"Masalah lokasi, tanya sama si Jojo. Anakku sing Ganteng dewe. Kalian sudah makan belum?, kalau belum. Sana. Ambil sendiri, kalau gak ada lauk. Masak sendiri, hehehe". Tambahnya.

********BERSAMBUNG....

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience