# 19

Family Series 5583

"Pa.." Sapa Ummi.

"Ya,... Ada apa ". Jawab Pak Tjandra, setelah meneguk kopi.

"Papa masih inget, ketika pakde menemui Ummi beberapa waktu yg lalu?".

"He'em, kenapa?"

"Dia menanyakan sesuatu pada Ummi."

"Soal sertifikat?!"

"Kok papa tau ?".

"Sudah Papa prediksi bakal seperti itu".

"Terus, apa yg harus Ummi lakukan Pa ?".

"Terus, menurut Ummi gimana ?!".

"Ummi serahkan pd Papa aza, apa yg terbaik menurut Papa, pasti itu buat kebaikan Ummi ". Pasrahnya.

"Untuk sementara, gak usah mengambil keputusan dulu.  Nanti kita bicarakan sama kakakmu Rama dan Alfin, biar mrk yg menyelesaikan masalah ini.  Menurtut Papa, kalau Ummi gak kesana, dlm waktu dekat pakdemu pasti akan menemuimu".

"Terus Ummi harus bilang apa sama pakde, kalau dia maksa minta sertifikatnya?".

Pembicaraan itu terhenti.  Mama Endah membawakan gorengan Bentul.  Kopi panas dan bubur kacang hijau.

Semenjak kehadiran Ummi dirumah itu, dia gak lagi mau memanggil nama dg Mak Ijah.  dia lebih suka memanggilnya dg Mama Endah.

Pak Tjandra sendiri setelah pernikahan Ummi selesai, ia lebih memilih untuk sering berada dekat dg Ummi.  Ada banyak yg harus dibenahi.  Ada rencana besar yg ingin dikerjakannya.  Dan itu membutuhkan waktu  rencana serta penanganan yg serius.

"Sawah, ladang yg dimiliki oleh suamimu cukup luas, ditambah dg peninggalan ayahmu.  itu kalau dikelola dg benar.  Maka akan menciptakan lapangan pekerjaan dan menyerap banyak tenaga kerja.  Itu baru pemikiran Papa dan kakak- kakakmu".

"Tapi, Pa..".

"Gak perlu kuatir. Semua sertifikat itu atas namamu.  Jadi gak perlu kuatir dg pakdemu, lagi pula, kau sudah menikah.  Jd Hakmu sepenuhnya dan gak ada yg bisa mengganggu gugat.  Termasuk pakdemu".

"Terus rencana Papa itu apa".

"Papa akan beli, alat selip beras, dan pengepaknya". Jawab pak Tjandra santai, sambil menikmati bentul goreng.

"heeem, yg ini Papa memang suka, tp sekarang gak berani makan terlalu banyak.  tp yg dikukus, sepiring bisa nambah.  hehehehe". Katanya, sambil mengambil bentul yg dikukus lalu menggigitnya.

"Kita akan membangun gudang yg besar, agar dpt memproduksi beras berkualitas dg harga terjangkau dan beras Premium".

"Kita mengusahakan gabah dari petani setempat. dan untuk beras kualitas super. kita jg akan bekerja sama dg petani desa ini, kita berikan bibit dan penyuluhan.  Hasilnya kita tampung.  Kita kemas dg merk resmi dan kita yg memasarkan". Sejenak dia berhenti.  Diteguknya kopi hangat. Lalu kembali meneruska bicaranya.

"Papa jg sudah bicara sama Mamamu, dia sangat setuju dg rencana besar ini".

"Saya jg setuju Pa ". Saut si Jo.

Melihat mrk bertiga sangat serius.  Mama Endahpun ikutan nimbrung.

"Ikutan doooonk, Mama jd penasaran nick!. Rapat terbuka?, apa rapat rahasia?".  Tanya Mama Endah.

Perbincangan kian hangat.  Ada tawa, canda, dan serius.

"Papa sudah menghubungi kakakmu Rama, untuk mengurus IMB dan mengenai designe gambar Papa punya temen profesional".

"Untuk penyuluhan, Papa percayakan Mama Endah, sesuai bidangnya.  Managemen Marketnya, Anak Papa yg imut. dan anak Papa yg Ganteng kayak Arjuna di bagian pengawasan perusahaan".

"MANTAB !!. Papa emang RUAR BIASA !!!". Kata si Jo semangat.

****
Pagi ini cerah.  Udara, sudah gak diragukan lagi.  Pasti tanpa polusi.

"Mungkin sore, Papa baru dateng.  Jadi nanti makan siang gak usah nunggu Papa ". Diciumnya kening Ummi.  dan si Jo mencium tangan Pak Tjandra.

"Hati-hati di Jalan Pa.  Nanti baliknya ajak aza pak Tarjo, biar Papa gak nyetir sendiri.  Titip salam buat Mama Silvie dan semua... tolong sampaikan Ummi sayang mereka semua". Kata Ummi.

"Anak Papa yg Imut.  Trimakasih perhatiannya dan trimakasih, Papa dah diingetin ".

Mereka berdua mengantar, hingga mobil jalan dan sampai di tikungan, baru mrk masuk rumah.

Hari ini tak ada kerjaan yg berarti.  Diambilnya gitar.  Ummi mengalunka lagu lama.

Pejamkan matamu,
mimpikan diriku. 
kita kan berjumpa. 
Walaupun dalam mimpi...

"aaaaaaaaaaaaah, Gak mauuuu...
kita sudah bersama kok
ngapain hanya dlm mimpi?  Gak seru donks!!!!." Teriak si Jo.

Mereka berduapun tertawa....

"yaaank.. Hari ini Mimi terlihat cantik bingit.... ". Sapa si Jo.

"Sebentar ya tayank.". Kemudian Ummi bergegas masuk.
Tak lama kemudian, Ummi menyodorkan  dua uang koin seribuan kpd si Jo.

"Mimi nyuruh Pipi beli apa ?  Kok cuman dua ribu?".  Tanya si Jo sedikit heran.   Ummipun tertawa, sambil berkata :
"Tuuuh, Buat Pipi.  Krn sudah bikin kepala Mimi jadi besar.  Gara-gara pujiannya sampai ditelinga Mimi....hahahahha".

Panggilan Mimi, Pipi terasa makin romantis buat pasangan si Jo dan Ummi.

"Tiba-tiba, Mama kok pengen main layang-layang.  Siapa mau ikut?" Kata  Mama Endah ( mak Ijah ).

"ikuuuuuuuuuuuut ".  Teriak Ummi.  Sambil berlari menghampiri Mama Endah.

"mas Jo, jangan diajak Ma.."Sabungnya.

"Enak ajjaaaaaa..".  Sahutnya.

*******Bersambung......

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience