Part 42

Family Series 5583

"Pak, beberapa hari ini hp bapak tak hubung kok gak bisa ya?" Tanya Atun pada Sugeng suaminya.

"Memang sinyalnya sering jelek akhir-akhir ini." Jawabnya. Diteguknya kopi panas yang disiapin Atun. Lalu balik tanya:

 "Emang perlu apa, kok tumben telepon sampai berkali-kali." Balik tanya sambil membuka hp.

"Nah ini baru bunyi." Lanjut si Sugeng.

"Emang ada apa kok tumben-tumben sampai telpon berkali-kali. Kan sudah tau kalo saya memang sibuk, buat hidup kalian semua gak sampai kekurangan?" Jawab Sugeng sedikit ngegas.

"Anakmu pak sakit masuk Rumah Sakit, panas badannya tinggi banget terus manggil bapak.bapak..bapak terus." Jawab Atun kalem. Sambil menyiapkan makan malam buat sang suami.

"Terus?" Tanya dia sambil berdiri, lalu menghampiri si Atun. Dipeluknya Atun lalu berkata : "Maafkan papa." Pintanya. Dan baru sadar bahwa yang dirangkulnya itu Atun sang Istri, bukan Renna. Karena Atun fokus pada anak kesayangannya, jadi dia tak memasalahkan dengan apa yang dikatakan sama, suaminya si Sugeng.

"Untung dia gak nyadar kalau aku sudah salah panggil."  Kata Sugeng dalam hati.

Akhir-akhir ini si Atun cemburunya memang kelewat batas, apalagi kalau sudah jam istirahat, dan Renna ada makan di warung miliknya yang kebetulan juga Sugeng ada di sana, walau disembunyikan masih saja kelihatan ada kedekatan khusus mereka berdua, dan bukan menjadi rahasia umum lagi.

Renna,bukan gadis desa sembarangan seperti kebanyakan karyawan lain. Cantik, lugu, cekatan dan tak banyak kata saat bekerja. Di luar pekerjaan dia gadis yang supel, dan bisa diajak berbincang dalam segala hal, karena kejeniusannya dan suka membaca.

Menurut cerita yang di dapat Sugeng dari penuturannya. Renna Memiliki saudara kembar, tapi kembarannya yang lebih tua adalah pria. Menurut adat  setempat kalau bayi kembar  cowok dan cewek. Harus dipisahkan, karena nantinya akan dijodohkan. Si Rendra kakaknya diasuh oleh bapak ibunya dan Renna diasuh oleh sang paman di kota.

Latar belakang sang paman dan bibi yang tidak bisa memiliki keturunan. Maka jelas sekali bagaimana memperlakukannya sebagai anak. Renna dibesarkan dalam lingkungan yang serba ada dan tak pernah kekurangan apa-apa. Namun demikian perlakuan yang dia terima layaknya putri raja itu tak mengubah sedikitpun sifat pembawaan dari kedua orang tua kandungnya. Yang tak mudah ditebak.

Sang kakak kembarannya sendiri meninggal sewaktu baru belajar berjalan. Karena penyakit yang jaman itu tergolong penyakit yang menyebabkan angka kematian cukup tinggi, tidak dijelaskan oleh Renna sejenis penyakit apa yang diderita oleh kakak kembarannya.

Setelah masuk SMP, Sebenarnya Renna ingin kembali ke kampung dimana ia dilahirkan, tapi permintaan sang paman dia tak bisa menolaknya

Saat Renna menjenguk orang tua dan bermaksud mengundang kedua orang tua untuk menghadiri acara wisuda di kampusnya. Renna mendengar kalau di tempat kerjanya yang sekarang ini membutuhkan karyawan sebagai admin di pabrik penggilingan beras Putri Tunggal, dan diterima, karena kegigihan dan pemikirannya yang cemerlang dengan ide-idenya. Ummi dan Bu Indah sangat mempercayai dan menjadikannya sebagai karyawan teladan, di luar gaji dia mendapatkan komisi dari keuntungan pabrik dari setiap ide-idenya pemasaran yang dipakai hingga sekarang.

Jatuh cinta dengan Sugeng diluar kemampuannya dan Renna benar-benar merasa nyaman, mendapat kehangatan cinta, damai, adem merasa nyaman di sisinya sehingga dia tak mampu untuk menolak. Dimata dia Sugeng pekerja keras, jujur dan setia, romantis perhatian dan kasih tulus yang dia dapatkan dari Sugeng belum pernah ia rasakan sebelumnya.

___________

"Pak sudah siap, tak masakin kesukaanmu pak, sudah maem dulu. Lagian Imron juga sudah mulai pulih, kalau bisa besok antar kontrol kerumah sakit."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience