#22

Family Series 5583

"Mi, tamu kita sudah datang semua".

"Mimi jadi terharu.  Tak pernah terbersit sedikitpun dlm pikiran Mimi sebelumnya ".

"Sungguh, Pipi jg jadi terharu ".

"Selama Mimi kecil, hingga dewasa.  Mimi tak pernah tau, kalau orang tua Mimi memiliki pengerja sampai sebanyak ini.  Bahkan Mimi jg tak pernah melihat hasil panen mereka dibawa ke rumah". Kata Ummi.
_____
Saat acara dimulai.
"Trimakasih, krn bpk, ibu sudah meluangkan untuk hadir memenuhi undangan kami". Kata pembuka pak Tjandra.

"Sambil kita membicarakan langkah kedepan. Saya minta, bpk Ibu menulis nama dan alamat di buku ini.  Supaya kami bisa mengetahui, nama bpk ibu semua.".

" Lalu kami minta jg kpd bpk, ibu berdiri untuk memperkenalkan diri, bergantian". Lanjut pak Tjandra.
____
Acara perkenalan sudah selesai.  dan selanjutnya pak Tjandra mengutarakan kerinduannya untuk menampung hasil panen mrk.  Membeli dg harga yg lebih tinggi dr biasanya.  Dg catatan,  mereka harus selalu menjaga kualitas.  Gabah yg dipasok dr petani akan dijual berupa beras yg dikemas dan diberi merk.  Sehingga  nantinya mampu bersaing dipasaran.
Mengenai angkutan, akan disediakan oleh perusahaan.

Pak Tjandra jg menjelaskan.  Bahwa paling lambat dua bulan kedepan Pabrik penggilingan beras dan pengepakan sudah mulai beroperasi.  Rencana dipasarkan ke Kota dan kepasar-pasar terdekat, serta super market.

"ooo iya, nanti yg akan sering mengontrol ke sawah dan ke rumah bapak, ibu adalah nak Jo.  Jadi mohon bantuannya dan kerja samanya". Kata pak Tjandra.

" Kami persilahkan, siapa yg ingin bertanya. seputar  rencana kita ini?".?

"Nama saya Warsiman, panggilan saya pak Man.  Saya mau tanya.  Seandainya pak Darjan ngotot memaksa kpd kami untuk memberikan hasil panen gimana pak?".

"Ya, yang lain.  setelah tiga atau empat orang bertanya.  kami nanti akan menjawab" Kata pak Tjandra.

"Nama saya Marbun, panggilannya Marbun jg.  Saya mau tanya. bolehkah saya menyetor gabah yg baru kami panen.  Tanpa harus kami jemur terlebih dulu?".
_____
Sementara itu, diwaktu yg sama  di tempat lain.  Pulang kantor, Rama bergegas menuju pabrik plastik yg memproduksi kantong untuk beras yg akan dipasarkan.  Designnya dia percayakan kepada sahabat karib yg menggeluti dibidang itu.  Izin usaha tlah dikantongi.  merk tlah dipatenkan dg merk "Putri Tunggal"

Kembali pada aktifitas pertemuan petani di rumah Keluarga Mama Endah.

Berbagai pertanyaan diajukan.  Dari mulai yg masuk akal, sampai hal-hal yg lucu.  Kadang bikin tertawa.  Kadang jg membuat geli.  Namun demikian semua pertanyaan yg mrk ajukan dijawabnya dg santai dan dg penuh kesabaran.  Kesan yg mrk dapat adalah, bahwa majikan yg baru sekarang ini sama baiknya, sama ramahnya dan sama sabarnya.

Sesampainya Rama di Rumah, pertemuan para petani sudah selesai.  Tinggal acara santai.

"Minta perhatiannya sebentar.   Kenalkan.  Yg baru datang ini namanya pak Rama.  Beliau yg menangani masalah ijin usaha dan yg berkaitan dg semua itu ".

Setelah Rama memperkenalkan diri, dia juga menjelaskan yg ada kaitan dg nasip para petani pengerja.

"Bapak, ibu, sekalian.  Saya gembira sekali dpt melihat secara langsung.  Bisa bertatap muka dan saya berharap.  Kedepannya kita jg bisa sering bertemu ".  Sejenak ia berhenti.

"Supaya, bapak, ibu. Tidak merasa bimbang.  Was-was.  Cemas, dan bahkan tidak ada rasa takut jika sewaktu-waktu ada ancaman. 

Saya akan memberi tahukan kpd bpk, ibu.  Bahwa, sawah, ladang beserta kebun yg bapak garap selama ini adalah sah.  Milik pasangan muda yg menikah beberapa hari yg lalu, yaitu.  Keluarga mas Jo dan neng Ummi".

Mendengar apa yg disampaikan oleh pak Rama.  Mrk semua merasa lega.  Tidak lagi rasa kuatir dan cemas.  Apalagi pak Rama jg menjelaskan, bahwa sertifikat kepemilikan itu bukan dilimpahkan setelah majikan yg lama meninggal, melainkan sejak awal  pengurusan hak milik, sudah diatas namakan neng Ummi.   Waktu  itu usia neng Ummi memang  masih usia sekolah.

"Jadi.." lanjutnya.

"Kalau ada orang yg datang dan mengaku-ngaku punya hak.  Terus kasar dan galak.  Gak perlu diladeni dan gak perlu dijawab.  Tp kalau sudah melakukan kekerasan.  Langsung saja telpon kami. Kami akan datang dg membawa pihak yg berwajib "

"Baik.  Cukup sampai disini.  Jika ada pertanyaan.  Nanti setelah acara ini.   Langsung saja temui saya "
____

Waktu berjalan begitu cepat..
tak terasa...

Siang itu, tak terlalu panas.  Hembusan angin cukup untuk meninabobokan pak Tarjo yg sedang berbaring di amben bambu, di bawah pohon mangga.

Disisi lain tak jauh de situ.  Pasangan muda sedang berduaan di teras rumah.  Ummi memetik gitar dan menyenandungkan, entah lagu apa. 
Si Jo berada disamping Ummi.  Sesekali memandangi gerak bibir belahan jiwanya, yg ia temukan tergeletak di makam kedua orang tuanya. Waktu itu.

"Rasanya baru kemarin Pipi menggendongmu sayank". Katanya dlm hati dan terus menatapnya.  Seakan tak percaya, Bidadari secantik ini kini menjadi belahan jiwanya.

Merasa dirinya diperhatikan, ia menghentikan, dan meletakkan gitarnya.  Ummi membaringkan kepala di pangkuan si Jo.

Rambut Ummi yg terurai  dibelainya,  dan dia memejamkan mata.  Hingga tak lama kemudian Ummipun  terlelap dipangkuan sang Arjuna, Malaikat penolong yg kini menjadi pendamping hidupnya.

Sementara itu.  Pengerjaan gudang sudah hampir selesai.  Mesin penggiling  dan pengepak beras sudah datang beberapa hari yg lalu, bahkan sudah mulai produksi.  Tiga truk baru sudah parkir di garasi yg dibangun disamping gudang.

Rencana pengguntingan pita pembukaan pabrik, tinggal sehari lagi.  Walau produksi sudah berjalan beberapa hari yg lalu.  Menurut pak Tjandra.   Upacara peresmian,  pengguntingan pita  akan dilaksanakan pada hari yg sama dg  acara pelepasan Produk Perdana. yg akan dikirim ke distributor. 

Acara syukuran ini hanya dihadiri oleh penyuplai bahan pokok, yaitu petani yg terlibat, pihak keluarga dan karyawan.

Adapun gudang pemrosesan kopi,  penggilingan serta pengepakannya, akan segera dibangun di samping kanan pabrik penggilingan beras.   Produk Kopi bubuk dg merk terdaftar .
Kopi Bubuk cap Putri Tunggal
dan dlm waktu dekat jg akan dibangun  pabrik tepung beras. dg merk terdaftar.
Tepung Beras cap Putri Tunggal

Karena alasan inilah, Pak Tjandra, Mama Silvie dan ketiga anaknya.  Rama, Aldi dan Alvin ikut terlibat dg penuh keseriusan.
____

Angin siang itu tiba-tiba bergejolak, sedikit binal, hingga menggoyang pepohonan yg dilewatinya.   Mangga yg buahnya lebat disamping halaman rumah Menggeliat, terombang ambing,  hingga tak mampu mempertahankan buahnya.   Pak Tarjo yg lagi beristirahat tepat dibawahnya menjadi korbannya.   Mak debug debug..debug.. gedebug.

Pak Tarjo melompat kaget  dan mengeluarkan jurus ala jecky chan.
"ciiiiiaaaaat..!!..ciiiiaaaat.
..CiaaaaaaaaatT..!!!!" Teriaknya.
Tp sayang, bibir sudah terlanjur monyong, Njedir dihujani buah mangga. Bersukur, dia segera sadar.  Ternyata Mangga yg berjatuhan itu tepat mengenai kepala dan wajahnya.

"Heeeeeeemmm.  Untung bukan buah kelapa, atau buah durian yg berjatuhan.  Bisa modar aku". Gumamnya.

Si Jo yg melihat kejadian itu, spontan terpingkal-pingkal.  Lupa kalau Belahan jiwanya sadang pulas dipangkuannya. sehingga terbangun kaget.

"Ma'af sayank, kaget ya. tuuuh.  gara-gara liat pak Tarjo ketiban rejeki.  Pipi jadi gak bisa nahan ketawa. heeeemmm Mimi jadi kaget dech".  Diciumnya kening Ummi berkali kali. 

"Gak apa tayank... Mimi jg sudah lama bobo dipangkuan Pipi".

****BERSAMBUNG...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience