Part 36

Family Series 5583

"Coba pikirkan mulai sekarang, tempat berteduh untuk para supir yg menunggu.  Sebentar lagi mulai musim hujan.  Gak mungkin jg cuma berteduh di warung. Apa lagi kalau pas datangnya bareng, terus hujannya gak kunjung redah".  Kata pak Tjandra, saat mengunjungi lokasi pabrik.

"Sepertinya, di samping warung ini. Memanjang kesana,  sekaligus kasih beberapa amben biar bisa berbaring,  kalau mrk mau istirahat". Lanjutnya.

Pak Tjandra, Mama Silvie, Mama Endah, Ummi, Jojo, pak Tarjo dan Sugeng.  Berkeliling  sekitar lokasi pabrik dan membahas langkah-langkah kedepan.  Saat sampai di depan  bangunan rumah yg ditempati oleh Sugeng sekeluarga. pak Tjandra memperhatikan ada mobil baru.

"Nah, seperti itu, kasihan kan?, sekaligus nanti buatkan garasi disana ". Sambil menunjuk kearah samping rumah.

Selang beberama menit, datang tukang yg sejak awal dipercaya untuk mengerjakan bangunan pabrik, rumah maupun warung.

"Pa, ini pak tukang yg memborong dan mengerjakan semua ini". Kata Mama Endah.

"Kita ngomong-ngomong di rumah aja pak". Pinta Sugeng.

Mrk semua langsung menuju rumah Sugeng.

"Mari, silahkan masuk.  Maaaak, ada tamu"

Atun istri Sugengpun segera menyambut para tamu.

"Lumayan besar ea.  Rapi, saya suka dg pekerjaan ini" Pujian pak Tjandra.

"Trimakasih pak.  Mama Endah yg memberi kepercayaan ini kpd saya.  Jd saya harus berusaha sebisa mungkin untuk menjaga kepercayaan itu". Kata Herry si pemborong.

"Tolong, buatkan garasi disamping rumah.  Kasihan itu mobilnya mas Sugeng. Jarang dipakai, tp kehujanan, kepanasan begitu" Kata pak Tjandra.  Mendengar apa yg dikatakan pak Tjandra.  Sugeng semakin merasa bahwa dirinya merasa tersanjung dg perhatian yg diberikan kpdnya.

"Buat tempat santai, untuk para supir yg menunggu giliran bongkar muatan, maupun nunggu order, dan satu lagi. di sebelah timur pabrik itu ratakan. buat tambahan tempat parkir.  Supaya gak sampai berjubel di depan pabrik. pastikan di depan jalan masuk ada sebuah pos jaga.  Sudah saatnya pabrik ini ada yg jaga, walau sudah dilengkapi cctv disetiap sudut " Kata pak Tjandra.

"O.  iya, soal biaya dan yg lain-lain itu tanya sama Mama Endah" Tambahnya.

"Kira-kira mana yg perlu didahulukan pak?"

"Ya yg pasti itu garasinya, tuh kasihan mobilnya mas Sugeng.  Masak mobil baru sudah harus merasakan kejemur. kehujanan, kedinginan.  Kasihan kan?  Buat garasi permanen, biar sesuai dg bangunan rumah.  Inget !  Jangan asal jadi".

"Masalah itu, jangan kuatir pak.  Mama Endah selalu berpesan begitu.  Jadi sudah pasti saya usahakan yg terbaik, dg bahan berkualitas, serta ditangani oleh tukang yg berpengalaman". Jawab Herry sang pemborong.

"O, iya... gimana dg bangunan warung?  apa selama ini masih bisa menampung pembeli dan orang-orang yg sekedar nongkrong?". Tanya pak Tjandra kpd Atun istri Sugeng.

"Masih cukup luas kok pak, biasanya yg cuma sekedar ngopi atau minum, mrk duduk santai di bawah pepohonan.  Soalnya kan disana jg disediakan meja dan banyak kursi". Jawabnya.

"Nah ini yg harus kita antisipasi.  Kalau musim hujan.  Kasihan mrk yg harus menunggu, terus kehujanan. Masih harus mengantar pesanan.  Intinya, buat nyaman semua yg ada hubungannya dg pekerjaan". Tambah pak Tjandra.

"O...iya...Mumpung bapak inget.  Buat kamar mandi.  Masak para supir harus lari ke sungai siiiich. Itu tidaaaak manusiawiiiii". Kata pak Tjandra sambil bercanda.

"Berarti kita harus tambah satu sumur bor dan tandon air lagi pak". Kata Herry.

"Seratus.  Betul sekali. Buat Toilet berjajar, beberapa kamar mandi. biar gak antri. Kira-kira untuk, kamar mandi + sumur bor dan garasi mobil berani kasih waktu berapa hari?"

"Saya usahakan secepat mungkin pak"

"Lha iya, cepat itu berapa hari?"

"Saya usahakan 7 hari pak"

"Yakin?"

"Saya usahakan pak"

"Berani jamin kualitasnya dg waktu segitu ?"

Herry mengangguk penuh optimis.
______

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience