# 14

Family Series 5583

Hidangan santai sore itu masih diseputar, pisang, singkong dan bentul goreng. Didampingi oleh bubur kacang hijau tanpa santan.

Pembahasan serius tentang kesiapan pesta pernikahan, masih menjadi topik utama.

Haha hihi menjadi selingan diselah-selahnya, bila pak Tarjo berbaur diantara mereka.

Dari semua seksi, nampaknya tidak ada kendala dan berjalan lancar.
"pak Tarjo..". Panggil Mama Silvie.
"Ya.. Boss..e...Tante,...e kliru. Iyaa Mamaaaa..".Kelakarnya.

"Heeeeeeeem.  Besok antar undangan ke kantor Mama.  Bilang, sama Bu Alya.  Pastikan semua dosen beserta staf tak satupun terlewat.  Suruh kasih nama lengkap. oooo ia, pegawai yg ada di yayasan jg ibu kantin.  Serta mahasiswa semester akhir yg ingin ikut menghadiri pernikahan, suruh daftar, biar kita tau berapa bus yg harus disiapkan.  Pokoknya undang semua ".  Pinta Mama Silvie.

"Dan mampir juga ke kantor Papa.   Lalu yg ini, berikan kerumahnya, dan ini catatan alamat nya.  Ingat.  Pastikan sampai pada tujuan. Ajak si Sokran dan ini uang makan.  Biar kamu gak Kelaparan.  Kalau perlu bawa bekal nasi dan lauknya sekaligus.  Mama kan tau kalau Pak Tarjo masih dlm masa pertumbuhan. hahahahaha".

Tarjo nyengar-nyengir mendengar apa yg dikatakan Mama Silvie.

"Kalau saya boleh usul, besok pagi tenda dibagian konsumsi harus sudah terpasang.  Masalahnya, bagian membuat kue, sudah mulai sibuk ". Pinta Bu Ijah.

"Siap, Ma.  Sebenarnya sore ini mereka sudah mulai memasang tendanya.  Tapi gak tau kenapa kok belum datang.  Biasanya mrk tepat waktu kok. Heeeem.  Coba Alfin hubungi sekarang".

Baru saja dia mengambil ponselnya, tiba-tiba terdengar suara :
"Permisi...."
"ooooooo, tak kira lupa". Kata Alfin.
" ya, enggak lha boss, bisa dijewer pelanggan kalau gak tepat waktu.  Okey, sekarang yg mana dulu dipasang?".

"Untuk di dapur, empat tenda. dan dihalaman depan ini, semua. termasuk meja kursi yg di bagian depan saja". Kata bu Ijah kpd Alfin, tp mrk mendengar apa yg dikatakan Mak Ijah.

Sambil menyodorkan denah Alfin berkata :

"Ini dena lokasi yg akan dipasang hari ini.  Khusus untuk tenda dan panggung, H-3 Harus sudah siap.  Krn bagian dekorasi hari itu sudah mulai begadang,  menghias. Untuk Panggungnya H-3 tingginya. cukup  30-40Cm.  Dan H-1 siang baru dinaikkan sesuai standar."

"Okeeeey Boss, siap dilaksanakan ".  Tanpa tunggu waktu lagi, merekapun mengerjakan tugasnya secara profesional.

Malam itu jg rencananya ada pertemuan semua yg terlibat. Mereka akan  mendapatkan arahan dari Rama sebagai ketua panitia.

Seksi konsumsi, pramusaji, pemimpin saji dan Penerima tamu.  Termasuk bagian Masak nasi, pembuat kue. Semua Akan mendapatkan seragam dan masing-masing berbeda warna.

Pak Tjandra memang orang yg luar biasa. Untuk Seragam ia gak segan-segan memberikan yg terbaik. 

Batik Pekalongan yg dipesannya sendiri di Kota tempat batik itu diproduksi.  Dijahit oleh Tailor berpengalaman. dan diukur sesuai pemakai.  Waaaoooo.  LUAR BIASA ( setidaknya untuk acara pernikahan  yg diadakan di sebuah Desa ).

Untuk Penerima tamu, didesign ala pramugari.  Sedang pengawas saji, Kemeja putih dan jas berbahan batik.  Memakai dasi kupu-kupu batik.  Untuk  pramusaji, kemeja putih dan memakai rompi batik. Tukang masak nasi, dan bagian kue Baju batik dg celana hitam.

Gelak tawa ceriah mereka tampak jelas.  ketika seragam itu dibagikan.  terlebih ketika memakainya.

"aduh Yem, kowe kayak Bidasari turun dari tanaman kacang.  Ayu tenan".

" Ya dungakne, ben aku ketemu jodoh,  habis jadi penerima tamu dimantennya mbak Ummi ". Jawabnya.

"Waduh, waduh, waduk.  Guanteng tenan aku pake pakean kayak begini.  wis Yem, kowe dadi bojoku wae ya.  Liatin, akang yg ganteng ini, terus bersanding sama kamu yg cantik .  Cocok kan?".

Canda tawa, dan tak henti-hentinya mereka bercermin, bergantian, saling memuji, saling meledek dan tawa renyah mereka.  Pak Tjandra merasa puas, melihat mrk semua senang dg seragam yg bakal dipakai esok saat acara berlangsung.

Masing-masing mrk dpt seragam dua, krn  acara resepsinya beberapa hari.

Awal yg hangat.  Sehangat perhatian pak Tjandra terhadap mereka semua.

"Ya.... coba perhatikan sejenak ". Kata Rama membuyarkan gelak tawa mereka.
"Siapa diantara kalian semua yg  sudah pernah ke Bali ?".
Hening..... tak satupun yg angkat bicara.

"Waduuuuh !!!!.... kok gak ada yg jawab?... sariawan ya ?"..

"okeey..!!!. Siapa yg kepingin ke Bali, angkat tangan?"

"Sayaaaaaaa..."

Serentak mereka menjawab sambil mengangkat tangannya.

"Persis anak TK.. Hahahahhahahaaaaa...". Kata Rama.  Sontak, merekapun ikut tertawa.

"Okeeey, Biar kalian semua semakin semangat dan memberikan pelayanan kpd tamu dg sepenuh hati.  Setelah acara resepsi ini selesai.  Kami akan memberikan hadiah berupa, wisata ke Bali selama tiga hari tiga malam, tidur di Hotel bagus yg ada kolam renangnya + bekal untuk belanja oleh-oleh. Yg gak mau tolong angkat tangan..!!!".

Sontak mereka bersorak kegirangan.  Meloncat-loncat, sebagai luapan kegembiraan yg tiada tara.

Disisih lain, Tenda sudah terpasang semua.  tinggal menghias sesuai permintaan tuan rumah.

"Ayo, istirahat dulu.  Makan sudah disiapkan".  Teriak Juna.

Mereka  semua, bersama menikmati hidangan yg sudah disiapkan.
Gulai dan sate kambing Chef Juna, Chef Sokran beserta kroni kroninya.

"Waduh, MANTAB !!!, sate Super Jumbo, hasil tusukan Chef Sokran". Kata Alfin sambil menggigitnya.

"Yang ngopi, yg ngeteh, yg air putih... ambil sendiri- sendiri... yg kepingin nambah gak usah sungkan.  Tukang bakar satenya masih siap melayani kita semua kok".  Kata si Cantik Clara.

Si Jo dan Ummi sibuk membakar sate, dan si Sokran asik menusuk daging kambing dg Sujen.

Supaya pembaca gak ngiler kepengen sate dg tusukan super Jumbo.... mendingan
 
BERSAMBUNG   ajja !!!!

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience