Part 38

Family Series 5583

"Kalo kerjaanmu bisa dipertanggung jawabkan, aku akan berikan proyek yg lebih besar". Kata pak Tjandra kpd Herry sang pemborong.

Tugas yg diberikan kpd Herry oleh pak Tjandra hampir kelar.  Tempat istirahat para supir, toilet berjajar dan beberapa kamar mandi, serta halaman parkir untuk truk menunggu giliran bongkar muat.

Sore itu, Herry dan beberapa tukang dan Keluarga Mama Endah, pak Tjandra serta Mama Silvie lagi berembuk sesuatu.

"Jika Tuhan mengijinkan, kami akan mendirikan sekolah. Jadi setidaknya dlm waktu 5 thn ini kau tidak sibuk mencarikan kerjaan anak buahmu.  Masalahnya yg harus diselesaikan itu mulai dari gedung SD, SMP, SMA & SMK"

Pak Tjandra memaparkan, mulai dr ide awal dr rencana besar ini, sampai membagikan Visi-Misi kpd relasi, teman dan membagikan di web.

Mencari dukungan dan nasehat dr teman-temannya yg duduk di pemerintahan yg menangani dibidang pendidikan. Masalah perizinan dan yg menyangkut penyediaan guru, hingga pendanaan serta biaya operasional kedepannya.  Semua sudah matang.

Mengingat nantinya anak didik akan diberikan pengajaran yg tidak kalah dg sekolah-sekolah unggulan, namun disisi lain orang tua murid tidak dibebani biaya sedikitpun.

Mendengar urain yg disampaikan pak Tjandra, Herry jd merasa semakin bangga.  Bukan krn dia mendapat job yg sangat besar, tp krn Visi - Misi mulia yg ada dlm rancangan keluarga besar pak Tjandra.

"Aku akan ikut andil mengambil bagian dr rencana besar keluarga ini, walau hanya kecil, setidaknya aku akan bertanggung jawab penuh atas pembangunan ini". Janjinya dlm hati.

"lho, kok bengong?". Sapa pak Tjandra membuyarkan lamunan Herry sang pemborong.

"Jujur saya terharu dg Visi-Misi keluarga besar bpk.  Dlm hal ini saya rela gak dapat gaji pak.  Yg penting anak buah saya dpt upah layak, yg paling panting adalah Visi -Misi keluarga ini Sukses dan berjalan lancar, Masyarakat dapat menikmati hasil kerja keras keluarga ini.  sehinhga tingkat kemiskinan dpt berkurang".

"Bpk harus profesional, masalah upah itu wajib dan itu adalah hak yg harus kamu peroleh.  Dg bekerja secara tulus dan bertanggung jawab terhadap kepercayaan yg kami berikan.  Itu sudah sangat membantu.  dan saya sangat berterimakasih atas ketulusan dan bantuan yg kamu berikan dan sekaligus dukungan yg kamu berikan".

Pak Tjandra berdiri dan menghampiri Herry, lalu merangkulnya.

"Kita satu tim dlm proyek besar untuk membangun bangsa ini, walau sangat kecil, namun setidaknya kita telah mengambil bagian terhadap kepentingan anak bangsa ini". Lanjut pak Tjandra.

Beberapa jam lamanya, memang pak Tjandra menjelaskan kerinduannya untuk membantu anak-anak usia sekolah disekitar lingkungan desa, hingga kecamatan tempat keluarga ini dibesarkan.  Gambar bangunan yg akan dikerjakan, sebenarnya sudah dibuat hampir setahun yg lalu oleh insinyur terkemuka, relasi dari pak Tjandra.  Diberikan secara gratis sebagai bentuk dukungan atas Visi dan Misi yg dicita-ciyakannya.

"Perlu diketahui, bahwa dana untuk rencana besar ini adalah tabungan dr almarhum bpk Suryo, yaitu Papanya Ummi, lahan, Tanah yg dipakai adalah milik Almarhum bpk Darmo, suami Mama Endah, orang tua dr Mas Jojo, sebagian kecil dana dr  keluarga kami, yaitu saya sendiri, Mas Juna, Mas Aldi dan Mas Rama serta Mas Alfin.  dan 25% Hasil keuntungan Putri Tunggal setiap bulannya. kekurangannya berasal dari danatur". Ungkap pak Tjandra.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience