Get the app for full experience
Kasar, lisannya menikam jiwa ku
Perit , aku mentafsir rentak mu
Aku tak tahu harusnya bagaimana lagi
Raga ku diam , jiwa ku tak tenteram
Kamu , dengan mudahnya melafazkan
Dalam ketawa kau tusuk perasaan ku
Bibir ku seakan terkunci tanpa kata
Hati ini seakan kebas tanpa rasa
Aku tak tahu apa yang perlu ditafsir
Nafas ku sesak , tak mampi dikawal
Tiada apa mampi aku lakukan
Cima berdiam seribu bahasa
Tiada rentak yang bisa aku fikirkan
Tiada bahasa yang mampu aku ungkapkan
Gambaran rasa yang dulunya berbunga
Membuat aku lupa bahawa ia berduri
Mungkin , kamu tersepit akan situasi
Mungkin , aku ini kurang mengertikan mu
Tapi sayang , maaf , hati yang patah ini
Perlukan waktu , untuk kembali berdetak
Bisikan rindu memanggil nama mu
Bisikan hati mencintai kamu
Namun , perasaan diam tanpa suara
Entah bagaimana harus ku tafsir ini
Rentak jiwa dan fikiran tak lagi senada
Dihati katanya cinta , difikir katanya sakit
Sayang , nantikan aku pulang
Semoga saja nada rentak hati dan fikirku
Kembali bersatu menjadai irama indah
Dan kau dan aku , kembali menjadi satu.