Get the app for full experience
Bertemankan melodi rintik hujan
Pita rekaman kita berdua terimbas sendiri
Lalu dijemputlah sang rindu dan air mata
Bersama-sama menemani jasad yang sunyi
Iringan lagu kegemaran mu aku dengarkan
Satu persatu aku imbas peristiwa kita
Helaian diari aku selak berhati-hati
Membaca bait-bait kata luahan hati ku
Yang tak pernah sampai kepada mj
Kamu itu mengelirukan ku
Terakdangnya aku merasa disayang
Dirindu juga dihargai oleh mu
Namun terkadangnya , tidak.
Meski berkali-kali juga hati ini patah sepatahnya
Aku tetap saja gigih menampal kembali
Lalu dibaluti harapan baru buat " kita "
Kerna cinta yang masih menetap
Aku relakan hati ini bertaburan
Kurangnya bicara juga tanya khabar
Membuatkan kita kian goyah
Kurangnya perhatian dari kamu
Membuatkan aku rapuh
Fikiran ku melayang seperti lelayang terputus tali
Sudah lelah cuba ku capai lelayang itu
Namun tetap saja talinya tak dapat ku capai
Sayang , andai esok aku tiada
Andai esok aku sekadar jasad tak bernyawa
Maafkan aku ya. Kerna harus pamit.
Andai esok wajahku tidak secantik dulu
Andai senyum ku tidak lagi mampu diberikan
Maafkan aku. Aku sudah tak bisa tersenyum buat kamu
Sayang , jaga diri ya.
Usap air mata itu.
Sekurangnya , aku cinta kamu
Hingga ke akhir hayat ku.
Andai esok wajah yang pucat
Dan jasad ku yang kaku kau tatap..
Tolong. Jangan ditangisi ya.
Kerna , melihat air mata mu mengalir itu
Menyakitkan raga ku.