Aku penat dengan semua ini
Andai saja aku punya kuasa luar biasa
Ingin saja aku hentikan waktu ini
Ingin saja aku lari dari semua ini
Terlalu banyak perkara yang harus aku fikirkan
Terlalu banyak hati yang perlu aku hiraukan
Dan terlalu banyak mimpi indah
Yang mahu aku gapai.
Aku penat terus bertahan
Mendengar setiap perlian
Mentafsir setiap kejian
Dunia , tidak lagi seindah dahulu
Aku lemas selemasnya ditengah lautan manusia
Aku rimas serimasnya didekati manusia plastik
Sampai masa , aku tidak lagi peduli dipijak manusia
Hati ini seakan kebal. Tawar tanpa rasa.
Manusia yang gemar memperguna
Lalu berpura-pura dihadapan ku
Fizikalnya cantik , akalnya cerdik
Tapi sayang , hatinya busuk.
Terlalu banyak drama yang aku lihat
Terlalu banyak luka yang aku tahan
Berputus asa itu mudah.
Tapi , jika bukan aku yang pertahankan diri ini
Siapa lagi yang mahu mempertahankan aku ?
Bukan aku tak hargai waktu yang dianugerah Tuhan
Bukan aku tak syukur nyawa dikandung badan
Tapi , dunia ini terlalu melelahkan aku
Hingga terkadang aku cuma mahu sendirian
Berada dipentas dunia ini payah
Segala perilaku diambil tahu orang
Setiap yang berlaku disimpan jadi bukti
Tiba masa kau terjatuh , semua kisah diungkitnya
Manusia ini tidak semua setia
Ada saja yang tetap bersama kamu
Hanya kerna terikat akan sesuatu
Ada juga , sekadar menumpang kepentingan
Dikiri dengki , dikanan dendam
Dibelakang tikam , didepan senyum
Bak bidadari pijak semut tak mati
Sampai masa kau jatuh , dia jadi api
Memarakkan lagi kayu yang tersedia terbakar
Benar. Aku harus bersabar.
Tapi sampai bila ?
Sabar. Memang mudah untuk dibicara
Tapi nyatanya ? Apa kau mampu terus bertahan ?
Bertahan dan tersenyum saat jasad dipijak-pijak ?
Aku tahu bukan aku seorang yang begini
Bukan aku saja yang menelan pahitnya dunia
Aku mohon kalian yang juga sama seperti aku
Pertahankanlah dirimu. Jangan dibiar jasad dipijak
Bangkit , dan tunjukkan apa yang dibiasakan manusia
Kamu itu kuat. Bersabar , biar ada limitasinya
Kerna , ini pentas dunia yang dihuni manusia kejam.
Share this novel