BAB 40

Romance Completed 15523

Pagi harinya Leo terbangun, mandi dan bersiap ke kantor. Dia tertegun di
depan kamar Saira yang tertutup rapat. Dia ada meeting penting hari ini
yang tidak bisa ditinggalkannya, padahal jauh di dalam hatinya, dia
sangat ingin menunggu di sini, menunggu pintu Saira terbuka dan kemudian
dia bisa menjelaskan semuanya kepadanya.

Tidak ada perempuan lain, dalam arti kisah asmara. Leo memang menyayangi
adiknya, dia sangat mencintai Leanna dan menanggung rasa bersalah seumur
hidupnya karena kondisi Leanna yang begitu menyedihkan sekarang, tetapi
bahkan dengan perasaannya itu, Leo tetap tidak bisa menahan dirinya
untuk mencintai Saira.+

Ya. Dia mencintai Saira dengan sepenuh hatinya, jauh di masa lalu,
bahkan sebelum dia menyadarinya.+

Cintanya kepada Saira membuatnya memutuskan untuk menghilangkan seluruh
dendamnya, dan menjaga Saira. Memutuskan untuk memohon ampun kepada
Leanna karena dia tidak bisa menyakiti Saira lagi, karena dia sudah
mengkhianati adiknya demi Saira, persis seperti yang dilakukan ayah
mereka.+

Leo menatap pintu kamar Saira dan menghela napas panjang, ditahannya
keinginan untuk menggedor pintu kamar itu. Saira mungkin butuh waktu
untuk menenangkan dirinya, sementara itu dia akan ke kantor, menjalani
meeting pentingnya sekaligus mencari tahu darimana Saira mendapatkan
informasi tentang Leanna.+

Ada seseorang yang mengkhianatinya dengan memberikan informasi tentang
Leanna kepada Saira. Leo mengerutkan keningnya, /tetapi siapa?/ Seluruh
pegawainya di rumah Leanna adalah pegawai kepercayaannya yang sudah tahu
bahwa menjaga kerahasiaan tentang keberadaan Leanna sangatlah penting.
Kenapa informasi tentang Leanna bisa bocor ke telinga Saira?+

Leo harus membereskan semuanya dulu, mencari tahu siapa yang melakukan
itu. Setelah itu dia akan menemui Saira, berharap perempuan itu sudah
bisa menenangkan pikirannya dan bisa mendengarkan seluruh penjelasan,
pengungkapan seluruh rahasia yang akan diungkapkan oleh Leo. Dan semoga
setelah Saira mendengarkan semuanya, dia akan mengerti.1

***

Segera setelah mobil Leo keluar rumah, Saira menelepon Andre,+

“Leo sudah pergi, aku akan keluar dengan supir pribadi dengan alasan
membeli beberapa varietas tanaman untuk rumah kaca, kau bisa menemuiku
di garden cafe.”

“Oke. Hati-hati Saira,” Andre bergumam singkat lalu menutup teleponnya.+

***+

Saira membeli beberapa varietas tanaman, lalu meminta diantarkan ke
garden cafe,+

“Kau bisa meninggalkanku sebentar, aku mungkin akan duduk-duduk lama di
cafe ini, sementara itu kau bisa pergi beristirahat dan makan siang.”
Saira bergumam, berharap supir itu akan menerima sarannya.+

Supir itu tercenung. Dulu di awal-awal pernikahan Tuan Leo dengan nyonya
Saira, tuan Leo dengan keras mengatakan bahwa dia harus mengawasi dan
mengikuti kemanapun nyonya Saira pergi. Tetapi sejak kehamilan nyonya
Saira, tuan Leo benar-benar melonggarkan peraturan yang dibuatnya,
bahkan tuan Leo pernah berpesan agar dia membiarkan nona Saira
bersantai, menikmati waktunya sendirian. Satu-satunya pesan tuan Leo
adalah bahwa dia harus melaporkannya kepada tuan Leo kalau-kalau Saira
bertemu dengan Andre. Tetapi tampaknya tidak ada tanda-tanda tuan Andre
di sini, dia mungkin hanya akan berkeliling sebentar dan kemudian
kembali mengawasi nyonya Saira di cafe ini,+

“Baiklah nyonya, saya akan meninggalkan nyonya sebentar untuk bersantai,
mohon telepon saja jika nyonya sudah membutuhkan saya. Saya akan berada
di sekitar-sekitar sini.” Gumamnya kemudian.+

Saira menganggukkan kepalanya dan tersenyum, lalu melangkah memasuki
cafe itu.+

Albert yang tengah berdiri di sana langsung menyambutnya,+

“Wah ... lama sekali anda tidak datang kemari.” Matanya melirik ke arah
perut Saira yang sedikit membuncit, kemudian senyumnya melebar, “Dan
sepertinya anda datang membawa kabar bahagia.”+

Saira tertawa dan mengusap perutnya dengan senang, “Ya... kabar bahagia
karena sekarang ada si kecil di perutku.” Disingkirkannya kepedihan yang
mengusik, membisikkan bahwa sebentar lagi akan berakhir karena
keberadaan perempuan lain bernama Leanna itu. “Kupikir secangkir teh
hijau di siang hari tidak akan mengganggu kehamilanku bukan?”+

Albert tertawa, “Kalau hanya secangkir dan tidak diminum setiap hari,
kurasa itu tidak akan berbahaya, saya akan siapkan teh hijau kesukaan
anda beserta kue pastri sebagai pendamping.” Lelaki itu menganggukkan
kepalanya dan tersenyum sebelum melangkah pergi.+

Saira duduk dan menunggu, dia sudah mengirim pesan kepada Andre, dan
Andre bilang akan datang dalam hitungan menit, dan rupanya itu memang
benar, kurang dari lima menit kemudian lelaki itu datang, tersenyum
lebar ketika melihat Saira dan duduk di depannya,+

“Hai Saira.” Matanya melirik ke arah perut Saira yang buncit, “Kau
tampak sehat dan bahagia, apakah karena Leo memperlakukanmu dengan baik?”+

Saira tersenyum sedih, “Kebaikan yang ternyata semu.” Dia mendesah
dengan sedih, “Apakah benar yang kau katakan, Andre? Tentang wanita lain
itu? Seorang perempuan yang tinggal di rumah Leo di pinggiran kota dan
ditemui Leo diam-diam?”+

“Kau masih mencintai Leo ya.” Andre menatap Saira dengan sedih, “Maafkan
aku memberikan informasi ini kepadamu, tetapi kupikir kau harus tahu
bukan? Daripada nanti kau tahu belakangan saat semua sudah terlambat?” +

Saira menganggukkan kepalanya, “Terima kasih Andre.” Bisiknya lemah,
“Aku sudah menduga ada sesuatu yang dirahasiakan Leo, sesuatu yang
salah.... sesuatu yang tersembunyi jauh.... tetapi aku sama sekali tidak
menyangka bahwa sesuatu itu adalah keberadaan perempuan lain yang
dirahasiakan dariku.” Saira menyusut air matanya, “Aku... padahal aku
sudah berharap bahwa kami berdua bisa memperbaiki semuanya dan
menjalankan pernikahan ini dengan baik...”+

Andre menggenggam jemari Saira lembut, “Aku yakin perempuan bernama
Leanna itu adalah simpanan Leo.... aku mengobrol dengan pelayan rumah
itu ketika aku memasok bunga-bunga dan tanaman untuk taman di sana,
katanya Leo sering mengunjungi nona Leanna siang-siang, bahkan sering
menginap di malam-malam sepulang dia kerja... dan aku mencocokkan
tanggal.... beberapa saat sebelum kau menikah dengan Leo, dia masih
tinggal bersama perempuan bernama Leanna di rumah itu ... kemudian Leo
membeli rumah baru, yang ditempatinya bersamamu. Leo membohongimu sejak
awal Saira, dia mengejar dan mendekatimu padahal waktu itu dia menjalin
hubungan dan tinggal bersama Leanna ...”3

Saira merasa dadanya sesak. Pernikahannya benar-benar sudah berakhir.
Dia masih ingat ekspresi wajah Leo yang tidak bisa menyangkal bahwa ada
perempuan lain dalam pernikahan mereka.+

Andre menatap Saira tajam, mengamati kesedihan di wajah Saira, “Aku bisa
mengantarmu ke rumah itu.”+

Saira langsung menoleh dan menatap Andre dengan terkejut, “Apa?”+

“Aku bisa mengantarmu ke rumah itu, rumah Leo tempat perempuan bernama
Leanna itu tinggal. “+

“Aku tidak ingin menemui perempuan Leanna itu.” Bagaimana mungkin Saira
bisa menemui Leanna? Hatinya pasti akan hancur lebur ketika bertatapan
dengan perempuan dimana Leo membagi cintanya.+

“Kau harus menemui perempuan bernama Leanna itu dan menjelaskan
semuanya, kalian bisa bercakap-cakap. Mungkin kau jadi bisa menyibak
rahasia apa yang disimpan oleh Leo selama ini. Apakah kau tidak ingin
tahu?”+

Saira ingin tahu. Sangat ingin tahu. Dia selalu bertanya-tanya, kenapa
pada awalnya Leo mengejarnya dan melamarnya, lalu berubah sikap menjadi
begitu jahat.... dan kemudian setelah dia hamil, lelaki itu berubah
sikap menjadi lembut kembali, seperti Leo-nya yang dulu... seakan lelaki
itu ingin memperbaiki semuanya, memulai semuanya dari awal...+

***+

Ketika Albert datang mengantarkan teh hijau dan kudapan pesanan Saira,
dia termenung. Uang pembayaran sudah diletakkan di meja itu, tetapi
tidak ada Saira di sana, kursinya kosong, seolah perempuan itu tidak
pernah duduk di sana.+

Tadi dia sempat melihat Andre, rekan bisnis Saira di usaha bunga dan
pertamanan itu menghampiri, tetapi kemudian dia sibuk di lantai atas dan
ketika kembali, meja itu sudah kosong. Albert mengerutkan keningnya
dengan bingung. +

Tidak biasanya Saira langsung pergi begitu saja. Apakah Saira sedang
sangat terburu-buru?+

***+

Leo menelepon mamanya dan memintanya datang ke kantor, dan karena
mamanya sedang berada di dekat-dekat situ, dia bisa menemui Leo. Leo
mengamati mamanya yang cantik dan tampak elegan, tentu saja. Kalau tidak
bisa tampil cantik, akan sia-sia mamanya merawat diri seperti itu.+

“Salah seorang pegawaiku mengatakan bahwa mama sempat mengunjungi Saira
beberapa bulan yang lalu.”+

Clara mengangkat alisnya mendengar pertanyaan Leo, “Kupikir kau sudah
tahu itu sejak lama, kenapa kau baru menanyakannya sekarang?” +

“Dulu aku tidak berpikir hal itu penting.” Leo menatap tajam ke arah
Clara, “Apakah mama menemui atau berhubungan dengan Saira sesudahnya,
akhir-akhir ini?”+

Clara menatap Leo dengan bingung, “Aku tidak melakukannya.... aku memang
berniat ingin menghubungi Saira di waktu-waktu dekat ini... tetapi belum
punya waktu, kenapa kau menanyakan itu?”+

Tatapan Leo masih sama tajamnya, “Apakah mama memberitahu tentang Leanna
kepada Saira?”+

Clara tampak terperanjat, “Tidak.. aku tidak pernah memberitahukannya.”
Dia tampak berpikir sejenak, “Tetapi aku sempat tidak sengaja menyebut
nama Leanna dalam percakapan kami di kunjungan pertama.”+

“Mama menyebut nama Leanna?” Leo langsung menyipitkan matanya.+

“Aku tidak sengaja, aku pikir Saira mengetahui tentang Leanna, aku
bertanya apakah kau sudah mengenalkannya kepada Leanna, tetapi ketika
melihat ekspresi bingungnya, aku sadar bahwa Saira sama sekali tidak
tahu apa-apa tentang Leanna, jadi aku mengalihkan pembicaraan dengan
mulus sehingga Saira tidak curiga.” Kali ini Clara yang menatap Leo
dengan tajam, “Kenapa kau merahasiakan tentang adikmu, Leo? Apakah kau
malu akan keberadaannya?”+

“Tidak.” Leo memalingkan muka, mamanya memang sama sekali tidak tahu
tentang rencana balas dendamnya, semuanya dia rahasiakan. Tetapi Leo
lelah menanggung rahasia, dia memutuskan untuk menceritakan semuanya.+

“Dia adalah putri dari Sarah, aku tahu nama itu punya arti untuk mama.”+

Clara terperangah, wajahnya memucat. “Maksudmu Sarah yang itu?” /Ya. Leo
benar/, nama Sarah sangat berarti baginya, Sarah adalah perempuan yang
sangat dicintai oleh suaminya. Amat sangat cinta dan perempuan itu tidak
pernah lepas dari pikiran suaminya. Hal itu sebenarnya tidak mengganggu
Clara, karena dia juga tidak mencintai suaminya, pernikahan mereka
adalah karena perjodohan dan Clara sendiripun memiliki kekasih
sendiri... seorang kekasih yang pada akhirnya menanamkan benih di
tubuhnya.... membuahkan anak kembar, Leo dan Leanna.+

“Jadi apa maksudmu menikahi Saira? Untuk membalas dendam demi Leanna?”+

Leo menganggukkan kepalanya, “Itu yang ingin kulakukan pada awalnya,
keberadaan Saira membuat Leanna menderita, karena ayah sama sekali tidak
pernah menoleh kepadanya dan hanya terpusat kepada Saira. Hal itulah
yang membuat Leanna menderita dan menghancurkannya hingga kondisinya
seperti itu.”+

“Itu bukan sepenuhnya kesalahan Saira.” Clara tampak sedih. “Aku
menduga, kau pasti sudah tahu tentang test DNA itu, yang menyatakan
bahwa kalian bukanlah anak kandung ayah kalian.” Clara menghela napas
panjang, “Kami berdua menikah bukan atas nama cinta, itu bisa dikatakan
perkawinan bisnis keluarga kami, kami sama-sama tidak bisa lepas dari
cinta masa lalu kami, terutama aku... hubunganku dengan kekasihku sudah
jauh dan aku mengandung kalian, semula aku tidak mengaku kepada ayah
kalian, karena kupkir aku tidak akan ketahuan, apalagi usia kandunganku
pas dengan usia perkawinanku. Tetapi ternyata setelah kalian lahir, ayah
kalian menyimpan rasa curiga yang ditahannya. Karena dari garis keluarga
kami, tidak pernah ada anak kembar. Kau pasti tahu kalau kembar alami
itu diturunkan secara genetika.... dan itu berasal dari ayah kandungmu.
Diam-diam ayahmu melakukan test DNA dan mengetahui bahwa dia bukan ayah
kandung kalian, dia marah besar, menganggapku tidak menghormati
perkawinan ini, sementara dari sisi dirinya, dia rela meninggalkan Sarah
kekasih yang sangat dicintainya demi menghormati perkawinannya denganku.
Aku sangat menyesal, kau tahu, apalagi kemudian ayah kandung kalian
ternyata lelaki brengsek yang hanya memanfaatkan tubuh dan uangku. Aku
berusaha memperbaiki semuanya, karena toh kami tidak bisa bercerai,
ayahmu seorang pejabat yang cukup terkenal dan perceraian bisa merusak
reputasinya.... Sayangnya ayahmu kemudian melampiaskan kekecewaannya
kepada kalian berdua, dia tidak bisa menutupi kebenciannya kepada kalian
berdua.” Clara menghela napas, “Pada akhirnya dia bertemu lagi dengan
Sarah dan menjalin hubungan singkat yang membuahkan Saira, aku
mengetahui itu semua tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.... tetapi
Sarah kemudian meninggalkan ayahmu dan memilih memulai hidup dengan
lelaki lain yang bisa menerimanya bersama Saira, membuat ayahmu
menderita karena patah hati. Ayahmu tidak pernah bisa membuka hatinya
untukku... dia hanya mencintai Sarah sampai mati.”+

Leo termenung mendengarkan penjelasan Clara, baru kali ini dia punya
kesempatan untuk menanyakan semua kepada Clara dan mendengarkan kisah
dari sisi mamanya. Selama ini mamanya lebih sering berada di luar negeri
dari pada di rumah. Leo sebenarnya sudah menyelidiki keberadaan ayah
kandungnya, dan menemukan bahwa lelaki itu sudah meninggal.+

“Leanna..... dia terlalu memuja ayahmu entah kenapa padahal ayahmu sama
sekali tidak menunjukkan perhatian kepadanya..dan hal itu mengganggu
ayahmu, kami pernah membawa Leanna ke psikiater di waktu kecil dan kata
psikiater dia mungkin menderita /“oedipus complex”/ atau karena dalam
kasus Leanna dia terlalu memuja ayahnya, maka psikiater menyebutnya
“father complex”

“Apa itu?” Leo tentu saja pernah mendengarnya, tetapi dia masih tidak
yakin.+

Clara menghela napas, “Kau tahu kisah oedipus dalam mitologi? Dia jatuh
cinta kepada ibunya sendiri.... kasus hampir sama terjadi kepada Leanna,
dia menderita gangguan psikologi sehingga memuja dan terobsesi kepada
ayahnya....”+

“Leanna tidak mungkin sakit jiwa!” Leo menyangkal dengan keras, “Dia
memuja ayah karena ayah sama sekali tidak pernah memperhatikannya, dia
hanya seorang anak yang haus kasih sayang orang tua!”+

Clara mengusap lengannya dengan lelah, “Tetapi itu yang dikatakan
psikiaternya... dan memang itu semua juga karena kesalahan ayahmu,
perlakuan buruk ayahmu kepada Leanna membuatnya tertekan dan pada
akhirnya menumbuhkan penyimpangan pemikiran seperti itu... kami sudah
berusaha menyembuhkannya dengan terapi-terapi.. tetapi tetap tidak
berhasil.” Clara menatap Leo dengan sedih, “Apa yang terjadi kepada
Leanna, itu bukan hanya kesalahan Saira, Leo. Kau tidak bisa menimpakan
semua ini kepada Saira. Dia hanya seorang anak yang tidak tahu apa-apa.”+

Leo mengernyit dengan pedih. Selama ini dia menimpakan semua kesalahan
kepada Saira. Dan hal itu lebih untuk melindungi dirinya sendiri karena
dia sendiri menyimpan rasa bersalahnya... Leanna waktu itu bunuh diri
karena dia berkata kepada Leanna, bahwa sampai matipun Leanna tidak akan
bisa mendapatkan cinta ayahnya. Kalau memang Leanna menderita /‘father
complex’/ Hal itu pasti akan membuatnya terguncang luar biasa. Karena
cinta dari sang ayah adalah pusat hidup sang penderita. Sekarang Leo
mengerti kenapa Leanna bisa senekad itu melakukan tindakan bunuh diri.+

Tetapi siapa yang mengatakan kepada Saira informasi tentang Leanna?
Apalagi informasi itu sangat spesifik...

Itu masih menjadi pertanyaan untuknya, karena jelas-jelas mamanya tidak
memberikan informasi kepada Saira.

Jadi siapa?

“Aku dengar peristiwa kebakaran itu...aku membacanya di berita, pertama
kali aku tidak tahu bahwa itu adalah rumah kaca milik Saira.... tetapi
kemudian namanya tertulis di berita...”

“Ya, itu rumah kaca milik Saira, dia menjalankan bisnisnya dengan
seorang temannya, tetangganya.”

“Ah ya. Andre pria yang baik dan ramah.”

Leo langsung tersentak dari duduknya,

“Mama mengenal Andre?”

“Tentu saja. Lho memangnya kau tidak kenal? Andre kan pengurus taman
untuk rumahmu yang ditempati oleh Leanna, mama beberapa kali bertemu
dengannya ketika menengok Leanna.”

Leo menatap mamanya dengan kaget. Andre mengetahui tentang rumahnya dan
Leanna? Dia pasti mengetahui tentang Leo juga bukan? Tetapi kenapa
lelaki itu tidak mengatakan apa-apa? Sementara itu Leo bahkan tidak tahu
bahwa Andre menangani taman rumahnya.... selama ini para asistennya yang
mengurus hal-hal seperti itu seperti perawatan dan pemeliharaan rumahnya...
Leo hendak meraih teleponnya dan menanyakan perihal Andre kepada salah
seorang asistennya, ketika ponselnya tiba-tiba berbunyi.+
“Halo?” Leo mengerutkan keningnya ketika mengetahui bahwa supirnya yang
menelepon. Dia menugaskan supirnya untuk menjaga dan mengawasi Saira
ketika keluar rumah, dan selama ini supirnya tidak pernah menelepon.+

“Saya kehilangan nyonya Saira, Tuan Leo.”

“Apa?” Leo hampir berteriak mendengar kata-kata supirnya, “Bagaimana
bisa?”

Supirnya itu tampak gugup, “Nyonya Saira meminta saya meninggalkannya di
sebuah cafe dan saya pergi untuk makan siang. Ketika saya kembali nona
Saira sudah tidak ada. Kata pelayan cafe dia pergi dengan Andre...”+

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience