BAB 36

Romance Completed 15523

Leo mengunjungi Leanna lagi hari itu karena kepala pelayannya menelepon
dan mengatakan Leanna mengamuk, tidak mau makan dan tidak mau meminum
obatnya. Hal itu membuat Leo merasa cemas dan dengan bergegas dia
mengunjungi rumah tempat Leanna berada.+

Ketika dia membuka pintu kamar Leanna, Leo mengernyit, kamar itu
berantakan dengan segala barang berhamburan di lantai dan di mana saja,
bahkan selimut dan bed cover ranjang juga tergeletak begitu saja di
lantai, sprei pun kondisinya sama menyedihkannya, seluruh sisinya sudah
terlepas dari ranjang, menyisakan bagian kecil di tengah ranjang yang
belum lepas, bagian kecil itu sekarang sedang ditiduri oleh Leanna yang
meringkuk dan menangis seperti anak kecil.

Dengan hati-hati, Leo duduk di tepi ranjang Leanna, mengelus rambut adik
kembarnya dengan pelan, berusaha selembut mungkin agar tidak mengejutkan
adiknya.

Leanna sepertinya menyadari kehadiran Leo karena perempuan itu menangis
semakin keras.

“Sayang... kenapa? Kenapa kau menangis terus dan tidak mau makan?” Leo
bertanya dengan cemas. Tetapi tidak ada tanggapan dari Leanna, perempuan
itu makin meringkukkan tubuhnya dan menangis tersedu-sedu, membuat
perasaan leo semakin perih.

Leo menatap adiknya dengan perasaan sedih. Melihat kondisi Leanna ini
membuat rasa bersalahnya semakin menjadi-jadi. Apalagi sekarang, ketika
dia memutuskan untuk menyayangi Saira dan tidak mencoba menahan
perasaannya lagi kepada isterinya itu, Leo merasa seperti menjadi
pengkhianat paling buruk di dunia.

“Bakar.... bakar habis. Dia bilang bakar sampai habis..” Tiba-tiba
Leanna bergumam dengan setengah mengigau.

Hal itu membuat Leo tertegun kaget. Apa kata Leanna tadi? Bakar?+

Leo mencoba menunggu dan berharap Leanna mengulang kata-katanya, tetapi
adiknya itu kembali menangis tersedu-sedu tanpa kata.+

Kenapa Leanna mengatakan tentang pembakaran tepat setelah kejadian rumah
dan rumah kaca Saira terbakar? Apakah ini berhubungan? /Ataukah hanya
kebetulan?

Leo tidak bisa menahan dirinya untuk bertanya-tanya, otaknya berpikir
keras... tetapi seharusnya Leanna tidak mengetahui tentang kebakaran
itu, pegawainya menjaganya dengan begitu ketat sehingga menjaga Leanna
dari semua informasi dari luar. Seharusnya Leanna tida tahu apa-apa.

Leo menghela napas panjang, mungkin memang ini semua hanya
kebetulan...mungkin tadi tidak sengaja Leanna melihat api dan
berkomentar tentang pembakaran.

Tetapi perasaan itu tetap ada, perasaan tergelitik di bagian
belakangnya, yang biasanya merupakan firasat bahwa ada sesuatu yang
tidak beres.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience