BAB 31

Romance Completed 15523

Leo akhirnya pulang, dan menatap Saira dari belakang, Saira rupanya
tidak menyadari keberadaannya, perempuan itu sedang sibuk mengatur bunga
di sebuah vas, mungkin itu bunga-bunga yang dia petik dari taman
belakang sana. Tanpa sadar Leo tersenyum, Saira hampir tidak bisa lepas
dari tanaman.

Ketika sadar bahwa dia tersenyum, Leo langsung mengerutkan alisnya dan
berdehem, membuat Saira menolehkan kepalanya, disadarinya bahwa
perempuan itu langsung menegang ketika menyadari kehadirannya di ruangan
itu.+

“Kita akan membicarakan mengenai kehamilan ini.”

Saira memberikan tatapan persetujuan, lalu tanpa suara mundur dan
melangkah duduk di sofa, Leo menyusulnya, duduk di depannya,

“Aku menginginkan anak itu.” Gumam Leo.

Wajah Saira langsung pucat, dan reflek tangannya melindungi perutnya,
Apakah Leo akan merenggut anak ini darinya ketika lahir nanti? Sekejam
itukah Leo kepadanya? Memisahkan anak dari ibunya adalah perbuatan
terkejam yang Saira bisa bayangkan.

Leo mengamati ekspresi Saira dan mengerutkan keningnya kesal, “Jangan
takut, aku tidak akan merebut anak itu darimu. Kita akan membicarakan
pengaturan pernikahan ini baik-baik, demi anak itu.” Leo menghela napas,
mengucapkan permintaan maaf dalam hatinya kepada Leanna, dia bisa
dikatakan telah mengkhianati Leanna, tetapi bagaimana lagi? Saira
sedang mengandung anaknya. “Aku akan memperlakukanmu dengan baik.”+

Saira menatap Leo dengan tatapan tidak percaya, “Kau? Akan
memperlakukanku dengan baik? Sampai kapan Leo? Sampai anak ini lahir dan
kau kemudian akan menyiksa dan merendahkanku lagi? Tidak!” Saira
mengangkat dagunya dengan keras kepala, “Sampai detik ini aku tidak tahu
kenapa kau menikahiku, tetapi sedikit demi sedikit aku memahami ada
kebencian yang mendorongmu, meski aku tidak pernah tahu apa alasannya
dan apa kesalahanku.” Mata Saira tampak pedih, “Anak ini memang tidak
direncanakan, tetapi aku tidak akan melibatkannya dalam pernikahan yang
menyedihkan ini. Aku ingin bercerai.”

Saira memang masih mencintai Leo, tetapi sikap Leo di depannya yang
begitu dingin dan datar menyakiti hatinya. Seandainya saja Leo bisa
sedikit lembut kepadanya, menunjukkan penyesalan atas sikap kasarnya dan
menunjukkan niat baiknya, alih-alih memberikan kesepakatan tanpa hati,
Saira mungkin akan memperjuangkan pernikahan ini untuk Leo. Tetapi detik
ini dia melihat, bahwa tidak ada gunanya dia berharap. Leo membencinya.
Titik. Dan Saira seperti orang bodoh terus berharap dalam cinta yang
tak terbalas.

Andre benar, sekarang dia tidak sendirian lagi, sekarang ada anak ini di
dalam perutnya, dan Saira harus berjuang bukan hanya demi dirinya tetapi
juga demi anak ini.

Ekspresi Leo tampak marah mendengar usulan perceraian Saira, “Tidak akan
ada perceraian, bukankah sudah kukatakan kepadamu?”

“Aku akan menggugatmu, segera. Aku sudah muak menjadi pelampiasan
kebencianmu tanpa tahu kenapa. Aku sudha muak menyadari kau menipuku
dalam pernikahan ini, mengira kau mencintaiku.” Napas Saira tercekat
menahan air matanya yang mulai tumpah, “Dan kemudian aku tahu semua itu
hanyalah kebohongan, kebohongan palsu yang sangat kejam.” Air mata Saira
akhirnya meleleh ke pipinya, “Aku mencintaimu, kau pasti tahu itu..”
suaranya bergetar ketika dia mengusap air matanya dengan kasar dan
melangkah berdiri, hendak meninggalkan Leo.

Tetapi baru beberapa langkah, Leo meraih pergelangan tangannya dan
mencengkeramnya. Saira menoleh dan melihat pergolakan di wajah Leo,
lelaki itu tampak kalut dan bingung... akankah Leo menahan dan memeluknya?

Saira mungkin terlalu banyak berharap, karena kemudian yang dikatakan
Leo adalah ucapan dingin yang arogan,

“Tidak akan ada perceraian, Saira. Kau harus terima itu.”+

Dengan penuh kekecewaan akan jawaban Leo, Saira menyentakkan tangannya
dari pegangan Leo dan melangkah setengah berlari menuju kamarnya, sejauh
mungkin dari suaminya. Dia akan pergi dari rumah ini bagaimanapun
caranya. Selama ini dia bertumpu pada harapan kosong bahwa masih ada
cinta Leo untuknya. Sekarang dia sudah sepenuhnya sadar bahwa dia hanya
bermimpi.+

Pernikahan ini sudah tidak bisa diperjuangkan lagi. Pernikahan ini sudah
mati bahkan sebelum dimulai. Dan Saira harus pergi meninggalkan Leo,
kalau tidak dia akan hanyut dalam nyeri dan patah hati.+

“Cinta dan benci itu hanya berbatas selaput tipis tak terlihat. Jika
kau membenci seseorang, telaahlah perasaanmu, karena jangan-jangan, pada
kenyataannya, kau mencintainya.”

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience