BAB 6

Romance Completed 15523

Saira melangkah mengikuti Leo memasuki kamar tidur mereka, tiba-tiba
merasa takut kepada suaminya. Leo benar-benar terasa asing, seperti
bukan dirinya. Dan Saira merasa tidak nyaman dengan Leo yang sekarang
menjadi suaminya ini.+

“Kenapa engkau marah-marah kepadaku, Leo?” Saira memberanikan diri
bertanya, mencoba bersikap lembut kepada suaminya. Bukankah dulu Leo
berkata bahwa dia sangat menyukai kelembutan Saira?

Tetapi Leo tetap bersikap dingin, sama sekali tidak tersentuh dengan
kelembutan Saira, ditatapnya Saira dengan sinis, “Suami mana yang tidak
marah ketika istrinya malahan mengunjungi lelaki lain di hari pertama
setelah mereka menikah. Seolah tidak tahan untuk segera menghambur ke
pelukan lelaki itu?”

Wajah Saira memucat mendengar tuduhan Leo, tetapi dia mencoba membela
diri, “ Kau yang meninggalkanku untuk bekerja di hari pertama pernikahan
kita, dan aku bingung tidak tahu harus bagaimana. Lagipula aku ke sana
bukan untuk menemui Andre, aku ingin menengok rumah kacaku.”

“Alasan.” Leo menatap Saira dengan merendahkan, “Dari awal aku sudah
curiga ada sesuatu yang lebih di antara kalian. Dan jangan mencoba
melempar kesalahan dengan menyalahkanku karena pergi bekerja. Aku
berkerja kau pikir untuk siapa? Untuk menghidupi istriku juga. Kau juga
menerima keuntungan dari rumah mewah, pakaian mahal, dan makanan enak
yang akan selalu disediakan untukmu. Jadi kuharap kau menghargainya dan
jangan menjadi perempuan cengeng hanya karena aku pergi bekerja.”

Kata-kata kasar Leo sekali lagi telah membuat hari Saira terasa teriris.
Dia sampai mundur satu langkah, menjauhi suaminya, menatap Leo dengan
wajah tidak percaya.

“Leo..?” suaranya bergetar, “Ada apa sebenarnya...?” tanyanya lirih.
Menahan perasaan.

Leo tampaknya tidak tersentuh melihat ekspresi Saira, dia menatap
dingin, “Tidak ada apa-apa. Hanya saja tiba-tiba aku menyesali keputusan
bodohku untuk menikahi seorang perempuan kampung dari kelas rendahan
yang tidak tahu terimakasih dan malahan sibuk menjalin affair dengan
lelaki lain.” Mata Leo tampak kejam menatapnya, “Dan kupikir aku terlalu
muak untuk tidur sekamar denganmu. Keluar dari kamarku, dan tidurlah di
salah satu kamar kosong di rumah ini. Dimanapun itu, carilah yang paling
jauh dari kamarku.”

“Leo?” kali ini Saira tidak mampu menahan air matanya, dia merasa sangat
bingung.

Leo melangkah ke pintu, sebelum ke luar dia menoleh dengan dingin, “Aku
akan pergi keluar, dan aku harap ketika aku pulang, kau cukup tahu diri
untuk memindahkan seluruh barangmu dari ruangan ini.”1

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience