BAB 16

Romance Completed 15523

Ketika Leo memarkir mobil di depan, dia langsung keluar dan memutari
mobilnya, lalu membuka pintu penumpang di sebelah supir, sebelum Saira
sempat keluar.

Sekali lagi dia mencekal lengan Saira dan memaksanya keluar,

“Ayo.” Gumamnya marah.

Saira berusaha melepaskan diri dari pegangan Leo, tetapi cekalan tangan
lelaki itu begitu kuatnya,

“Sakit Leo!” Saira berteriak ketika Leo menyeret lengannya menaiki
tangga, tetapi Leo tampaknya sudah mengeraskan hatinya sehingga tidak
mempedulikan kesakitan Saira.

Mereka menuju kamar Saira, bukan kamar utama, Leo membuka pintu kamar
itu dan mendorong Saira masuk, lalu menutup pintu di belakangnya dan
menguncinya.

Tiba-tiba perasaan terancam menyelubungi benak Saira, dia menatap
suaminya yang berdiri dengan marah di dekat pintu dan merasa takut,
takut akan tekad kuat yang menyala-nyala di mata suaminya.

“Apa yang akan kau lakukan?”

Leo membuka jasnya dan melemparnya begitu saja, lalu melonggarkan dasinya.

“Menurutmu apa?”

Saira langsung mundur beberapa langkah menjauhi Leo, apakah lelaki ini
akan melakukan apa yang ditakutkannya? Mungkinkah Leo sekejam itu?+

“Kumohon jangan.” Saira bergumam, ketika menyadari bahwa Leo benar-benar
akan melakukannya.

Leo tersenyum sinis, “Aku tahu di kepalamu penuh dengan pemikiran licik,
berputar mencari jalan untuk bercerai. Tetapi aku sudah bilang, aku
tidak akan membiarkanmu melenggang bebas dengan bahagia.” Leo maju
selangkah membuat Saira langsung mundur selangkah ketakutan, “Kau
istriku, dan aku suamimu, sepertinya aku harus membuatmu menyadari
posisimu.”

“Jangan Leo.” Saira bergumam lagi, berusaha menyadarkan lelaki itu yang
entah kenapa tampak begitu marah dan tidak bisa menahan diri.

Tetapi Leo tidak mempedulikannya, dia merenggut Saira, dan mendorongnya
ke ranjang, ketika Saira mundur dan hendak bangkit dari ranjang, Leo
mencengkeramnya dan menindihnya.

Saira berteriak sekuat tenaga, berusaha menyingkirkan Leo, tetapi tubuh
lelaki itu terlalu berat, terlalu kuat, dan apalah dayanya, seorang
perempuan lemah dibawah kuasa lelaki yang sedang penuh kemarahan?

Pada akhirnya pertahanan Saira berubah menjadi air mata, air mata sakit
hati dan penderitaan. Ketika suaminya akhirnya merenggut kesuciannya
dengan kasar dan tanpa perasaan, tidak mempedulikan kesakitan dan
tangisan permohonannya.

Ini adalah malam pertama yang sama sekali tidak pernah diimpikan oleh
Saira. Penuh pemaksaan, dirinya direndahkan bagaikan seorang pelacur,
dan penuh rasa sakit, luar dalam.

Dan ketika lelaki itu selesai melampiaskan kemarahannya, lalu berdiri
dengan tergesa memakai pakaiannya kembali, dan melangkah pergi
meninggalkan Saira yang terbaring dengan kondisi yang sangat
mengenaskan, dengan pakaian setengah robek dan acak-acakan, dan penuh
air mata, hati Saira hancur seketika.

Ingatannya melayang kepada ibunya yang penuh kasih dan selalu mendoakan
kebahagiaannya suatu saat nanti, mendoakan agar Saira menemukan suami
yang penuh kasih dan bisa menjaganya.

Saira menggingit bibirnya, tersengal atas tangis yang pekat.

“Ibu.... aku diperkosa....” rintihan itu diselingi tangis, dan Saira
memanggil nama ibunya, merindukan pelukan ibunya dan elusannya yang
menenangkan, dan begitu kesakitan ketika menyadari kenyataan bahwa dia
sendirian dan sebatang kara.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience