BAB 30

Romance Completed 15523

Tamu yang datang siang itu sungguh tak di duganya, dia adalah mama Leo,
perempuan yang sangat modis dan cantik meskipun usianya sudah lebih dari
setengah abad, perempuan itu tiba-tiba saja sudah datang dan duduk di
ruang tamu dan mengamati Saira dari atas ke bawah.+

“Kau cantik.” Gumamnya kemudian dalam senyuman, membuat Saira yang
semula menahan napas di bawah tatapan perempuan itu langsung menghelanya
dengan lega. “Aku tidak bisa datang ke pernikahanmu karena kondisi
tubuhku agak sedikit tidak baik dan aku harus merawat diriku di luar
negeri, maafkan aku. Yang pasti aku senang isteri Leo sangat cantik dan
sepertinya baik.” Senyumnya.

“Terimakasih.” Saira duduk dengan gugup di depan mama mertuanya.

“Kau bisa memanggilku dengan namaku saja, panggil aku Clara. aku kurang
suka dipanggil dengan sebutan ‘tante’, atau ‘mama’ dan sebagainya,
itu membuatku merasa semakin tua.” Clara menyandarkan tubuhnya di sofa
dengan santai.

Pelayan datang mengantarkan teh dan kue, sementara Saira mengamati mama
mertuanya, perempuan ini tampaknya memiliki pemikiran modern ala barat,
karena cara memanggil orangtua hanya dengan nama saja biasanya
diterapkan di negeri barat dan hampir tidak ada di sini.

Clara menatap mata Saira dan tersenyum, seolah bisa memahami pemikiran
Saira, “Aku hidup di luar negeri hampir seumur hidupku, aku pulang ke
negara ini, dan satu tahun kemudian aku menikah. Jadi memang gaya
hidupku tidak seperti orang kebanyakan di sini,” Perempuan itu lalu
memajukan tubuhnya dan menatap Saira dalam, “Kau hamil ya.”

Saira hampir saja tersedak teh yang disesapnya, dia menatap Clara dengan
bingung, “Darimana anda tahu?”

“Dokter yang kalian kunjungi kan dokter pribadi keluarga kami, dia
secara pribadi meneleponku untuk mengucapkan selamat.” Clara memutar
bola matanya, “Dan bahkan, Leo anakku sendiri tidak memberitahuku.”+

Saira tercenung dan teringat perkataan Leo, tentang sesuatu yang
berhubungan dengan mengemis kasih sayang orang tua. Apakah Leo yang
mengalaminya? Mengemis kasih sayang orang tua? Tetapi sepertinya Clara
ibu yang baik, bukan perempuan dingin yang tidak bisa menyayangi
anaknya, kalau begitu kenapa seolah-olah Clara tidak bisa dekat dengan
anak-anaknya?+

Clara sendiri ikut mengambil teh dan menyesapnya, lalu meletakkan
cangkirnya di meja dan mendesah, “Leo memang tidak pernah dekat
denganku, apalagi setelah dia dewasa dan kemudian meninggalkan rumah,
kami hampir sama sekali tidak pernah berhubungan.....” Clara menatap
Saira dengan ragu, “Apakah kau sudah berkenalan dengan Leanna?”+

Leanna? Siapakah itu? Leo sama sekali tidak pernah menyebut nama itu
dalam percakapan mereka. Dengan ragu dan penuh ingin tahu, dia
menggelengkan kepalanya dan menatap Clara penuh ingin tahu.+

Tetapi Clara seolah menyesal telah menanyakan pertanyaan itu, dia
menggumam tak jelas, lalu mengalihkan pembicaraan ke hal-hal lain.

Tetapi sampai dengan Clara berpamitan pergi, pertanyaan itu terus
menggayuti benak Saira/. Leanna? Siapakah gerangan Leanna itu?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience