Bab 39

Romance Completed 15523

Saira masih merenung dengan hati pilu ketika mendengar suara mobil Leo
diparkir di depan. Akhir-akhir ini Leo sering pulang cepat, menghabiskan
waktu bersamanya. Itu dimulai sejak dia hamil, sedangkan pada masa-masa
sebelumnya, Saira masih ingat ketika Leo sering pulang larut, bahkan
tidak pulang. Apakah waktu itu Leo menginap bersama Leanna di rumahnya
yang lain?

Air mata merembes di matanya. Dia masih bisa menoleransi seluruh
kekasaran sikap Leo kepadanya, apapun itu, dia masih bisa menerima,
karena jauh di dalam hatinya, cintanya kepada Leo begitu besar dan tidak
bisa dimusnahkan begitu saja dengan sikap kasarnya. Tetapi..... kalau
menyangkut perempuan kedua, Saira tidak bisa terima. Bukan karena
kecemburuan, tetapi lebih karena dia berpikir bahwa ketika Leo sudah
membagi cintanya maka sudah tidak ada harapan lagi untuknya. Saira
selalu berpikir bahwa cinta sejati tidak bisa dibagi, cinta sejati
selalu utuh, satu dan hanya ditujukan untuk satu belahan jiwa.

Dan kalau perempuan bernama Leanna ini benar-benar kekasih atau simpanan
Leo... maka Saira membulatkan tekadnya untuk pergi, jauh dari kehidupan
Leo. Selamanya dan mengubur semua harapannya untuk memperbaiki kehidupan
pernikahan mereka.

Leo memasuki teras dan mengangkat alis ketika melihat Saira, dia
tersenyum lembut, senyum yang akhir-akhir ini sering sekali muncul di
bibirnya,

“Hai.” Leo mendekati Saira dan duduk di depannya, “Tidak di rumah kaca?”

Saira menggelengkan kepalanya lemah, membuat Leo mengerutkan keningnya
dan menatap cemas,

“Kenapa? Kau sakit Saira?” Leo bertanya lembut, dan hal itu membuat hati
Saira terasa sakit. Kenapa Leo begitu baik sekarang kepadanya? Kenapa
Leo membuat Saira berharap bahwa mungkin masih ada cinta di antara
mereka? Hal itu membuat semuanya terasa sulit bagi Saira.

“Siapakah Leanna itu?” Akhirnya Saira memberanikan diri bertanya,
mengawasi Leo dalam-dalam dan melihat bahwa Leo terperanjat.

Lelaki itu menatap Saira dengan kaget, dan ketika kemudian dia berkata,
suaranya tercekat di tenggorkan,

“Darimana kau tahu tentang dia?” tanyanya tajam.

Saira menghela napas panjang, “Tidak penting darimana aku tahu tentang
Leanna. Yang aku tahu, kau punya sebuah rumah yang dihuni oleh seorang
perempuan bernama Leanna, siapakah dia, Leo? Apakah dia .... apakah dia
perempuan lain? Perempuan lain dalam pernikahan kita?”+

“Sudah kubilang tidak ada perempuan lain.” Leo mengerutkan keningnya
lalu menyadari bahwa kata-katanya salah. Leanna memang adik kembarnya,
bukan kekasihnya, tetapi bisa dibilang bahwa Leanna adalah perempuan
lain dalam pernikahannya dengan Saira, dan akan selalu menjadi
perempuan lain.

Saira sendiri mengawasi perubahan ekspresi Leo yang menentang
kata-katanya sendiri, membuat air mata turun dari sudut matanya,+

“Aku berusaha menahan diri biarpun kau memperlakukanku dengan buruk,
juga membenciku dengan alasan yang aku tidak tahu.” Diusapnya air
matanya dengan sedih, “Tetapi aku tidak bisa tahan kalau kau memiliki
perempuan lain, Leo. Bagiku itu adalah tindakan paling kejam yang pernah
kau lakukan atas pernikahan ini. Aku menyerah atasmu Leo, aku tidak
sanggup lagi.” Saira membalikkan tubuhnya, berlari cepat, dan tidak
peduli akan suara Leo yang memanggil-manggil namanya. +

Cukup sudah! Pernikahan ini sudah berakhir!+

***
Saira mengunci pintunya dan mencoba menulikan telinganya dari Leo yang
mengetuk-ngetuk pintu kamarnya dan memanggil namanya, membujuknya untuk
berbicara dengannya. Di tutupnya kedua telinganya dengan bantal.
Mengeraskan hati. Sampai lama kemudian, dia membuka bantalnya dan
menyadari suasana sudah hening. Leo rupanya sudah menyerah untuk
mengajaknya berbicara. Lama Saira menunggu sampai suasana benar-benar
hening dan dia yakin bahwa Leo sudah masuk ke kamarnya. Lalu dia
menelepon Andre,

“Aku akan mencoba keluar besok pagi setelah Leo berangkat ke kantor dan
menemuimu.” Gumam Saira setengah berbisik di telepon.+

Andre tampak puas di seberang sana, “Bagus aku akan menunggumu.” Jawabnya.+

Lama kemudian, Saira berbaring dengan mata nyalang menatap ke kegelapan,
menahankan air mata yang meleleh di pipinya.+

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience