BAB 15

Romance Completed 15523

Perjalanan itu ditempuh dalam suasana yang hening dan mengerikan. Leo
terdiam dan beberapa kali terlihat menggertakkan gerahamnya, menahan
marah. Sementara itu Saira begitu tegang menantikan luapan kemarahan Leo.+

Baru beberapa hari mereka menikah dan Saira sudah begitu takut
menghadapi kemarahan Leo. Oh, Leo tidak memukulnya, sama sekali tidak
ada yang mengarah kepada kekerasan ketika Leo marah, satu-satunya
tindakan kasar yang dilakukan Leo adalah menarik dan mencengkeramnya
tadi, yang membuat pergelangan tangannya sakit. Saira entah kenapa yakin
Leo tidak akan memukulnya atau melakukan kemarahan fisik kepadanya.
Tetapi yang ditakutkan Saira adalah serangan verbal Leo. Bagaimanapun
juga Saira mencintai Leo, dan kata-kata kasar Leo kepadanya mempunyai
efek yang berpuluh-puluh kali lebih menyakitkan.

Dia menoleh ke arah Leo yang sedang menyetir dan bertanya dengan
takut-takut,

“Kenapa kau begitu membenciku Leo? Andre bilang kau sebenarnya tidak
mencintaiku dan sedang berusaha menjebakku ke dalam pernikahan, entah
karena apa.”

Leo melirik sinis ke arah Saira, lalu berucap tak kalah sinis. “Hebat
sekali kekasihmu itu memberikan analisa tentang diriku.”

Saira menghela napas panjang mendengar tuduhan Leo, “Sudah kubilang
Andre bukan kekasihku, tidak akan pernah dan tidak akan bisa, dia
seorang gay.”

Kalimat itu membuat Leo mengerem mobilnya secara refleks karena kaget.
Dia tertegun, lalu kemudian menjalankan mobilnya seperti semula dan
bergumam ketus,

“Alasan yang sangat bagus, Saira. Tapi aku tidak percaya.”

“Kau bisa menanyakan sendiri kepada Andre, dia mengatakan kepadaku bahwa
dia gay dan dia merahasiakannya sudah sejak lama.”

Leo menatap Saira dengan tajam, “Kalian mungkin saja sudah berkomplot
untuk membodohiku, mengira bahwa aku tidak akan curiga ketika tahu bahwa
Andre gay. Tetapi maaf saja Saira, aku tidak sebodoh itu sehingga begitu
mudahnya kau tipu.”

“Kenapa kau jadi seperti ini Leo?” Air mata mulai mengalir di sudut mata
Saira, duduk di sini dan melihat suaminya tampak begitu membencinya
benar-benar menyakiti hatinya.

Leo mengetatkan gerahamnya, tidak berkata-kata lagi, dan mengabaikan
ucapan Saira. Membiarkan perempuan itu terisak-isak selama perjalanan
mereka pulang.

Dan ketika itu juga, di benak Saira muncul suatu keputusan bulat. Buat
apa mempertahankan perkawinan yang sepertinya sudah hancur sebelum
dimulai ini?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience