BAB 28

Romance Completed 15523

Leo merenung sendirian di ruang tamu rumah itu. Leanna tampaknya lelah
dan dia tertidur lagi di atas.+

Dia merenungi semua rencananya yang sudah pasti akan berubah total.
Kehamilan Saira sudah merubah segalanya. Dia berencana membuat Saira
tersiksa dan menderita secara mental. Tetapi hal itu tidak mungkin bukan
dilakukannya kalau Saira sedang mengandung anaknya?

Dengan frustrasi Leo meremas rambutnya sendiri, mengutuk kebodohannya
karena malam itu, ketika dia memaksakan kehendaknya kepada Saira, dia
tidak teringat untuk menggunakan pengaman. Dia terlalu marah waktu itu
sehingga bertindak tanpa pikir panjang, ingin menghukum Saira dengan
cara terburuk yang dia tahu. Tetapi itu hanya terjadi satu kali, siapa
yang mengira bahwa Saira langsung hamil?

Tetapi penyesalan tidak ada gunanya, sekarang Leo harus memikirkan
langkah ke depannya dengan adanya perubahan situasi ini. Perempuan itu,
Saira, telah terlanjur mengandung darah dagingnya.+

Perempuan hamil... Leo sama sekali tidak punya pengalaman dengan
perempuan hamil, apalagi yang sedang mengandung anaknya. Anak itu...
apakah dia menginginkannya?

Leo memejamkan matanya, tiba-tiba merasa rapuh ketika batinnya mengakui
bahwa dia menginginkan anak itu.

***

“Aku hamil.” Saira menelepon Andre segera begitu dia berada di kamar
sendirian.

Andre tampak menahan napas di seberang telepon, dia terperangah,
“Hamil? Tetapi... bagaimana bisa? Bukankah kau bilang dia sama sekali
tidak menyentuhmu?”

Saira tidak pernah mengatakan tentang pemerkosaan yang dilakukan Leo
kepadanya saat itu, dia tidak mau menyulut kemarahan Andre. Karena itu
dengan gugup dia berdehem, berusaha terdengar normal.

“Itu pernah terjadi satu kali.”

“Apakah dengan cinta?” Andre langsung bertanya skeptis, lelaki itu
terlalu pandai untuk dibohongi.

Saira berdehem lagi kebingungan, lalu memutuskan untuk jujur saja,
“Tidak. Itu terjadi karena Leo marah.”

“Oh Astaga.” Suara Andre tercekat. Lalu hening. Saira tahu Andre sedang
meredakan emosinya. Kemudian lelaki itu berkata lagi dengan tegas dan
marah, “Dia memperlakukanmu dengan sangat buruk, Saira. Kurasa sudah
saatnya kau meninggalkannya.”

“Aku tidak bisa, Andre... bayi ini, dia anak Leo... aku tidak bisa
meninggalkan Leo begitu saja, anak ini nanti tidak akan punya ayah.”

“Kau bisa.” Andre bergumam tegas, “Tinggalkan dia, Saira. Dia sudah
memperlakukanmu dengan buruk, dari ceritamu setiap malam, ketika kau
menangis dan meneleponku, aku sudah menahan diri untuk menyerbu rumah
itu dan membawamu keluar dari sana. Kau selalu menahanku, tetapi
sekarang ada bayi itu dan aku mencemaskannya, apakah Leo akan menyakiti
bayi itu juga?”

Pertanyaan Andre menohok benak Saira, dia merenung, Apakah Leo akan
menyakiti bayi ini juga? Saira tidak tahu. Dia tidak bisa membaca Leo.

Dengan sedih Saira menghela napas panjang, “Aku tidak bisa meninggalkan
Leo, Andre...”

“Kenapa Saira? Tidak ada satu perempuanpun yang bisa tahan seperti
dirimu, direndahkan dan tidak dipedulikan oleh suaminya seperti itu.
Kenapa Saira? Kenapa kau bertahan? Apakah karena kau masih mencintai si
brengsek itu?”

Saira tertegun, tidak bisa menjawab.

Sampai kemudian Andre menyadari kenyataan di balik keheningan Saira,
“Oh Astaga, Saira. Kau masih mencintai Leo ya? Bahkan setelah seluruh
perlakukan buruk yang dia timpakan kepadamu?”

Saira menghela napas panjang, Andre akhirnya menyuarakan kenyataan yang
selama ini coba Saira sangkal. Dia memang masih mencintai Leo, amat
sangat. Dan bahkan setelah kekasaran dan kekejaman sikap Leo kepadanya,
Saira masih menyimpan itu, jauh di dalam hatinya yang perih dan terlukai.

Air matanya menetes, merasakan pedihnya cinta yang tak terbalas,
“Maafkan aku Andre.” Suaranya bergetar karena tangis.

Andre menghela napas lagi dengan keras, “Kau tidak boleh seperti itu
Saira, lemah karena cinta dan membiarkan dirimu ditindas tak karuan oleh
suamimu. Ingat sekarang ada seorang anak di dalam perutmu yang
membutuhkan perlindungan dan perhatianmu, dan kuharap, ketika kelakuan
Leo sudah tidak bisa ditoleransi lagi, kau bisa mengambil keputusan
tegas untuk meninggalkannya, demi dirimu dan demi bayimu.”

Saira mengernyit mendengar nasehat Andre. Dia menyadari bahwa kenyataan
itu pada akhirnya akan datang. Kenyataan bahwa mungkin pada akhirnya dia
harus meninggalkan Leo.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience