8

Romance Series 17281

Hari minggu itu Airis duduk sendirian di Tasik Putrajaya . Airis melukis pemandangan Putrajaya . Itulah aktivitinya untuk melupakan lara di hati .

Lukisan yang sudah siap , dibiarkan di atas papan kayu itu . Supaya cepat ia kering . Tiba-tiba ada seseorang menegur lukisannya .

" Wow ... beautiful ." Puji lelaki Mat saleh yang tinggi dan sangat kacak dihadapan lukisannya . Cepat-cepat Airis berdiri dan memberi senyuman pada lelaki tersebut .

" Thank you sir ." Airis tersenyum lagi pada lelaki tersebut . Mata mereka bertentangan . Lelaki tersebut terpaku seketika .

" Ehhh .. nama awak Airis ke? " Wahhh .. pandai cakap melayu mat saleh ni . Tapi macam mana dia boleh tahu nama aku ?

" Ya . Saya Airis . Mana awak tahu nama saya ? " Tanya Airis penuh curiga dan pelik . Cepat-cepat dia menilik baju yang dipakai setahu aku aku tak pakai baju yang bercetak ' I AM AIRIS ' .

" Saya lah . Asyraf Olson ." Lelaki tersebut memperkenalkan diri . Airis masih tidak dapat meneka siapakah lelaki tersebut . Setahu dia seorang saja Asyraf yang dikenalinya . Takkan lah ...

" Awak Asyraf .. cucu Arwah Grandma Alex ke ?" Tanya Airis teruja .

" Ya , ini saya lah .... ingatkan dah lupa ." Asyraf merenung mata milik si cantik dihadapannya .

" Wahhh ... dah lama tak dengar cerita ni . Duduk mana sekarang ? " Tanya Airis sambil melabuhkan punggung di rumput yang hijau . Asyraf turut bersila di sisi Airis .

" Sekarang cuti sem .. aku stay dengan mak ayah aku dekat England . Aku semalam tengok rumah kita yang terbakar dulu dan terus melawat kubur Grandma and my lovely sister .You ? " Terang Asyraf .

" Aku ... hmmm ... aku baru je keluar dari rumah anak-anak yatim 4 bulan lepas .Then aku terus cari Farah , Farah dapatkan aku kerja . Aku kerja sebulan je sama-sama dengan dia . Lepastu dapat offer kerja sementara 3 bulan . Sebab tu aku dekat sini . lagi seminggu cukuplah 3 bulan bekerja disini . Mungkin lepasni aku kena cari kerja lain kot ." Terang Airis panjang lebar .

" Farah dekat mana ? Apa cerita dia sekarang?" Tanya Asyraf .

" Kiranya ... harini genap 1 minggu dia bergelar Isteri orang . Suami dia tu bekas majikan kitorang berdua ." Terang Airis jelas . " Kau terlambat sikit je wehh ... hahahah ... jangan risau bekas isteri pertama kau ni masih single ." Airis ketawa dengan lawaknya sendiri . Asyraf juga ketawa .

" Kau ingat lagi Airis ." Ucap Asyraf masih dalam ketawa .

" Mestilah ingat . Hari yang bersejarah wehh . Tak sangkakan , itulah hari terakhir kita bermain bersama ." Asyraf dan Airis berpandangan .

" Dah lah jangan sedih-sedih ."

" Kau ingat tak , Farah hampir nangis sebab aku berkeras nak jadi isteri kau masa bermain pondok-pondok tu . Padahal dia kena jadi anak , alih-alih sanggup dia volunteer nak jadi isteri kedua . Siap bawa kain batik juga pula tu ." Mereka ketawa lagi mengingatkan kenangan pada petang dahulu .

" Aku ingat , aku ingat ... sejak tu baru aku tahu lelaki muslim boleh kahwin 2 , 3 dan 4 ." Ketawa lagi .

" Engkau sebut pasal Muslim , kau agama apa ya ? " Tanya Airis serious .

" Grandma Alex berbangsa Inggeris dan Grandpa aku islam . Then anak diorang tu Ayah aku tu lah .. dia convert Kristian lepastu terus menetap di England . Bila dia bercerai dengan mummy aku , hak penjagaan menang dekat ayah aku . Sebab dia lebih berharta . Terus dia tinggalkan aku dan adik aku dekat kampung . Lepas kejadian tu , Ayah aku and mummy aku bawa aku ke England semula dan dibesarkan cara Kristian dan mereka membuat keputusan untuk rujuk semula . Tapi , sejak aku diajar oleh grandma and grandpa pasal solat . itu satu-satunya perkara yang aku tak pernah tinggal . Aku ingatkan itu rutin semua orang .. rupanya orang islam saja yang buat . Sejak tu , aku mengaku yang aku Muslim dan aku takkan convert Kristian . Then untuk soalan kau tadi , I am MUSLIM ." Terang Asyraf jelas nyata dan terang .

" Hmmm .. sweet cerita kau . Bak sini no handphone kau . " Mereka bertukar nombot telepon dan berjanji akan berjumpa pada esok hari di Masjid Putrajaya .

" Sekejap ... kau datang sini naik apa Asyraf ? " Tanya Airis .

" Sewa kereta . Asal ?" Tanya Asyraf .

" Tumpangkan aku , boleh ?" Pinta Airis tanpa malu .

" boleh je .... "

Selepas Airis keluar dari perut kereta yang disewa oleh Asyraf dan Asyraf pun meluncur membelah jalan . Lengan Airis direntap dari belakang . Wajah Ammar dihadapannya sekarang . Wajah yang bengis mata yang seakan-akan penuh dengan amarah .

" Siapa tadi tu ?" Tanya Ammar . Airis cuba melepaskan cengkaman kuat Ammar tapi tidak berjaya . Ish mamat ni , aku taekwando kau dekat sini kang .

" Sakit lah Tuan .. " Airis sudah meninggikan suaranya .

" Saya akan lepaskan kalau awak bagitahu siapa lelaki tadi ." Ugut Ammar pada Airis .

" lelaki tadi namanya Asyraf . Kawan lama saya ." Airis bersuara sambil berkerut-kerut dahi cuba menahan kesakitan di lengannya . Ammar melepaskan pegangannya .

" Jangan jumpa dia lepas ni." Arah Ammar dengan suara yang keras .

" Who are you to control my life ? " Tanya Airis berani .

" Saya jealous ." Jawab Ammar jujur .

" Gila .. " Airis menjawab sinis .

" Gila ? " Tanya Ammar bengang .

" Yela .. gila . Dah ada tunang tu , layanlah tunang tu . Masih lagi datang sini dah kenapa . Saya tahulah yang saya duduk tu rumah Tuan , tapi lepas seminggu lagi saya akan keluar ." Jawab Airis berani .

" Janganlah macam ni Airis . Kita boleh je buat macam sebelum ni . Maria tak marah . Dia open minded orangnya . Saya tak boleh bila awak abaikan saya macam ni " Pujuk Ammar .

" None of my business ." Airis tersenyum sinis . Memang dah gila tahap kritikal mamat ni . Sebelum gila dia makin naik baik aku blah . Inilah akibat banyak makan budi , sekejap lagi tak mustahil body aku dia mintak gadai . Nauzubillah .

Airis melambai-lambai pada jaga yang sedang membuat rondaan .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience