11

Romance Series 17281

Airis mendengar alarm jam berbunyi . Dicapai jam tersebut dan terbeliak matanya pukul 8 pagi . Cepat-cepat Airis berdiri dari katil . Alangkah terkejutnya Airis ketika dia berdiri , tiada seurat benangpun pada tubuhnya .

' Dah kenapa aku tidur bogel pula ni .'

Airis memegang kepalanya yang pening . Cuba diingati mimpi apakah malam tadi .

' Eiii .. aku mimpi basah .'

Diketuk kepalanya berulang kali .

' Stupid .. boleh pula aku mimpi si penipu tu? '

Airis mencapai tuala dan masuk ke bilik air . Ketika mandi Airis melihat cermin untuk mencuci muka , makin terkejut dia melihat tompok tompok kecil berwarna merah pada lehernya seperti digigit nyamuk .

" Nyamuk gigit ke ni ? " Airis memegang lehernya . " Tapi tak gatal pun ." Teringat dia pada mimpi malam tadi . " Eyuhhhh .. stupid . Pergi kau mimpi ."

Airis teruskan pemandian . Sedang dia mencuci kelangkangnya dia merasakan sakit pada kemaluannya . Dan ada darah mengalir ..

" Aduh sakitnya .. period dah ?"

" Sebelum ni tak pernah sakit pun kalau keluar darah ."

Airis makin pelik dengan dirinya sendiri . Airis terus keluar dari bilik air dan bersiap-siap untuk ke pejabat .

Setelah bersiap , Airis mengemas katilnya , ketika dia melipat selimut terlihat tompok merah pada cadar katilnya .

" Lah .. bocor ?"

Airis menarik cadar dan dibawa ke laundry . Sedang dia sibuk menekan-nekan mesin basuh . Alangkah terkejut beruknya dia apabila ada tangan melingkar pada pinggangnya dari arah belakang .

" Selamat pagi sayang ." Ucap Ammar . Sambil memusingkan badan Airis dan morning kiss diberi pada pipi kiri dan kanan Airis . Tidak dilupakan pada bibir Airis .

Airis yang masih terkaku dan terpaku . ' Suara tu , suara Ammar .' Cepat-cepat Airis menolak tubuh itu dan berhadapan dengan Ammar . Wajah Ammar yang tersenyum manis dibalas dengan wajah yang sangat-sangat marah .

" Tuan buat ni ? siapa suruh masuk rumah ni ? " Tanya Airis dengan marah . ' Mentang-mentanglah ini rumah dia , suka suki hati je masuk sini . Bodoh betul.' Monolog Airis didalam hati bengang .

" Sayang .. itu namanya morning kiss . Sayang yang ajak abang masuk malam tadi ." Jelas Ammar sambil tangannya ingin meraih jari-jemari Airis . Cepat-cepat Airis mengelak .

' Ha ... memanglah aku ajak dia masuk malam tadi . Tapi tu dalam mimpi .' Monolog Airis keliru .

" Jangan nak putar belit cerita . Sila keluar ." Arah Airis . Sambil menunjuk pintu keluar .

" Sayang .. sayang tak ingat ke malam tadi sampai ke subuh sayang bersama abang ." Ucap Ammar untuk mengingatkan Airis kepada adegan-adegan menarik malam tadi .

Airis yang semakin keliru . Ya , dia ingat adegan-adegan yang disebut oleh Ammar . Ketika di ruang tamu , katil , dapur .. semua dia ingat . Tapi dia yakin itu semua mimpi . Ya , itu semua mimpi .

" Please lah Tuan , sila keluar . Airis menentang dengan berani melihat mata Ammar . Tiba-tiba pandangan Airis jatuh pada leher Ammar . Ammar juga ada tompok-tompok kecil berwarna merah . Sama dengan dia . ' No way ... ' Airis sudah memegang kepalanya .

Ammar yang perasan mata Airis melihat lehernya . Terus tersenyum .

" Ini semua .. Airis yang buat . You're so sexy sayang . Sayang hebat sangat malam tadi ." Ucap Ammar sambil memegang lehernya . Airis sudah terkaku . Tidak tahu mahu kata apa .

" Aku tak percaya . " Ucap Airis . Airis cuba menafikan semuanya . Please say this is just a prank .

" Kalau Airis tak percaya . Jom kita pergi dekat Security guard . Kita tengok CCTV ." Ammar memberi cadangan .

" Okayyyy . " Jawab Airis berani .

Ketika Airis melihat rakaman CCTV dihadapannya . Alangkah terkejutnya dia . Perempuan yang bertudung sama dengan apa yang dipakainya semalam sedang mencumbui Ammar dan membuka butang kemeja Ammar dan membawa Ammar masuk kedalam rumah . Itulah dia .. ya , itu dia .

Airis ingat semuanya .. tapi dia fikirkan itu semua hanyalah mimpi . Mimpi basah . Rupanya itu kenyataan . Tompokan merah di cadar tadi tu .. maknanya ? aku dah tak dara .

Airis sudah mengalirkan Air mata semahunya . Kekesalan yang melampau .

' Kenapa aku macam tu malam tu ? '

Airis bertanya pada diri sendiri .

Ammar yang melihat Airis yang sudah tersedu-sedan itu jatuh simpati . Dia menarik Airis kedalam pelukan .

Ammar mengajak Airis pulang kerumah dan hari ini tidak payah bekerja . Rehat sahaja di dalam rumah hari ini . Tenangkan diri di rumah .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience