4

Romance Series 17281

Sudah seminggu Airis bekerja sebagai PA Ammar Mukhriz . Barulah dia tahu nama penuh Ammar . Tengku Ammar Mukhriz bin Tengku Ammar Mukhtar . Jutawan terkemuka di Malaysia . Ammar Mukhriz adalah pewaris Ammar Holdings .

Hari ini adalah hari Jumaat , selepas bekerja Airis ingin keluar membeli telepon bimbit . Farah ada memberikan simcard tapi telepon tak pula .

Airis berjalan sendirian menghampiri shopping compleks yang bernama Jiant . Banyaknya pilihan , rambang mata Airis melihat . Mata memanglah rambang , masalah duit yang tak berapa nak ada .

" Aku kena beli handphone under RM400 ." Airis berkata sambil melihat dompet comelnya .

Airis berjalan perlahan menghampiri kedai telepon yang bertulis SAMSUNG .

" Ya , boleh saya bantu cik adik cantik ." Lelaki cina itu berjenaka dengan Airis . Airis hanya tersenyum .

" Saya nak handphone yang harga under RM400 ratus sahaja . Tak kisah lah keluaran yang lama sekalipun ." Jawab Airis lembut .

" okay ... " Airis melihat lelaki tersebut mencari-cari telepon yang berharga RM400 yang diminta oleh gadis tadi . " Okay , ada 3 semuanya .. harga masih dalam bajet . You pilih je ."
Kata lelaki tersebut ramah .

Sambil berfikir , Airis melihat cina itu melayan pelanggan yang lain . Hanya tangan Airis melihat orang disebelah yang menunjukkan handphone SAMSUNG keluaran terbaru . Airis mencuri dengar siap mintak dua lagi . Oh my Allah . Seronoknya jadi senang .

Card di hulur oleh lelaki disebelah pada lelaki cina dihadapannya . Card credit dikembalikan semula dan dua Kotak Handphone deserahkan pada orang disebelah .

" Thanks sir .. " Kata lelaki Cina tersebut dengan senyuman manis .

" Airis ... berapa lama awak nak berfikir pilih yang mana ? " Tanya lelaki tersebut . Airis yang terkejut nama diseru cepat-cepat melihat wajah empunya suara . lah , Tuan Ammar rupanya .

" Tuan rupanya .. " Airis melepaskan nafas lega . Aku ingat aku dah popular sejak duduk putrajaya ni . Maklumlah aku kan cantik . aduhh !! asal penyakit perasan si Farah ni melekat dekat aku pula . Astagfirullah .. Alhamdulillah cantik .

" Ya , ni saya ... jom teman saya dinner . " Ammar menarik lengan Airis yang masih terlapik dengan kain baju kurung . Airis hanya mengikut langkah Tuan Ammar . Bila terasa genggaman di lengannya agak longgar cepat-cepat Airis menarik semula tangannya dan di letakkan kebelakang .

Terbantot niat aku nak beli handphone harini . Monolog Airis di dalam hati .

Airis ingat akan makan di ruang makan di aras bawah . Rupanya menuju ke kereta Hyundai Santa Fe . Pintu sebelah pemandu di buka untuk Airis . Airis hanya menurut dan terus masuk .

" Kita nak dinner di mana ni ? " Tanya Airis pada Tuan Ammar yang sedang mulakan pemanduan .

" Ada satu tempat ni . Daging kambing dia sedap gila ." Ammar membayangkan daging kambing yang dibakar dan sos lada yang sangat kaw ..ada pedas dan cukup rasanya . Banyak kali dia datang rasanya sentiasa consistent .

" Ada nasi tak ?" Tanya Airis terus terang . Aku lapar nasi . Nak nasi .

" Mestilah tak ada . Saya nak bawa awak makan Kambing Grill." Jawab Ammar sambil mengerling Airis yang memakai baju kurung berbunga ungu dan bertanah putih , selendang berwarna ungu air . Sangat manis . " Awak tak suka kambing ke ?" Tanya Ammar lagi .

" Makan .. tapi saya lapar nasi . " Terang Airis . Sambil mata melihat Tuan Ammar disebelah .

" Okay .. mula kita makan kambing grill dulu . Lepastu teman saya shopping , lepas shopping kita makan nasi . okay ? " Tanya Ammar pada Airis . Dikerling Airis disebelah yang sedang berfikir .

" Tak apa lah . Nanti lambat sampai rumah ." Tolak Airis .

" Esok cuti kan .. " Pujuk Ammar .

" Lama ke kejap nak bershoppingnya ? " Tanya Airis nak kepastian .

" Tengok keadaan ." Jawab Ammar .

" Sebelum puluk sepuluh saya dah kena sampai rumah ." Arah Airis pada Tuan Ammar . Dia yang ajak aku , jadi kenalah dia ikut cakap aku .

" Ok . madam ."

Selepas makan kambing grill Ammar membawa Airis pergi ke Shopping compleks . Airis ingatkan nak masuk tempat oakaian lelaki rupanya tempat pakaian Wanita .

" Buat apa ke sini Tuan ? " Tanya Airis .

" Beli baju untuk awak . " Jawab Ammar sambil melihat mata cantik Airis .

" Buat apa , saya mana ada duit . Saya baru kerja sebulan haritu .. tengoklah harganya ni Tuan oiii .. Satu pasang RM297 . ini makan tuk sebulan ni .... " Airis perlahankan suaranya seperti berbisik masih boleh didengar Ammar dengan jelas . Takut-takut pekerja disini mendengar , malu nanti . Nasib baiklah kedai disini pekerjanya tidak ikut sepanjang masa . Memberi ketenangan pada pelanggan membuat pilihan .

Ammar ketawa dengan telatah Airis yng dirasakan sangat comel . Dengan matanya di kecil besarkan ketika melihat harga . Sekali-kali cermin mata dibuka untuk melihat harga dengan jelas .

" Pilih je lah mana yang berkenan ." Arah Ammar . Sudah duduk di sofa menunggu disediakan . Ammar senang melihat Airis yang sedang memilih pakaian .

" Tak boleh-tak boleh . Ini bukan tempat saya . Saya banyak lagi baju kurung yang saya bawa dan baju kurung si Farah bagi haritu ." Terang Airis sambil mendekati Ammar , suaranya masih dalam kawalan , perlahan dan seperti berbisik .

Tuan Ammar sudah berdiri . Airis ingatkan nak berjalan keluar . Rupanya Tuan Ammar pergi ke arah baju-baju mahal itu belek satu persatu .. dan didekati di belakang Airis . Lagak seperti menganalisis bentuk tubuh dan saiz Airis .

" Miss .. come here . " Panggil Tuan Ammar pada pekerja di situ .

" Saya nak baju ni , saiz S ." Pekerja tersebut hanya mengangguk .

" ini .... " dicapai lagi baju berlengan panjang dan seluar panjang . bercorak lain dan design lain .

" ini .... " dicapai lagi ...

lagi dan lagi ....

Airis yang melihat dan memerhati hanya mengerdipkan matanya berulang kali . Mesti Tuan Ammar tolak gaji aku ni . Oh my Allah .

Apabila di depan kaunter .. Tuan Ammar slumber memberi Card debitnya dan sekali swipt melayang RM6k . Oh my Allah . Airis tidak terkata apa-apa . Airis rasa lebih 10 pasang Ammar mengambil baju tadi . Bermacam warna , bermacam design dan bermacam-macam rasa Airis sekarang .

Ammar menjinjit beg kertas di tangannya . Diberikan sedikit pada Airis .

Belum sempat Airis memikirkan macam mana nak selesaikan RM1k yang sudah terlebih dari gajinya yang akan dipotong . Ammar sudah masuk kedalam Kedai Kasut .

Airis sudah terduduk di sofa berhampiran . Oh Allah . Selamatkanlah rezeki ku .

Ammar berdiri dihadapan Airis . Ingatkan mahu mengajak keluar dan pulang ke rumah . Rupanya , Ammar melutut dihadapannya dan kasut Airis di buka . Tidak sempat Airis berkata apa-apa Ammar sudah memberikan saiz kasutnya pada pekerja disitu .

" Aku tak boleh diam . Nanti hangus duit aku dikerjakan ." Cepat Airis menghampiri Tuan Ammar . Lengan baju lelaki itu di tarik untuk ke kawasan tiada orang .

" Tuan , buat apa beli kasut tinggi . Saya bukan pandai pakai pun . Dah lah mahal gila . Tuan jangan lah buat macam ni , duit yang saya kerja nanti bukan untuk shopping Tuan Ammar oii . Itu duit untuk saya belajar nanti . " Airis sudah membuat muka simpati .

" Ok .. ok . Ini semua untuk penampilan awak juga . Awakkan PA saya . Awak jangan risau saya guna duit saya bukan duit awak . " Ammar memujuk kekasih hati dihadapannya .

" Tapi , mesti tuan potong gaji saya kan .. " Tanya Airis serious.

" Itu semestinya .. " Gurau Tuan Ammar .

" Ya Allah . Itu lah sebabnya saya tak nak dah belanja semua ni . Yang baju tu tak apa lah , sebab dah terbeli . Yang kasut ni boleh selamatkan diri lagi . Jom kita pergi ." Airis sudah bersedia untuk pergi kasut yang tadi dipegang Ammar di ambil dan di pakai . Belum sempat berpusing Ammar sudah memegang bahu Airis .

" Ok .. tadi tu saya gurau je . Awak tak payah bayar semula . Saya tak potong gaji awak . Saya janji . Ni sebagai hadiah sebab awak sudi berkawan dan bekerja dengan saya ." Trang Ammar tangannya masih dibahu Airis .

" Ok . Thanks .. but , please .. lepaskan saya ." Airis mengangkat bahunya . Ammar melurutkan tangannya kebawah .

Airis terbaring lemah diatas katil memandang syiling yang putih dan kipas berpusing laju menyejukkan ruang .

Airis melihat banyak beg kertas yang berisi di lantai . Baju , kasut , jam tangan , hand beg dan shawl . Tidak dilupakan alat make up pun Tuan Ammar belanja . Nasib baik dia tak ajak aku pergi beli bra dan panties . Kalau dia ajak tadi memang sekarang juga aku balik rumah Farah .

Dan sebelum keluar kereta tadi Ammar menghulurkan kotak telepon bimbit yang dibelinya ketika terserempak petang tadi .

Samsung Galaxy S8 di buka . Sim card di masukkan . Selepas telepon pintar di hidupkan . Nombot card yang diberikan tadi di dial .

" Assalamualaikum .. " Suara garau disana memberi salam .

" Waalaikumsalam .. Tuan , ni saya Airis . Ni number telepon saya ." Airis bersuara .

" okay .. saya masih dalam perjalanan nak balik rumah . Pergilah mandi , solat dan tidur ." Tuan Ammar bersuara pula .

" Baiklah .. anyway .. terima kasih untuk semuanya boss . " Ucap Airis ikhlas dipendengaran Ammar .

" Okay . Kasih di terima . Esok kita jumpa lagi ya . " Ammar meminta persetujuan orang disana .

" Pergi mana ? " Tanya Airis . Ini yang berat ni kalau dah makan budi orang , rasa payah nak tolak .

" Kita pergi kedai buku ke .. saya suka membaca . Awak suka membaca ? ." Tanya Ammar masih dalam mood berbunga .

" Suka .. tapi saya lagi suka melukis ." Jawab Airis jujur .

" Really ? hebatnya .... esok kita pergi kedai buku dan beli alat melukis . Lepastu kita lepak dekat Tasik Putrajaya . Dekat situ pemandangannya sangat cantik ." Ammar sudah bentang jadual untuk hari esok .

Airis yang sememangnya suka melukis turut teruja untuk hari esok .

" Ok . pukul berapa kita nak keluar ? " Tanya Airis .

" pukul 1 . Kita lunch dekat luar ." Arahan sudah dikeluarkan dan arahan diterima .

" Baik Tuan ."

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience