2

Romance Series 17281

Airis berjalan sendirian di Kota Kuala lumpur . Dia memerhati manusia yang lalu lalang dihapannya . Kemana harus aku pergi , apa yang harus aku lakukan .

Airis teringat sahabatnya Farah . Farah yang terlebih dahulu keluar dari rumah anak-anak yatim 2 tahun yang lepas kerana Farah 2 tahun lebih tua dari Airis .

Cepat-cepat Airis mencapai buku diarynya dimana nombor telefon Farah dicatat . Pondok telefon yang berhampiran didekati .

Nombor Farah di dial .

" Assalamualaikum .... " Airis memberi salam .

" Waalaikumsalam . Siapa disana . " Suara orang tua yang menyapa . Salah nomborkah ?

" Saya Airis . Boleh bercakap dengan Farah ? " Airis bertanya pula .

" Ohhh .. kawan Farah ya . Farahnya tak ada dirumah . Dia kerja dekat Kuala lumpur . " Orang disana menjawab ramah .

" Ni siapa ya . " Airis pula bertanya .

" Ni neneknya , Nek Som . " Jawab nenek itu lagi .

" Nek som , boleh mintak No phone Farah ? " Pinta Airis .

" Boleh .. boleh .. sekejap ya , nenek ambil spek mata , nenek tak ingat nombornya tapi Farah ada tulis dekat bukunya ni ha . "

" okay ... saya tunggu "

" ha ... nombornya , 019 ................ "

" Terima kasih Nek Som "

" Sama -sama ."

Selepas salam diberi dan di sambut , dengan cepat talian dimatikan dan mendail nombor telepon yang diberi oleh Nek Som tadi . Airis sabar menanti .

" Assalamualaikum ... " Airis memberi salam .

" Waalaikumsalam . Siapakah ? " Tanya suara disana .

" Ni aku Airis . Ni Farah kan . " Airis mendengar orang disana menjerit teruja .

" ye .. ye .. ni aku Farah . Seronoknya kau call aku . " Farah masih dengan suara terujanya .

" Aku nak mintak tolong kau lah Farah .. aku nak tumpang rumah kau boleh ? " Tanya Airis segan .

" Mestilah boleh ... " Sepantas kilat memberi kata putus . Untuk sahabat merangkap adiknya semua boleh .

" Terima Kasih , kalau macam tu ... kau kasi alamat rumah kau , aku pergi sana . " Tanya Airis lagi .

" Tak payah - tak payah . Engkau je bagi tahu lokasi engkau dekat mana . Aku pergi ambik kau . "

" Wah .. ini sudah bagus . Aku dekat dengan bustop 7eleven .. berhadapan Klinik DR.Salleh . " Beritahu Airis tenang sambil mata meliar melihat bangunan-bangunan yang boleh desebut .

" Aku masih tak dapat tangkap lokasi kau . Sila sebut bangunan-bangunan yang besar ." Arah Farah lagi .

" Ha , aku nampak Shopping kompleks Jakel . "

" Okay .. roger and out . 15 minit lagi aku sampai . " Jawab Farah .

" Okay .. Thank you babe . "

" No hal ."

Airis menanti Farah dengan sabar . Ketika Airis menyedut Air milo kotak ada orang memanggil namanya . Airis menoleh kiri dan dan kanan . Rupanya Suara itu dari seberang jalan . Farah yang sedang menunggang motosikal melambai-lambai kearahnya . Lambaian di balas .

Farah memberi isyarat ' Sabar .. aku U-turn .'
Airis faham dengan isyarat itu .

Setelah Farah dihadapan , mereka berdakapan . 2 tahun tidak berjumpa . Farah adalah rakan yang ada untuk susah dan senangnya . 2 tahun tiadanya Farah agak ralat tanpa telatahnya .

" Rindu gila ... " kata Farah masih berpelukan .

" Aku pun .. rindu kau ." Airis mengalirkan Air mata .

" Sudah-sudah , jangan menangis . Engkau dah jumpa aku . " Farah merungkaikan pelukan dan menyapu air mata Airis . Airis seperti adiknya , dan Farah adalah kakak Airis . Mereka seperti adik beradik .

" Hmmm ... 2 tahun tak jumpa , makin cantik kakak aku ni ." Puji Airis ikhlas .

" Aku tahu ... ramai cakap aku cantik." Sambil ketawa bangga .

" Kenapa perasan sangat ni .?" Airis ketawa dengan telatah Farah yang tak pernah lari dari perasan . Tapi Farah memang cantik dan baik .

" hahahahah ... guraulah . Tapi Alhmadulillah and thanks . dah , jom-jom ... dah nak Zuhur ni . Engkau dah lunch belum ? " Tanya Farah pada adiknya sambil menghulur topi keledar untuk dipakai .

" Not yet . minum Air milo je alas perut . " Jawab Airis .

" Alololo ... kesian adik aku ni . Kita pergi singgah masjid dulu lepastu kita makan , okay ?" Tanya Farah pada Airis yang sudah memakai topi keledar yang dihulur Farah tadi .

" Okay ... "

Farah membuka pintu Apartment kediamannya . Airis yang dari tadi hanya berada dibelakang Farah . Airis melihat Apartment sederhana mewah ini yang sudah lengkap dengan perabot . Rumah yang berada di tingkat 3 dan mempunyai 3 bilik .

" Engkau sewa ke ? " Tanya Airis sambil mata meliar melihat persekitaran .

" Tak lah .. Ni rumah arwah Mak Cu aku . Dia meninggal 2 bulan lepas aku duduk dengan dia . Lepastu dia wasiatkan rumah ni untuk aku. " Terang Farah .

" Sakit ke ? " Tanya Airis sambil melihat Farah yang sedang membuat Air untuk mereka berdua .

" Ha'ah .. Leukemia . Nenek aku kata tu sakit keturunan . Atuk aku meninggal pun sebab sakit tu . " Beritahu Farah sambil menghulurkan mug yang berisi Air milo panas .

" Kiranya , rumah ni .. kau sambung bayarlah? " Tanya Airis lagi .

" Tak .. Rumah ni dah lama settle bayar . Arwah makcik aku ni janda . Dia pernah kahwin dulu 2 tahun macam tu , lepastu tak pernah kahwin lagi . So , sepanjang dia hidup kerja dan kerja . Umur dia 41 dia meninggal ." Cerita Farah pada Airis .

" Ohhhh ... Alhamdulillah , ada tempat kau duduk . Lepas kau keluar dari Rumah anak-anak yatim , apa yang berlaku ?" Tanya Airis ingin tahu kisah sahabatnya setelah sekian lama berpisah .

" Hmmm ..Lepas keluar dari sana . Aku terus pergi rumah nenek aku . Nenek aku sambut aku dengan baik . Cadang nak duduk dengan nenek dan tolong-tolong dia jual kuih dekat kampung . Tapi bila fikir balik dengan pendapatan yang tidak seberapa makin nipislah untuk aku boleh sambung belajar .
Actually Nek Som tu nenek tiri aku . So , sebelum mak ayah aku meninggal , aku jarang pergi rumah dia . Lagi-lagi sebab ayah aku memang tidak suka dengan mak tiri dia tu .

bila dah seminggu duduk dengan dia , lepastu aku utarakanlah pendapat aku untuk sambung belajar . Lepastu nenek aku diam , dia kata dia tiada halangan untuk aku sambung belajar .. tapi dia tak ada duit untuk pelajaran aku . Dia kata duit yang dia ada untuk dia pergi makkah buat haji 4 tahun lagi .

so , aku mintak izin nak bekerja di KL , then dia contact anak dia .. Arwah Mak Cu aku ni lah . Then aku duduk dengan dia disini dan aku dapat kerja . The end ." Cerita dihabiskan oleh Farah .

" So sekarang , engkau kerja apa ? " Tanya Airis .

" Aku kerja jadi cikgu tadika , dari pukul 7.30 sampai 1.00 petang . Lepastu , 2.00 sampai pukul 5.00 petang , aku jadi guru kafa . Lepastu pukul 8 malam sampai 1 pagi aku kerja kedai makan BBQ steamboat . Sabtu ahad aku buka kelas mengaji . Anak-anak jiran disini je yang datang adalah dalam 30 orang . " Jawab Farah .

" Wahhh .. banyaknya kerja . Mesti penat dan mesti berkepuk-kepuk duitnya ni ha .. berapa gaji kau ? ." Airis melihat Farah dengan pandangan sedih dan disusuli dengan wajah mengusik .

" Jadi Cikgu RM800 , Jadi cikgu kafa RM1100 , Jadi pelayan RM1000 dan Ajar mengaji RM900 semuanya RM3800 ." Farah mencongak . Farah sambung lagi .

" Alah .. penat tu biasa . lagi pun tak payah pakai transport pun . Aku jalan kaki je . Dekat sangat tempat kerja aku . Sekolah tu dekat bangunan sebelah , sekolah kafa dekat sebelah sekolah tadika , kedai makan tu .. dekat bawah ni je . Bukan duit untuk melaram , untuk belajar dan nenek aku . Tak rasa kaya pun ." Sambung Farah lagi .

" Habis tu motor tadi buat apa ? itu motor beli ke sewa ? "

" Motor tu aku guna masa balik kampung atau jalan-jalan jauh . Tu pun motor arwah . dah habis bayar . Aku pakai je ."

" Kereta dia ada ? "

" Ada .. dekat rumah nenek . Aku mana ada lesen memandu kereta . Membazir je buat lesen .. "

" okayyyy .... habistu kau tak sambung belajar ke ?"

" Sambung ..tapi nanti bukan sekarang .. aku tengah kumpul duit nak sambung belajar lah ni ." Jawab Farah .

" lagi berapa tahun baru duit kau cukup ? " Tanya Farah teruja .

" 3 tahun lagi . Aku kumpul duit untuk degree sekali . " Jawab Farah sambil meneguk Air yang semakin suam .

" Lambatnya lagi .. Sekarang dah berapa dalam bank kau ? " Tanya Airis .

" Baru RM72,000 . Sebulan aku belanja RM800 je . RM300 bagi nenek aku selebihnya belanja aku tuk sebulan . Aku banyak jimat sebab makan aku ditanggung dekat tempat kerja . Aku cuma bayar bil api dan Air je lagi satu topup . Biar lambat asal berkat ."

" Kau nak ambil cost apa nanti ? Tapi bukan dah cukup ke tuk kau sambung belajar ? " Tanya Airis pada Farah .

" Akauntan or business . Tengoklah antara dua ni , kau ? " Jawab Farah dan bertanya semula pada Airis yang sedang menyelak majalah yang ada diatas meja .Farah abaikan soalan kedua Airis .

" Business atau Lukisan . " Jawab Airis ringkas .

" Ingatkan dah tak nak melukis . "

" Lukisan adalah hobi aku tau sampai bila-bila .. " Jawab Airis ringkas . Sebenarnya Airis tidak suka melukis dia hanya pandai melukis . Tapi keadaan yang memaksa untuk dia suka dan tidak semena-mena ia jadi satu habit dan bertukar menjadi minat yang mendalam pada lukisan . Ianya hanya kerana Airis ingin melukis wajah-wajah yang amat dia rindukan . Lukisan itu untuk dilihat , dikenang dan didakap . Wajah Ibu , ayah dan abang .

" Ya , aku tahu ... lukisan yang kau hadiahkan dulu tu pun aku dah buat frame . " Kata Farah .

" Ehh ye ke .. mana ? " Tanya Airis teruja . Tidak sangka sahabatnya mahu jadikan frame .

" Ada dekat bilik aku .. jom tengok ." Farah bangun menuju ke bilik utama . Setibanya dibilik Farah menunjukkan pada dindingnya .

Airis melihat frame tersebut .. gambar mereka bertiga semasa kecil . Airis , Farah dan Asyraf . Airis melukis kerana mereka pernah bercerita pasal Asyraf . Setelah kejadian itu tidak pernah sekalipun mereka berjumpa Asyraf . Hanya wajah sewaktu kecilnya bisa diingat .

Asyraf yang kacak dan baik . Sesuai dengan Farah . Memandangkan umur mereka berdua sama . Ingatkah Asyraf pada mereka .

" wahhh ... bangganya aku ada orang buat frame . "

" Yelah .. dah cantik dan nampak sangat real . Aku rasa kalau kau ada nama then jual . Mesti laku beribu-ribu ." Kata Farah teruja pada Airis yang masih melihat lukisannya .

" Itu lah cita-cita aku . Aku nak buat nama dan buat pameran . "
" InsyaAllah .. Tiada yang mustahil . Tangan ada seni . " Puji Farah ikhlas .

"Jom ikut aku malam ni , pergi kedai makan tempat aku kerja . Senang malam ni kau ada makanan . Aku belanja . Kot lah ada kerja kosong , nak ? "

" Nak .. nak .. " Jawab Airis .

Malam itu Mereka berjalan beriringan nenuju ke restoran BBQ Steamboat selepas Solat maghrib . Farah berjumpa kawan-kawannya . Mereka berdua terus menuju ke pintu dapur di belakang .

" Assalamualaikum Farah . Baru sampai ? " Tanya Shima .

" Waalaikumsalam . Ha'ah . Kenalkan adik aku .. Airis ." Shima menghulur salaman pada Airis dan salam disambut .

" Adik kau ..Serious ..? Cantiknya ...... engkau dah cantik Farah , adik kau lagi cantik . Subhanallah ." Puji Shima Ikhlas .

" Asal kau puji dia .. Kembang punggung dia nanti ." Farah ketawa , Airis sudah menampar bahu kakaknya .

" ehh , punggung besar tak apa , senang nak bersalin . " mereka ketawa lagi . Airis tak rasa itu kelakar .

" dah - dah . Farah nak jumpa boss , nak tanya ada tak kerja kosong . Boss dah sampai ke ? " Tanya Farah pada Shima yang sedang memulakan tugas membasuh udang segar yang mungkin baru sampai tadi .

" Dah .. pergilah tengok ."

" Okayy .... "

Mereka berjalan beriringan menaiki tangga . Office terletak di tingkat atas . Pintu di ketuk .

" Tuk .. tuk .. tuk .. "

" Masuk .. " Suara di dalam memberi kebenaran . Farah menolak pintu tersebut Airis hanya mengikut .

" Assalamualakum Boss . " Farah memberi salam dan salam disambut .

" Ha , siapa ni ? " Tanya Boss tersebut .

" Ini adik saya . Airis . Airis , ni boss .. nama dia Boss Farid . Panggil Boss je . " Farah memperkenal Boss Farid pada Airis dan memperkenalkan Airis pada boss .

" Wow .. awak tak pernah cerita pun awak ada adik yang cantik . " Gurau Boss Farid .

" Boss tak tanya ." Jawab Farah masih mood bercanda .

" Yalah .. saya ngorat awak tak jalan , saya try adik awak pula lah . " Boss Farid juga masih mahu menyakat Farah . Mata Boss Farid masih melihat kedua-dua gadis cantik dihadapannya .

" Jaga mata boss . Tak pasal-pasal mata boss biru . Adik saya ni ada tali pinggang hitam boss tak dilupakan saya juga ada . " Jawab Farah . Matanya disepetkan . Boss , boss .. Lelaki tetap lelaki pantang nampak perempuan dahi licin . Miang dan gatal tidak dapat dipisahkan . Farah melihat Airis disebelah yang hanya menundukkan wajah . haih ... susahnya ada adik yang cantik ni . Kena paksa pakai purdah ni , baru selamat dari mata-mata jahat .

" Saya tak buat apa-apa pun , awak ni garang juga ya Farah . " Boss Farid bersuara , matanya masih melihat Airis yang sedang menunduk .

" Saya .. nak minta jasa baik boss bagi adik saya kerja dekat sini .. boleh boss ? untuk sementara je . " Farah bersuara bagi pihak Airis . Lebih baik terus pada tujuan yang utama makin di layan makin menjadi miang boss aku ni .

" Harini ada kerja kosong . Aliya tak dapat datang harini sebab mc katanya , jadi bolehlah adik awak ganti . Tu pun kalau suara sedaplah . Kalau esok adik awak ni boleh kerja jadi buat air or basuh pinggan . Cadang saya sebelum ni nak suruh awak yang nyanyi Farah oii , si Shima bagitahu suara awak sedap ." Boss Farid bersuara .

" Terima Kasih boss .. pasal suara boss jangan risau . Suara adik saya ni sangat merdu silap hari bulan Aliya pun tersingkir . Hahhahah .... saya selalu jadi backup singer je boss " Farah ketawa dengan lawaknya sendiri . Cepat-cepat Airis mencubit paha kakaknya .

" Baguslah tu .. boleh lah start nanti . Lagi satu , cakap dekat shima lepas cuci udang dan sotong tu , suruh dia kemas pondok VIP tu .. kasi mop . letak dekat meja tu card RESERVED .. sebab malam ni kawan-kawan saya nak lepak makan sini ." Terang boss Farid .

" Baik .. boss .. sekali lagi terima kasih . Pukul berapa agak-agak kawan boss datang ? ." Tanya Farah ringkas . Bossnya mengerling jam tangan mahalnya .

" Maybe pukul 9.30 macam tu ." Jawab Boss Farid.

" Ok .. Terima Kasih boss " Farah bersuara lagi .

" Sama-sama . Apa nama tadi ?" Tanya Boss Farid . Saja buat-buat lupa . Senyuman tak lekang diberikan pada gadis yang sangat cantik itu . Haih , untungnya badan ada pekerja cantik-cantik makin laku tempat aku . Tak dapat kakak , dapat adik pun tak apa . Tapi kakaknya jual mahal ya ampun . Sempat lagi menalisis wajah Farah dan Airis . Muka tak sama , yang sama hanya cantik dan tingginya sama . Tak tinggi dan tak rendah . Mungkin paras bahunya sahaja . Tinggi Boss Farid 185.6 cm . Sangat tinggi dan lengkap dengan package kacak . Berharta pun ya .

" Airis .. " Jawab Airis pendek . Mata mereka bertentang .

" Okayyy ... "

Setelah keluar dan menuruni tangga cepat-cepat Farah menasihati Airis . Macam-macam nasihat berunsur menjaga diri dari mata-mata lelaki disini . Boss , pekerja atau pelanggan . Sering diingati tentang maruah dan maruah . Airis faham dengan kerisauan Farah padanya . Kakak mana yang tidak risaukan adiknya .

" Ingat niat asal kita ke sini .. cari duit untuk belajar . So , kita cari duit betul-betul . Semoga duit kita berkat dan dapat meraih ilmu yang berkat kelak . "

" Kalau rasa tak selesa , bagi je tahu aku .. tahulah aku ajar yang gatal-gatal tu . "

" Dekat sini selalu sangat yang kacak-kacak datang , tapi kacak tak salah .. yang masalahnya kacak tapi ada gatal . tu bahaya ... sila elakkan ."

" Kalau diorang bagi makanan or air , jangan terima dan telan .. lelaki ni bahaya . Banyak sangat yang jahat dari yang baik . "

bermacam-macam lagi nasihat yang diberikan pada Airis . Jika boleh di tadah mahu seberat 5 kg . Hahahahahha .. tersenyum Airis membayangkan berat nasihat Farah .

" Ha .. yang senyum sorang-sorang ni dah kenapa ? " tanya Farah .

" Aku senyum je , ok tak senyum dah ." Cepat bibirnya diherot ke kiri seperti strok .

" Sengal .. dah-dah . Kau pergilah dekat pentas sana . Kau kan pro bab-bab sound ni . Orang selalu naik pentas katakan . " Puji Farah ikhlas , Airis kalau bab nyanyi memang gempak . Suara dia memang sedap . Pernah masa mereka pertandingan nasyid masa sekolah dulu sentiasa kumpulan mereka nombor 1 di ketuai oleh Airis . Ramai yang memuji suaranya seperti Dato' Siti Nurhaliza .

" Malu lah ... aku dah lama bersara sejak kau tiada . " Luah Airis jujur .

" Alah .. adik aku ni kan . dah jom aku teman . " mereka beriringan menuju ke pentas . Farah memperkenalkan Airis pada Ismail lelaki yang akan menjaga sound .

" Abang Mail , ni adik Farah , namanya Airis . Boss kata dia ganti Aliya malam ni . So jaga adik Farah elok-elok ya . Terima Kasih ." Farah memperkenalkan Airis pada Abang Ismail yang sudah berusia itu . Usianya mungkin sudah 40 begitu tapi tetap kacak .

" Yalah ... " Ismail hanya senyum pada gadis sangat cantik yang diperkenalkan sebagai Airis tadi .

" so .... kamu nak nyanyi lagu apa ? "

" Sekejap nanti saya fikir . sebelum tu , saya kena nyanyi sampai pukul berapa abang mail ? " Tanya Airis .

" Selalu setengah jam 2 ke 3 lagu .. Sebab selalunya ada je pelanggan yang nak berkaroeke . So , masa tu banyaklah kamu dapat rehat . " Terang Ismail .

" Ohhh .. okay . boleh ke nyanyi sekarang ? " Tanya Airis . Farah sedia menunggu .

" Cepatlah pilih lagu . " Asak Farah pada Airis .

" Aku tak tahu nak nyanyi lagu apa .. " Kata Airis jujur . Terasa blur pula malam ni .

" ok .. ok . Aku pilihkan . Abang lagu siti semua ada kan ? " Tanya Farah .

" Ha ... semua lagu Dato' Siti ada . " Jawab Ismail.

" Abang pasang je yang mana-mana ... adik saya ni semua lagu siti dia tahu . " Arah Farah . Airis hanya senyum . Nasib baik betul . Tapi lagu-lagu latest tak ingat sangat .

" Tapi kalau aku tak ingat macam mana ? " Tanya Airis pada Farah . Semoga Farah dapat membantu .

" ish kau ni .. tak nampak screen tv depan kau tu . dia ada lyrics lah . kau baca je lah . jangan risau ." Farah memujuk .

" Yalah .. " Jawab Airis .

" Aku kena pergi dah ni .. ramai dah pelanggan datang . 9.30 nanti kawan boss dah datang . Aku blah dulu . ingat pesanan aku tau . " Kata Farah sambil memegang kepala Airis yang dibalut hijab itu .

" ya ... " jawab Airis .

" Ok .. abang pilih lagu ni . " Ismail sudah memasang lagu . Ramai penonton memberi tumpuan pada Airis .

Airis melihat Screen tv .. tajuk di lihat . Air mata ibu . Tiba-tiba Airis teringat ibunya .

Apakah sebenarnya
Terbuku dikalbumu
Apakah erti linang airmata di pipimu

Ucapkanlah padaku
Tak bisa kurungkainya
Rahsia yang kau pendam itu

Aku hanya menduga
Tidak mampu merasa
Sebenar-benar perasaanmu

Pengorbanan yang kau lakukan
Untuk dewasakan ku
Pengorbanan yang kau lakukan
Untuk dewasakanku
Hanya bisa ditangguing oleh hati ibu

Namun kupercaya
Takkan terlerai kasih
Ikatan ini takkan putus

Telah kau telan lara
Dan terima segala
Dugaan dan badai yang melanda...
Duhai ibu

Ramai yang menepuk tangan . Terpesona dengan suara yang lunak dimiliki Airis dan penghayatan yang sangat baik . Boss Farid juga menepuk tangan . Farah mengangkat kening pada Boss Faridnya berulang kali bersama muka kereknya .

" Apa macam boss .. sedap tak ? boleh singkirkan Aliya ? " Tanya Farah pada boss tanda bergurau . Mestilah boss tidak menyingkirkan Aliya . Aliya adik sepupunya .Boss Farid hanya menunjukkan jari good .

Setelah dua lagu Airis menyanyi ramai pelanggan yang mahu berkaroeke juga dan betullah kata Farah , disini ramai lelaki kacak dan gatal . Ramai yang meminta nombor teleponnya .. dia hanya senyum dan menggelengkan kepala .

Airis meminta diri untuk ke tandas , ketika menuju ke tandas Airis terlihat kawan-kawan Boss Farid baru masuk ke Restoran mereka . 5 orang semuanya . Wajah mereka tidak kelihatan kerana Airis memakai cermin mata . Cermin mata arwah abangnya .

Airis tidak rabun sebenarnya , tapi bila memakai cermin mata abangnya dia yang secara automatik menjaga pandangan , kerana selepas memakai cermin mata , pandangan kabur .. dan terasa seperti abangnya menjada dirinya . Seperti dulu-dulu .

Airis menunduk membetulkan tali kasutnya .. dan dia melihat ada lelaki yang baru keluar dari tandas dan jalan terus meninggalkannya dan tidak semena-mena Airis melihat ada dompet dihadapannya .

" Siapa punya ni ." tanya Airis sendirian .

Cepat-cepat Airis melepaskan hajat dan kembali ke pentas untuk membuat pengumuman .

" Assalamualaikum .. Saya nak bertanya ada siapa-siapa yang hilang barang .?" Saja Airis tidak menyebut barang apa yang hilang . Sebab nanti senang aja ada y mengaku . Airis tidak mahu membuka dan melihat sendiri dompet tersebut . Ia seperti menceroboh hak milik orang lain .

Airis terlihat ramai yang mencari barang , meraba badan sendiri .

dan ada lelaki yang berdiri dari Pondok VIP menghampirinya . Airis menanggalkan cermin matanya . Supaya jelas dengan penglihatannya .

Airis juga turun dari pentas .. dan menghampiri lelaki kacak tersebut . Di hadapannya bukan sahaja kacak , badannya yang tinggi dan segak . Wajah yang tampan seperti kacukan Arab melayu . Jaga mata Airis , jaga mata ....

" Tuan hilang barang ? " Tanya Airis . Dompet tersebut di sorok di belakang dengan tangan kanannya .

" Ya , saya .... " Jawab lelaki tersebut .

" Barang apa yang hilang ?" Airis bertanya lagi , hanya menduga .

" my wallet .. " Jawab lelaki itu lagi .

" warna apa .. ? " Tanya Airis lagi .

" Black .. " Jawab lelaki itu ringkas .

" Okay . This is yours ." Airis menghulurkan dompet tersebut pada lelaki itu .

" Thank you . But , why not you're just open my wallet and see saya punya kad pengenalan ?" Tanya lelaki tersebut .

" You're welcome .. sebab saya masih punya cara untuk tahu siapa punya wallet ini tanpa membuka wallet orang . Kalau sudah tiada jalan lain saya akan buka lah . Itu dah kira darurat . " Jawab Airis panjang lebar . Matanya melihat lelaki didepannya sekejap .

" Okay .. thank you again beautiful lady . Jom saya belanja makan ." Offer lelaki kacak tersebut . Airis menolak lembut .

" No thanks . it's was my work time ."

" Wow .. you're working at here ... ?" Tanya lelaki tersebut mata lelaki tersebut terarah pada pondok VIP dan memanggil seseorang .

" Farid .. sini sekejap !! ." Tangannya dilambai-lambai pada sahabatnya Farid . Boss Farid menghampiri sahabatnya .

" What's going on ?" Tanya Boss Farid pada pasangan di hadapannya .

" Perempuan cantik ni pekerja kau ke ? " Bisik lelaki tersebut pada Boss Farid .

Airis hanya memerhati telatah kedua-dua lelaki tersebut . Kononnya bisik tapi aku dengar je .

" Ha'ah .. baru harini kerja ." Jawab Boss Farid tanpa berbisik . " Kenapa ?"

Airis seperti mahu sahaja berlalu begitu sahaja tapi memandangkan ada kehadiran boss Farid terbantut dia ingin lakukan perkara tersebut .

" Aku nak pinjam pekerja kau ni . Nak belanja makan je ." Jawab lelaki tersebut .

" Mana boleh dia tengah kerja lah ." Boss Farid berkata sambil melirik melihat Airis yang menunduk .

" Saya tumpang lalu dulu ya .... " Cepat-cepat Airis mengorak langkah meninggalkan dua lelaki tersebut .

" Alah kau ni .. tak sporting langsung ." Lelaki kacak tersebut memprotes .

" Ehh , Tengku Mukhriz .. dia tu bakal jadi adik ipar aku , so aku kenalah lindungi dari spesis hantu macam kau ." Balas Boss Farid tegas .

" Ya pun .. kasi lah aku belanja dia makan . "

" Tak payah .. disini aku bagi pekerja aku makan free . Kau jangan buat-buat lupa dengan kenyataan tu ." Boss Farid menyedarkan sahabatnya yang seperti telah terpukau dengan kecantikan perempuan tersebut .

" Aku nak mintak tolong Farah lah .. mesti dia tolong aku . "

" Kau tak payah lah berangan . Farah dengan aku ni ada samanya . kedekut . Aku ni Mr.Crab dan Farah tu Mrs.Crab kau jangan lupa tu . Bakal bini aku tu tiptop kalau bab jaga adik-adik ."

Mereka beriringan menuju ke pondok VIP semula untuk menyambung menjamu selera .

" Dah lah perasan . Masa bila entah Farah tu eccept kau punya propose ." Mukhriz mencebikkan bibirnya .

" Eh ... aku belum di tolak lagi tau . Sebab belum lamar lagi pun . Belum cuba belum tahu ." Cantas Boss Farid yakin .

" Kita tengoklah nanti ." Malas Mukhriz melayan sahabatnya yang tidak sudah-sudah berangan dan perasan .

Dari jauh Mukhriz melihat perempuan cantik tersebut sedang menyanyikan lagu . Suara yang merdu dan wajah yang cantik di tambah pula dengan jujur . Sangat cukup dijadikan package teman wanita . Bukan package Isteri ? eh eh eh ..

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience