BAB 34
Malissa menunggu di depan residensinya untuk diambil oleh suaminya.Dia tersenyum.Yeay,balik Perak~Tidak sabar dia ingin pulang ke rumah dan berjumpa ibu dan ayahnya.
Dia bermain dengan telefonnya sementara menunggu kehadiran suaminya."Malissa?"
Malissa memandang ke arah suara yang memanggilnya."Ouh Aqif,"
"Balik?"
"Ha'ah,"Aqif mengangguk-angguk."Hati-hati,"
"Kau tak balik lagi?"
"Aku kerja.Mungkin lusa aku balik,"Malissa mengangguk."Okay aku pergi dulu,"
"Okay,"Aqif pun pergi daripada bayangan Malissa.Dia sendiri keliru.Patutkah dia berharap lagi?!
Datanglah sebuah kereta yang dia yakin kereta suaminya.Dapat dia melihat suaminya yang sedang tersenyum memandangnya.Dia pun membalas senyuman tersebut dengan senyuman lebar.
"Sayangggggggg~"
"Abaannggggg~"Marzuki ketawa memandang isterinya.ARGHH CANTIKNYAAAA DIAAAAA!!
"CANTIKNYA SAYANG!!"
"AHAHHAHAH rindu sayang dengan abang,"
"Jom,kita pergi ronda-ronda,"
"Mahu mahu,"
"Yeaay,"
Mereka pun keluar berjalan di kota Kuala Lumpur.Masing-masing menceritakan perkara yang ingin mereka ceritakan.
"Sayang tak tahu yang pakcik tu yang salah sebenarnya,"cerita Marzuki kepada isterinya.Drama yang Malissa arahkan Marzuki untuk melihatnya.Maklumlah,di hostel tiada televisyen.
"Serius la..Punyalah sayang ingatkan dia yang betul.Play victim betul!"
"Biasala..Drama,"
"HAHAHAH tulah,"
"Sayang nak tahu tak,abang rindu sangat dengan sayang.Hanya Allah je yang tahu betapa banyaknya abang berdoa untuk sayang tau,"
"Alololo,sweet nya suami sayang ni,"Marzuki tersenyum malu dan begitu juga dengan Malissa.Mereka ketawa seperti itu adalah pertama kali mereka berjumpa.Padahal di telefon selalu sahaja bercerita.
Tetapi,entah mengapa mereka merasakan ada sesuatu yang tak kena.Terasa akan ada sesuatu yang bakal terjadi.Namun apakah dia?Malissa memandang suaminya yang sedang terdiam memandang jalan.Lampu merah menandakan mereka harus berhenti.Marzuki pun memandang Malissa yang nampak gusar.
"Abang,"
"Hmm?"
"Abang rasa apa yang sayang rasa ke?"
"Hmm,"
"Abang!"
'BOOM!'
(beberapa jam kemudian)
Malissa bangun daripada lenanya.Kepalanya sakit menahan pedih.Dapat dia melihat balutan di dahinya."Malissa,"panggil Shima,tersenyum.Halim yang berada di sebelahnya memegang bahu isterinya agar di boleh bertenang.
"Ibu,"balasnya,dengan suara yang serak.Masih tidak percaya apa yang sebenarnya telah terjadi.Penglihatannya samar.
"Marzuki masih berada di tahap yang kritikal memandangkan lori yang terbabas datang ke arah dia.Jadi,saya harap mohon puan bersabar ye,"kata doktor lelaki tersebut.Syazwani mengangguk sambil menahan tangisnya.Dapat dia melihat keadaan adiknya yang terbaring bersama mukanya yang dibalut.Ya Allah,kuatkanlah mereka.
"Malissa,"panggil Shima,memegang tangan anaknya.
"Ibu,mana cikgu?"Shima meneguk liurnya.Bagaimanakah dia ingin menjawab persoalan anaknya itu?
"Malissa,Malissa rehat dulu okay?"
"Taknak..Malissa nak suami Malissa..Malissa nak cikgu,"katanya,lemah.
"Malissa..Sabar ye..Sabar..Suami kakak masih dirawat..Sabar ye.."Malissa memejamkan matanya.Pedihnya badan dia.Sakitnya kepalanya hanya Tuhan sahaja yang tahu.
"Ibu.."
"Iye kak.."
"Nak cikgu.."Malissa perlahan-lahan memejamkan matanya.Pandangannya gelap.Terasa mimpi yang dapat dirasakan kesakitannya.
"Malissa,"Shima menahan tangisnya apabila dia melihat anak perempuannya lemah menutup mata.'Ya Allah,janganlah Engkau menguji aku dengan sesuatu yang aku tak mampu Ya Allah,'
Selamat berbuka puasa semuaa~Tunjukilah jalan yang benar dan malam lailatul qadar untuk kitaa semuaaa~Terima kasih sudi support semuaanyaaaa
Share this novel