Chapter 32 Jalan Angker.
Naik Angdes di malam hari kalau di pikir pikir emang rawan baik kejahatan maupun suasana mistis,apalagi melewati hutan non Perhutani maksudnya hutan hutan milik warga yang di tanami pepohonan kayu macam jati dll.rimbun,cuaca dingin dan kondisi wilayah yang gelap,menambah suasana mistik semakin
kental,selain itu juga,kondisi jalan yang cukup sempit berkelok kelok dengan banyak tikungan tajam,di sisi kanan kiri jalan terdapat jurang dan tebing curam..Membuat suasana semakin mistisnya makin kentara.
Lia sama Ana hanya menguap terus tapi nggak berani tertidur,takut kalau di apa apain cowok di depan mereka,bukan berprasangka buruk..tapi harus hati
hati....Itu sih masih salah satunya,lebih bikin keduanya sebel kalau penumpang yang lain cerita hal mistis soal tempat yang akan di lewati,walau peristiwa horor biasa mereka alami tapi tetep saja takut!."
katanya 1 kilometer dari sini,sering terdengar suara aneh dan berkelebat bayangan makhluk halus.
,"bener kang..kalau saya lagi jaga malam,banyak terdengar suara suara aneh macam macam,seperti auman harimau yang terdengar sangat dekat,selain
itu,suara orang ramai ramai seperti sedang berpesta,suara anak kecil yang memanggil manggil nama saya,kadang juga terlihat bayangan hitam tinggi besar atau tubuh terbungkus kain putih terbang melayang di depanku,ya saya sih takut tapi ya karena tanggung jawab dan kepercayaan orang saya tetap jaga malam,yang penting banyak banyak berdoa,"kata Lelaki paro baya di depan Lia.
Nenek di depannya cuma manggut manggut.
,"di sini khan hutan,bisa jadi merupakan kerajaan jin,jadi banyak makhluk halus,apalagi ada beberapa korban akibat kecelakaan,mungkin arwahnya gentayangan,menjadikan tempat ini semakin angker dan menjadi lalu lintas makhluk halus,"nenek di depannya berpendapat.
Ana sama Lia memandang sebel,ya mbok ya o yang di omongkan trend tahun 50-an,yang ada film fenomenalnya yaitu Tiga Dara yang di bintangi tante
Citra Dewi,Tante Indaryati Iskak dan Tante Mieke Widjaya.
Lia menghembuskan napas kesal,dia memandang arlojinya yang menunjukkan pukul delapan malam.
Sementara itu Ara bermimpi menakutkan tentang kedua sahabatnya,dia melihat angdes kedua sahabatnya terguling dan terbakar!."
,"ya tuhan..apa arti mimpiku..jalan itu bukankah..ada di hutan jati..,aku harus pergi kesana!."seru Ara,mengambil jaketnya keluar dari rumahnya,dia berlari ke jalan..Ara tidak tahu mau naik apa kesana.
Agar cepat dia memutuskan naik ojek tapi entah apa yang terjadi malam ini satu ojek aja nggak ada apalagi angdes..sepi bener malam ini!,ojek ojek lagi kondangan dimana sedang Angdes lagi ikut pawai di mana?."
kesal,sebal ama khawatir sama kedua sahabatnya semua perasaan bercampur jadi satu..
,"tolonglah aku tuhan..kirim malaikatmu,"ucap Ara berdoa sambil memejamkan matanya.
Ketika membuka mata..langsung perasaannya melankolis datang..Di depannya bukan malaikat tapi mantan kekasihnya,Arya Karmapala
,"ara..kenapa kau di sini malam malam?."
Ara terdiam,sedetik kemudian,dia ambil keputusan..Nyawa kedua sahabatnya di atas segalanya.
Dia menceritakan mimpinya pada Arya Karmapala
,"percayalah padaku kak arya,pliss,"rintih Ara.
Arya memandang Ara dengan perasaan menyesal
,"kenapa dulu kau tak pernah jujur padaku..bahwa jika kau bertingkah sedikit aneh..aku memahami kau seorang indigo bukan gila seperti yang ku pikirkan dan di tiupkan oleh ken,mungkin kau masih milikku."bisik hati Arya.
,"kau percaya padaku kak arya."ulang Ara membuyarkan lamunan Arya
Kali ini Arya tidak berkata hanya mengangguk lalu tersenyum manis sekali,membuat Ara terbuai masa lalu.
Ara naik di boncengan Arya Karmapala..mereka berkendara menuju jalan di hutan jati desa S.
Membuat keduanya terjebak nostalgia masa lalu.Untung itu tak berlangsung lama..Mereka sudah dekat dari jalan angker itu..Ara mulai panik,dia mendengar suara auman harimau
,"kak arya..itu suara harimau!"seru Ara
,"aku tidak mendengar,"ucap Arya mempertajam indera pendengarannya..sedetik kemudian dia menggeleng.
Tapi Ara tidak butuh jawaban..,karena matanya kini terbelalak menyaksikan harimau putih raksasa lewat,dan ada terjadi pada tanah di tebing sisi kiri jalan.Ara berteriak
,"berhenti..tanahnya mau longsor!."
Angdes itu berhenti bersamaan tanah longsor menutupi sebagian jalan,ini membuat penumpang berucap syukur dan berlari keluar angdes termasuk Ana dan Lia yang langsung di sambut Ara,mereka bertiga berpelukan,Arya tersenyum melihatnya.
,"kalian harus berterima kasih sama kak arya,jika tidak ada kak arya..aku tidak bisa datang tepat waktu..aku tidak tahu apa kalian bisa selamat dari tanah longsor,"ucap Ara.
Lia bertanya
,"apa maksudmu ra?."
,"aku mendapat firasat,angdes yang kalian naiki akan mengalami kecelakaan untung aku ketemu kak arya,yang bersedia mengantar aku ke sini,"jelas Ara membuat Lia memandang sinis sama Arya.
,"ya terima kasih,asal jangan ada udang di balik bakwan,tull nggak ra?."
Ara nyengir sedang Arya hanya tersenyum pahit.
,"makasih kak arya..peribahasamu salah seharusnya ada udang di balik batu,"komentar Ana,Lia ngelirik sebel sedang Arya tersenyum.
,"eh..satu lagi..aku selamat dari musibah ini,apa ada jodoh sama arie wibowo..seperti pepatah takkan lari gunung di kejar!,"seru Ana senang.
,"kalau kamu pepatahnya na,bagai pungguk merindukan bulan,"ucap Lia melirik ke Angdes yang sopirnya sudah nglakson 3 kali yang artinya mau berangkat lagi
,"sekali lagi makasih kak arya,ara mau naik angdes sama ana dan lia,"ucap Ara lembut.Lalu melangkah pergi.
Arya mengangguk,dia memandang bulan
,"ini malam yang indah untukku ra!."
Jalan Angker Lia sama Ana naik Angdes melewati jalan angker lewat hutan jati bukan milik Perhutani. Udah tahu suasana serem malah orang di depannya bercerita keangkeran jalan ini pakai di sini ada kerajaan jin,arwah penasaran orang yang mati karena kecelakaan. Sementara itu Ara bermimpi melihat angdes yang di naiki Ana sama Lia terguling lalu terbakar di hutan jati. Ara mau berangkat tak ada ojek akhirnya ketemu Arya dan bercerita soal mimpinya. Arya bersedia mengantar Ara. Ara mendengar suara harimau dan sesosok harimau raksasa lewat,dia meneriaki angdes yang langsung berhenti bersamaan tanah longsor. Ana dan Lia menghampiri Ara dan terpaksa basa basi sama Arya karena udah mengantar Ara.
Share this novel