CHAPTER 25 BERTAMU KERUMAH HANTU

Horror & Thriller Series 3716

Chapter 25 Bertamu Ke Rumah Hantu.

Matahari mulai menuju peraduan,angin sore bertiup sepoi sepoi..menerpa tubuh Ana yang sedang menggenjot sepedanya kuat kuat agar nih pesawat tenaga manusia bergerak cepat karena dia harus sampai ke rumah April sebelum adzan Maghrib berkumandang,maklum langit malam adalah saatnya makhluk alam gaib beraktivitas..tatuuut!."apalagi Ana sendiri,dia berangkat sendiri karena menonton telenovela kesayangannya.
Ana menghembuskan napasnya dan tersenyum senang kini dia di jalan dekat rumah temannya.Tapi gang yang mana yang harus di masukinya,gang empat yang kini di sampingnya apa gang lima di depan sana?."hal ini membuat Ana bingung..tapi tiba tiba ada bisikan di telinganya yang terngiang ngiang
,"lima..lima..lima..!."akhirnya Ana memutuskan mengikuti bisikan itu,dia kembali menggenjot sepedanya menuju gang lima dan karena rumah April di urutan terakhir,dia terus mengenjot sepedanya ke akhir gang ini yang merupakan gang buntu.Dan Ana memandang heran,kenapa rumah April adalah bangunan tua besar peninggalan Belanda dan punya banyak jendela.
Ana mengernyitkan dahi,dia heran muka si April nggak ada londo londonya(Eropa) malah Jawa Asli,item manis seperti lagunya Rita Sugiharto atau yang kata Lia sekarang harto alias harta itu identik ama duwit karena itu dia selalu memanggil penyanyi dangdut bersuara merdu ini dengan Rita Sugihduwit(Duwit=Uang).
Lagunya Rita yang syairnya
,"hitam orang hitam tapi manis senyumnya
,"tapi Ana nggak setuju,orang ganteng itu harus putih ya kurang lebih Ari Wibowo..hitam itu identik ama gelap,manis gula kalee!."
,"ya kali mbahnya dulu londo tapi gen pribuminya lebih mendominasi enggak kayak aku masih di warisi eyang buyut walau tinggal berapa persen,"Setelah memarkirkan sepeda federalnya,Ana pergi ke teras bangunan itu..bersih sekali,kacanya memantulkan sinar lampu dari dalam.
Ana menotok pintu,tidak ada sahutan dari dalam,dia menotok pintu itu lagi,sekarang lebih keras,eh..pintu belum juga di buka lagi.Perasaan tidak enak menghinggapi Ana..bulu kuduknya merinding,detak jantungnya berdetak kencang membuat Ana menotok pintu itu keras keras.
,"kreek!."pintu terbuka..Ana mau masuk,tapi sepatu gear light kesayangannya belum dibuka,dia buru buru membuka tali sepatunya,mencopot sepatunya,Ana mendengar suara tawa orang..lumayan banyak,dia mikir si April ngundang mereka bertiga untuk malam minggunya,apa semua cewek di kelasnya.
Ana menuju ruangan yang besar,ini seharusnya jadi ruang tamu tapi kok kosong melompong..Peet!."lampu mati,Ana berteriak histeris tapi suara tawa itu masih terdengar.
Ana mencoba tenang,dia ingat bawa senter,Ana secepatnya mengambil senter itu,spontan sinar senter menyorot sekitarnya.Namun Ana tidak berani melihat kemana mana,dia cuma fokus menyorotkan senternya ke ruang tengah sambil melangkah perlahan.Ana hampir menangis,kini dia sendirian di ruangan ini,apes banget nasibnya malam ini.
Ana melihat cahaya dari ruang tengah,dia berlari menghampiri..ternyata ada meja makan kayu yang besar dengan dua belas kursi,yang berukir indah.
Ana melihat tangga di samping meja besar.ternyata sederet tangga menuju ruang bawah tanah..apa Ara dan Lia disana?."tanya hati Ana sambil menuruni tangga.
Ana lagi lagi harus kecewa,ternyata di bawah tanah ini tidak ada siapa siapa,hanya semacam kolam kecil,airnya berwarna merah darah,bergolak seperti air panas..Ana ketakutan..apalagi bau anyir darah menerpa indera penciumannya,dia bergidik ngeri.Buru buru menaiki tangga keluar dari ruang bawah tanah..dan kembali ke meja makan tersebut.
Kini Ana yang terheran heran,ada seorang cewek sepantaran dirinya di meja makan itu?."siapa dia?."dan pastinya wajah cantik yang dia miliki tidak ada satu orangpun disekolahnya yang memilikinya.
,"How Are You?."
Ara dan Lia berjalan mondar mandir di halaman rumah sederhana namun asri penuh dengan pot pot beraneka bunga dan tanaman hias.Langkah kedua cewek ini di terangi lampu jalan.Seandainya lampu jalan ini makhluk hidup pasti menggerutu melihat tingkah kedua cewek itu.
,"ini semua gara gara telenovela itu ra..jika nggak,ana pasti ikut kita dimari bukan nyusul..aku mau tulis surat ama menteri penerangan agar menyetop tuh maria marcedes ama teman temannya karena meracuni generasi bangsa,tul nggak ar?."gerutu Lia pakai nanya lagi.
Ara cuma senyum aja,mau jawab apa?."
,"tapi kamu yakin lia kalau ana tahu rumah april?."
,"kalau pastinya sih nggak,tapi arah arahnya dia ngerti,khan bisa bertanya!."lagi pula dia khan juga ngerti pepatah,malu bertanya sesat dijalan!."
,"yang aku takutkan dia salah bertanya sama orang,"tiba tiba suara seorang cewek mengagetkan mereka
,"maksud kamu apa april?."tanya Ara.
,"bagaimana kalau ana bertanya ama penunggu rumah londo di gang lima,"mendengar ini Ara dan Lia saling berpandang pandangan
,"tolong jelaskan lebih lanjut,"pinta Lia
,"di gang lima ada rumah peninggalan belanda yang masih terawat dengan baik,pemiliknya yang sekarang udah keturunan ke empat,dia tinggal dijakarta,jadi rumah itu mau di sewakan..kalau bisa di jual..lumayan bersih karena ada mbok mi,tetangga rumah itu yang di upah untuk membersihkannya tapi siang hari kalau malam mana tahan,"
,"rumah itu berhantu?."tanya Ara
,"iya..karena itu orang yang pernah menyewa rumah itu,tidak betah karena takut sama hantunya..padahal katanya tidak menganggu cuma memperkenalkan diri,konon kata pemuda tahun 45,mereka keluarga belanda yang di bantai oleh tentara jepang dengan sadis saat belanda kalah ama jepang sekitar tahun 42an,"
,"say say hallo,yang benar aja..namanya hantu,di lihatin saja sudah bikin senam jantung,seramah ramahnya hantu,enggak la yau,"
,"iya sih lia..tapi ada yang paling menakutkan,tentara jepang yang terbunuh ama pengawal tuh orang belanda..nggak ngapain ngapain sih cuma penampakannya nyeremin,"mendengar ucapan April,Lia berteriak histeris sementara Ara menutup mulutnya,di kepala mereka bertanya,Apa yang terjadi pada Ana?."
Dengan anggun,sosok cewek berbaju seperti cewek era Elizabeth melintas didepan Ana sambil melambaikan tangannya ke arah dapur yang berada dibelakang ruangan ini sambil tersenyum.Di dapur sepertinya banyak orang,ada suara gaduh..baik orang sama peralatan dapur.
Ana diam mematung dengan debaran jantung yang semakin kencang.Meski berusaha untuk tetap tenang,namun tetap saja seluruh tubuhnya bergetar.
Apalagi cewek itu kembali melempar senyum sebelum berlalu menuju ke dapur,dan saat itu Ana baru sadar kalau cewek itu tidak berjalan menapak tanah tapi melayang layang di udara.
,"ara..lia..!."teriak Ana sambil berlari keluar rumah..selain menggunakan lampu senter,Ana juga di bantu cahaya lampu jalan sehingga bisa bergegas keluar dari rumah.
Ana menjatuhkan tubuhnya di hamparan rumput di halaman rumah ini bersamaan tiga sosok tubuh yang muncul dari jalan menghampirinya.
,"plong!."
Ara merasa lega sekali melihat ke tiga sosok itu.
,"kalian kemana saja,aku hampir mati kena serangan jantung!."maki Ana kepada Ara,Lia dan April setelah tiba di depannya.
,"maafkan kami ana,"ucap Ara lembut memegang tangan Ana sedang Lia memegang bahu Ana.
,"ana..ini juga salah kamu,ngapain nggak bareng bareng sama kita,jadinya kesasar,"sembur Lia.
Tapi Ana nggak menjawab,malah menunjuk ke rumah itu.
,"aku tahu ana,rumah itu berhantu..kamu lihat apa?."tanya Ara
,"iya..Di sana ada cewek bule cantik,"jawab Ana gemetaran
,"oh..tidak apa apa,itu noni belanda,"kata Ara membimbing Ana pergi dari tempat itu.
Di dekat pohon besar,cewek cewek ini melihat sosok pria Jepang sedang jongkok,menatap mereka dengan bola mata berwarna hitam,sosok yang mengenaskan karena tubuhnya penuh lumuran darah,semuanya terperanjat.Mata mereka membelalak menatap sosok mengerikan,dengkul Ana kembali lemas.
,"ayo kita pulang,"rengeknya pelan.
Sosok itu kemudian hilang,bersamaan mereka keluar dari halaman rumah ini.
,"bersyukurlah kita hidup di jaman sekarang,lihat mereka yang dulu berperang demi memerdekakan indonesia,mengorban jiwa raga,menumpahkan darah dan tetesan air mata.Anak jaman sekarang tidak dapat menghargai jasa pahlawan"ucap Ara.
,"ana ngerti kata kata ini sering di ucapkan Bung Karno,yaitu JASMERAH,"
,"Jas merah yang artinya Jangan Melupakan Sejarah,"salah deh an..seharusnya Bangsa Yang Besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya,"sanggah Lia.

 

Bertamu Ke Rumah Hantu Ana berangkat ke rumah April temannya untuk malam mingguan,sebenarnya dia bisa berangkat sama Ara dan Lia.tapi demi telenovela sore,Ana pilih nyusul.ternyata rumah April bangunan jaman kolonial,Ana masuk di dalam rumah dia di teror penampakan noni Belanda dan suara suara menakutkan. Sementara itu Ara dan Lia resah karena Ana belum datang padahal hari sudah malam. April bertanya apa Ana tahu alamatnya,Lia menjawab bisa tanya,tapi kalau tanya sama penghuni rumah londo gang lima.di sana terjadi pembantaian  keluarga Belanda oleh tentara Jepang. Ana berlari ke luar rumah ketemu Ara,Lia dan April yang menjemputnya.akhirnya mereka bergegas pergi dari sana bersamaan penampakan tentara Jepang dalam posisi menakutkan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience