CHAPTER 37 DENDAM TENGKORAK

Horror & Thriller Series 3716

Chapter 37 Dendam Tengkorak 

Lia lagi makan pentol bakso ketika Romli lagi bisik bisik sama Santi kalau di belakang sekolah ada tengkorak dari jaman Belanda 
,,"jangan bilang siapa siapa!."bisik Santi 
,"aku janji rom,hanya kita,tuhan ama setan yang tahu,"Lia yang nguping dan berada di belakang mereka jelas aja geram 
,"he..kalian nuduh aku setan ya,"maki Lia 
,"nggak lia,suer deh!."jawab mereka barengan. 
,"yang tahu cuma kalian,tuhan jelas di atas,jadi aku bagian setannya!." 
,"kita khan nggak tahu kalau situ nguping."jawab Santi 
,"sudahlah bok,githu aja jadi persoalan..mending kamu lihat tuh,tengkorak yang sekarang tergeletak di belakang sekolah,dekat pohon jambu,"ucap Romli sambil tersenyum karena itu cara mengusir Lia yang suka iseng sama sok banget,agar dia cepat pergi.
Jebakan Romli berhasil kini Lia sendiri di belakang sekolah. 
Di atas gundukan tanah,Ada tengkorak yang tergeletak. 
Lia memegang tengkorak ini..Membolak baliknya..melihat tempatnya ditemukan,Lia nyengir 
,"kayak gini tengkorak dari jaman belanda,lha wong tengkorak manusia jaman kini aja aku ra percoyo," ucap Lia. 
,"ini baru sip,"ujar Lia sambil menyelipkan sebatang rokok yang tidak menyala yang tergeletak di dekatnya ke dalam bagian rongga mulut tengkorak itu. 
Bukan itu saja.Tangan kanannya yang usil mengambil sebilah potongan bambu..,menancapkan bambu tadi ke bagian telinga tengkorak. 
,"rasakan kamu tengkorak manekin!."seru Lia lalu melangkah pergi. 
,"apaan sih kamu lia,bagaimana jika roh tengkorak itu tidak terima,kau benar benar usil!."seru Ara keras sedang Ana langsung melipir mendekati 
Ara,takut!."sedang Lia cuma nyengir 
,"Wualah!."wong tengkorak saja kok di takuti.Tak mungkin mampu berbuat apa apa lagi.kalian saja yang penakut.Huh!."Ara hanya bisa mengelus dada,sambil berharap supaya apa yang di lakukan Lia tidak mengundang malapetaka yang merugikan diri dan keluarganya. 
Malam telah larut,banyak laki laki cangkrukan di gardu pos kamling,di sini memang hampir tiap malam jagongan.
Pos kamling ini berada di depan rumah Lia. 
Malam ini Lia kayaknya nggak nyenyak tidurnya. 
Baru sesaat mata terpejam,Lia geragapan bangun. 
Jantung Lia berdetak jauh lebih keras daripada biasanya. 
Ada apa?.".Pagi harinya Lia curhat sama Ana dan Ara. 
,"tadi malam aku mimpi di datangi tengkorak yang di bagian mulutnya mengepulkan asap rokok,serta bagian telingannya tertancapkan bambu tajam,persis yang ku lakukan siang harinya," 
,"lia..kamu itu emang kurang kerjaan,tak pantas ganggu tengkorak..mending lihat calon tengkorak masa depan,yang masih ada dagingnya,cam..Ari wibowo!."kata Ana setengah menjerit 
,"aduh an,Kamu nggak bisa kalau nggak bawa bawa arie wibowo!."teriak Lia balik 
,"lia..Kupikir kamu kali ini sudah kebangeten,kalau sudah begini,siapa yang merasakan akibatnya,kau sendiri,kan?." 
Lia tidak menjawab,walau tanpa jawab,harapan Lia bahwa esok mimpi serupa tidak datang lagi hanyalah isapan jempol belaka. 
Terbukti,selama sepuluh malam berturut turut tengkorak itu tetap datang,teror tengkorak akhir akhir ini membikin jiwa Lia rapuh juga,hampir tiap malam dia tidur cuma rip ripan,rasa takut teramat dalam akan didatangi tengkorak ini sungguh menjadikan tubuh dan pikiran Lia melorot tajam. 
Lia sering berteriak ketakutan,sambil tangannya menuding ke suatu arah,sebagai isyarat bahwa bayangan akan perwujudan tengkorak penuh amarah tadi tak bisa lenyap dari pelupuk matanya. 
,"aku benar benar gila,kalau begini terus terusan,"keluh Lia pada Ara 
,"kamu harus lakukan sesuatu,dengan tanganmu sendiri"ucap Ara. 
,"maksudmu?!."," ambil benda asing yang ada padanya,lalu kita kubur kembali tengkorak itu," 
,"waduh,ar!."jawab Lia sambil membayangkan keseramannya jika megang itu tengkorak lagi. 
,"kamu ingin sembuh atau tidak.Yang berbuat harus bertanggung jawab."mendengar ini,Lia hanya bisa menangis penuh sesal dengan apa yang di lakukan. 
,"jangan khawatir,lia!."nanti aku yang akan mendampingimu!."hibur Ara pada Lia yang masih menangis. 
Sore ini..di sela sela rintiknya hujan,di iringi halilintar yang sebentar sebentar menyambar hamparan bumi menghitam,ada pemandangan agak berbeda 
dibelakang sekolah Ara. 
Di bantu Ara dan Ana,Lia mencari tengkorak itu..ternyata tidak terlalu jauh terdapat beberapa potongan tulang belulang. 
,"itu pasti bagian tubuhnya,ayo kita ambil..biar lia menggali lubang buat mengubur tengkorak ini,"ucap Ara sama Ana. 
Ana mulutnya nyonyor sambil geleng geleng..kepala,takut tahu pegang pegang tulang manusia kalau tulang kucing sih ayuk!." 
,"kamu mau an..seperti lia,kamu itu temannya lia..setelah dia tuh tengkorak gantian neror kamu!."Ara nakuti nakuti,Ana melirik Lia sebel gantian Lia memelototi Ana.
Tapi terpaksa deh ikut Ara,Ana nggak mau di teror tengkorak..Nggak Kukut!."Ayunan cangkul terdengar memecah hari hampir gelap. 
,"Crak..crak..crok..crok!."dengan keringat bercucuran,Lia menggali makam..setelah selesai,dia ambil tengkorak itu..Rokok ama bambu yang menghujam pada bagian telinga tengkorak di cabut,sesuai saran Ara. 
Lalu mereka mengubur tengkorak beserta tulang belulang jasad lain. 
Dan sebagai tanda di beri patokan dari sebilah kayu dan taburan bunga kamboja yang di ambil dari kuburan oleh Ana sama Ara.Ternyata ngurusi tengkorak makan waktu,matahari sudah terbenam,untung Ana bawa senter. 
,"selesai..kita berdoa dulu yuk!."terus Lia kamu kurangi sifat usilmu,"nasehat Ara. 
selesai berdoa,mereka siap siap pulang,tiba tiba suara tertawa besar mirip laki laki menggema..Ketiganya ngacir dari tempat itu dalam tempo sesingkat singkatnya.

 

Dendam Tengkorak Lia mendengar soal tengkorak dari jaman Belanda yang berada di belakang sekolah dari Romli,dasar usil Lia tidak percaya malah nyamperin itu tengkorak dan menancapkan rokok yang tidak menyala ke mulut tengkorak dan sebilah bambu ke telinganya.Ara memarahi Lia tapi dia tidak peduli hingga setiap malam di teror penampakan tengkorak dalam mimpinya.Lia ketakutan dan menyetujui usul Ara mengubur tengkorak itu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience