CHAPTER 29 WANITA JELMAAN KUCING

Horror & Thriller Series 3716

Chapter 29 Wanita Jelmaan Kucing

Sejak di bangun pada tahun 1970,jembatan ini terkenal angker,karena itu jika lewat sini Ara,Ana dan Lia ngacirnya nggak kalah ama pedagang kaki lima di kejar Satpol PP. 
Begitu juga malam ini Lia yang sendiri karena di suruh ibunya beli bakso. 
Saat itu Lia melihat wanita cantik yang termenung di sana..dia duduk di bibir jembatan. 
,"siapa ya..malam malam gini nongkrong di jembatan,manusia apa makhluk dari alam gaib..habis nih cewek udah tiga kali lihat di sana..apa dia baru di 
phk cinta seperti ara ya,"pikir Lia karena di dorong oleh rasa penasaran campur rasa kasihan,malam itu Lia memberanikan diri mengajaknya bicara.
Dengan hati hati sekali,Lia membuka kata kata padanya,mengucapkan selamat. 
,"selamat malam kak!."pancing Lia memberi selamat malam kepada cewek misterius berbaju hitam misterius. 
Sayang,selamat ini di abaikannya cewek itu tetap diam membisu,sambil menatap ke arah sungai,melihat aliran air sungai.Karena acuh tak acuh,maka Ara 
mencoba mengulangi selamat malam,sapaan kedua itupun,ternyata tetap di abaikannya dan dia tetap tidak menganggap Lia ada dan sedang duduk di sebelahnya. 
Karena tetap tidak di anggap,walau Lia berulang menyapa,maka Liapun menjadi malu, plus rasa horor tiba tiba menyerang batin dan Lia berusaha buru buru 
pergi.Tapi permisi dulu lho!," 
,"permisi kak?."desis Lia. 
Sambil berdiri dan pamit pergi.Setelah kurang lebih dua puluh langkah kakinya,Lia meninggalkannya,Lia membalikkan kepalanya untuk melihat kembali 
ke arah cewek itu.Oh My Good,cewek itu ternyata tidak lagi berada disana.Dia tiba tiba raib dalam hitungan detik entah ke mana.Karena dia menghilang,maka Lia pun berbalik lagi ke jembatan. 
,"kak?kemana kak?."teriak Lia pada malam hari ini. 
Lia segera mendekati jembatan dan matanya melihat ke arus sungai,jangan jangan,pikirnya,cewek itu jatuh ke sungai lalu hanyut terbawa arus sungai yang deras. 
,"kak,kakak di mana?."pekiknya lagi,di malam yang sepi dan hanya ada Lia di situ. 
,"kak,kakak dimana?."panggilnya lagi. 
Cewek itu tidak menjawabnya dan tidak ada seorang pun yang menjawab Lia di malam yang sunyi tersebut.
Dengan langkah setengah berlari,Lia mencari ke arah timur jembatan,yang mungkin saja dia berada di sana.Tapi sayang,di situ pun Lia tidak menemukan cewek itu. 
,"kemana dia?."pikirnya penasaran.Jujur saja..cewek itu sangat cantik,tapi kasihan kalau bunuh diri gara gara cinta. 
Lia meneruskan perjalanan memakai sepeda federal,500 meter dari sana ketemu warung,sambil beli gorengan dia nanya ama simbok warungnya,tentang cewek 
yang duduk di pagar jembatan dan jawabannya bikin Lia ngacir,katanya dulu ada cewek cantik bunuh diri di sana. 
Siang hari Lia pulang sekolah,sendiri aja karena Ara tidak masuk ijin sakit sedang Ana di susul buliknya,di ajak ke toko beli baju. 
Lia tiba tiba berhenti karena ada suara berisik di semak semak..Lia penasaran..dia menyibak semak semak itu,Lia menemukan seekor kucing hitam,mata kucing itu berkedip kedip,duduk di atas kardus Indomie,tidak 
bergeming akan kehadiran Lia.Sebagai penggemar kucing,Lia sangat tertarik melihat kucing itu apalagi kucingnya berbulu putih kombinasi cokelat mati 
kemarin,karena tidak ada yang punya,maka Lia tertarik untuk membawa kucing itu ke rumah,kucing itu akan di beri makan dan Lia pelihara di dalam rumahnya.
Dengan lembut dia mendekati kucing itu,mengajaknya bicara walau kucing itu pasti tidak tahu apa yang di katakannya. 
Dengan perlahan,Lia menggendong kucing itu.
Sesampainya di rumah,Lia melepaskan kucing itu dan memberinya makan.Dengan lahap,dia memakan ikan 
pemberian Lia.Dia nampak lapar dan haus,setelah kenyang,kucing itu berlari larian di dalam rumah Lia. 
Sore hari Ana yang centil ama usil berkunjung ke rumah Lia bersama Ara. 
Saat ke dapur Ana melihat kucing hitam,bergidik ngeri 
,"lia..kamu yang bener,melihara kucing itu yang warnanya bagus,si belang..nih hitam pekat!."seru Ana berteriak dari dapur.Tak sampai sedetik Ana berteriak lagi,kucing itu mengeong keras lalu mencakar tangan Ana. 
Sambil menggerutu Lia mengobati tangan Ana 
,"mulanya an..kucing itu juga punya perasaan..ya marah dong kamu hina,siapa pula yang mau di bilang item pekat," 
,"iye iye,aku ngarti!." 
,"satu lagi an,yang hitam belum tentu jelek,buktinya pak irwan biar hitam tapi cakep,"analisa Lia. 
,"cakep..di lihat dari candi borobudur,yang bener aja lho lia,nggak ada seujung kuku ari wibowo..jangan jangan kamu naksir pak irwan sama seperti si genit novi?." 
,"ya enggaklah lia..pak irwan bukan selera aku,mau ku sih putih dan imut seperti jimmy lin," 
,"ah..sama juga bohong!." 
teman teman lagi diskusi lha mana teratai,rupanya cewek cakep keturunan Tionghoa sedang memandang kucing hitam..batin Ara merasa kalau kucing ini bukan 
kucing biasa,ada aura gaib yang terpancar dari tubuhnya. 
Malam telah larut,tapi Ana ada di dekat dapur Lia,celinguk ke sana celinguk ke sini.
,"lia..maaf ye..aku akan membuang kucing hitammu,habis kucingnya galak banget..sama kayak pemiliknya,tuh..kucing udah berani nyakar ana lagi..Ana 
githu lho,jangan anggap remeh!."Ana ngemeng sendiri mulai melongok ke dalam dapur Lia memakai bagian kaca yang nggak tertutup tirai. 
Mata Ana melotot,mau berteriak nggak bisa,bulu kuduknya berdiri..di bak mandi bekas Lia yang tadi buat tiduran kucing,di sana ada cewek cantik pakai kebaya warna hitam. 
Saking shocknya Ana tak sadar bahwa kedua sahabatnya ada di belakangnya. 
,"aku tahu rencanamu,pasti mau buang kucingku karena sakit hati di cakar kucing,an..an ama kucing aja dendam,"bisik Lia tapi Ana tidak bereaksi,melihat ini Ara dan Lia pandang pandangan.Mereka ikut mengintip ke 
dalam,jantung Lia berdebar hebat. 
,"itu cewek yang aku temui di jembatan angker ra,bagaimana dia ada di situ?."tanya Lia sambil berbisik agar cewek misterius itu tidak mendengarnya. 
,"kamu jangan kaget lia,dia penjelmaan kucingmu,aku sudah curiga dari kemarin kalau kucingmu ada bangsa jin yang maujud,"terang Ara. 
,"tapi kucingku,ku temukan siang hari..Mana mungkin ra?." 
,"iya..tapi pasti kamu temukan pada area yang gelap,cahaya matahari terhalang masuk,"jawab Ara, 
Lia terus mikir..kini dia ingat..semak semak itu di bawah pohon randu yang daunnya rimbun,dan berusia ratusan tahun. 
,"kamu benar ra,tapi apa yang harus kita lakukan?."tanya Lia 
,"kita harus mengembalikan kucing itu ke jembatan angker!." 
,"tapi kini dia berujud cewek,bagaimana caranya?." 
,"jika kita dekati,dia akan maujud kembali menjadi kucing,"jawab Ara. 
Mereka bertiga sampai ke dapur,mata ketiganya memandang kucing yang lagi tertidur pulas. 
Lia ama Ana memberi isyarat agar Ara yang membawa kucing itu sambil bergidik ngeri. 
Ara tersenyum,lalu mengangkat kucing itu. 
Mereka sampai ke jembatan angker,Ara meletakkan kucing itu di pagar jembatan. 
Sedikit ngacir mereka pergi,tapi mereka mendengar suara meongan yang bikin sakit telinga 
,"apa yang harus kita lakukan ra?."tanya Lia 
,"kita berdoa saja,"jawab Ara. 
,"berdoa mulai!."teriak Ana memimpin doa seperti di sekolah. 
Lia nyengir sebeul tapi mau ngomel takut ama setan,akhirnya mereka bertiga berdoa,berangsur angsur,meongan kucing itu melemah dan akhirnya hilang sama sekali. 
Mereka bertiga sepakat menoleh,saat tahu kucing itu sudah hilang dari pagar jembatan,membuat ketiganya mengambil langkah seribu.

 

Wanita Jelmaan Kucing Lia sudah tiga kali melihat cewek itu di jembatan akhirnya dia memberanikan diri untuk bertanya walau tidak di jawab,cewek itu hilang di pikir Lia bunuh diri karena cinta. Dia sudah berusaha mencari tetap tidak ada akhirnya dia memutuskan bertanya pada pemilik warung dan katanya ada cewek bunuh diri di jembatan itu. Lia menemukan kucing hitam legam di sebuah kebun kosong. Kucing itu mencakar Ana karena di katain jelek bikin Ana dendam sementara Ara merasa ada yang aneh dengan kucing Lia. Malam Ana ke rumah Lia mau membuang kucing hitam itu tapi ternyata kucing itu berubah menjadi cewek berbaju hitam,Lia dan Ara yang datang nyamperin Ana nggak kalah terkejutnya.cewek itu sama seperti yang Lia lihat di jembatan dan kata Ara dia udah curiga kalau kucing Lia jin yang maujud. Akhirnya mereka bertiga mengembalikan kucing itu ke jembatan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience