Chapter 40 Berkunjung Ke Merak Abang
Daun daun berguguran bersamaan angin menderu,dua pendekar lagi bersilat saling serang,tapi serangan terakhir yaitu dorongan maut bikin pendekar wanita pemenang terkejut,dia melihat musuhnya tersedot ke dalam batu itu.
Ternyata pendekar itu hanya perumpaan..he,yang sedang bertengkar adalah Ken sama Lia,bersilat maksudnye bersilat lidah.
Arya yang tadi mencoba melerai Lia sama Ken hanya bengong..Dia memandang Lia yang tak kalah bengong,wajahnya tampak gusar di bawah sinar bulan,dia ingat tadi janjian sama Ken untuk bertemu di sini pada malam ini..ken nyemprot Lia agar memberitahu sahabatnya agar tidak mendekati Arya.
Sedang Lia balik ngemeng,barang curian wajar kembali ama pemiliknya,tapi Lia pastiin pemiliknya udah nggak butuh jadi mau di buang ke tempat sampah,udah rusak.
Arya yang membututi Ken secara diam diam hingga menyaksikan peristiwa ini,ingin rasanya menggampar muka Lia.Tapi dia tahan..dia tidak mau semakin
menyakiti Ara jika dia bertengkar dengan Lia.
,"ara..aku masih sangat mencintaimu!."bisik hatinya bersamaan dia melihat Ara,Ana sama pak Irwan menuju kemari.
Lia memegang tangan Ara,dia histeris
,"ken..hilang..waktu tubuhnya menyentuh batu itu ra!."seru Lia panik
,"batu itu lia,kau apakan ken?."
,"kami bertengkar,aku dorong dia dan dia wussh..hilang!."
Ara mengangguk,lalu menoleh dan berkata
,"pak irwan dan kak arya..batu ini adalah pintu dimensi lain,ken tersedot ke dimensi lain..Aku bersama Lia dan Ana akan mencarinya,aku mohon bapak sama kak arya tunggu di sini."ucap Ara.
,"tidak ara..ken,kekasihku..aku ikut mencari,aku harus memastikan ken selamat!."
Lia mendengus kesal
,"alasan agar deket deket ara,kau ajak atau tidak dia,pokoknya aku ikut!."teriak Lia kuenceng bener
,"sudah begini saja,kita bagi tugas,ara,lia dan arya cari ken ke alam gaib sedang aku dan ana akan tunggu di sini,"ucap Irwan menengahi.
Mereka bertiga mengangguk cuma Ana yang geleng geleng kepala ogah di tinggal sendiri sama pak Irwan.Tapi apalah daya..Ara sudah menapuk tangannya ke atas batu yang langsung berbunyi cluek membentuk bundaran seperti pusaran air.
,"kalian siap?."tanya Ara keduanya mengangguk,Ara melompat di ikuti Arya dan Lia sedang Ana mau melompat tapi kedua lengannya di cekal Irwan.
Setelah pusaran hilang,baru Irwan melepaskan tangannya.
Dia menghela napas lega,terus nyengir kuda.
,"ya tuhan..aku harus berduaan dengan ana,apa yang harus ku lakukan,"bisik hatinya
,"na..ayo ikut bapak ke kantor,di sini gelap banyak nyamuk,"ucap Irwan memegang tangan Ana agar ikut dia ke atas.Ana yang lagi sebel manut aja.
Sesampainya di atas,Irwan membuka ruang kantor..mata Ana membelalak..dia akan berdua duaan sama pak Irwan di kantor.Takut juga sih tapi pak Irwan sebenarnya nggak ngapa ngapa cenderung ngomel doang.
,"kau bisa tidur tiduran di sofa..pak irwan buat minuman dulu ya..kamu mau teh apa kopi?."
,"teh boleh..yang buat nahan ngantuk apa sih pak?."tanya Ana
,"kalau itu kopi,sip..kalau begitu buat kopi dua,kau tunggu di sini,jangan kemana mana!."perintah pak Irwan,Ana mengangguk.
Mereka tiba sebuah gunung batu abu abu bersemburat kemerahan dengan tanaman pohon cemara.
Ada gelembung warna merah ada di sekitar mereka.
,"ara..di sana ada sungai!,"seru Lia.
Mereka ke sana,sungai itu berwarna hijau kebiru biruan dengan tebing terbuat dari dinding batu berlapis lapis dan di kitari pohon pohon,kunang kunang bertebaran.
,"kita kemana ra?."tanya Arya yang berandai andai,seandainya hanya ada dia dan Ara di sini tidak pakai Nini pelet,pasti betapa romantisnya.
,"kita ke sana,ada gundukan batu yang di tumbuhi tumbuhan warna warni,mungkin di sana karena penguasanya adalah panglima merak,"ucap Ara yang mendapat informasi tentang kerajaan gaib Merak Abang dari Rana Purbaya.
Mereka sampai di sana,rumput hijau mengitari gunung batu dan butiran putih seperti kapas turun dari langit.
Tiba tiba mereka di kejutkan oleh sosok beruang yang sangat besar.
Mereka merasa hidupnya sudah berakhir bersamaan dengan loncatan beruang hitam itu.Dalam sekejap tubuhnya akan di koyak koyak tanpa ada yang mengetahui apalagi menolongnya.
Tidak ada ruang untuk mengelak dari terkaman beruang raksasa yang biasanya hanya di lihatnya di TV.
menjeritpun rasanya percuma karena tidak mungkin
ada yang bisa mendengar.Kini semuanya merasa sedikit tenang.Memejamkan mata,pasrah dan memohon ampunan pada tuhan.Lima detik berlalu,tidak ada
kejadian apapun.satu menit berlalu,belum juga ada terkaman itu.Atau mereka sebenarnya sudah mati?."pikir mereka.Perlahan semua membuka mata,spontan
mereka memekik ketika melihat seseorang sudah berdiri di depannya.
,"siapa kau?."tanya Ara antara kaget bercampur senang karena mengetahui dirinya masih hidup.
,"saya mawar sari,selamat datang tuan putri, "
suaranya begitu lembut.Ara merasa terkejut sehingga mendorong punggungnya ke belakang,tentu bukan karena suara itu tapi panggilan.
,"siapa yang kau panggil tuan putri?."tanya Ara.
,"kau tuan putri teratai,"
Ara nyengir,sedang Lia memelototi Ara seakan akan mau berteriak,"siapa kamu ara?."sedang Arya kini sadar,dia tidak pernah mengenal Ara benar benar ,siapa dia?."
,"tunggu,kemana beruang tadi?,"mengapa aku tidak mendengar perginya?."Ara seperti orang yang baru tersadar,ia sempat menoleh ke sekitar tempat itu,namun yang di carinya tidak ada.
Mawar sari tersenyum.Manis sekali,Ara merasa sedikit tenang.
Namun sesaat kemudian dia menjerit sekuat,"Huaaahh,,!!!"
Senyum manis Mawar Sari sudah lenyap.Bukan hanya senyumnya,namun juga tubuh
mungilnya,berganti beruang yang sangat besar.
,"mengapa kamu takut?."tanya beruang itu.
Karuan Ara semakin panik.Tubuhnya bergetar,rupanya yang di hadapi beruang siluman.Ara sampai terjatuh saking paniknya.Begitu pula Lia dan Arya tidak
kalah panik.
,"tolong,jangan siksa aku!."jerit Ara
,"kami tidak pernah menyiksa manusia,apalagi yang tidak bersalah,saya di tugasi panglima Merak untuk menjemputmu,"kata beruang itu.
,"tidak..tidak!."aku tidak mau mati di sini,aku mau mati di alamku!."teriak Ara,Lia yang ketakutan hanya memegang bahu Ara.Sedang Arya memasang kuda
kuda,pokoknya berjuang sampai titik penghabisan.
,"coba perhatikan baik baik.Apakah kau sudah tidak mengenalinya lagi?."perlahan mata Ara bergerak memandang daun bergambar Kenanga.
,"di mana kenanga?."
,"dia di tempat perlindungan pangeran merak,aku di suruh di sini menjemput tuan puteri,"
Ara memandang Arya sama Lia,keduanya mengangguk
,"baiklah,tapi apakah kenanga baik baik saja?."
,"dia baik baik saja!."karena itu panglima merak menyuruh saya menjemput tuan puteri kemari,tapi panglima belum bisa bertemu sore ini,"
,"kapan dia akan datang?."potong Ara tak sabar
,"nanti malam,"
",kami siap?."bawa kami ke istana panglima,"Ara memutuskan tapi sebelumnya dia meminta persetujuan sama Arya dan Lia.
Mawar Sari menarik tangan Ara yang menarik tangan Lia yang menarik tangan Arya memasuki gundukan batu.
Mereka di bawa ke sebuah kamar yang benar benar tidak ada pintu dan jendelanya,tertutup rapat oleh dinding batu.
Tapi bisa bernapas.Mereka di hidangkan makanan yang sangat mengundang selera seperti nasi,ayam
bakar,daging rusa,sayur labu dan makanan lainnya.Tapi yang menarik perhatian Ara adalah buah buahan yang di hidangkan di atas meja kecil,di antaranya buah bulat berwarna kuning kemerahan.Kulitnya cukup tebal namun empuk.Seperti buah manggis.Namun tidak ada yang berani menyentuh makanan dari alam gaib,mereka takut jadi penunggu alam gaib untuk selamanya.
Semua yang di sini tidak tahu apa apa sudah sore atau malam,kalau tadi waktu masuk kamar ini masih sore.
Tiba tiba di luar kamar terdengar seperti suara orang ribut ribut.Mereka tidak tahu bagaimana cara melihatnya.Karena tertutup rapat,namun mengapa
suara dari luar itu bisa mereka dengar?."
Ara teringat bagaimana cara Mawar Sari membawanya masuk ke ruangan ini.
Perlahan Ara mendekati dinding batu dan mendorong badannya .Tidak bisa tembus.Ara menekannya lebih keras lagi.Namun dinding itu tetap kokoh
berdiri dan kini badannya terasa sakit karena bergesekkan dengan dinding batu.Tiba tiba ada yang memegang pundaknya.
,"ara..Pasti ada cara lain,jika suara itu bisa masuk ke sini,berarti ada celah yang bisa di masuki udara,tapi di sebelah mana?."Arya mengedarkan pandangannya ke segala arah dan sampai lelah ia tidak menemukan adanya celah yang di inginkan.
Melihat tangan Arya udah mulai perang gerilya,Lia menarik sahabatnya sambil mempelototi Arya.
,"brakkk!."
tiba tiba terdengar suara benturan sangat keras.Dinding batu sampai bergetar.Bukan hanya bergetar,namun ada yang runtuh.Suaranya sangat jelas.Namun di bagian mana?."Ara semakin kebingungan.Kini ia mulai di
hantui rasa ketakutan.Andai dinding ini runtuh,pasti dirinya sama temannya akan terkubur hidup hidup di sini,Ara tidak mau mati dengan cara seperti ini,jerit hatinya.
.Apakah ada makhluk gaib yang datang dan saat ini tengah mengamuk?."
,"cepat keluar!."ujar seseorang yang tiba tiba sudah berada dalam ruangan itu.
,"ada orang menyerang kita."lanjutnya.
,"kamu mawar sari?."
,"aku purnama sari,"sahutnya,membuat ketiga murid pak Irwan memandang bergerak dari kaki hingga wajah cewek di depannya namun mereka tidak
menemukan perbedaan antara keduanya.
,"di mata manusia,kami memang mirip semua,sulit membedakan antara satu putri dengan putri lainnya ..,"
,"kami?jadi semua ada berapa orang yang memiliki tubuh dan rupa kembar?."
,"jumlah kami 3..,"tapi semua itu tidak penting,sekarang kalian harus pergi dulu,teman kalian sudah menunggu di luar,dan panglima merak mohon maaf tidak bisa menemui karena ada serangan dari luar!."
,"pegang tanganku,"perintah Purnama Sari.
Ara meraih tangan mungil itu dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya meraih tangan Lia.Namun sebelum Ara berpikir lebih jauh.
Purnama Sari sudah menariknya untuk menerobos dinding batu.Dalam sekejap mereka sudah berada di luar ruangan.Rupanya masih tengah malam.Pelataran gundukan batu cukup terang karena di sekitarnya hanya ada hamparan rumput sehingga sinar cahaya bulan tidak terhalang.
Ara benar benar kaget,dia melihat Ken di samping Putri yang mirip Purnama sari
,"saya pandan sari,saya yang akan mengantar tuan putri ke alam nyata,"ucapnya sementara Ken berlari memeluk Arya,Ara membuang muka sedang Arya segera melepaskan pelukannya,
,"malu..banyak orang,"bisiknya di telinga Ken.
,"apa yang sebenarnya terjadi?."tanya Ara menutupi rasa cemburu di hatinya.
,"kami di serang sama dukun yang jatuh cinta sama mawar sari,dia menyerang gundukan batu hijau di belakang kalian hingga runtuh,"
Ara kembali mengangguk,kini ia mulai mengerti situasi yang tengah di hadapi kerajaan Merak abang ini.Rupanya suara dinding yang runtuh itu berasal dari gundukan di belakangnya.
,"kalian siap?."tanya pandan sari,keempatnya mengangguk.
Pandan Sari menjentikkan jarinya ke udara,tak berapa lama terbentuk pusaran air,mereka tersedot ke dalam pusaran itu,setelah berputar beberapa lama
mereka terlempar ke suatu tempat.
,"brukk!."
mereka berempat memandang sekelilingnya,saat tahu di belakang sekolahnya,Ara berpelukan dengan Lia.Mereka tampak bahagia,Arya memandangnya dengan senyuman
.,"aku bersyukur tuhan,ara memang kehilangan aku,tapi dia punya sahabat yang menyayanginya,"
Ken memandang Arya,dia kadang ingin menangis,kehilangan cinta sahabat tapi mendapat cinta fatamorgana dari Arya Karmapala,dia kadang nggak yakin kalau dia menempati hati Arya,jangan jangan dia hanya bayang bayang Ara.
Berkunjung Ke Merak Abang Lia dan Ken bertengkar hingga Ken terbawa ke alam gaib membuat Ara,Lia dan Arya menyusulnya,ternyata mereka di kerajaan gaib Merak Abang dan di sana Lia di panggil tuan putri,mereka akhirnya keluar dari alam gaib bersamaan Merak Abang menghadapi serangan dari dukun yang jatuh cinta sama penghuni kerajaan ini.Aya aya wae.
Share this novel