CHAPTER 36 TOKO ANGKER

Horror & Thriller Series 3716

Chapter 36 Toko Angker

Jika ada yang bertanya kenapa Ara hoby sekali pergi travelling ke tempat tempat di alam gaib?."apa yang di cari?Ara menjawab,Ara mencari kisah untuk 
di ceritakan,untuk memberikan suatu pengalaman dan petualangan sarat makna agar kita belajar dan memahami,bahwa kita tak hidup sendirian di dunia 
ini.Bahkan agama saja mengajarkan bahwa ada makhluk lain kasat mata bernama jin,iblis,malaikat dll.Bahkan kita sendiri saja ada bagian gaib yang bernama ruh.Tubuh jasmani ini takkan hidup tanpa ruh itu.Itulah mengapa 
kita tak dapat memungkiri bahwa ada alam gaib di sisi alam nyata ini. 
Seperti sore ini AB Flower pergi ke toko yang menempati bangunan Belanda yang di bangun tahun 1700-an,sewaktu di buat bangunan berwarna cokelat baik 
dinding maupun genting dengan kusen jendela putih yang lebar dengan kaca besarnya.Karena ini bangunan dari jaman Belanda,ada cerobong asap dari batu 
bata di kamar belakang. 
Di fungsikan untuk bangunan rumah tapi karena sering berpindah pemilik,pernah di jadikan losmen murah,tempat kost kostan dan terakhir toko kebutuhan sehari hari yang sering di sebut warga sebagai toko cokelat. 
Ana memilih sabun ama matanya celiling ke sana kemari 
,"sandal yang di promosikan ari wibowo ada di sana na,enggak di sini,"sindir Lia. 
,"ogah..mahal,mending palsunya di pasar banyak,"jawab Ana 
,"gila lo na,cintamu ama ari wibowo benar benar setipis kulit ari,cintamu emang nggak seperti lagunya vety vera ,setinggi himalaya,sedalam lautan!."maki Lia 
,"lia..begini begini aku pintar ilmu ekonomi,baru gebetan kalau udah jadian jangankan produk yang dia iklankan,pabriknya aku beli kalau ada duwit," 
,"beli pabrik,kayak kamu anaknya sudono salim,"ucap Lia monyongin bibirnya sementara itu Ara tiba tiba tengkuknya terasa dingin,dia merasa ada seseorang mengawasinya..di belakangnya ada siluet orang memakai jubah warna merah. 
,"lia..ana,di mana kalian!."panggil Ara,mereka langsung datang 
,"ada apa ra?."tanya Lia 
,"aku kok merasa ada yang aneh di sini,"ucap Ara. 
,"iya ra!."aku juga merasa ada yang ngawasin kita,"tambah Ana 
,"tenang aja ra,di sini nggak serem kok..tempatnya indah..lihat arsitekturnya,semuanya asli belum ada yang di ganti kecuali karpetnya mungkin!,"seru Lia enggak percaya 
,"iya deh,tapi hari mendekati malam,kita harus cepat pulang..jam setengah enam nanti toko tutup,aku takut,"ucap Ara 
,"takut sama apa?."tanya Lia. 
,"nggak tahu,perasaan aku nggak enak,nih," jawabnya sembari melihat ke kiri,kanan,atas dan bawah.Dari sorot matanya Ara terlihat panik hanya saja dia menyembunyikannya. 
Lia menepuk pundaknya pelan,agar Ara tenang sedikit. 
,"lia aku juga takut!."teriak Ana mendekati kedua sahabatnya 
,"terus kamu mau apa?."tanya Lia 
,"aku juga takut,merasa di awasi orang terus!," 
,"oke an..aku tahu kok yang ngawasi kamu!."jawabnya dengan mimik senang 
,"yang bener siapa?." 
Lia tertawa kecil 
,"pemilik toko ini,takut kamu ngutil,habis tampangmu kayak dompet tanggung bulan,"ledek Lia 
Ana melirik sebel sedang Ara hanya geleng geleng kepala. 
Saat seperti itu tiba tiba toko ini berubah menjadi hutan hijau berkabut dengan tetesan air seperti hujan..membuat mata ketiganya perih dan kepala 
mereka tiba tiba pusing,lemas tak bertenaga lalu pett semua hitam,mereka sudah tak ingat apa apa. 
Saat mereka terbangun,ketiganya kaget..mereka di bawah tumpukan kardus bekas di pojok toko ini. 
,"ra..kita sepertinya ada di dalam toko,jam berapa ini?. 
,"entahlah lia,jam biasanya ada di belakang kasir kita kesana,tapi sepertinya sudah malam karena toko ini sudah tutup,tidak terlihat aktivitas jual beli,"jawab Ara. 
,"kamu benar,kalau begitu kita ke sana,"ajak Lia 
,"tapi kakiku masih lemas,sabar deh lia..ara,"ucap Ana 
,"ya udah..kalau begitu kita pergi dulu!."seru Lia 
,"kalian pergi dulu saja sana,"jawab Ana 
,"hah..tumben kamu berani na,"sindir Lia 
,"tunggu lia,kita tunggu dulu ana,"kata Ara. 
Tak berapa lama,Lia mengambil keputusan 
,"aku ke kasir dulu,"ucapnya berdiri lalu berlari pergi 
,"aku ikut,"Ara berdiri yang di ikuti Ana. 
,"hah?ngapain?kamu takut sendiri!."ledek Lia 
,"iya sih,bersama kalian aku merasa aman daripada di jahili setan."Ana menjawab. 
,"oke deh..Yuk!."akhirnya mereka melangkahkan kaki menuju ke kasir.
Dinding toko di beri hiasan dengan ornamen ornamen yang indah. Lantainya di lapisi karpet cokelat yang mewah,hayalan Ara melambung ke masa saat para baron masih tinggal di sini,rumah yang mewah pada masanya. 
Siapapun yang tinggal di sini sudah pasti bangsawan kaya yang patut tinggal di rumah mewah. 
,"ra..lia,tahu nggak?."di sini gosipnya sering terdengar tangisan perempuan dan penampakan baron berjubah merah,"bisik Ana. 
,"hah??."Lia menjerit 
,"gila kamu,An..kita harus keluar,"ucap Lia setengah berlari menuju pintu GUBRAAK!! 
,"ADUUUUH!!,"Lia kesakitan,menabrak pintu 
,"ya ampuuun..lia!,"seru Ara. 
,"tadi nyuruh kita tenang,sekarang dia panik seperti kuda mau melahirkan!,"ledek Ana sementara Ara melihat jam dinding yang sekarang menunjukkan pukul 09.00 WIB.
,"sudah jam sembilan malam,"gumam Ara bersama 
KLIK ,tiba tiba lampu mati.Lebih tepatnya di matikan dengan sengaja karena lampu teras tidak mati. 
Ara mengambil senter kecil dari tasnya dan menyalakannya agar terang 
,"ra..ra..,"Ana gemetaran 
,"kita harus keluar yuk..aku takuuuuut..,"tambahnya lagi 
,"iya na,lia..kita cari pintu belakang,tapi ayo jalan pelan pelan..hati hati terpeleset..,"bimbing Ara. 
mereka berjalan dengan pelan karena bangunan itu gelap?Hanya mengandalkan cahaya minim dari luar toko karena senter Ara habis baterainya. 
Tiba tiba feeling Ara merasa tak enak.Entah kenapa ada sesuatu perasaan yang diam diam mengendap masuk ke hati dan pikiran,perasaan itu seperti mendung hitam yang datang dalam keheningan ke tempat yang cerah dan tahu tahu menurunkan hujan,apalagi perasaan takut apalagi takut kehilangan cinta kekasih bisa seperti lagu masa kini,"cinta bisa membunuhku." 
Rasa takut memang menular seperti tertawa karena itu Ara berusaha menyembunyikan rasa takutnya,dia nggak mau imagenya luntur seperti baju 
murah meriah yang di obral di pasar sepuluh ribu tiga,dulu lo tahun 90-an,Ara tak mau tak terlihat keren di depan teman temannya. 
,"sial..pintu belakang di kunci!,"seru Lia 
,"terus kita kemana ar?."tanya Ana mulai mewek. 
,"bagaimana kalau kita cari duplikat kunci di laci kasir,siapa tahu ada,"usul Ara 
,"kamu benar ra,"ucap Lia kembali melangkahkan kaki ke ruang toko dari gudang penyimpanan,suasananya sangat seram.
Auranya saja sudah tak enak di rasakan,rasa takut semakin memeluk pikiran mereka,mencengkeram dengan erat enggan melepaskan. 
DREETTT 
tiba tiba suara derit pintu pembatas terdengar 
,"suara apa itu??."Ana dan Lia keduanya menjerit bersamaan 
,"ssst,"Ara menyuruhnya diam tak berisik. 
,"aku takut ra,"Ana menggandeng tangan Ara,dia ketakutan luar biasa seperti mau menangis. 
,"aku juga takut ra,"kata Lia 
,"masa kamu takut lia,aku nggak percaya..," 
,"sumpah,na..aku takut."Lia menahan tangis juga. 
Tiba tiba sudut mata kanan Ara menangkap sekelebat bayangan putih yang melintas di pintu pembatas antara ruang toko dan ruang gudang,dan tak cuma 
Ara yang lihat..Ana sama Lia juga,bersamaan mereka bertanya 
,"ar..apaan itu??mereka menunjuk ke pintu pembatas 
Ara menggeleng. 
Lia mencubit Ana 
,"iih sakit lia..,"Ana berusaha melepaskan tangannya dari cubitan Lia 
,"apaan sih?."kini giliran Ara di cubit Lia 
,"kita tidak mimpi ternyata,ini kenyataan!."teriak Lia histeris 
,"sstt..berisik amat sih,"kata Ara 
,"apaan itu?."tunjuk Ana pada sosok bayangan besar yang berdiri agak jauh di depan mereka,bayangan itu terlihat jelas karena adanya penyinaran dari luar toko. 
,"ra..,"Ana tiba tiba lemas,dia seperti pingsan tapi setengah sadar. 
,"na..na..,"Ara menepuk nepuk pipi Ana 
,"ana..jangan pingsan,"ucap Ara berusaha menahan beban tubuh Ana yang berat 
,"iya na,nanti kamu merepotkan,ku tinggal di sini saja kamu!,"ancam Lia 
,"iya..!."ucapan Lia membikin Ana langsung bangun dengan cepat. 
Dan melangkah dalam gelap 
melanjutkan perjalanan ke pintu masuk,suasana masih sangat gelap. 
Ara sebenarnya takut kalau Ana belum sadar sepenuhnya,terlihat dari tubuhnya lemas seperti tak bertenaga. 
Mata Ara melirik kiri dan kanan. 
,"kau bisa berjalan sendiri khan an?."tanya Ara khawatir 
,"pelan pelan saja an."tambah Lia yang juga khawatir,bagaimanapun mereka tiga sahabat. 
,"aku cuma sedikit lemas,nggak papa kok!." 
Sampai di depan kasir,ada sosok mengenakan jubah merah,melewati mereka,saat ini wajahnya bisa di lihat dengan jelas,berwajah Eropa,lumayan tampan tapi 
sayang setan dan sedetik kemudian sosok itu hilang GLEK 
Tiba tiba pintu terbuka dan ada sesosok orang di luar 
,"kalian keluarlah,tapi jangan ceritakan apa yang kalian alami barusan!,"serunya,ketiganya masih melongo..tapi lalu tersenyum riang karena itu bapak pemilik toko. 
Saat mereka berlari ke arah pintu,tiba tiba terdengar suara tangisan,mereka enggan menengok tapi leher sepertinya bertindak spontanitas. 
Mereka ke belakang. 
,"ada hantu bergaun putih duduk dilantai. 
,"huhuhu..hu hu hu..sosok itu menangis sedih.Ketiganya berlari kencang melewati bapak pemilik toko yang senyum senyum nggak jelas 
,"ara memang tambah cantik kalau ketakutan,"gumamnya lirih. 
Mata ketiganya hampir tak percaya karena ada pemilik toko ada di depan rumahnya yang memang berjarak 100 meter dari rumahnya. 
,"ah..ah!."teriak Ana sama Lia,kembali ngacir sedang Ara menoleh ke toko,di depan toko ada Rana Purbaya yang melempar senyum manisnya Ara balas 
tersenyum,dia kini mengerti bahwa Rana yang menolongnya dan menyamar menjadi pemilik toko.

 

Toko Angker AB Flower pergi ke toko dengan bangunan tempo dulu.mereka asyik memilih barang tapi Ara seperti merasa ada yang mengawasi. Saat tiba tiba suasana toko berubah menjadi hutan belantara dan mereka bertiga sukses pingsannya. bangun bangun mereka berada di tumpukan dus dan menyadari sudah malam pasti toko sudah di tutup.Lia berdiri menuju ke kasir untuk melihat jam. saat gini Ana malah memberitahu rumor penampakan hantu wanita dan Baron berjubah merah bikin Lia panik.akhirnya mereka memutuskan lewat pintu belakang,ternyata di kunci padahal lampu di matikan hanya tersisa lampu teras. mereka kini menuju kasir siapa tahu di sana ada kunci duplikat. mereka terus di teror bayangan putih dan cowok tampan berjubah merah.untung pintu depan terbuka dan bapak pemilik toko yang datang memberitahu kalau mereka boleh pergi asal jangan bilang siapa siapa.tambah menjerit ternyata bapak pemilik toko ada di depan rumahnya.Siapa yang menolongnya?",

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience