Chapter 7 Kondangan Ke Alam Gaib.
Jam setengah sembilan malam rombongan yang di ikuti Ara dan teman teman sudah siap siap pergi.
selain Ara,ada Lia,Ana,Ken dan Kak Arya.
Hari itu malam jum,at kliwon,udara begitu cerah,di atas langit bertaburan qbintang,bulan tanggal sembilan mulai mengintip dari sebelah timur.
sopir sengaja tidak ngebut,sebab di samping waktunya masih panjang juga bisa lewat jalan pintas dengan menyeberang sungai brantas serta tidak usah repot memutar lewat jalan besar.
Jaraknya terhitung dekat,apalagi kalau lewat jalan pintas.kalau jalannya santai,paling lama membutuhkan waktu setengah jam.di samping itu,pak sopir
juga sudah hapal sekali dengan tempat yang akan di tuju.
tidak sampai setengah jam,kendaraan sudah sampai di pertigaan.
,"arya sudah sampai,mana tempat hajatan temanmu!,"
,"aku lupa bawa undangannya,daerahnya sekitar sini,"
,"bagaimana kamu arya...yang bener dong,untung aku lumaya n tahu daerah ini,"
,"mulanya kak arya,jangan pacaran melulu,yang di ingat cuma ken,dunia rasanya milik berdua..yang lainnya ngontrak!," Lia Nyolot.
,"hu..hu!,"koor anak anak bikin suasana di mobil colt diesel ini riuh.
,"lia..sudahlah!,"pokoknya kalau ada orang wayangan bisa di pastikan ya itu rumahnya,"komentar Ara.
Komentar Ara masuk akal,makanya...pak sopir terus menjalankan mobilnya berputar putar di daerah kawasan ini,sambil terus mencari suara gamelan.
Hampir semua jalan dan gang sudah di lewati oleh Ara dan rombongan.walau begitu,tetap saja mereka belum menemukan rumah yang di cari.artinya malam
itu,mereka tidak melihat ada orang atau warga yang menanggap wayang.
ketika mobil terus berputar putar dan akhirnya sampai di sungai besar,pak sopir menghentikan mobilnya.Ia menunggu orang lewat, berharap...siapa tahu bisa jadi penunjuk jalan menuju rumah yang mereka cari,pikirnya.
perasaan tak enak menghinggapi Ara..tubuhnya terasa dingin...bersamaan terdengar sayup sayup suara gamelan.
,"nah,itu pasti rumah hajatan yang kita cari...!,"katanya,yang lainpun mengiyakan,sambil meraih nafas lega.
pak sopir kembali menjalankan mobilnya untuk mencari sumber suara itu.kira kira empat ratus meter,mereka memang sudah sampai di sebuah desa yang sepertinya ada keramaian.di salah satu rumah yang lumayan besar mereka juga melihat perhelatan hajatan yang sangat meriah.
,"arya,apa benar ini rumah yang kita cari?,"tanya Pak Sopir.
,"mungkin saja!,"jawab Arya.
,"lho kok mungkin?."protes Pak sopir
,"rumahnya kok mewah sekali..padahal setahuku dia sampai tidak sekolah lagi sejak SD karena keterbatasan dana,"jawab Arya.
,"siapa tahu dia sukses bekerja ke luar negeri..sekarang lagi musim,"usul Ara,Ken terlihat tidak senang..maklum saingan berat.
,"aku setuju ara..kalau begitu ayo kita turun!,"ajak Arya.
merekapun segera turun meninggalkan mobil yang di parkir pak sopir di sebuah sudut yang agak sepi.
,"aduh!,"seru Ara seperti ada kekuatan gaib menghalangi langkahnya.
,"ada apa ar?,"tanya lia
,"kepalaku pusing..aku di mobil saja," gumam Ara kebingungan,apa yang terjadi pada dirinya.
Lia melirik Ken yang gelendotan sama Arya,dia sebel berat..ini biang kerok pakai nyalain api aja..kalau hamdam ATT termiskin di dunia untuk Lia Arya
terjelek di dunia..tapi bagi Ara dia the first love.
,"an..pergilah..wakili aku sama ara..biar kami di sini saja,"
,"ya udah lia,istirahat di sini kalian..kami tidak lama,mungkin ara mabuk!,"perintah pak sopir.
tiba tiba Arya datang dan memegang tangan Ara.mata mereka berpandangan..Ara menemukan kekhawatiran di bola matanya.sadar harga dirinya,cewek ini menepis tangan Arya.
,"kalian cepat pergi,aku baik baik saja..lia akan menjagaku!,"
Rumah itu terlihat jelas di terangi sinar lampu.kursi yang ada di tenda juga penuh tamu undangan.tamu itu terlihat asyik memperhatikan wayang kulit yang baru saja di mulai.
merekapun cepat cepat masuk rumah yang punya hajat.
sementara Lia menemani Ara di dalam mobil..kedua mata Ara dan Lia terasa amat mengantuk,sebentar kemudian,mereka mendengkur.
entah sudah berapa jam lamanya Ara dan Lia memasuki alam mimpi.
mereka baru terbangun setelah mendengar suara burung hantu yang tidak jauh dari mobil yang di parkir di tempat agak sepi.
Lia melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan.sudah jam satu pagi.tetapi yang membuat keduanya heran,suara gamelan yang tadinya jelas terdengar,sekarang tiba tiba tidak terdengar sama sekali.sinar dari rumah yang punya hajat juga tidak tampak kelihatan lagi.sekarang keadaan di
sekelilingnya berubah jadi gelap gulita.
,"apa mungkin pagelaran wayangnya sudah bubar lia,"tanya Ara.
Ara dan Lia keluar dari mobil,dengan penerangan dari senter baterai dua ,mereka melihat ke sana kemari dan matanya terus mencari teman temannya.tetapi yang di cari tidak kelihatan batang hidungnya.
,"ra..ini bagaimana?,"tanya Lia panik
,"mungkin mereka jalan jalan, kita cari warung kopi terdekat,"
,"dari wajah kalian,bukan orang desa ini,kalian dari mana,malam malam kok datang ke sini!,"tanya pemilik warung seorang pria setengah umur.
,"kita menghadiri hajatan teman,karena ara sakit,saya menemani..mereka masuk ke tempat hajatan dan menonton wayang,"tetapi aneh,kok sudah sepi ya?,"apa wayangnya sudah bubar pak?,"
Si pemilik warung sepertinya terkejut.beberapa orang kebetulan berada di warung tersebut juga menunjukkan ekspresi yang sama.
,"wah,rupanya teman temanmu sudah salah masuk tempat hajat,mereka mendatangi pesta yang mbaureksa kebun suwung dekat sungai,"komentar pria paruh baya pemilik warung itu.
,"maksudnya?,"
,"begini nduk,setiap malam jum,at kliwon yang mbaureksa itu wayangan.suara gamelannya terdengar sampai jauh,tetapi wujudnya tidak ada.bagi warga sini hal tidak mengherankan lagi,"komentar si pemilik warung.
Bulu kuduk Ara dan Lia berdiri meremang,jantungnya berdegup tak karuan.
,"kalau begini,terus bagaimana nasib teman temanku?,"tanya Ara panik.
,"kalau memang harus ada tumbal,lia usulkan ken sama kak arya,yang lainnya selamat,"tambah Lia.
,"tenang..kita kesana!,"kata salah seorang pengunjung warung yang ikut terlibat dalam obrolan itu.
Selanjutnya Ara,Lia bersama sama orang orang yang ada di warung berangkat menuju tanah suwung yang di percaya sangat angker itu.
Mereka lalu menemukan teman teman Ara itu sedang tertidur pulas di bawah pohon beringin yang sudah berumur ratusan tahun. ketika di bangunkan,teman teman semuanya merasa heran,sebab mereka sebelumnya merasa seperti menonton wayang betulan.
,"perasaan aku tadi tertidur di kursi tamu,"curhat Ken yang di benarkan juga oleh semuanya.
setelah semua di temukan selamat,pak sopir segera mengajak anak anak pulang dan tidak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada warga yang membantu mencari Arya dan kawan kawannya.
Akhirnya,mereka sampai di desa ketika hari sudah siang.di sambut raut muka khawatir orang tua mereka.
dan di wakili pak sopir..mereka menceritakan hal hal yang tak masuk akal namun itu benar benar terjadi.
Kondangan Ke Alam Gaib Ara,Arya,Lia,Ana dan Ken berangkat ke pernikahan teman SD nya menyewa mobil rental tapi Arya lupa alamatnya karena undangannya tertinggal membuat Lia bete berat untung Ara ada ide.kini mereka mencari keramaian dan di sebuah rumah mewah yang ada hajatan,sebenarnya Arya ragu karena yang akan menikah dulu miskin tapi kini jadi TKI mungkin sudah berhasil merubah nasib. Semua masuk kecuali Ara seakan ada pagar gaib,akhirnya dia nunggu di mobil dengan alasan sakit di temani Lia.saat bangun dari tidur tempat di sana sudah sepi?," Di mana teman temannya.mereka bertanya ke warung terdekat ternyata penghuni kebun suwung dekat sungai sedang melaksanakan pesta.kalau orang sekitar sudah mengerti tapi biasanya menyesatkan pendatang.di bantu orang orang di warung,Ara menemukan teman temannya tertidur di bawah pohon beringin usia ratusan tahun.
Share this novel