"Baby, are you ok?" Soal Ad ketika menemani Serena di butik The Gorgeous, milik Serena Simon...
"Yeah, I'm ok." Serena melemparkan senyuman manisnya sambil mengelus tangan Ad... Serena rindu Ad... Rindu sangat... Tapi, segala kata-kata nasihat dari Shah, Papa dan Mama, perlu dititikberatkan... Banyak mata-mata yang memerhatikan mereka...
"No, you're not ok. Ad tahu... Baby bimbang, kan?"
Keluhan dilepaskan...
"Dear, Rena bukan bimbang... Cuma Rena takut, keselamatan Rena dan Ad sendiri... Ya, Rena faham, Papa Ad tak bersalah dalam hal ni... Tapi, Daddy Khai... Daddy Khai macamana?"
"Baby, please trust me... Ad tahu, Ad sedar semua tu... Please, bagi Ad masa nak perbetulkan keadaan. Ad percaya, Khai sendiri sedang cuba mencari jalan untuk menyelesaikan segala masalah yang timbul... Ad tahu, Baby, Selena risau dengan keadaan sekarang... Lagi-lagi setelah mengetahui siapa Papa Ad dan Daddy Khai... dan yang utama, Mama Baby sendiri..."
"Mama Baby kenal siapa orang yang bertanggungjawab menjadi punca dia dibuang jauh..."
"Ya, memang itu yang Rena risaukan... Tapi, Rena juga risaukan keselamatan Ad! Rena tak nak apa-apa berlaku pada Ad... Ad faham tak macamana sayangnya Rena pada Ad?" Genggaman tangannya dieratkan...
"Baby, jangan risaukan pasal Ad, ya? Ad tahu jaga diri Ad... Ad hanya risaukan Baby... Ad juga tak mahu apa-apa berlaku pada Baby, pada keluarga Baby... Ad sayangkan Baby, sayang sangat..."
"Ad..."
"Please, Ad minta sangat jangan dengar cakap sesiapa selain Ad dan ahli keluarga Baby sendiri ya... Ad akan selesaikan masalah ini... Cuma, sekarang ni, Ad nak tahu siapa punya kerja cuba memisahkan kita... Siapa yang hantar gambar dan surat ugutan tu...?" Genggaman tangannya dileraikan, setelah mendengar telefon bimbitnya berdering...
"Hello... Ya, aku..."
"Hah? Betul ke? Korang pasti, korang tak salah orang?" Berkerut dahi Ad...
"Ok... Nanti apa-apa, please roger aku..." Nampak raut wajah Ad sedikit berubah setelah mendapat panggilan itu. Talian diputuskan...
"Siapa dear?"
"Budak-budak Ad..."
"Kenapa? Apa yang berlaku...?"
"Kalau Ad cakap, Baby jangan terkejut ya...?"
"Terkejut? Kenapa pulak?"
"Orang-orang Ad dah dapat tahu siapa yang hantar gambar dan surat ugutan tu..."
"Siapa? Siapa Dear?"
"Orang suruhan Daddy Khai..."
"Hah, biar betul...? Tapi, kenapa Dear? Apa salah kita?"
"Baby, Baby... Please dengar cakap Ad... Ad pun terkejut dengar berita ni... Takpe... Bagi Ad settlekan satu persatu... Ad percaya, Khai mesti akan tahu jugak ini semua kerja Daddy dia..." Tangan Ad dikepal...
Daddy Khai dah melampau sangat... Tak cukup dulu dia dah jadikan Papa Ad mangsa keadaan, Mama Serena mangsa kebenciannya... Tak cukup lagikah apa yang telah Daddy Khai lakukan...
"Tapi, Dear... Please hati-hati ya... Rena tak nak apa-apa berlaku pada Ad... I will die if anything happen to you!" Terasa hangat di tubir matanya... Bergenang air mata Serena ketika ini...
"Baby..." Air mata Serena yang mengalir di pipi mulusnya, diusap dengan ibu jarinya...
"Baby, trust me... I'll be ok... Don't stress yourself... Please... I love you so much... Trust me, emm..." Wajah cantik Serena diusap...
"Please... smile for me..." Melihat Serena masih dengan perasaan sedihnya, Ad cuba membuatkan Serena tersenyum kembali... Senyuman Serena ibarat penawar bagi Ad... Serena cuba untuk tersenyum... Namun, terasa berat sekali... Hanya air mata yang mampu menjadi temannya ketika itu...
"Oh, Baby..." Ad menarik tubuh Serena kedalam pelukannya... Serena terus menghamburkan tangisannya... Tubuh tegap itu dipeluknya... Erat sekali...
"Shu...Shu... It's ok, Baby... It's ok... Trust me... I'll be ok..." Ad cuba memujuk Serena yang masih dengan tangisannya... Belakang Serena diusap perlahan...
"I love you so much... I'll never leave you alone..." Ad memagut bibir nipis Serena... Buat pertama kalinya, mereka bercumbuan dalam keadaan Serena menangis hiba... Ciuman terlerai apabila, Ad rasa cukup puas...
"Please don't leave me, Dear... Don't leave me... I love you too..." Serena terus mendakap tubuh tegap Ad... Pelukan semakin erat... Untung ketika itu, waktu lunch... Pembantu Serena sudah keluar dari butik... Hanya ada Serena dan Ad... Sebelum itu, sempat Serena meletakkan signage 'CLOSE' di pintu butik...
***************************
Pesanan di telefon bimbitnya, dibuka...
~Sayang, lunch dengan B, ya... B tunggu di lobi, ya... Love u~
Keluhan dilepaskan... Sudah beberapa hari mendapat MC, hari ini Selena kembali bekerja...
'Macamana aku nak jumpa Khai ni...? Aku takut ada mata-mata yang memandang...'
~Sayang, faster... I miss you...~
Selena mendongakkan kepalanya... Kelihatan Khai menghala ke arah workstationnya... Sempat Khai mengenyitkan matanya... Selena merona... Malu dengan kelakuan Khai... Bimbang ada orang yang tahu hubungan mereka...
Selena merindui wajah tampan Khai... Wajah yang sentiasa berada dalam mimpi indahnya... Namun, terbongkarnya rahsia siapa Daddy Khai dan Papa Ad, sedikit sebanyak menakutkan Selena...
~Sayang, sorry... B ada emergency call dari office Daddy... I'll see you this afternoon, after 5 ya... Love you dear~
Nafas lega ditarik... Khai tak jadi nak lunch berdua dengan Selena... Petang ni... entahlah...
"Sayang, what's wrong? You look distracted. Something bother you...?" Selena tersenyum lalu menggelengkan kepalanya... Berat rasanya hendak berkata-kata... Mereka di dalam kereta Porsche Cayyane milik Khai menghala ke Putrajaya...
"Sayang, please... Jangan macam ni... B tahu, sayang bimbangkan...?" Selena dah rasa semacam sebenarnya... Ya, dia bimbang, takut, risau dengan situasi mereka... Bagaimana hendak diluahkan, Selena sendiri tak pasti... Perasaannya berkecamuk... Mampukah mereka mengecapi kebahagiaan sendiri...
"Sayang..." Tangan Selena dicapai lalu digenggam dan dibawanya ke bibir lalu dikucup...
"Sayang, please say something... Jangan diam macam ni. Sayang buat B serba salah..." Selena masih mendiamkan dirinya. Melihat Selena senyap begini, tiba-tiba, Khai memusingkan stereng keretanya menghala ke jalan besar...
"B...?"
"B... Kita nak pergi mana...?" Soal Selena setelah melihat kereta yang dipandu Khai menghala ke highway Kuala Lumpur - Seremban...
"B!" Lengan Khai di pegang... Erat...
"B! Please stop the car!" Khai masih dengan dirinya... Marahlah tu!
"B, sayang... Please... Tell me, where are we going dear...? Please sayang, answer me! B?" Semakin bergetar suara Selena. Selena sudah ketakutan melihat sisi lain Khai... Air matanya bergenang sudah... Sudahnya, terdengar esakan Selena... Akhirnya Khai memperlahankan pemanduannya, apabila tangisan Selena semakin bergema di dalam kereta...
Khai memberhentikan keretanya di stesen minyak berdekatan highway... Nasib baik, cermin keretanya tinted... Wajahnya diraup... Entah kenapa, Khai jadi pemarah... Ini bukan Khai yang Selena kenali beberapa bulan ini... Bukan! Ini bukan Khairul Khaseef!
"Sayang, maafkan B. I'm so sorry. Please, jangan buat B macam ni!" Tali pinggang keledar dilepaskan... Khai mengadap Selena yang masih menangis... Sayu hatinya melihat tangisan pilu Selena...
"Sayang, I'm so sorry... Tolong, jangan buat B macam ni... B tahu sayang risau sangat, tapi B ada dengan sayang, kan? B tanya, sayang hanya mendiamkan diri je... Kenapa? Cuba terangkan pada B, apa yang sayang risaukan... Tell me?" Selena masih dengan tangisannya... Khai sudah hilang sedikit kesabarannya...
Buk! Stereng kereta dihentak... Terhinjut tubuh Selena akibat terkejut... Khai menundukkan dahinya ke stereng kereta... Melihat keadaan itu, timbul rasa bersalah... Perlahan tangan Selena menggapai tangan kekasihnya...
"B... sayang minta maaf...sayang minta maaf! Sayang takut. Sayang takut sangat. Tolong, jangan buat macam ni... B..." Khai masih tidak berganjak... Selena melepaskan tali pinggang keledarnya...
"B... Sayang minta maaf... Sayang minta maaf... Sayang minta maaf..." Berkali-kali kata-kata maaf disebut Selena... Berkali-kali jua tangan Khai digoyang-goyang... Ditarik, diciumnya berkali-kali... Walau masih dengan tangisannya yang berlagu, Selena terus memujuk Khai... Takut Selena dengan kesenyapan Khai...
Selena terus menarik tangan Khai, digoyangkan berkali-kali... Selena teus memujuk kekasihnya... Selena membetulkan kedudukannya, mengadap Khai...
"B... " Selena merapatkan tubuhnya... Didakapnya tubuh kekasihnya...
"Sayang minta maaf... Maafkan sayang... Sayang takut B tinggalkan sayang... Sayang takut B pergi jauh... Please, jangan tinggalkan sayang. Sayang sayangkan B, cintakan B. Demi Allah. B satu-satunya lelaki yang bertahta di hati sayang..." Selena masih dengan tangisan pilunya. Tubuh Khai masih di dalam pelukannya...
Akhirnya, Khai meleraikan pelukan mereka... Badannya dipusingkan mengadap Selena... Wajah sayu Selena diusap... Air mata Selena yang masih setia mengalir, diusap perlahan...
"B... Maafkan sayang..." Merah mata Khai... Khai menangis? Selena mengusap air mata Khai yang masih bersisa. Khai turut merasai kesedihannya.
"Tak... Sayang tak salah... Maafkan B... Maafkan B... B gagal nak melawan perasaan marah B... B gagal nak kawal kemarahan B... B cintakan sayang... sayangkan sayang... Please, jangan tinggalkan B... Jangan sesekali tinggalkan B..." Tubuh Selena didakap semula... Erat pelukan mereka...
"Sayang minta maaf... Sayang takkan tinggalkan B, takkan sesekali... Sayang janji... Sayang janji..." Wajah Selena dikucup berkali-kali...
"B janji, sayang... B Janji... B takkan tinggalkan Sayang!" Sekali lagi wajah Selena diusap... Kiri kanan mata, pipi Selena, dikucup sebelum berakhir di bibir mungil Selena...
Ciuman dilepaskan, setelah keduanya merasa puas bercumbu... Tersenyum lebar keduanya apabila hati semakin lapang dan tenang.
Tangisan pilu Serena dan Selena... Moga percintaan mereka terus kekal abadi... Masih ada rahsia yang belum terungkai... Apakah yang akan berlaku setelah rahsia itu terbongkar... Stay tuned... Enjoy reading...
Share this novel