Bab.24.

Fantasy Series 596

Tiga hari Fuji bersama pria senior itu mereka berada dilereng pantai yang curam.ia sudah banyak berlatih berbagai macam ilmu yang diajarkan pria senior,pagi hari Fuji bangun dan ia berlatih dengan rajin semua ilmu yang dipelajarinya.Pria senior senang karena melihat Fuji sangat cerdas,ia dapat dengan cepat memahami dan mengerti apa yang diajarkannya, belum pernah pria itu melihat orang yang secerdas Fuji.Pria senior itu juga mengajarkan ilmu memusatkan tenaga dalam ketitik yang diinginkan sesuai pikiran dan kehendak hati misalnya tenaga dalam disalurkan pada kepalan tangan maka akan menghasilkan sebuah pukulan yang dahsyat,dan ilmu melancarkan peredaran darah terutama saat tertotok oleh serangan totokkan lawan sehingga Fuji kebal dari segala totokkan aliran darah yang tersumbat.Pada saat Fuji sedang berlatih dan pria senior itu mem perhatikannya,tiba tiba pria senior itu berteriak memanggilnya"Nona kecil cepat kemari.! Fuji kaget,dan pada saat ia menghampiri pria senior.Fuji melihat pria senior seluruh badannya bersinar dan ia berkata" Nona kecil , mengapa Aku tidak dapat memegang benda disekitarku,memang saat itu pria senior tangannya sedang meraba tapi ia tidak dapat menyentuh apapun yang akan disentuhnya. Fuji melihat tubuh pria itu sudah berubah menjadi bayangan Hologram melihat kejadian itu pikiran Fuji, berfirasat bahwa pria senior akan menghilang kembali ketempat asalnya seperti kotak tempat pedang dan rompi yang dipakai, juga ia ingat saat anjing Caow caow.milik professor pramnoto waktu akan kembali kejaman modern maka Fuji cepat berkata kepadanya" Tuan ini saatnya Tuan akan kembali ketempat asalmu, tuan pendekar terima kasih atas kebaikkanmu mengajarkan ilmu silat padaku.Pria senior itu masih dapat mendengar perkataan Fuji dan ia berkata"Nona kecil,aku senang bertemu denganmu kau anak pintar aku tidak akan melupakanmu.Fujipun menjawab berkata"Aku juga tidak akanmelupakan segala kebaikkanmu tuan.Pria senior perlahan lahan menghilang sambil tersenyum dan dia melambaikan tangannya kemudian tubuhnya lenyap dari pandangan mata Fuji.

Pagi itu Fuji tinggal sendirian ditempat terpencil itu,ia berhenti berlatih silat dan mulai melihat alam sekitar berfikir bagaimana cara untuk dapat keluar pergi dari tempat itu. Fuji berdiri ditepi tebing yang sangat curam,dam melihat kebawah tebing hatinya berkata' Ow ! terlalu tinggi tebing ini tidak mungkin aku dapat melompat kebawah yang penuh dengan karang tajam.melihat situasi ditempat ia sekarang berada Fuji teringat kepada sebuah film yang berjudul Papillon diperankan oleh Artis terkenal Steve McQueen sebagai,Henri Palillon dan.juga Dustin Hoffman yang sebagai teman setia didalam tahanan dimana mereka sebagai para tahanan yang dibuang disebuah tebing gunung pinggir pantai yang sangat curam dan tak mungkin para tahanan dapat kabur untuk melarikan diri, gunung tebing itu tempat terisolir untuk para narapidana yang dihukum seumur hidup,mereka dijauhkan dari pergaulan komunitas manusia dan para tahanan yang lain. Fuji sekarang ia merasa berada didalam situasi seperti didalam film tersebut,ia memperhatikan detik detik dan menit arah angin pada gelombang ombak yang menghantam pinggir dibawah tebing Fuji ingat pada film papilon yang dimana Henri papilon dia dapat kabur melarikan diri dari tempat yang terisolir itu dengan cara membuat rakit dari tumpukkan buah kepala yang diikat secara kuat dan melemparkan rakit itu kebawah tebing, setelah henri Papillon memperhitungkan arah angin,supaya saat rakit itu jatuh tidak hancur oleh terpaan ombak yang kuat dan ganas datang bertiup dari arah angin laut Kemudian Fuji berpikir'bagaimana caranya aku dapat membuat rakit dari buah kelapa sedangkan disekitarku ini tidak ada sebatang pohon kelapa,Fuji berjalan sambil berpikir ia masuk kegua yang diluarnya ada sebuah taman tapi ia memang tidak mendapatkan sebuah pohon kepala, ditaman itu selain pohon buah buahan dan paling banyak pohon pisang ada berapa pohon karet Fuji ia mulai merenungkan adakah yang dapat aku mangfaatkan dengan pohon yang ada disini.

Kemudian Fuji duduk diatas rumput sambil melihat semua pohon didalam taman,dalam hatinya ia berseru kepada Tuhan ' Berikan hamba akal budi agar dapat keluar dari tempat terpencil ini cukup lama ia merenung ,dalam hatinya berkata 'walaupun disini banyak buah kepala untuk ku buat rakit seperti yang dilakukan Henri Papillon difilm itu tapi mungkin rakit itu akan hancur waktu kulemparkan kebawah laut yang penuh karang yang tajam.Fuji termenung dan matanya kemudian tertuju kepada pohon pisang dan kepohon karet.Fuji berdiri mulai mempunyai ide mendekati pohon karet dan mulai mengiris batang pohon dengan maksud akan menyadap getah karetnya dan ia mengambil daun pisang ia membentuk menjadi sebuah mangkuk guna menampung getah lateks dari pohon karet itu,dan memang Fuji mempunyai ide mengambil daun daun pisang disambung lembar demi lembar selain dijahit dengan serat dari batang pisang ia melabur daun pisang itu,dengan lateks getah karet yang baru disadapnya supaya daun pisang yang sudah tersambung lebar seperti helaian kain menjadi lebih kuat tidak rapuk dan tidak gampang sobek .Fuji mengambil batang pohon berukuran sedang dan membuat tali temali dari akar pohon semua dipangkas sesuai keingin dan rencananya dengan alat pedang hitam serba guna pedang itu bisa menjadi tajam setajam silet sesuai dengan yang dikehendaki Fuji sebab sidik jari tangan Fuji sudah terinstal terprogram kepada pedang dan baju rompi dalam kotak pemberian Mbah Ayu Sakti.

Kemudian dibuatnya oleh Fuji sebuah Layang gantung atau Gantole dan Fuji mengikatkan tubuh kelayang gantung gantole itu.ia mempersiapkan diri untuk terjun kearah laut ia mulai menghitung menit dan detik angin yang bertiup dari laut dan saat angin laut itu bertiup kencang mengenai dinding tebing yang ada dibelakang Fuji ia berdiri, dan angin itu berbalik dari belakang Fuji bertiup kembali kearah lautan , dan pada saat yang tepat Fuji berlari sekuat tenaga dengan Layang gantungnya mengikuti gerakkan tenaga angin balik ,dan ia melompat dari pinggir tebing kearah laut lepas, dengan cara demikian Fuji berhasil melayangkan alat layang gantung gantole membawanya terbang kearah laut terbang tinggi tertiup angin melayang dengan baik,melewati karang tajam dibawah tebing yang curam.

Angin yang kencang menerbangkan layang gantung gantole itu semakin tinggi menjauh dari pantai,Fuji telah berusaha untuk mengendalikan agar gantole itu berbalik arah menuju pantai tapi karena kekuatan angin itu sangat besar, Fuji tidak mampu mengendalikan layang gantung itu ia pasrah mengikuti arus gerakkan angin yang membawa ia melambung terbang semakin tinggi menjauh dari pantai.Detak jantungnya berdebar lebih keras sebab Fuji belum pernah berada dalam ketinggian yang dialaminya sekarang.Dan pada saat ia melayangkan pandangan kebawah laut biru yang sangat luas ia tidak melihat sebuah kapal atau perahu nelayan satupun,tiba tiba layang gantungnya oleng ia menukik kebawah Fuji merasa panik dan ternyata daun pisang yang digunakan sebagai layar gantole ada yang sobek ,ya memang sekuat kuatnya daun pisang walau telah di oles atau di labur lateks getah karet itu tidak mungkin akan sekuat kain,dan tidak akan kuat menahan dari tiupan angin yang kencang.

Layang gantung gantole melaju nukik kebawah Fuji berusaha mengendalikan agar tidak semakin sobek daun pisang itu ia meluruskan badannya sejajar alat layang gantung itu.ia melihat kebawah berharap ada pulau kecil atau mungkin ada perahu nelayan, dari kejauhan Fuji melihat ada sebuah pulau kecil dengan gerakan badannya ia berusaha supaya gantole itu bisa meluncur lebih cepat mencapai pulau kecil itu sebelum daun pisang itu semakin sobek.Fuji berhasil mempercepat laju gantolenya untuk mendekat kepulau kecil itu tapi sayang setelah mendekat ternyata itu bukanlah sebuah pulau tapi hanya tumpukkan dari berbagai sampah yang terbawa arus ombak terkumpul ditengah laut ada papan balok kayu atau mungkin pecahan dari perahu yang rusak dan sampah yang lain, hanya pada saat itu Fuji tidak melihat sampah dari bahan plastik atau sejenisnya ,dipulau sampah itu banyak burung yang bertengger beristirahat kelelahan setelah terbang dan saat gantole Fuji landing atau mendarat pada tumpukkan pulau sampah,Burung burung kaget mereka semua serentak berterbangan menjauh ketakutan melihat kehadiran benda dan manusia yang asing seolah menggangu mereka.

Fuji berdiri dengan selamat,diatas balok kayu sisa pecahan kapal perahu yang terkumpul bersama aneka sampah yang lain dipulau itu.Fuji mengimbangi badan dari oleng gerakkan ombak yang membuatnya dia terombang ambing dengan bekal ilmu yang dipelajari dari pria senior, dengan mudah dapat tetap berdiri dengan baik ia tidak tenggelam Fuji memandang sekeliling laut dengan berharap melihat kapal perahu nelayan tapi ia tidak melihat sebuah perahupun detik,menit,sejam berlalu barulah Fuji melihat berapa titik dari kejauhan yang timbul tenggelam karena gerakkan dari ombak mata Fuji berfokus ketitik itu ternyata titik itu kapal perahu nelayan tapi sayang kapal perahu tidak menuju ketempat ia berdiri.Fuji melambaikan tangan ,berteriak,tapi rupanya mereka sama sekali tidak mendengar mungkin dikarenakan arah anginnya berlawanan.

kemudian Ia berteriak kembali dengan mengerahkan tenaga dalam yang telah dipelajari dari pria senior,suara teriakan tenaga dalam menggema di permukaan air bahkan menembus kedalaman air laut.sebab Fuji sekarang mempunyai tenaga dalam yang lebih baik setelah belajar dari pria senior,dibanding waktu ia berteriak dan tertawa melawan tuan Bong.Teriakkan yang sekarang dapat merambat menerjang melawan arus angin sehingga para nelayan diatas perahunya mereka mendengar suara teriakkan itu,berapa nelayan melajukan perahunya kearah suara teriakkan Fuji setelah mereka agak mendekat melihat ada seorang wanita yang berdiri diatas tumpukkan sampah yang mengambang diatas permukaan laut dengan rambut panjang terumbai dihempuskan angin laut.Nelayan itu bukan akan menolong malah mereka ketakutan dan berbalik arah mendayung lebih cepat menjauhi Fuji heran dan berteriak"Hai !tolong beri aku menumpang perahu kalian !! Tapi para nelayan itu semakin ketakutan entah mengapa dan semakin cepat dengan dayungnya pergi meninggalkan Fuji, yang bengong heran,ia melihat kesekelilingnya mungkin ada sesuatu yang dilihat mereka sehingga sangat ketakutan dan tidak mau menolongnya dan Fuji tidak melihat siapapun hanya ada dirinya yang berdiri dipulau sampah

Fuji menenangkan diri ia menarik napas untuk mengatur peredaran darah dan melatih tenaga dalam yang diajar pria senior ia mengangkat sebelah kaki dan berdiri dengan satu kaki diatas balok kayu ia mengimbangi badan dari arus gerakkan ombak laut yang meng ayun ambingkan tubuhnya tapi tiba tiba Fuji melihat ada berapa ekor ikan lumba lumba,mendekati pulau sampah itu dengan mengeluarkan suaranya seolah tahu apa yang sedang Fuji alami,ikan lumba itu berapa kali ngegibaskan ekornya kepada Fuji ,dengan gerakan halus dan kepalanya muncul didepan Fuji sambil mengeluarkan bunyi dielusnya lumba lumba itu dan ikan lumba besar itu terus mengulangi tingkah lakunya ,Fuji menduga ikan itu mungkin akan menolong, ia mencoba naik kepada punggung ikan lumba lumba itu seperti ditempat aktrasi ikan didisney line atau di taman jaya ancol dan benar rupanya yang diperkirakan Fuji ikan lumba lumba itu langsung menggendong Fuji diiringi oleh semua kawanan lumba lumba yang lain ikan lumba itu berenang menggendong Fuji mendekati perahu nelayan yang tadi ketakutan.sehingga para nelayan bengong keheranan dengan perasaan takut melihat seorang wanita duduk diatas ikan dan diikuti puluhan lumba lumba,mereka semua terpukau terpaku dengan hati berdebar debar sebab para nelayan belum pernah melihat aktraksi seperti itu karena pada jaman purba itu belum ada taman jaya ancol Disney line ataupun semacamnya,

Saat mereka diam terbengong melihat Fuji, dan ikan lumba itu mendekati satu perahu yang ditumpangi dua nelayan seorang muda dan yang seorang lagi setengah baya.Fuji berkata kepada mereka "Hai ! Pak,Jangan takut ! aku manusia seperti kalian ,perahuku hancur tolong,ikut aku kepantai.bapak setengah baya itu tidak mengeluarkan sepatah katapun ia masih bengong dan hanya mengangguk kemudian Fuji meloncat dari punggung ikan lumba itu dengan gerakan sangat indah sebab ia sudah mempelajari ilmu meringankan tubuh dari pria senior itu hanya dalam hitungan detik ia sudah berada diatas perahu, para nelayan masih terpukau bengong,Fuji berkata lagi" Pak jangan takut boleh aku ikut kepantai.semua nelayan yang lain juga terpukau dan mereka hanya melihat dan ingin tahu apa yang akan terjadi,pada perahu nelayan yang ditumpangi Fuji,Bapak setengah baya itu ia memberanikan diri berbicara kepada Fuji"Eneng,dewi laut? Fuji menjawab"Aku wanita biasa Pak ,! perahuku hancur,aku selamat sampai di tumpukkan kayu sampah itu dan Fuji mengeluarkan,sekeping uang emas dari bekal pemberian DewiWulan.sambil berkata" ini ongkos aku menumpang perahu ini kepantai , bapak setengah baya itu sangat terkejut dan awalnya ia menolak tapi Fuji menggegamkan uang emas ketangannya dan bapa itu sangat gembira,sebab belum pernah memiliki uang emas dan hanya para bangsawan orang kaya yang mempunyai uang emas seperti yang ia terima dari Fuji, dan bersamaan waktu itu semua ikan lumba lumba mendekat perahu nelayan dengan membawa menggigit ikan dimulutnya melemparkan kedalam perahu sehingga perahu melayan itu penuh dengan ikan Semua nelayan lain kaget melihat peristiwa itu

Fuji berkata kepada ikan lumba lumba sambil mengangkat kedua tangannya" sudah cukup jangan ditambah ikannya nanti perahu ini bisa tenggelam terima kasih.dan ikan lumba seperti mengerti apa yang dibicarakan Fuji,dan mereka semua pergi menjauh dari perahu para nelayan.Fuji mengambil dayung yang tidak dipakai ia membantu mengayuh dayung menuju pantai semua nelayan yang lain mengikuti dari belakang.bapa setengah baya dan rekannya sudah merasa nyaman dan gembira mendapat tambahan ikan dari ikan lumba lumba dan sekeping uang emas kemudian ia bicara" maaf tadi kami semua takut,dan mengira eneng, Ratu Dewi laut,Fuji tersenyum "Aku manusia biasa aku tadinya bertiga bersama dengan kedua temanku tapi sekarang mereka entah selamat atau tidak.temanku laki dan perempuan mereka pendekar dari negara Tiongkok, HAH, !Pendekar dari Tiongkok kata orang muda diperahu itu Yah.! jawab Fuji.

Orang muda itu berkata " berapa hari yang lalu aku bersama dengan nelayan yang lain menyelamatkan dua orang pendekar suami istri berpakaian negri Tiongkok membawa pedang,mereka dalam keadaan pingsan,Fuji kaget dan hatinya sangat gembira mendengar keterangan orang muda itu ,pasti itu LiongSan dan LiongHwa," Kalian telah menyelamatkan mereka bagaimana dimana mereka sekarang ? ia bertanya Mereka, ,Mereka orang muda itu agak gagap...Fuji berkata mereka sehat ,? yah ,, mereka sehat,tapi mereka ditahan dipenjara .Fuji kaget " Hah ! dipenjara ditahan oleh siapa ?.tidak mungkin mereka berilmu tinggi,siapa yang dapat mengalahnya kemudian orang muda itu mengatakan" Saat kami membawanya kepantai mereka masih dalam keadaan tidak sadar dan waktu kami akan rawat mereka ,datang kelompok 'Nyai Lara melati Putih.merebut dan membawa dalam ketidak sadaran kemarkasnya dan mereka ditahan disana. "Siapa mereka itu? Mereka penguasa didaerah kami,siapapun semua penduduk yang ada dipesisir pantai harus tunduk taat kepada kelompok'Nyai lara melati putih bahkan setiap hasil ikan yang kami dapat harus diserahkan setengahnya untuk kelompok itu,kalau kami tidak memberi mereka mengancam dan akan membunuh kami. Hah ! Fuji,kaget,itu namanya pejarahan mereka sama dengan merampok.

BERSAMBUNG.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience