Bab.16.

Fantasy Series 596

Fuji Ayutrie dengan pendekar LiongSan setengah berlari menuju Kuil Vihara NagaMas,sedangkan Mbah Wiharja dan semua para prajurit mereka tinggal tetap dirumah makan,setelah Fuji berapa kali bertanya kepada penduduk dimana letak Kuil Vihara Nagamas itu baru mereka mengetahui kemana arah jalan yang benar,Fuji tidak segan dan malu bertanya ia ingat ada pepatah" malu bertanya sesat dijalan,LiongSan dengan hati panas membara dia ingin cepat sampai dikuil vihara nagamas itu memang LiongHwa hanyalah adik satu satunya LiongSan sangat sayang takut kehilangan Lionghwa.Dan baru pertama kali ini dia mengalami peristiwa sangat meresahkan hati LiongSan ingat pesan kedua orang tuanya sewaktu berangkat untuk berkelana".Kau harus menjaga adikmu satu satunya ini , teringat akan pesan perkataan itu membuat hatinya semakin gelisah.Hari menjelang sore sampail mereka dikuil naga mas lokasi Kuil itu tidak begitu besar mungkin luasnya sekitar seribu meter banyak orang antri untuk masuk tapi tidak semua diperbolehkan masuk Fuji dan LiongSan,melihat situasi itu dan yang boleh masuk hanya orang yang telah memberikan sesuatu pada penjaga itu LiongSanpun mengerti ia memberikan lima keping perak kepada penjaga dan para penjaga mempersilahkan masuk bahkan pada saat LiongSan bertanya " apakah kalian melihat pendekar Bong bersama perempuan dia itu adikku mereka menjawab dengan antusias dan mengira LiongSan masih satu kerabat dengan tuan Bong.salah satu penjaga memberi tahu " kira kira lima menit yang lalu Pendekar Bong datang dia bersama seorang wanita yang sangat cantik mereka berdiri didepan pintu ini disini.Kami mendengar mereka sedang membicarakan benda pusaka pedang naga yang menurut cerita leluhur kami benda pusaka itu berada dibalik pintu didalam ruangan ini yang sudah lama terkunci,LiongSan didalam hatinya terkejut ia baru mendengar tentang benda pusaka pedang naga didalam ruangan itu.ia berpikir mungkin karena benda pusaka pedang naga membuat adiknya tertarik dan ia pergi bersama tuan Bong tapi mengapa LiongHwa tidak memberi tahu dahulu sebelum pergi dengan laki laki yang tidak dikenal tidak seperti biasanya. Ini ada sesuatu yang tidak beres, hati LiongSan sangat resah.dan LiongSan berpura pura tidak mengerti masalah benda pusaka itu " apa benar ada benda pusaka didalam kamar ini dan kalian pernah melihatnya dan siapa yang bisa membuka pintu ini aku mau membayar berapa pun untuk melihat benda pusaka yang kalian katakan penjaga itu berkata" kami semua disini percaya didalam ruangan ini ada benda pusaka yang mempunyai kekuatan gaib walau belum melihatnya sebab pintu ini sudah terkunci puluhan tahun dan juru kunci bersama kuncinya ia menghilang entah kemana.Sehingga pintu ini sudah lama tidak dapat dibuka mendengar itu LiongSan diam sejenak kemudian dia memberikan sekeping perak kepada penjaga itu sambil bertanya" kemana perginya pendekar Bong dengan wanita yang bersamanya Penjaga itu memberi tahu kudengar pembicaraan mereka pergi kerumah Tuan Bong yang tidak jauh dari vihara ini lima ratus meter sebelah kanan jalan LiongSan dengan Fuji segera angkat kaki setengah lari mereka pergi menuju rumah pendekar Bong ,LiongSan mempercepat langkah dengan hati resah gundah gulana memikirkan adiknya LongHwa,Fuji juga tidak dapat berbuat apa ia memahami kegelisahan LiongSan Fuji hanya mengikuti langkah LiongSan tidak banyak bicara tak lama kemudian sampailah mereka didepan rumah pendekar Bong terlihat rumah itu bangunannya seperti sebuah vihara atau kelenteng ada dua orang yang menjaga didepan pintu LiongSan berkata kepada penjaga itu" Aku ingin bertemu Pendekar Bong.! Tuan Bong sedang sibuk beliau berpesan tidak ingin memerima tamu.Jawab para penjaga LiongSan hatinya yang sedang gelisah dan kesal mendengar jawaban mereka Ia langsung menghunuskan pedangnya dan mengancam:Cepat buka atau akan kudobrak pintu ini kedua penjaga itu juga mencabut golok dari sarungnya dan terjadi perkelahian LiongSan untuk saat ini ia tidak mau memperpajang waktu karena ingin segera menolong adiknya LiongHwa dengan bekal ilmu silat yang dimiliki dari aliran SiawLim yang disebut " Pedang menerjang air menghempas angin LiongSan ia berlatih ilmu itu dinegerinya tiongkok selama bertahun tahun dibawah terpa curahan air terjun yang deras dan juga hembusan angin yang membawa butiran air dan embun dari air terjun menempelak wajah juga keseluruh tubuhnya yang seakan tajam seperti jarum latihan dilakukannya secara tekun,dengan tenaga yang kuat ia menyabetkan pedang kecurahan air terjun yang deras dan dengan tenaga yang halus pedangnya menahan butir butiran air yang menghembus halus kewajah tapi seolah setajam seperti jarum LiongSan ia berlatih dengan serius sehingga membuat LiongSan mempunyai tenaga yang kuat menahan arus air terjun,juga gerakkan halus tapi memilki unsur tenaga yang kuat untuk menghindari butiran air juga embun yang menerpa kewajah.maka dengan tenaga yang halus,dari ilmu itu ia dapat mencerderai tangan dari kedua lawan penjaga ,dengan tenaga yang kuat ia mementalkan kedua golok dari kedua tangan para penjaga ,pedang LiongSan melukai tangan para penjaga hingga mereka menjerit kesakitan dan berlutut mereka menyerah .Fuji melihat action LiongSan dengan gerakkan yang indah dan menarik ia sangat kagum ternyata apa yang pernah ditonton didalam film silat mandarin yang penuh trick shoting tapi sekarang ia melihat kenyataan itu yang dilakukan LiongSan didepan mata Fuji mendekati penjaga itu dan berkata; Jangan sia siakan hidupmu kalian pergi tinggalkan pekerjaanmu dan jangan kembali lagi.kemudian kedua penjaga itu berlari pergi dari rumah pendekar Bong LiongSan bersama Fuji masuk kehalaman rumah itu dengan sangat hati hati dan suasana keadaan rumah seolah sepi.Fuji berkata ke LiongSan " baiknya berpencar aku masuk kepintu depan dan kau masuk melalui jalan pintu belakang.LiongSan mengangguk setelah membagi tugas Fuji mengetuk pintu depan tapi tidak terdengar suara apapun dari dalam setelah agak lama menunggu.Seakan tidak ada seorang didalam segera Fuji Ayutrie mencokel pintu dengan golok yang diambil dari dua penjaga didepan " Kreak saat pintu terbuka,Fuji melihat berapa orang laki laki keluar dari kamar yang berjejer didalam rumah itu mereka ketakutan melihat Fuji memegang dua golok di tangan kanan kiri mereka berlari kabur meloncat melalui kejendela ada yang berpakaian setengah telanjang .Fuji memeriksa kamar berjejer didalamnya ada berapa wanita berpakaian yang tidak senonoh setengah bugil.juga ada laki laki meloncat melalui jendela kamar melihat itu Fuji berteriak ; cepat semua keluar berpakaian yang pantas kalian jangan datang lagi kemari rumah ini akan aku bakar semua wanita itu takut apalagi melihat golok di tangan Fuji.dengan nada suara yang keras Fuji Ayutrie mengancam dan mengusir mereka 'Huh ! ternyata rumah pendekar Bong ini rumah bordil kemudian semua wanita lari ketakutan FujiAyutrie terus masuk kedalam disana ada ruangan yang cukup besar tiba tiba terdengar bentrokan senjata tajam Fuji melihat LiongSan sedang bertempur dikeroyok oleh dua orang bergolok,Fuji berpikir mereka berdua pasti centeng rumah bordil ini Fuji berteriak" Hai. ! , kalian menyerah sebelum cedera.seorang dari centeng itu menengok kepada Fuji kemudian berbalik menghadang sambil tertawa " Hai ,! Kau gadis cantik tak kalah cantik dengan wanita bersama pendekar Bong , buang golokmu nanti bisa melukai dirimu sendiri.Lebih baik kau kupeluk dan kujadikan istriku ia tertawa setengah mengejek, mata Fuji melotot ia berkata dengan suara nada bergeram "Hm ! kalian bajingan rendah memalukan anak bangsa, kemari kalau kau sanggup mengalahkan aku . Fuji berdiri tegak dengan mengacungkan golok ditangan.Centeng maju dengan senjata goloknya dia menganggap rendah kepada Fuji yang tampilannya hanya sebagai seorang wanita cantik terlihat lemah, centeng itu belum mengetahui dan mengenal siapa Fuji sebenarnya yang telah memiliki tenaga super dijaman purba ini centeng itu mengayunkan golok sekuat tenaga berciuman dengan golok yang ditangan Fuji serta berharap dalam pikirannya pasti senjata ditangan lawan akan terpental karena dia memandang Fuji sebagai wanita biasa yang tidak berotot dan tidak ada tanda sebagai seorang wanita jagoan.Tapi ternyata apa yang ia perhitungkan didalam otak centeng itu sangat bertolak belakang justru senjata goloknya yang terpental terlepas dari tangannya sebab saat terjadi bentrok kedua senjata, centeng itu merasakan ada getaran seperti menyengat kesendi tangannya sedangkan ia melihat Fuji tetap berdiri tidak bergeming,Centeng itu matanya terbelahak heran.saat Fuji maju dengan golok , centeng berteriak" Kau Licik aku tidak bersenjata .dengan tenang Fuji melemparkan goloknya dan berkata "maju kau manusia yang tidak bermoral centeng tersenyum dalam hatinya berkata" wanita memang bodoh seolah ia ingin terlihat seportip dengan tanpa golok ditangannya aku pasti bisa meringkus dia , centeng merasa yakin bisa mengalahkan dan membekuk Fuji lalu Centeng itu maju dengan semangat meloncat seperti harimau menerkam seekor kancil sebagai mangsanya akan tetapi tidak berhasil karena Fuji bukan kancil sembarang kancil dengan sangat mudah Fuji berkelit sehingga ia hanya menerjang angin.dengan semangat dia kembali bersiap untuk merangkul lawan dengan mata yang nanar tersirat seolah ada gejolak hapsu birahi ia melihat Fuji yang cantik dan menawan.Fuji berkata dalam hati' mengapa centeng ini tidak menyadari kalau lawan bukan wanita biasa,seharusnya ia sudah tahu pada saat golok terlepas dari tangan bahwa lawan mempunyai tenaga yang lebih kuat darinya.Fuji ingat pada TiongKun dan Patih Bahureksa mereka memiliki kelebihan dalam menilai kekuatan dari tenaga lawan tapi centeng ini malahan semakin bernapsu ingin memeluknya Fuji menghela napas melihat prilaku centeng,mungkin karena otak centeng ini tercekok buaian sex ngeres yang terlihat setiap hari, pekerjaan sebagai centeng dirumah bordil milik pendekar Bong ini .si Centeng dengan bernapsu melompat untuk merangkul Fuji, saat itu Fuji sudah merasa kesal ia tidak ingin berlama lama meladeni manusia seperti centeng itu sebab tujuan dia ingin menolong LiongHwa yang dalam kesulitan.Maka saat centeng bernapsu menerjang Fuji bukan hanya berkelit ia menghindar kesebelah kanan lawan sambil menendang kaki kanan centeng tendangan Fuji Ayutrie mengakibatkan sicenteng berteriak kesakitan sebab bukan hanya tulang pahanya retak juga sendinya keseleo atau lepas dari engsel kakinya.Centeng itu tergeletak kelantai sambil mengerang kesakitan.LiongSan juga saat bertempur dengan centeng yang satunya, Dia sudah merubuhkan lawan dengan melukai lengan lawan mereka tergeletak dilantai menyerah" Jangan bunuh kami kata kedua orang itu, baik kata Fuji katakan kemana tuan Bongmu dengan wanita itu pergi? satu centeng menjawab "Pendekar Bong membawa wanita itu kerumah keluarga pamannya sekitar tiga puluh meter dibelakang rumah ini.Huh huh mereka bicara sambil menahan sakit.Hm! awas kalau kalian berbohong, kalian tahu akibatnya,Fuji mengancam' tidak kami tidak berbohong.Fuji dengan LiongSan mempercepat langkah hari mulai gelap tapi rumah yang diterangkan centeng itu tidak begitu sulit mencarinya karena profile bangunan rumah seperti vihara atau kelenteng, hanya selang berapa menit mereka sampai didepan ditempat yang dituju,dan didepan pintu gerbang seorang pelayan sedang menyalakan lampu lentera,Fuji maju mendekat dan bertanya"maaf apa bapak melihat tuan Bong? pelayan itu menjawab "ya tadi tuan masuk bersama seorang wanita yang kelihatannya sedang sakit.Fuji kaget tapi secepatnya ia sembunyikan rasa kagetnya dan berkata" bagaimana bapak bisa tahu wanita bersama tuan Bong sakit? "Ya tentu sebab tuan Bong memapah wanita itu bahkan kadang ia menggendong, mereka sudah masuk kedalam rumah.Mendengar itu Fuji dan LiongSan kaget dan semakin cemas tanpa basa basi LiongSan membuka pintu gerbang dan dibelakang pintu itu ada dua orang pria muda menghadang dengan pedang mereka itu serumpun dengan LiongSan,mereka membentak dengan suara keras " mau apa kalian kesini ? LiongSan menjawab" aku akan mememui orang yang bernama Bong " Tidak bisa kakak Bong sibuk ia sedang mengobati pacarnya tidak boleh ada yang mengganggu.Liongsan langsung menghunus pedangnya terjadi bentrok senjata diantara mereka,dan pelayan segera berlari dari rumah itu ketakutan saat LiongSan bertempur Fuji berbisik " aku akan masuk kedalam kerumah" ya kata LiongSan ia mengangguk Fuji lari menuju pintu depan seorang mencegah dengan cekattan LiongSan melindungi Fuji agar bisa masuk kerumah dan Fuji masuk pintu rumah tak terkunci dengan Waspada dan tetap siaga Fuji melewati ruang tamu diruang kedua ia melihat ada meja diatasnya banyak dupa asap hio Fuji baru kali ini melihat meja yang seperti itu dan dalam hati ia berpikir" mungkin itu yang disebut untuk berdoa atau sembayang kepada arwah leluhur Fuji ingat perkataan Meilany ia cerita kalau dirumah kakeknya ada meja hiolaw Fuji melihat ada berapa potret orang tua diatasnya.Dan dibawah itu Fuji melihat ada sebuah pedang dan ia sangat familiar dengan pedang itu yaitu pedang milik LiongHwa ,Fuji Ayutrie mengambil pedang itu dengan hati hati ia menusuri setiap ruang.diruang yang agak besar mungkin itu ruang keluarga dalam suasana keremangan ia melihat ada berapa kamar dan salah satunya ada cahaya lentera didalam kamar itu Fuji mendobrak pintu kamar,ternyata benar didalam kamar terlihat LiongHwa tergeletak disebuah kasur dan pakaian atasannya terbuka,sehingga terlihat pemandangan yang kurang enak bagi Fuji,disisi tempat tidur ada pendekar Bong yang terkaget saat pintu terbuka LiongHwa diangkat didekap dengan tangan kiri. Pedang ditangan kanannya melintang keleher LiongHwa ia yang masih belum siuman,Pendekar Bong berteriak sambil mengancam" Cepat keluar atau pedang ini melukai temanmu.Fuji serba salah ia terpojok apa yang harus diperbuat agar dapat menyelamatkan LiongHwa,kalau salah ambil tindakkan sedikit sajah bisa membahayakan jiwa temannya hati Fuji bergejolak cemas panas penuh kuatir detak jantungnya lebih cepat dari biasa ia menarik nafas panjang agar oksigen dari paru tersalur dengan baik keotak sejenak mereka terdiam Fuji Ayutrie memutar otak, ia bingung sebab Fuji ia hanya mahasiwi salah satu universitas dikota Bandung yang terjebak kealam purba.Ia juga bukan polwan apalagi tim Sar penyelamat orang dalam kesukaran setelah merasa tenang Fuji berpikir"Hm dalam situasi seperti ini langkah yang kuambil hanya dengan. cara Diplomasi untuk mencari peluang yang tepat agar LiongHwa selamat dari pendekar cabul ini.Dengan tenang Fuji Ayutrie berkata" Tuan Bong! aku mendengar kau adalah pendekar yang baik hati, dikampung ini sering memberi pertolongan kepada orang lain tapi Aku heran mengapa kau berbuat seperti ini kepada temanku kalau kau memang seorang pendekar sejati tidak sepantasnya kau berbuat seperti ini tolong bebaskan temanku dan kita berdamai supaya jangan ada pertumpahan darah diantara kita.Tuan Bong berkata" Aku memang pendekar sering memberi sumbangan kepada penduduk dikampung ini.Tapi pertama aku melihat temanmu dikedai itu hatiku bergejolak jatuh cinta kepada wanita ini."Hah !Kau jatuh cinta?,Fuji sengaja memotong omongan Bong " tapi kau berbuat seperti ini."Ya ini caraku,Sebab saat pertama mendekati temanmu dari sorot pandangan matanya terlihat tidak mungkin mau menerima cintaku,maka pada saat berpandangan mata kupakai mantra ilmu untuk menurut apa yang aku mau ,aku bawa kevihara nagamas sebab sebelumnya kudengar ia tertarik dengan pusaka pedang naga, divihara mantraku mulai pudar kuberi obat bius kehidung dan mulutnya,setengah sadar ia kubawa kesini."Huh ! kau pendekar biadab.Fuji mencaci Bong."terserah kau Aku ingin memilikinya setelah kurengut kegadisannya ia pasti akan memelas meminta kepadaku mengawininya.Huh tak segampang itu ia mau jadi istrimu." Itu menurutmu Dalam tradisi leluhur kami jangankan hilang keperawanan hanya kelihatan badan tanpa pakaian saja,sudah termasuk aib pria yang melihatnya harus mau jadi suaminya." Itu kono ! cepat bebaskan dia" Fuji menghadrik "tidak kata Bong lihat apa yang ada dilehermu sambil tertawa Bong merasa ada diatas angin sebuah pedang terhunus mendarat di leher Fuji dan ada seorang menggretak" Buang senjatamu ! Fuji ingat itu suara dari adiknya Bong yang berlari saat kalah pertempuran siang tadi.Fuji terpojok ia terpaksa harus mengalah tapi sebelum meletakkan goloknya ,tiba tiba pedang yang mengancam itu jatuh sendiri Fuji heran dan terlihat adik Bong ia berdiri kaku ternyata dibelakang . LiongSan yang telah menotot urat syarafnya sehingga ia berdiri kaku. Fuji merasa lega hati gembira ,berarti LiongSan telah mengalahkan kedua pria muda yang bertempur dengannya dihalaman tadi Kemudian LiongSan membentak pendekar Bong" Lepaskan adikku atau kubunuh adikmu !.siBong jadi panik ia mengeluarkan perkataan yang nekad" kalau kau bunuh adikku! akupun bunuh adikmu dan aku akan bunuh diri sebab kalian tidak merestui aku untuk menjadi suaminya padahal aku jatuh cinta pada adikmu biar aku mati bersama dengan adikmu.Fuji dan LiongSan sangat kaget atas perkataan dari pendekar Bong itu Mereka bingung pusing apa yang harus diperbuat untuk dapat menyelamatkan LiongHwa dari cekraman tuan pendekar Bong yang cabul ini.saat itu LiongHwa mulai setengah sadar tapi tidak dapat berbuat apa apa pasrah melihat pedang hampir mengiris lehernya,Fuji jadi ingat kepada Faisal teman kuliah yang telah menyatakan cinta, Fuji menolak dengan halus tapi Faisal tidak se extrem siBong Fuji memutar otak tapi hanya menemui jalan buntu dan LiongSan ia termenung kebingungan,pada saat situasi seperti itu perasaan Fuji memanas gelisah resah bercampur kesal yang mendalam rasa kuatir dalam pikiran bergejolak timbul perasaan geli menggelitik hati dan jiwanya sehingga membuat Fuji tertawa terbahak bahak seolah melihat adegan lucu dan sangat kocak drama percintaan yang menggelikan hati dan suara tertawa Fuji sangat keras kuat dan dahsyat tak terpikirkan oleh diri Fuji sendiri karena suara itu keluar dari jiwa yang ter inspirasi rasa geli yang hebat gemaan suara tawa Fuji tidak sengaja menggelegar menjadi seperti senjata yang merusak gendang telinga orang yang mendengar, dan membuat pendekar Bong hilang kosentrasinya moment saat seperti itu dipergunakan kesempatan oleh LiongHwa yang mulai pulih dari pengaruh obat bius menyiku dengan siku tangan kanan mendarat ke ulu hati pendekat Bong. dan LiongHwa terlepas dari cengkraman si pendekar Bong cabul .Ia loncat koprol kehadapan Fuji tapi tiba tiba ia muntah mungkin saat berjumpalitan LiongHwa merasa pusing tapi setelah muntah LiongHwa semakin pulih dari pengaruh obat bius sebab muntahan itu sisa obat bius yang terbuang melalui mulutnya, ia tersadar keadaan dirinya pakaiannya terbuka Amarah LiongHwa bergejolak ia meraih pedangnya dari tangan Fuji.kemudian loncat dengan indah seperti seekor merpati terbang menyerang pendekar Bong tapi tiba tiba Bruk!! LiongHwa yang menyerang ia terpental berapa meter kebelakang mereka semua kaget LiongSan dan Fuji sempat bengong ternyata pada saat ia menyerang ada seorang lompat dari jendela memukul LiongHwa sehingga jatuh.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience