Setelah berpisah dengan rombongan yang lain Fuji, LiongSan dan adiknya LiongHwa bersama prajurit dan embah dukun Wiharja meneruskan perjalanan Fuji menetapkan mbah Wiharja sebagai orang yang harus dihormati sebab dia selain umurnya yang tertua didalam rombongan juga yang akan memimpin dalam acara sajian persembahan ritual dilereng gunung kerakatau itu. ,mbah Wiharja berjalan paling depan dikawal oleh berapa prajurit Fuji dan LiongSan LiongHwa,hanya mengawasi mereka secara cermat, dua hari telah berlalu perjalanan yang mereka lalui sampailah disebuah perkampungan Fuji sebagai pengamat merasa heran karena orang penghuni dikampung itu kebanyakan wajahnya serumpun dengan LiongSan dan LiongHwa., LiongHwapun heran ia juga baru pertama datang kekampung itu sehingga berkata kepada kakaknya dengan nada keheranan" Waah !.kakak rasanya kita sedang berada dikampung sendiri..Sritt.ujar LiongSan.kita harus berhati hati, ini tetap tempat asing bagi kita.Dan Fuji juga didalam hati bertanya dimana ini ? ia melihat sekeliling rumah diperkampung itu hampir tujuh puluh persen bangunannya ala negara tirai bambu alias tiongkok.Fuji dalam hati menduga duga apakah perkampungan ini , daerah Tanggerang di jaman purba yang terkenal dengan istilah kota china benteng ? ! ,Saat Fuji sedang merenung Mbah Wiharja,menghampir dan berkata kepada Fuji dan LiongSan LiongHwa " lebih baik kita istirahat dikampung ini disana ada rumah makan yang besar mungkin kita bisa ikut bermalam dari pada berkemah di lapangan " Baiklah ujar Fuji dan berkata biar patua yang mengatur.kemudian semua bawaan untuk keperluan persembahan sajian terutama hewan sapi buah buahan dan kuda tunggangan gerobak dan lainnya ditambatkan disebuah lapang rumput yang jauhnya sekitar lima puluh meter dari rumah makan dan berapa prajurit menjaga sapi dan keperluan lainnya Kemudian Fuji dan rombongan masuk kerumah makan itu semua orang yang berada dirumah makan itu terkaget melihat rombongan berpakaian aneh yang datang,sebab mereka belum pernah melihat tentara atau para prajurit,sehingga hampir sebagian orang mereka keluar dari rumah makan itu seolah ketakutan dan LiongHwa mengeluarkan beberapa keping perak kekasir tempat pembayaran sambil berkata" cukup tidak kepingan perak ini untuk membayar makanan ayam bakar dan yang lainnya untuk kami.pemilik rumah makan itu menjawab" kalau tak cukup boleh kupinta kekurangannya nona ? tentu boleh jawab LiongHwa" baik silahkan duduk akan kami siapkan semua pesanannya. rombongan semua mengambil tempat duduk Fuji bersama Mbah Wiharja dan LiongSan.sambil melihat sekeliling ruangan.Fuji melihat seorang pria usianya sekitar lima tahun diatas LiongSan.dia serumpun dengan LiongSan.dan sama berpakaian seperti pendekar persilatan,dia duduk dipojok ruangan,juga ada berapa orang sedang menikmati makanan dimejanya masing masing.setelah semua rombongan menikmati makanan ketika LiongHwa berjalan kekasir untuk membayar lagi kekurangan, dia mendengar dua orang berbicara yang menarik baginya : " ' Bulan ini aku belum dapat membayar upeti kepada pusaka pedang naga, tolong beri aku pinjaman uangmu
"mendengar itu LiongHwa segera berhenti dan membalikkan badan seolah tidak memperhatikan mereka namun telinganya disedengkan untuk lebih mendengar apa yang mereka bicarakan"aku tak punya kau pinjam ke tuan pendekar Bong yang lagi duduk dipojok itu dia orang baik," wah tidak bisa aku banyak berhutang pada tuan pendekar Bong dan belum terbayar tolonglah agar aku tidak kena musibah malapetaka dari pusaka pedang naga itu.Setelah panen aku akan bayar, maaf aku tak punya kata yang orang yang dipinta pinjaman ia bicara dengan tegas. LiongHwa tertarik mendengar, perkataan pusaka pedang naga dari pembicaraan mereka kemudian dia menghampiri kedua orang itu dan ikut duduk bersama mereka sambil mengeluarkan beberapa keping perak diatas meja dan berkata" maaf akan kuberikan uang ini padamu asal kalian ceritakan tentang pusaka pedang naga yang tadi kalian bicarakan kedua orang itu sangat kaget dan takut tiba tiba ada seorang wanita cantik ikut duduk dengan menyandang sebuah pedang tapi,mereka tergiur melihat ada uang diatas meja membuat perasaan dan takutnya sirna,dan yang seorang akan mengambil uang diatas meja itu tapi LiongHwa cepat mencegat sambil berkata " Huuss, ceritakan dulu tentang pusaka pedang naga itu dan keadaan permasalahan dikampung ini baru uang ini kuberikan pada kalian kedua mata mereka hijau melihat uang yang akan diberikan LiongHwa dan mereka mulai bercerita" kampung kami aman selama semua penduduk harus membayar pajak kepada pengurus benda pusaka pedang naga yang ada di kuil vihara naga mas,tapi jikalau kami tidak mau membayar upeti,akan terjadi bencana pada keluarga kami ada yang sakit bahkan sampai meninggal." HAH,.!LiongHwa kaget,jadi benda pusaka itu bisa menyusahkan kalian ?.entahlah ujarnya,dan konon kata mereka benda pusaka pedang naga itu mempunyai kekuatan magic yang hebat, beberapa orang penduduk dikampung ini pernah melihat.Ruangan tempat menyimpan benda pusaka itu bercahaya jika ada gemuruh petir saat hujan maupun tidak
hujan padahal ruangannya sangat gelap dan tertutup.Katanya itu salah satu dari tanda kekuatan magic,dari benda pusaka pedang naga, kemudian Lionghwa bertanya dimana letak kuil vihara naga mas itu? sekitar tujuh ratus meter dari ujung jalan ini jawab kedua orang itu." Hm,, ini uang untuk kalian LiongHwa membagi rata kepingan uang perak itu kepada mereka.dan pada saat LiongHwa sedang berbicara dengan kedua orang itu.salah satu dari prajurit yang menjaga sapi kuda dan buah buah pelengkapan untuk persembahan datang dengan tergopoh gopoh kepada Fuji LiongSan dan Patua mbah Wiharja " Nona,Tuan pakTua,ada berapa orang datang memaksa mau mengambil kuda dan sapi milik kita cepat kesana! segera Fuji LiongSan dan mbah Wiharja juga beberapa prajurit mengikuti penjaga itu
sedangkan LiongHwa masih berbicara dengan dua orang itu, tidak ikut keluar dari rumah makan.Fuji melihat banyak orang berkerumun,bertengkar dengan prajurit yang menjaga perlengkapan rombongan.Kemudian mbah Wiharja berteriak" Hai !siapa yang mengganggu kami,seorang pria yang berbadan kekar berwajah sangar dan kulit agak hitam menjawab"Aku akan mengambil berapa ekor kuda dan sapi ini,seorang prajurit berteriak lebih keras " Oh Jadi kalian perampok dan begal ! terserah kau mau disebut perampok atau apapun.kami penguasa didaerah ini setiap orang asing yang lewat daerah kami , harus membayar pajak upeti kepada kami kata orang kekar itu." Tidak bisa kata LiongSan membentak.Mereka tertawa terbahak bahak mendengar perkataan LiongSan dan seorang laki laki muda serumpun dengan LiongSan,berpakaian seperti pendekar bicara dengan nada mengejek" Hai kau orang baru disini kau .tidak tahu siapa ! Aku .adalah adik dari pendekar pahlawan Bong yang sangat terkenal jago dan hebat , kalian akan menyesal jika tidak memberikan apa yang kami inginkan hah ha,ha ha hah.mereka tertawa Fuji diam ia hanya memperhatikan situasi LiongSan bicara tertuju khusus kepada anak muda yang serumpun dengannya. "Aku memang baru datang setahun yang lalu kepulau ini dimana kampungmu di Tiongkok ? mungkin aku kenal dengan kerabatmu disana ? kemudian pria itu menjawab," Aku lahir disini kakekku yang datang dari tiongkok aku sudah merasa orang sini, kau tidak perlu ikut campur biar mereka rela membayar pajak kepada kami.LiongSan membentak lebih keras "kau memalukan suku bangsamu tidak tahu diri,kau sama dengan perampok ! mendengar perkataan LiongSan orang itu sangat marah langsung menyerang dengan pedang terhunus dan LiongSan berkelit dengan enteng menggunakan ilmu tipuan seribu satu langkahnya sang pendekar muda itu tidak dapat menyentuh sedikitpun apalagi melukai LiongSan dengan pedangnya malahan ia seperti dijadikan permainan bulanan oleh langkah ilmu LiongSan lebih dari lima belas menit anak itu dipermainkan LiongSan,sehingga terlihat ia merasa kelelahan,dan sedikit dijegal kakinya ia langsung tersungkur mencium tanah semua para prajurit bertepuk tangan menyaksikan pertempuran itu seakan seperti sebuah aktrasi lulucon yang menarik bagi para penonton.Pria yang kekar melihat adik pendekar Bong itu terjatuh Dia menghunuskan goloknya dan maju menyerang LiongSan, Fuji mencegah dengan melemparkan batu sebesar lato lato dan tepat mengenai lengan kanannya ia menjerit kesakitan karena lemparan Fuji sangat kuat ia bukan Fuji dijaman moderen tapi Fuji yang sedang berada dijaman purba dan ia memiliki tenaga super extra,sehingga lemparan batu itu berkekuatan seperti sebuah peluru terlontar dari senjata mortir , membuat tulang tangan pria kekar retak.ia meringis kesakitan tapi karena melihat yang melemparkan batu itu seorang wanita pria itu merasa gengsi kemudian diambil goloknya dengan tangan kiri maju menyerang Fuji,dan beberapa kawannya juga melangkah membantu menyerang Fuji sekarang Fuji diserang oleh empat orang.Fuji mencabut bambu yang tertancab untuk mengikat tali kuda dan sapi dengan gerakan yang cepat Fuji loncat sambil memukul kanan kiri pria kekar membuat menjerit semakin kesakitan tangan kanan retak. dan yang kirinya keseleo oleh pukulan dari Fuji.sehingga pria kekar itu berlutut meringis ketiga kawannya melihat dua sang jagoan tersungkur kesakitan mereka mundur sedangkan anak muda adik pendekar Bong, ia bangun dan melarikan diri sekuat tenaga meninggalkan temannya yang lain.pada saat yang lain juga mau berlari,Fuji berteriak " jangan lari kalian harus menolong temanmu ini, tangan Fuji menunjuk kepria kekar .tolong dia mereka semua mendekati dengan rasa takut,kemudian Fuji bertanya kepada mereka :mengapa kalian menjadi begal mereka menjawab" kami terpaksa,Fuji melanjutkan bicaranya " kalian harus berhenti bila tidak aku tidak segan akan membuat kalian seperti jagoanmu ini seharusnya kalian mengelola tanah negeri ini yang subur dan sangat luas bertani bercocok tanam jadikan tanah ini sebagai daerah agraria yang subur itu lebih baikJangan jadi begal atau perampok,kalian harus sadar, berjanji bila masih melakukan palak dan begal kami akan menghajar kalian lebih keras.Semua terdiam dan seorang tertua dari mereka berkata" Ya Neng kami sadar dan semua akan kembali bertani.Nah itu keputusan yang terbaik siapa nama pak ? namaku Abeh Neng Fuji menghampiri memegang pundak bapak Abeh sambil berkata" Aku yakin hati nuranimu baik kembalilah bertani dan ajak semua warga untuk membuka lahan baru itu sangat berguna untuk masa depan anak cucu keturunanmu Bapak Abeh mengangguk,kemudian Fuji berkata kepada pria berkekar" Hai kau ingat didunia ini tidak ada yang jago atau hebat kau merasa hebat tapi ada yang lebih hebat dan diatasnya ada banyak yang lebih jago dan hebat, pergi berobat dan cari tabib supaya cedera lukamu lebih cepat sembuh pria kekar itu dipayang oleh temannya kemudian mereka pergi dari tempat bertempur itu.LiongSan menyaksikan apa yang dikatakan Fuji,dia sangat heran dan terkagum teringat kakek gurunya dikuil Siawlim hewsio tua yang sering berkata memberi petuah nasihat tentang hal kebaikkan sedangkan Fuji hanya dia seorang wanita muda berparas cantik tapi perkataannya mempunyai karisma yang setingkat dengan para Biksu Hewsio yang bijaksana, sehingga yang tadi sebagai lawan bisa jadi penurut oleh kata kata nasihat petuah yang baik kemudian Fuji LiongSan paktua Wiharja kembali kerumah makan.LiongSan duduk ditempat semula ia menengok kanan kiri,dia tidak melihat LiongHwa didalam rumah makan itu.ia berdiri melihat sekeliling mencari adiknya dan memang LiongHwa tidak ada diruangan itu LiongSan bertanya kepada prajurit yang tidak ikut keluar saat ada masalah perselisihan.kalian lihat adikku dia tadi disini ?.seorang prajurit menjawab.Ya aku melihatnya tadi adik tuan pergi bersama pendekar seperti tuan yang duduk pojokkan sana "Hah ! LiongSan ternganga kaget",pergi dengan orang itu,? mana mungkin LiongHwa pergi begitu sajah dengan orang asing yang tidak dikenal dan tidak minta ijin dahulu kepadaku LiongSan bicara agak marah kepada prajurit itu " mengapa kalian tidak mencegahnya ? Tuan kami tidak mungkin mencegah nona LiongHwa apalagi pergi bersama pendekar seperti tuan,"coba ceritakan bagaimana adikku bisa pergi dengan orang itu. kemudian prajurit itu bercerita"setelah tuan dan nona women paktua pergi.Pendekar yang duduk dipojokkan sana datang menghampiri nona Lionghwa aku lihat mereka saling pandangan agak lama kemudian kudengar ada perkataan kuil nagamas selanjutnya aku tidak tahu apa yang mereka bicarakan,yang kusaksikan tangan nona LiongHwa dipegang oleh pendekar itu dan mereka berdua seperti orang yang sudah saling mengenal kemudian keluar dari rumah makan ini. HAH ! LiongSan semakin heran.dan Fujipun kaget mendengar keterangan prajurit itu.ia berpikir dalam benaknya, wah ada sesuatu yang tidak beres terjadi kepada nona LiongHwa mana mungkin LiongHwa begitu mudah dibawa pergi oleh orang asing yang tidak dikenal. Fuji merenungkan akan keterangan prajurit" sebelum pergi mereka saling pandangan agak lama " "bertatap muka wah..kata Fuji dalam hati apakah LiongHwa terhipnotis ! ?. LiongSan sangat gelisah, ia memanggil pelayan rumah makan dan berkata "ini tip untukmu.LiongSan memberikan dua keping perak kemudian bertanya kamu tahu siapa yang duduk dipojok itu ? oh dia Pendekar Bong."kau tahu dia pergi kemana bersama adikku yang duduk disini? tadi kudengar pendekar Bong bersama wanita cantik itu pergi menuju kekuil naga mas LiongSan bertanya lagi dimana kuil itu? di ujung jalan besar ini kurang lebih sekitar tujuh atau delapan ratus meter dari sini.LiongSan bicara kepada Fuji.adikku dibawa pendekar Bong.Fuji menjawab " ya ! aku sudah menduga pasti dia ," Women tolong bantu aku untuk mengejar mereka LiongSan berkata memelas kepada Fuji dan Fuji mengangguk mereka berdua bergegas keluar dari rumah makan.Fuji mengerti betapa gundah gulana hati LiongSan ia sangat mengkuatirkan keadaan adiknya LiongHwa entah ada apa dengan orang yang bernama pendekar Bong itu.LiongSan dan Fuji berangkat mencari kuil vihara NagaMas.
Share this novel