Bab.32.

Fantasy Series 596

Bunyi gemerincing lima buah koin emas yang ditaruh diatas meja dan orang itu mundur setelah ia meletakkan kelima uang koin emas itu dengan membungkuk kembali ketempatnya,Fuji diam tidak mengeluarkan suara juga tidak bergeming sedikitpun LiongSan juga yang lainnya mereka terdiam LiongHwa yang duduk disamping Fuji dan LiongSan mata mereka hanya melirik ke lima buah koin emas itu yang mungkin sebagai uang untuk menebus cangkir piala emas, barang pernak pernik yang telah diambil Asiong ,dan mereka tidak tahu apa yang harus diperbuatnya hening berapa saat tiba tiba terdengar dentingan suara seperti gelas dipukul oleh sebuah benda sangat nyaring bunyi dentingan itu ber irama sangat aneh kadang suaranya lembut terkadang keras membuat tidak enak terdengar oleh semua telinga yang menerimanya,bagi orang awam yang tidak memiliki ilmu silat dengan bekal tenaga dalam yang cukup mereka akan terpengaruh oleh bunyi suara yang bising tidak menentu sangat menyakitkan kepala dan dapat merasuk sukma, jiwa pikirannya, untuk melakukan perbuatan yang tidak baik bahkan ia bisa mencelakakan dirinya sendiri mencekik leher sendiri atau membenturkan kepala badannya sampai cedera bahkan kehilangan nyawanya.orang orang yang bersama wanita dan pria india itu mereka berusaha menutup daun telinganya dengan tangan dan kain atau apa yang ada supaya dapat menutup telinga untuk menghindar dari pengaruh irama suara misterius yang aneh LiongSan dan LiongHwa mereka menyadari nada suara itu sangat berbahaya, mereka mengerahkan tenaga dalamnya mengatur pernapasan untuk mencegah terpengharuh dari suara detingan itu.Asiong dan LieMey mereka agak kepayahan karena tenaga dalam yang mereka miliki masih berada dibawah standar level LiongSan dan LiongHwa,mereka menutup kedua daun telinga dengan kedua tangan dan ternyata dentingan suara aneh yang mengacaukan kosentrasi menusuk pendengaran itu dilakukan oleh wanita india yang cantik tangannya sedang memukul sebuah gelas kaca dengan besi sebesar sumpit.

Namun bagi Fuji semua itu tidak berarti apa apa, sebab ia mempunyai tenaga extra saat awal peralihan dari jaman modern ke jaman purba, ditambah ia sekarang sudah memiliki tenaga dalam dan ilmu silat tingkat tinggi yang diajarkan pria senior itu.dan pada saat semua orang sedang mempertahankan diri dari pengaruh bunyi irama misterius itu,tiba tiba terdengar suara :PRAANG..gelas kaca yang dipegang oleh wanita india itu hancur pecah,wanita itu berteriak kesakitan sebab tangannya terluka oleh pecahan gelas kaca itu dan telapak tangannya terasa sakit luka seperti tergores oleh sebuah benda yang ternyata lukanya sebab uang koin emas yang dilemparkan Fuji dengan lemparan disertai tenaga dalam yang hebat.wanita itu meringis hampir jatuh kebelakang,kejadian itu tidak ada seorang yang melihatnya,sebab Fuji melakukannya dengan secara secepat kilat,LiongHwa dan LiongSan yang duduk dekat Fuji merekapun tidak melihat gerakkan tangan Fuji waktu ia melemparkan koin emas itu,tapi menyadari itu pasti Fuji yang melakukannya terbukti uang koin emas terletak diatas meja yang awalnya ada lima buah sekarang tinggal sisa empat buah.

Wanita india itu tercenang baru menyadari benda yang memecahkan senjata cangkir dan melukai tangannya adalah uang koin emas miliknya sendiri yang baru diberikan kepada wanita yang dianggap rendah itu ia memperlihatkan koin emas itu kepada pria india,dan pria india itu memberi aba aba kepada anak buahnya untuk menyerang bersamanya,maka terjadilah pertempuran didalam gubuk itu.pria india ia menyerang Fuji dan yang lainnya menuju ke LiongSan dan LiongHwa juga ke Asiong dan istrinya pria india yang gagah menyerang Fuji dengan golok khas negaranya maksud hatinya menebas kebadan lawan didepan mata tapi ia kaget saat goloknya disabetkan hanya menyamber angin lawannya lenyap dari dipandangan matanya." HAH.! dia kaget selama hidupnya pria india itu belum pernah menghadapi lawan lenyap hilang seperti yang dialaminya sekarang.dan ternyata Fuji sudah ada dibelakang laki laki india itu, dan Fuji menendang bokongnya sehingga pria india terpental tersungkur menabrak meja dan meja hancur oleh benturan badannya yang kekar,Fuji meraih kaki meja yang patah dan menekan keleher pria itu membuat pria india sangat kaget dan ketakutan,kemudian Fuji berkata dengan sangat berwibawa" Aku sebenarnya tidak ingin berurusan denganmu tapi wanita bersamamu itu dia yang telah memulainya.

Dan pada saat Fuji mengancam pria india,ia dengan insting sangat tajam merasakan ada sesuatu benda tajam melayang kepadanya dari arah belakang,dengan gerakkan yang sangat super kilat ia menangkis serangan itu dengan sebuah papan serpihan meja yang hancur " staap benda tajam itu menancab kepapan yang dipakai Fuji sebagai perisai dan ternyata itu sebuah senjata keris yang dilemparkan wanita india itu,Fuji dengan kecepatan kilat ia melemparkan balik keris yang tertancab dipapan itu,dan wanita india itu tidak dapat menangkis atau berkelit untuk menghindar serangan balik kerisnya yang masih tertancab pada papan bekas potongan meja seperti makan tuannya ia jatuh kelantai mengerang kesakitan dan Fuji berkata kepada pria india itu "Bangun,kau tolong teman wanitamu,dan jangan berbuat ulah lagi.jika kalian berbuat ulah lagi aku tidak akan segan menghajarmu.pria india itu merangkak bangun dan membantu wanita india yang masih duduk dilantai.anak buah dari wanita india melihat juragannya tak berdaya ,mereka berhenti menyerang dan pertempurpun berhenti. Asiong dan yang lainnya terkagum melihat semua yang diperbuat Fuji terutama LiongSan dan LiongHwa mereka semakin kagum kepada kemampuan ilmu silat Fuji

Kemudian Fuji memberi isyarat kepada orang yang pertama mengintip ia bersama temannya sejak tadi ia diam dipojok tidak lkut bertempur Fuji tahu kalau kedua orang itu penduduk daerah asli jawa bukan anak buah secara langsung dari kedua orang india itu, Fuji memanggilnya dengan bahasa daerah Jawa.orang itu sangat kaget mendengar Fuji memanggil dengan bahasa jawa dia tidak menyangka wanita cantik dan hebat yang ia saksikan dapat mengalahkan orang gagah pria dan wanita india yang awalnya mereka beranggapan pendatang dari india sangat hebat ilmunya,Tentunya orang itu tidak akan mengetahui jika Fuji adalah orang suku jawa yang lahir di jaman modern ,mereka tadinya menyangka Fuji, bersama para pendekar dari Tiongkok itu sebagai orang pendatang asing.kemudian orang itu bertanya kepada Fuji," benarkah widodari yang ayu dan hebat memanggil aku ! ?. Fuji mengangguk sambil tersenyum dan bicara dengan lembut tolong bapak ambil uang koin yang jatuh juga cangkir dan barang lainnya berikan semua itu kepada Tuan tuan itu menunjuk kepada wanita dan pria india, dengan segera orang itu menurut apa yang dikatakan Fuji,ia mengumpulkan barang piala cangkir emas, juga koin emas semuanya dan dibawa untuk diserahkan kepada pria dan wanita india itu.

Fuji berkata kepada mereka"Ambillah semua barang milikmu dan uang itu,tidak perlu kau menebusnya,janganlah membuat masalah dengan kami.dan tinggalkan tempat ini dengan baik.Kedua orang itu sangat kaget mereka tidak menyangka Fuji akan berbuat seperti itu.belum pernah mereka bertemu orang seperti Fuji.awalnya mereka bengong tapi setelah menyadari semuanya wanita india itu mengangguk dan berkata "selama hidupku baru sekarang berjumpa wanita sebaikmu.aku Shinta Nadira dan ini suamiku Rama kumala.Maaf atas kelancanganku tadi bolehkah aku mengetahui namamu ? aku akan mengingat namamu dan kebaikanmu ? sebelum Fuji bicara,Asiong dan LiongHwa berkata hampir bersamaan.ia Nona Dewi kata Asiong,dia ini Woman sahabatku kata LiongHwa.kemudian wanita india yang memperkenalkan bernamanya Shinta Nadira berkata"Terima kasih atas segala kebaikkan" Dewi Woman Aku dengan suami pamit pergi dari sini,terima kasih piala,semua barang
keramat keluargaku sudah kudapatkan kembali melalui darimu,Fuji tersenyum sambil mengangguk,setelah rombongan itu pergi LiongSan dan Asiong melihat mereka sudah pergi menjauh.

LiongSan berkata kepada Fuji "hari sudah mulai gelap sebaiknya kita bermalam disini biar aku dan kak Asiong membersihkan tempat ini.Fuji mengiyakan dan malam itu mereka beristirahat Asiong dengan LieMey istrinya pamitan untuk beristirahat dikamar Fuji duduk diruang depan,pandangan matanya melihat kearah ombak dengan suara berguruhnya yang memecah sunyian pantai,ia melihat betapa indahnya warna ujung kaki langit menjelang senja,membuat Fuji teringat masa kecil yang lahir disebuah pedesaan setiap sore menjelang malam ia duduk dengan kedua orangtuanya didepan beranda rumah sambil memandang kepada hamparan sawah terbentang luas yang hampir menguning,Fuji ingat saat itu ibunya sering berceritakan dongeng yang indah indah menyenangkan hati,saat itu ia seakan mendengar suara ibunya dalam perasaan pendengaran hatinya,seolah ibunya sedang membawakan cerita sambil memeluk penuh dengan kehangatan kasih sayang.tak terasa air matanya mengalir membasahi pipi,tiba tiba ia dikejutkan oleh sentuhan tangan yang halus dari LiongHwa yang berkata " Woman apa yang sedang kau pikirkan.Fuji membalas sentuhan tangan LiongSan dan ia menjawab sambil tersenyum" tidak apa apa.Dan malam itu mereka beristirahat didalam gubuk itu.

Hari menjelang pagi Fuji terbangun oleh bunyi suara berkokoknya ayam hutan,dan suara gemuruh ombak ia menyadari bahwa keberadaannya masih exis dijaman purba matahari muncul diufuk timur disambut hangat oleh semua jenis suara burung.dan Fuji mendengar suara ketukan pintu.dan ada suara wanita berseru selamat pagi dalam bahasa daerah Fuji segera membalas sapaan wanita itu dan ketika ia membuka pintu,seorang wanita dan pria membawa makanan,Fuji heran,bertanya dalam bahasa daerah "Siapa kalian,mau apa ?dan orang itu menjawab " kami disuruh membawa makanan oleh Tuan nyonya india itu untuk Tuan putri .Oh ! kata Fuji .dan mereka dipersilahkan masuk setelah makanan diletakan diatas meja.Fuji bertanya kembali siapa yang memasak makanan ini.kami suami istri yang memasaknya .Tuan dan nyonya india yang memberi uang koin emas kepada kami.Oh kata Fuji tapi aku ingin kalian juga makan bersama kami,bila tidak aku dan temanku juga tidak memakan hidangan ini.kedua orang itu berkata" tapi kami hanya orang biasa ,Akupun sama dengan kalian orang biasa kata Fuji aku lahir sekitar daerah ini dan mau bertanya sesuatu kepada kalian mari kita makan bersama,Fuji memaksa mereka untuk makan besama.

Fuji mulai bertanya tujuannya selain selalu waspada apakah makanan itu tidak beracun ia ingin mengetahui dimana keberadaannya sekarang di jaman purba ini.Fuji bertanya kepada mereka,"apakah kalian tahu dimana letaknya candi prambanan ? tapi kedua orang itu bengong seperti baru mendengar nama itu.kemudian Fuji berkata kembali maksudku candi Roro Jonggrang ! oH,candi RoroJonggrang.kami tahu katanya setengah hari dari sini dengan kereta kuda Tuan Putri tahu dari siapa candi itu ? ia balik bertanya Fuji tersenyum.hatinya puas ia, mengetahui bahwa sekarang ia sedang berada disekitar daerah kota jogya jaman purba.Fuji kembali bertanya"sekarang dimana wanita india itu dengan rombongannya " oh mereka sedang dalam perjalanan menuju candi yang sangat besar diutara untuk melakukan upacara Ritual dicandi besar itu,Tuan Nyonya india berpesan mereka mengundang Tuan Putri berserta teman teman tuan putri untuk pergi berkunjung kecandi besar yang indah dan megah itu dan didepan sudah disediakan kereta kuda untuk perjalanan pergi kesana kemudian Fuji membuat coretkan gambar diatas meja dengan pisau ia mengambar candi borobudur.dan berkata maksudmu candi indah itu seperti gambar ini ?sepasang suami istri itu kaget dan heran

Suami istri sangat kagum tidak menyangka Fuji bisa membuat gambar candi borobudur awalnya mereka menduga Fuji dengan empat pendekar dari Tiongkok adalah orang asing. "Hah.benar itu, Wah! Tuan putri pasti adalah seorang,Widodari.yang hebat., artinya"seorang bidadari.Fuji diam tidak menjawab dan ia berkata " jadi kalian yang akan menjadi petunjuk jalan membawa kami pergi kecandi besar .apa candi itu bernama Buhda Mahayana.betul Nona Widodari sebenarnya aku mengatakan candi itu Borobudur ujar Fuji, suami wanita itu saling pandang dan berkata"Borobudur ? mungkin tuan putri widodari melihat disana banyak tumbuh pohon Budur,Fuji tersenyum Tuan putri kata pria itu" kereta kuda sudah ada tersedia didepan gubuk,Fuji bicara kepada LiongSan dan LiongHwa.juga kepada Asiong dan Liemey,untuk mengajak pergi bersama suami istri itu kecandi Mahayana tapi Asiong bertanya apakah nanti akan kembali ketempat ini,Fuji menjawab aku hanya ingin melihat candi itu dan aku ingin kembali ketempat kediaman Raden Angga dan sebelum Fuji melanjutkan perkataannya LiongSan dan LiongHwa berkata"ya aku dan adikku juga ingin kembali ketempat benteng pertahanan Raden Angga Jayana. jadi harus kembali kepantai ini.dan mencari cara untuk kembali kesana.tapi Aku dan adikku kami sekarang mau ikut bersamamu kesana baik kata Fuji nanti kita kembali ketempat ini.dan Asiong dengan LieMey istrinya berkata" Oh.kalau begitu biar kami menunggu disini kami sementara tidak akan ikut kalian kesana, kemudian Fuji dan LiongHwa LiongSan. berangkat dengan kereta kuda menuju Candi Mahayana .atau Borobudur.

Bersambung.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience