Bab 12

Fantasy Series 596

Setiba di benteng pertahanan LiongSan heran melihat para prajurit yang menjaga pintu gerbang ,mereka bukanlah prajurit penjaga pintu yang biasa sudah dikenal dan saling mengenal dengan mereka.DewiWulan bersama rombongannya juga merasa heran siapa mereka para penjaga pintu yang berpakaian custum berbeda dengan seragam anggota prajurit benteng pertahanan.LiongSan turun dari pelana kuda mendekati para penjaga bermaksud untuk bertanya kepada tapi ,sebelum LiongSan berkata sedikitpun para penjaga pintu gerbang mereka sudah menyerang LiongSan dengan senjata dan goloknya masing masing hampir ia cedera terkena sabetan senjata para penjaga gerbang yang tidak dikenal itu, tapi untung LiongSan bukanlah orang sembarangan setidak tidaknya ia telah menjelajahi dunia persilatan atau kangouw dinegaranya Tiongkok.Dia sudahsering bertempur dengan beberapa lawan.Dan sekarang LiongSan dan LiongHwa berkelana sampai ketanah jawa dengan bekal ilmu silat bela diri aliran Siauwlim maka LiongSan dapat menghindar dari serangan bertubi tubi dari ketiga lawan penjaga gerbang yang menyerangnya LiongSan tidak menggunakan senjata ia hanya berkelit dari serangan senjata lawan dengan menggunakan ilmu yang dipelajari yaitu " tipuan seribu satu langkah, dengan gerakkan langkah kaki LiongSan menghindar setiap sabetan golok lawan.Fuji terkagum melihat cara LiongSan bertempur dengan tangan kosong ia mengecoh serangan lawan tanpa membalas serangan.terkadang ia hanya membungkuk untuk menghindar dan mendorong badan lawannya yang hampir terjengkal.Fuji dengan penuh perhatian ia melihat langkah langkah gerakkan kaki LiongSan saat berkelit untuk terhindar dari serangan senjata lawan.pertempuran terus berjalan lewat dua menit dan menjadi tontonan yang menarik bagi Fuji dan semua rombongan.DewiWulanpun tercengang melihat pertempuran itu dalam hati bertanya siapa orang penjaga gerbang yang menyerang LiongSan,kemana orang penjaga pintu gerbang anggota prajurit benteng pertahanan yang biasa menjaga pintu.sedangkan mata Fuji masih tetap memperhatikan dengan seksama gerakkan kaki LiongSan berkelahi ia memperhatikan langkah LiongSan seperti langkah jalan kuda dipermainan papan catur hanya bedanya kadang langkahnya pendek dan terkadang panjang lebar dengan kaki terangkat keatas melewati kepala lawan berapa saat kemudian terlihat LiongSan, ia melompat berkoprol melintasi belakang kepala lawan dan kakinya menendang punggung kedua lawan satu dengan kaki kiri dan lawan satunya lagi menendang dengan kaki kanan sehingga kedua penjaga itu tersungkur ketanah.Para penjaga pintu yang lain melihat dua rekannya jatuh mereka maju serentak membantu kawannya mengeroyok LiongSan.dan sekarang pertempuran satu melawan tujuh.LiongHwa melihat kakaknya di keroyok tiba tiba ia melompat dari atas kuda dengan gerakkan sangat indah dengan baju dan lengan panjang yang lebar ia seperti seekor burung merpati putih membentangkan kedua sayapnya LiongHwa melayang perlahan masuk ke area pertempuran terlihat seperti dalam adegan film silat mandarin membuat Fuji kaget sangat kagum melihat apa yang dilakukan LiongHwa, Wauu..dalam hatinya,Fuji berkata ternyata LiongHwa wanita yang cantik halus sepertinya berkarakter lemah gemulai ternyata dia bukan wanita biasa yang sembarangan wanita tapi memiliki ilmu silat dengan meringankan tubuh atau yang disebut istilahnya ginkang dalam katagori level yang baik.Fuji terpesona melihat kedua pendekar kakak beradik dari Tiongkok itu, kelihatannya LiongHwa sudah kesal kepada penjaga pintu gerbang itu, tidak seperti kakaknya.LiongSan,yang seolah mempermainkan lawan.Dengan pedang terhunus LiongHwa menangkis golok lawan sehingga terjadi suara bising yang sangat keras terdengar lebih dari lima puluh meter dari area pertempuran berkali kali,senjata pedang LiongHwa bersentuhan dengan goloknya lawan membuat bunyi kegaduhan semakin terdengar tapi LiongSan hanya berkelit tanpa senjata ,pada saat pertempuran masih berlangsung,tiba tiba terdengar suara teriakkan yang keras bernada berat ngebass seperti nada suara bass disebuah spiker aktive,dan suara itu terdengar sangat berwibawa ternyata teriakkan itu dari seorang pria yang berbadan kekar gagah usia sekitar lima puluh tahunan.. " HAI BERHENTI. ! ITU BUKAN MUSUH.. ,para penjaga yang menyerang LiongSan dan LiongHwa terkesima mendengar suara itu mereka berhenti menyerang dan berlari kepada sumber suara itu dan mereka berlutut memberi hormat kepada pria yang berbadan kekar dengan rambut panjang sebahu, pria gagah itu berdiri bersama raden Angga Jayana dan dibelakang mereka berkumpul para prajurit baik yang berpakaian sama dengan yang bertempur dengan LiongSan dan juga para prajurit dari benteng pertahanan mereka berkumpul bersatu,kemudian pria gagah dan kekar itu berkata "cepat kalian memberi hormat" kalian harus tahu mereka yang datang bukan musuh melainkan itu rombongan Permaisuri Raden Angga mendengar keterangan itu mereka sangat ketakutan dengan segera cepat memberi penghormatan kepada rombongan DewiWulan.Fuji melihat pria kekar ia bertanya didalam hatinya siapa dia? dan DewiWulan yang pada awalnya tidak mengerti siapa penjaga pintu gerbang yang yak dikenal dan setelah melihat pria gagah berbadan kekar barulah ia mengerti apa yang telah terjadi pertempuran tadi semua karena kesalah pahaman.Dewi Wulan berkata seolah memberitahu kepada Fuji..Oh.itu Paman Patih Bahureksa dari kerajaan Sribaduga MahaRaja.Fuji mendengar keterangan dari DewiWulan ia menganguk dalam hatinya berkata "wau , dia seorang patih gumannya ternyata para leluhur bangsaku mereka kesatria yang sangat gagah,aku yakin patih Gajah Mada pasti lebih hebat dari patih Bahureksa ini.tapi Patih inipun dia pasti seorang kesatria jagoan yang hebat.kemudian DewiWulan segera menghampiri suaminya.Raden Angga, Sangpatih memberi salam hormat kepada DewiWulan,Sang Dewi juga balik membalas memberi salam dan ia bertanya: kemana para penjaga pintu yang biasa bertugas,seorang prajurit berkata.mereka sedang membantu juru masak didapur.dan kami prajurit dari kerajaan menggantikan tugasnya untuk sementara,Raden Angga menyambung bicara.;hari ini kita akan mengadakan pesta untuk menyambut kedatangan Paman Patih berserta rombongannya LiongHwa menyarungkan pedangnya dan LiongSan membereskan tali kuda Sang patih Bahureksa melihat mereka bertanya kepada Raden Angga" Raden siap kedua orang asing dari negeri Tiongkok itu ilmu mereka kelihatannya lumayan hebat.?! Raden angga Jayana menerangkan" oh itu LiongSan dan adiknya LiongHwa.mereka pengawal pribadi kami paman."pengawal pribadi ujar Patih Bahureksa.benar kata Raden Angga.Hmm.guman patih kalian harus hati hati ,jangan terlalu percaya mereka orang asing, ya paman jawab Raden Angga, tapi selama ini kami merasakan pengabdian mereka sangat baik kepada kami.Hmm.ujar sangPatih kembali "tapi Raden kalian tetap harus waspada."Ya Paman terima kasih wejangan paman Fuji mendengar semua pembicaraan SangPatih dengan Raden Angga jayana LiongSan.LiongHwa.juga mendengar tapi mereka tidak mengerti apa yang sedang dibicarakan oleh SangPatih Bahureksa dengan Raden Angga Jayana karena saat mereka berbincang bincang menggunakan bahasa daerah tapi Fuji mengerti.Dan Fuji menilai Sangpatih mempunyai rasa curiga yang besar terhadap orang asing, mungkin begitulah para kesatria jaman dahulu harus berhati hati dan selalu waspada mungkin juga mereka memiliki naluri
indera keenam. Patih Bahureksa hanya memperhatikan LiongSan dan adiknya LiongHwa,sedangkan Fuji sama sekali tak terperhatikan olehnya,apa mungkin karena Fuji berada didalam kerumunan para prajurit sehingga SangPatih tidak melihat kehadirannya.Kemudian mereka semua masuk kedalam aula yang ruangannya cukup besar disana telah tersedia meja dan kursi.Raden Angga Jayana duduk berdampingan dengan Dewi Wulan disebuah tahta kursi yang sangat indah dan Patih Bahureksa duduk didepan mereka di sebuah kursi kehormatan yang indah LiongSan dan LiongHwa duduk sedikit agak dibelakang Raden Angga dengan DewiWulan,dan Gatot Sangsoko duduk dekat Raden Angga sedangkan Fuji ia duduk disebuah kursi jauh dibelakang mereka ia menyendiri,sesuai dengan keinginan hatinya,didalam hati Fuji berkata "aku seharusnya tidak ada disini ini bukan tempatku ! ,tempatku bukan disini .Aku ingin berada kembali ke jamanku , hati Fuji kerinduannya sangat mendalam kepada kedua orang tuanya.Fuji memejamkan kedua mata terbayang Wajah ibu dan ayahnya,oh mereka pasti sangat kehilanganku Fuji juga ingat sahabatnya Meilany dan tunangannya Kim yang mungkin mereka masih ada di Australi untuk praweddingnya atau mungkin juga mereka sudah menikah.apa mereka juga ingat padaku bisik didalam hatinya Aku ingat kebaikkan mereka ,oh! ini semua gara gara mesin aneh yang dirancang proffesor Pramnoto hingga aku harus berada disini.Fuji mengeluh dalam hati ia berdoa," Tuhan tolong hamba ini.aku ingin kembali kejamanku aku mohon agar Proffesor Pramnoto berusaha untuk memperbaikki mesin aneh itu supaya aku bisa kembali kejamanku dan bertemu dengan kedua orang tuaku juga dapat menyelesaikan tugas kuliahku.Fuji merenung nasibnya sedangkan diruangan aula itu semua para prajurit berpesta,mereka bahagia makan bersama menikmati ayam bakar kambing guling dan hidangan makanan lainnya.para pelayan melayani semua prajurit dan salah satunya ada Ningsih ia juga ikut melayani mereka. Semua mata para prajurit melihat Ningsih yang sangat berbeda dari pelayan yang lain karena Ningsih selain muda belia berkulit putih bersih dan cantik serta memiliki tubuh kenyal istilah seksinya bahenol.para prajurit membicarakan keistimewaan Ningsih para prajurit berseda gurau terkadang nyeleneh membicarakan Ningsih yang cantik seksi bahenol.Ningsihpun tahu kalau dirinya dijadikan bahan ocehan dan pembicaraan para prajurit yang agak bermata keranjang tapi ia sama sekali tidak memperdulikan mereka, Ningsih tetap tenang dan acuh sebab ia sudah dijadikan pelayan pribadi DewiWulan.ia yakin para prajurit tidak akan berbuat kurang ajar kepadanya.Ningsih selalu setia menurut semua perintah apa yang dititahkan dari Sang DewiWulan.Fuji yang sedang duduk dipojok sebuah kursi dengan meja kecil didepannya ia terkaget saat Ningsih mendekati sambil berkata"kak woman ini makanan yang ku buat spesial untuk kakak."Oh,terima kasih .Fuji berkata dengan nada kaget Ningsih berkata " maaf ,kakak sedang melamun ya ! ?apa kakak masih sedang memikirkan tas kakak yang hilang ,ya, betulkan !?.aku yakin tas kakak pasti tas kakak itu akan ditemukan karena mereka yang mencarinya para prajurit yang dapat di andalkan.Ningsih berkata menghibur.Fuji tersenyum " ah kau bisa aja,ujar Fuji dan ia mulai menyadari bahwa walau bagaimanapun ,ia harus menerima keadaan bahwa ia sekarang sedang hidup berada dijaman purba Fuji menguatkan hati ia berpikir aku harus tetap bersemangat dan menjaga kondisi tubuhku agar tetap sehat juga harus tetap selalu waspada didalam segala situasi apa yang harus kuhadapi dijaman ini yang sangat asing bagiku Fuji berkeyakinan aku pasti harus dapat kembali pulang kejamanku.Fuji mulai berkonsentrasi melihat dan menyimak segala keadaan disekitarnya dan mulai memperhatikan apa yang diterjadi disekitarnya.Sesaat setelah perjamuan pesta makan minum selesai.Fuji mulai menyimak apa yang dibicarakan oleh Raden Angga Jayana dengan patih Bahureksa dan Raden Angga Jayana berbicara kepada SangPatih Bahureksa " Paman aku yakin Paman datang bersama para prajurit andalan yang sangat gagah dan terlatih,datang mengunjungi kami pasti membawa kabar yang sangat penting , silahkan paman ceritakan maksud kedatangan paman.Aku AnggaJayana akan siap mendengar semua titah dan akan melaksanakan dengan sepenuh hati dan setia segala perintah pesan dari Ayahanda melalui paman Patih dengan segala hormat,kemudian Sang patih bicara" Hmm ! Raden kau memang salah satu anak yang terbaik dari SriBaduga MahaRaja yang sangat kuhormati.Baiklah sekarang aku akan menyampaikan pesan dari beliau yaitu ayahmu Sribaduga mahaRaja.Aku patih Ayahmu diperintahkan untuk memberitahukan kepadamu Bahwa.....

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience