Bab.36.

Fantasy Series 596

Fuji mengetahui suara dentingan itu pastilah perbuatan dari wanita India istri dari Rama Kumala yang benama Shinta Nadira.dalam hati Fuji mengagumi kehebatan ilmu yang dimiliki oleh wanita India itu yang sangat aneh dari ilmu yang lain ia dapat memainkan mengeluarkan nada suara irama berlainan dengan memukul gelasnya sebagai senjata terkadang suara irama nada dentingan bisa mempengaruhi hati perasaan menganggu merusak kejiwaan seorang mendengarnya seperti yang dilakukan oleh suara tertawa wanita India yang bernama Agrikalyani,tapi saat ini wanita India Shinta Nadira. mainkan gelas sebagai senjatanya sangat berbeda dengan dilakukan sewaktu digubuk waktu ia bersengketa dengan Fuji,sekarang semua orang diam terpakau mendengar irama lagu dentingan itu membuat bentrokan diantara mereka terhenti,,kesempatan itu digunakan oleh bapak kusir Kalijo berkata " kita harus melihat dan mencontoh kepada para tamu ini mereka dari negara jauh bahkan kedua candi yang ada dipulau ini awalnya dari kepercayaan negara mereka.sekarang tuan Rama Kumala akan mengadakan upacara ritual dicandi RaraJonggrang ini sedangkan istri beliau Shinta Nadira sudah melakukan persembahan ritualnya disana di candi Budha Maha Yana.dan walaupun mereka berbeda kepercayaan tapi tetap bisa hidup rukun menjadi satu pasangan suami istri yang baik harmonis,saling pengertian.Maka biarlah kita semua juga walaupun berbeda kepercayaan tetap semuanya saling hormat menghargai kepercayaannya masing masing.

Fuji sangat kaget heran mendengar uraian perkataan yang Kalijo utarakan ia walaupun hanya sebagai seorang kusir kereta kuda tapi mempunyai pola pemikiran yang sangat baik memaknai apa arti toleransi,dalam hati Fuji berkata' orang manusia berkepribadian seperti kusir Kalijo inilah akan menurunkan keturunan,manusia dijaman era moderen nantinya mempunyai jiwa sebagai pemimpin bangsa yang dapat mempersatukan negara ini.Mereka semua terdiam mendengar apa yang dikatakan Kalijo,kemudian mereka mengikuti rombongan orang India tuan Rama Kumala bersama Istrinya,menuju candi Roro Jonggrang.mereka menyaksikan persembahan yang dilakukan tuan Rama Kumala,bersama anak buahnya sedangkan istrinya Shinta Nadira dia hanya berdiri menyaksikan upacara itu dari kejarak agak jauh bersama Fuji LiongHwa LiongSan dan lainya, setelah upara ritual selesai tuan Rama berserta istrinya mengambil dua buah kotak dari dalam kereta kudanya dan mereka memberikan kotak itu kepada kedua orang yang membawa senjata golok sebagai tanda hadiah Fuji LiongHwa dan LiongSan mereka diam hanya menyaksikan apa yang lakukan tuan Rama dan istrinya.

Fuji melihat raut wajah kedua orang yang menerima hadiah betapa senang bahagia mereka,setelah mengucapkan terima kasih dengan cara menganguk mereka bubar dan pergi meninggalkan tempat lokasi candi Rara Jonggrang itu.setelah situasi kondusif Rombongan kereta kuda tuan Rama Shinta melanjutkan perjalanan kereta kuda Kalijo memimpin sebagai petunjuk jalan,seraya Fuji berkata memuji pak kusir Kalijo " bapak hebat sangat berani dapat membubarkan mereka yang sedang tawuran ,Hah apa itu tawuran ujar Kalijo,Fuji baru menyadari ia Kalijo belum mengenal istilah tawuran.itu maksudku mereka yang sedang berkelahi bapak bisa melerai mereka hanya dengan berkata memberikan nasihat wejangan yang baik,Kusir Kalijo menjawab dengan rendah hati" Ah.aku tadi berani berkata seperti itu sebab ada tuan putri widodari disini karena aku yakin jika mereka marah dan bermaksud mencelakai aku ,putri widodari dan kedua temanmu pasti tidak akan tinggal diam dan akan menolong melindungi aku.

Fuji tersenyum mendengar pengakuan kusir Kalijo,dan berkata" tapi sikap bapak sangat baik cara berpikirnya penuh kebijaksanaan dan itu sebaiknya harus bapak turunkan pola pikir yang baik itu kepada keturunanmu supaya bangsa ini menjadi suatu bangsa besar yang bersatu dalam kedamaian.Kalijo menjawab"terima kasih Widodari,justru itu wejangan nasihat yang baik untuk aku.dan aku tahu disebelah barat pulau ini ada orang sebangsaku tapi mereka bahasa sehari hari nya berbeda denganku ujarnya.bukan hanya itu sahut Fuji diutara ada banyak pulau dan ditimur juga,mereka sebangsa dengan kita dan bahasanya berbeda namun suatu saat mereka akan bersatu dengan kita,Oh jawab Kalijo.menganggukkan kepala.walaupun sebenarnya ia tidak mengerti apa yang di maksudkan Fuji.

Hari menjelang sore sampailah rombongan kereta kuda ditempat tujuan mereka turun dari kereta kuda angin pantai menghempus meniup pohon kelapa dedaunnya seolah melambai lambai.Fuji melihat kekeliling pesisir pantai yang bamyak berjejer pohon kelapa,Ia teringat lagu. berjudul " Rayuan Pulau Kelapa,karya Ismail Marzuki.dan tak terasa air mati Fuji menetes membasahi pipi Fuji teringat kembali kepada kedua orang tuannya dijaman moderen yang berada di pulau bali,dan sedang membantu pamannya membuka usaha kulineran didaerah sekitar tanah Lot.LiongHwa melihat pipi Fuji basah ia berkata" Woman mengapa kau menangis? Fuji sambil mengusap air mata menjawab" ah,,tidak apa apa,sahutnya Fuji melihat istri Kalijo bersama suaminya tapi tanpa Asiong dan LieMey,ia bertanya" kemana dua orang temanku suami istri itu? istri Kalijo berkata" sejak sudah sarapan pagi,mereka pergi dari gubuk itu dan katanya akan melihat lihat di pantai ,tapi sampai sore hari mereka belum kembali !.Oh ujar Fuji.

Kemudian LiongSan berkata " cepat semua naik sekoci,kapal itu mau segera berangkat LiongSan dan LiongHwa naik kesekoci Fuji mendorong perahu sekoci itu bersama anak buah tuan Rama Kumala,tapi tiba tiba Fuji mendengar suara seorang wanita berteriak ia mengenal suara itu seperti wanita yang bernama Sofiatul "Nona yang hebat kemari sebentar !Fuji menoleh kebelakang memang benar Sofiatul yang memanggilnya sambil melambaikan tangan " tolong nona kemari ! maka Fuji berkata kepada LiongHwa "kalian pergi dahulu nanti aku akan menyusul,Baik ujar LiongHwa.Fuji meninggalkan sekoci dan berjalan menghampirinya dan Sofiatul berlari " ikuti aku katanya Fuji mengikuti dia dan Wanita Sofiatul itu masuk kesebuah rumah kecil,ia mengeluarkan sebuah kain panjang seperti sebuah sabuk ikat pinggang membukanya dan berkata"koin emas juga emas balok ini untuk nona,Fuji kaget dan bicara" Oh ! jangan ini untuk bekal masa depanmu,

wanita bernama Sofiatul berkata " nona kau harus menerima,aku telah membagi dua dari yang kuambil tadi pagi,dan ini semua berkat nona juga yang menolong,bukan hanya sekedar menolong dan menyelamatkan juga menyadarkan aku bahkan mengangkat aku dari keterpurukan kehidupan ini ,terimalah sebagai rasa terima kasihku kepadamu,dan aku akan pergi dengan senang hati keutara untuk mencari guruku,ikatkanlah dipinggang aku pergi sekarang,kemudian Sofiatul pergi meninggalkan Fuji,yang masih terpukau heran akan apa semua diberikan wanita yang bernama Sofiatul itu dan Fuji mengikat koin mas dipinggangnya kemudian ia pergi melangkah kembali kepantai sesampainya dipantai ,Fuji bengong melihat kapal tuan Rama Kumala dan istrinya Shinta Nadira sudah tidak ada bahkan sudah tidak terlihat dari pandangan mata,

Mata Fuji memandang dengan pandangan hampa kearah lautan,hatinya gundah gulana tidak tahu harus kemana ia pergi, dipesisir pantai tidak ada sebuah perahupun,tiba tiba seseorang menegornya dari belakang" Putri, Widodari ! mengapa masih disini bukankah tadi mau naik kekapal tuan Rama Kumala ? kulihat kedua pendekar teman tuan putri sudah ada diatas kapal itu ?.Fuji melihat ada kusir Kalijo dengan istrinya ia menjawab aku tertinggal sebenarnya ingin aku menyusul mereka tapi tidak ada sebuah perahu disini Kalijo berkata" , ya semua perahu sedang pergi melaut mencari ikan,tapi kurasa tidak mungkin tuan putri dapat menyusul mereka sebab langit sudah mulai gelap,lebih baik tuan putri Widodari istirahat dirumah kami besok pagi mencari cara untuk menyusul mereka.Fuji menganguk menerima usulan
kedua suami istri itu.Kalijo mempersilahkan Fuji,memilih ruangan kamar untuk istirahat.

Fuji merasa kelelahan malam itu ia tertidur dengan lelap,keesokkan paginya terbangun oleh suara gaduh dipantai,Fuji keluar dan ia melihat banyak pedagang buah buahan dan sayuran sedang bertengkar dengan orang yang baru turun dari sekoci Fuji juga melihat sebuah kapal besar berlabuh ia ingat kapal layar besar itu milik kapten bajak laut dan memang orang orang sedang bertengkar itu anak buah sikapten bajak laut,Fuji segera mendekati mereka dan berkata dengan nada cukup keras" Hai apa yang kalian persoalkan seorang pedagang berkata"mereka membeli barang kami tidak sesuai harga yang kami inginkan !Hai kalian harus membayar sesuai harganya, mana kaptenmu suruh dia turun dari kapal !anak buah para bajak laut mereka melihat Fuji, terkaget dan ketakutkan" maaf Nona Dewi,kami akan minta nakoda kami untuk membayar sesuai harga,dan berapa dari mereka kembali kekapal tidak lama kemudian Kapten dengan sigiant turun dari sekoci ia menyapa Fuji dengan penuh hormat.

Nona Dewi, ada disini senang aku bertemu denganmu.mau kemana tujuanmu nona ?. Fuji tersenyum melihat sikap sikapten,Aku sebenarnya mau pergi kearah barat namun kapal yang akan kutumpangi sudah berlayar aku tertinggal,Kapten bule itu berkata" Aku juga bermaksud kembali kenegaraku tapi aku ingin pergi kepulau naga yang kononnya disebelah timur pulau pulau ini.dan barulah kembali kearah timur.Pulau naga ?ujar Fuji, ya benar berapa orang pelaut mengatakan ada chewan seperti seekor naga,namun aku belum tahu dimana pulau itu.! Fuji berpikir " binatang seperti naga apa mungkin chewan itu Komodo yang dimasudkan mereka.Fuji berkata" aku tahu pulau yang ada binatang yang kau maksud itu kapten.! Wah kalau kau tahu biarlah nona ikut bersama kami setelah kami melihat chewan naga itu kita kembali kebarat,dan aku akan kembali kenegaraku baik jawab Fuji menyetujuinya.

Fuji berangkat bersama kapten nakoda itu menuju kearah timur, Fuji bertanya "Kapten mengapa kau tertarik kepada binatang itu ? sikapten bule menjawab kalau memang benar ada binatang yang diberitakan itu aku ingin menangkapnya dan kubawa kenegara asalku ! menangkap binatang itu ujar Fuji heran chewan itu berbahaya air liur binatang itu sangat beracun !.Wah! kata sikapten bule berarti nona Dewi pernah melihat ? Fuji diam ia hanya tersenyum.sikapten bule hatinya senang ia semakin ambisius ingin cepat menuju pulau komodo itu.Cuaca dan ombak laut saat itu baik dan angin membawa kapal layar sikapten lebih cepat dari biasanya hingga sinar matahari terik berada di ubun ubun kepala, bertanda disiang hari,dan kapal melewati selat Fuji menduga ini pasti selat pulau jawa dan pulau bali.kapal menusuri pinggir pantai dan Fuji melihat sebuah pulau kecil dekat pantai ia memperhatikan tanah pulau itu seperti tanah Lot dijaman moderen hanya bedanya dijaman purba lebih besar dari yang ia lihat pada jaman era moderen.

Fuji berkata kepada sikapten bule"aku ingin singgah sebentar di pulau itu.bolehkah aku pinjam sebuah sekoci untuk melihat lihat pulau itu,Baik kata kapten kau ditemani oleh berapa orang anak buahku merapat ke pulau itu.Fuji bersama berapa anak buah sikapten bule turun mendarat pantai tanah Lot pulau bali,mereka turun dari sekoci Fuji berkata" kalian tunggu disini aku akan melihat lihat kesana,! ya jawab mereka kami menunggu sambil mencari kepiting kesukaan nakoda Fuji berlari cepat kedalam pulau ia melihat pulau bali saat itu gersang panasnya siang itu seolah membakar tanah berdebu,hampir satu kilometer ia berlari tiba tiba,ia diserang oleh puluhan orang berpakaian adat bali dan ada seorang berpakaian costum seperti barong mereka sebagian bersenjata parang dan sebagian lagi membawa alat alat bunyi bunyian,dalam cuaca panas tanah berdebu mereka melingkari Fuji sambil berteriak dan memukul alat bunyi bunyian seperti irama lagu kecak puluhan orang itu berlari lari mengelilingi Fuji.

Bersambung.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience