Bab 64

Drama Completed 10189

" Okay , dah sampaiii "

Kata Qashaf dengan riang yang memberitahu Felisha bahawa mereka berdua telah tiba diperkarangan rumah ibu bapa Anizira.

Sedang Qashaf membuka tali pinggang keledarnya , wajah Felisha yang masih memoncong menarik perhatiannya.

" tak nak turun ke ? "

Tanya Qashaf dengan selamba.

" panggil sayang duluuuuu "

" cepat ! "

Kata Felisha sambil mencebik dan berpeluk tubuh.

" Haih. Tak habis-habis lagi rupanyaaa "

Keluh Qashaf sambil tersenyum nakal.

" Kalau tak Sha tak nak turunnnn "

Ugut Felisha kepada Qashaf.

" Betul tak nak turun ? Okayy duduk la sini sorang-sorang... "

" Nantiiii ...! "

Belum sempat Qashaf menghabiskan ayatnya yang sengaja menakut-nakutkan Felisha itu , Felisha lantas memotong kata-kata Qashaf.

" eeeeeee apa niiii "

" hmmm yela yelaaaa "

Kata Felisha bernada sedih.

Lalu Qashaf dan Felisha pun segera keluar dari perut keretanya dan melangkah memasuki rumah ibu bapa Anizira.

Para jiran tetangga jelas kelihatan memenuhi ruangan rumah Anizira. Majlis malam berinai Anizira dan Qhadif dihadiri oleh rakan-rakan mereka dari sekolah rendah dan sekolah menengah.

Tiba dihadapan pintu pagar , wajah ibu Anizira , Puan Wina jelas kelihatan. Berukir senyuman Felisha menyapa dan menyalam Puan Wina dengan sopan.

" Ha Sha , dah sampaii. Pergilah dekat bilik Zira. Rai pun dah ada dekat bilik tu. "

Ujar Puan Wina dengan lembut kepada Felisha.

" Ouh.. Okay Mak Cik.. Emm , Diff dekat mana eh mak cik ? "

Soal Felisha kepada Puan Wina yang bertanya tentang keberadaan Qhadif. Iyalah , nanti jika Felisha sudah ke bilik Anizira , bagaimana pula dengan Qashaf ? Sudahlah dia hanya mengenali mereka berempat disini.

" ouhh Qhadif ada dekat khemah tu. Tengah sembang-sembang dengan kawan dia. Harith pun ada dekat sana. Qashaf boleh la ke sana."

Kata Puan Wina yang menyatakan keberadaan Qhadif diketika itu.

" ouh okayy thank you mak cik "

Ucap Felisha yang berterima kasih kepada Puan Wina.

" Okaylah mak cik pergi dulu ya .., "

Kata Puan Wina yang meminta diri terlebih dahulu kerana sibuk ingin melayan tetamu yang baru tiba.

" Ouh okay okay.. "

Jawab Felisha dengan sopan yang faham akan kesibukkan Puan Wina. Lalu Puan Wina pun berlalu pergi meninggalkan Qashaf dan Felisha.

" Sha , pergilah jumpa Rai dengan Zira dulu. "

Arah Qashaf kepada Felisha dengan lembut dan wajah tersenyum.

" Ha ? It's okay.. Sha teman Qash cari Diff dengan Harith dulu okay ? "

Kata Felisha sambil tersenyum nipis mendongak memandang wajah Qashaf disampingnya itu.

" hey , cik tunang. "

" tunang awak ni bukan budak kecik laaa "

" it's okay , Qash boleh cari sendiri. Dekat khemah tu je "

Balas Qashaf yang tertawa kecil melihat gelagat Felisha yang melayan dirinya seperti budak-budak yang perlu dipimpin tangan.

" Tapiiiii ... "

Belum sempat Felisha mengutarakan alasannya , Qashaf lantas memotong percakapan Felisha.

" Aippp ..! Dah dah. Sha pergi dekat Zira dengan Rai. "

" Apa-apa Qash call yaaa ? "

" Jangan rinduuuu "

Kata Qashaf sambil tersenyum nakal dan mengenyitkan mata kanannya kepada Felisha.

" eeee perasannnn hahaha. ish yelaaa "

Balas Felisha yang tidak mampu menahan ketawanya setelah melihat sikap Qashaf sebegitu.

Usai itu , Qashaf dan Felisha pun mula membawa diri ke haluan masing-masing. Dengan pantas Felisha mula mengorak langkahnya menuju ke bilik Anizira ditingkat atas.

" Hello B kesayangan sayaaaaaaaa ! "

Jerit Felisha bernada ceria sejurus pintu bilik Anizira dibuka. Anizira dan Raidhatul yang melihat Felisha yang sedang berdiri dipintu bilik itu hanya memandang kosong.

" Lambat . "

Kata Raidhatul bernada mendatar.

" Alaaaaaaa sorry laaaaaaa "

Ucap Felisha yang meminta maaf dengan nada bersalah dan riak wajah sedih sambil mengatur langkahnya menghampiri katil bersaiz King yang diduduki oleh Anizira dan Raidhatul itu.

Diatas katil bersaiz Queen itu Felisha duduk diantara Raidhatul dan Anizira.

" Takpelaa , dah biasa. Kalau tak nak datang cakapppp "

" A-aku okay jeee hm "

Ujar Anizira yang mula beremosi sedang jari telunjuk dijari kanannya menyalu lembut bahagian bawah mata kanannya.

" Jangan la cakap macam tuuuuu "

Lafaz Felisha bernada sedih sambil menarik Raidhatul dan Anizira kedalam dakapannya.

" aku lewat 10 minit jeeeee "

Suara Felisha yang bernada sedih itu jelas kedengaran dicuping telinga Raidhatul dan Anizira.

Raidhatul dan Anizira yang melihat Felisha sudah berasa begitu bersalah lantas tertawa.

" Hahahahah haaaa tau pun takutttt "

Usik Raidhatul sambil tertawa.

Lalu pelukan antara mereka bertiga terlerai. Felisha kini menumpukan pandangannya ke arah Raidhatul dan Anizira.

Jari telunjuk kanan Felisha segera diangkat seolah-olah sedang menyeka air mata dimata kanannya dan berkata.

" skill berlakon aku dah improve hahaha "

Ujar Felisha sambil tertawa.

Anizira dan Raidhatul yang melihat gelagat Felisha turut tertawa bersama.

Sedang tiga orang sahabat sedang menghabiskan masa bersama sebelum sesi berinai , Qashaf , Qhadif dan Harith pula sedang sibuk bertanya khabar diri masing-masing.

" Oih orang jauh dah sampaiii "

Tegur Qhadif setelah melihat Qashaf dihadapannya itu.

" Apa khabar bro ? "

Soal Qhadif sambil menghulurkan tangan kanannya kepada Qashaf untuk bersalaman. Lalu Qashaf pun menyambut salam Qhadif.

Qhadif dan Qashaf pun berpelukan.

" Sihat alhamdulillah. "

Ucap Qashaf dengan perlahan dicuping telinga kiri Qhadif. Setelah beberapa detik , pelukan antara mereka berdua pun terlerai.

" Kau sihat ? "

Soal Qashaf bersama segaris senyuman hingga menampakkan barisan giginya yang tersusun cantik.

" sihat laaa nak kahwin dah esokk hahaha "

Gurau Qhadif kepada Qashaf sambil tertawa kecil.

" Joke. Sihat , alhamdulillah."

Tambah Qashaf yang menjawab dengan serius kali ini.

" Qash "

Panggil Harith sambil menghulurkan tangan kanannya kelada Qashaf bersama wajah yang tersenyum.

" Ouh Harith "

Ujar Qashaf sedang tangannya dengan pantas menyambut huluran tangan Harith dan mereka pun bersalaman.

" Ini rupanya Qashaf.. "

" Aku kagum dengan cerita cinta kau dengan Felisha tho. "

" apa pun , tahniah. Korang berdua dah bertunang ! "

Kata Harith dengan jujur kepada Qashaf.

Qashaf yang mendengarkan itu lantas tertawa memandang Qhadif dan berkata.

" Kau cerita dekat dia ke oiii hahahaha "

" malu la aku macam nii ahahah "

Lafaz Qashaf sambil tertawa kerana tidak menyangka akan mendengar apa yang terbit dari bibi Harith sebentar tadi sedang matanya tertumpu tepat ke arah Qhadif yang berada disampingnya itu.

Qhadif yang mendengar kata-kata Qashaf itu hanya mampu tersengih panjang melihat Qashaf.

" Tapi kalau Diff tak cerita pun , Rai ada hahahah "

" Tak adalah. Diff dengan Rai takde cerita sangat pun pasal kau dengan Sha. "

" aku sendiri yang baca novel Sha pasal korang. "

Jawab Harith yang memberikan penjelasan kepada Qashaf.

" Ouhh. Ha , pasal novel tu. Best tak ? Aku tak baca lagiii "

Soal Qashaf berkaitan novel karya Felisha yang baru diterbitkan beberapa bulan lalu yang menceritakan kisah cinta mereka berdua.

" Best tho. Bagi aku cerita tu sweet. "

" tapi in islamic way. "

" tak macam novel yang aku selalu baca. "

Ulas Harith yang memberikan pendapatnya berkaitan novel karya Felisha.

" Tajuk dia apa weyh ? Aku kena beli ni "

Tanya Qashaf yang beria-ria ingin tahu mengenai novel karya tunangnya itu.

" Takdir tajuknya. "

Jawab Harith dengan ringkas dan padat.

" Excited la tu nak baca pasal diri sendiriiii hahahaha "

Celah Qhadif yang sengaja ingin mengusik Qashaf.

" Eh mestilah excited ...! Bukan senang cerita hidup kita dibuku kan tauu "

Balas Qashaf dengan nada nakal.

Lalu meletuslah ketawa antara tiga orang lelaki tersebut.

Usai itu , mereka bertiga pun berbual dari satu topik ke topik yang lain bagi mempercepatkan masa berjalan sebelum majlis malam berinai dimulakan pada jam 8.20 malam.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience